PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi,
balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan
kelompok lansia.
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar
tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomi. Selain itu,
1
2
memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan
produktif.
7,93% dari tahun 2000 yang sebanyak 14,44 juta jiwa. Diperkirakan jumlah
lansia di Indonesia akan terus bertambah sekitar 450.000 jiwa per tahun.
harapan hidup lansia itu sendiri, sehingga berpengaruh sekali umur harapan
peningkatan umur harapan hidup pada lansia , maka lansia sangatlah rentan
salah satu penyakit tidak menular yang sering terjadi pada lansia salah
Saat ini diperkirakan paling tidak 355 juta penduduk dunia menderita
Sementara itu, hasil survei di benua Eropa pada tahun 2004 menunjukkan
dijumpai. Kurang lebih 50% penduduk Eropa yang berusia diatas 50 tahun
sebanyak 52,5 juta atau sekitar 23 persen penduduk dewasa Amerika Serikat
juta orang dewasa di Amerika Serikat berusia 18 tahun atau lebih didiagnosa
arthritis. Dari data tersebut, sekitar 3%atau 1,5 juta orang dewasa mengalami
menyatakan bahwa pada tahun 2025 jumlah lansia akan berkisar 34,22 juta
artritis di Indonesia.
4
di Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti Jawa Barat (32,1%),dan Bali (30%)
sebesar (22,3%).
Puskesmas Cijangkar.
yang termasuk 10 besar penyakit dan dari total kunjungan terdapat 695 kasus
dan menjadi urutan ke 4 dari kasus terbanyak lainnya, pada tahun 2107
3026 orang dan penderita Artritis rheumatoid sebanyak 408 kasus dan
menjadi peringkat ke-2 dari penyakit yang lainnya, dari dari data diatas
2 Neglasari 128 87
4 Wangunreja 96 79
Mekarsari yaitu sebsar 499 kasus pada tahun 2016 dan tahun 2017, sedangkan
kunjungan terkecil adalah di desa Wangunreja yaitu sebesar 175 kasus pada
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak waktu
semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional.
sakit-sakitan. Persepsi ini muncul karena memandang lansia hanya dari kasus
lansia yang sangat ketergantungan dan sakit-sakitan. Persepsi seperti ini tidak
tentu semuanya benar, banyak pula yang lansia justru berperan aktif, tidak
2012).
& Mahfudli,2009).
lanjut usia dimulai dari usia 55 tahun keatas.Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO) usia lanjut dimulai dari usia 60 tahun (Kushariyadi, 2010; Indriana,
satu penyebabnya yaitu gaya hidup seperti kurangnya olahraga, pola istirahat
yang tidak teratur dan pola makan yang kurang gizi. Gaya hidup yang tidak
sendi, demam, dan lain-lain. Tentu saja dari keluhan tadi banyak sekali
dampak terhadap penderita itu sendiri diantaranya rasa tidak nyaman, aktifitas
masalah rheumatik ini tidak bisa sepenuhnya di tangani karena banyak sekali
Dari data dan latar belakang diatas perlu penelitian lebih lanjut,
B. Rumusan Masalah
Sukabumi ”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
rheumatoid arthritis
3. Bagi Peneliti
E. Kerangka Pemikiran
pemikiran tidak lagi memuat teori, dalil, teori dan konsep, tetapi hanya
merupakan sintesis dari teori, dalil dan konsep yang dijadikan dasar dalam
12
Keterangan :
Hubungan
F. Hipotesis Penelitian
harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan
hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji
H0: Tidak ada hubungan umur terhadap Kejadian rheumatoid arthritis pada
H1: Ada hubungan umur terhadap Kejadian rheumatoid Arthritis pada lansia
Bentuk hipotesisnya :
Bentuk hipotesisnya :