Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

“ELASTISITAS”

Disusun Oleh :
1. Amanda Ayuningtyas
2. Istifania Nabilaah R.
3. M. Dyenta D.
4. M. Harits AL-fatih
5. Nadwah R. Shabrina
6. Rizky Abdillah R.

Kelas : XI MIPA-4

SMAN 47 JAKARTA
Jl. Delman Utama 1
Tahun Pelajaran 2019/2020
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan anugerah-
Nya sehingga laporan Fisika ini dapat terselesaikan dengan
baik, meski jauh dari kata sempurna.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam proses pembuatan laporan ini, khususnya
kepada Bapak Taufik selaku guru pembimbing .
Demikianlah laporan pratikum Fisika kami buat dengan
senang hati. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua. Tidak
lupa kritik dan saran kami harapkan agar laporan ini dapat
menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, 13 September 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menggunakan ilmu
fisika seperti gerak yang dilakukan setiap saat, energi yang
digunakan setiap hari, dll. Salah satu contohnya adalah neraca
pegas (dinamometer) yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari dalam kehidupan tertentu.

Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu,


karet tersebut bertambah panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka
karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika
Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah
panjang. Tetapi ketika dilepaskan, panjang pegas akan kembali
seperti semula.

Mengapa demikian? hal itu disebabkan karena benda-benda


tersebut memiliki sifat elastis. Elastis atau elastisitas adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk asalnya
ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka
bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang
dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan
panjang. Perlu diketahui bahwa gaya yang diberikan juga
memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya
tarik yang diberikan sangat besar, melewati batas elastisitasnya.

Dinamometer atau neraca pegas adalah timbangan


sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk
menentukan massa benda yang diukurnya. Dalam laboratorium
fisika, nama lain dari dinamometer adalah neraca pegas.
Dinamometer (neraca pegas) ini kita gunakan untuk mengukur
berat suatu benda, tapi berat benda yang dimaksud di sini adalah
gaya berat yaitu massa (m) dikali dengan percepatan gravitasi (g).

Bagian-bagian dari dinamometer


Adapun bagian-bagian dari dinamometer
antara lain:
1. Gantungan : sebagai tempat untuk
memegang dinamometer (neraca pegas)
tersebut agar tidak mengganggu proses
pengukuran.
2. Penunjuk skala : bagian yang
berfungsi untuk menunjukkan
hasil pengukuran (skala). 3.
Pegas : bagian dari dinamometer (neraca
pegas) yang sangat vital.
4. Skala : harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas)
yang menunjukkan hasil pengukuran.
5. Batang : merupakan bagian luar yang membungkus pegas
sehingga menjadi system.
6. Pengait : sebagai tempat dimana benda diletakkan.
1.2. Dasar Teori
Dinamometer merupakan salah satu dari banyak benda
yang menggunakan elastisitas sebagai dasar kegunaannya.

Apa itu Elastisitas?


Elastisitas (elasticity) adalah kemampuan (ability) dari benda padat
untuk kembali ke bentuk semula segera setelah gaya luar yang
bekerja padanya hilang/ dihilangkan. Deformasi (perubahan
bentuk) pada benda padat elastis mengikuti aturan yang
dikemukakan Robert Hooke yang kemudian dikenal dengan hukum
Hooke. Ahli matematika dan juga seorang filsuf asal Inggris ini
mencetuskan hukum Hooke (elastisitas) yang berbunyi:
“Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya
yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas).
Jika gaya yang deberikan ditambah hingga melebihi batas
elastisitas benda maka benda akam mengalami deformasi
(perubahan bentuk) permanen”
-Robert Hooke-
Besaran-Besaran dalam Elastisitas
a. Tegangan (stress)
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada permukaan
benda persatuan luas. Tegangan dalam elastisitas
𝑔𝑎𝑦𝑎 𝐹
dirumuskan: 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = atau 𝜎 =
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴

Tegangan sama seperti tekanan, ia memiliki satuan Pascal


(Pa) atau N/m2.
b. Regangan (strain)
Regangan dalam elastisitas adalah pertambahan panjang
yang terjadi pada suatu benda karena pengaruh gaya luar
per panjang mula-mula benda tersebut sebelum gaya luar
bekerja padanya. Regangan dirumuskan:
𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ∆𝑙
𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = atau 𝑒 =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑙0

Karena regangan adalah perbandingan dari dua besaran


yang sejenis maka ia hanya seperti koefisien (tanpa punya
satuan).

c. Mampatan
Mampatan hampir sama seperti regangan. Bedanya,
regangan terjadi karena gaya tarik yang mendorong
molekul benda terdorong keluar sedangkan mampatan
karena gaya yang membuat molekul benda masuk ke dalam
(memampat).

d. Modulus Elastis (Modulus Young)


Definisi dari modulus young adalah perbandingan antara
tegangan dengan regangan. Dirumuskan:
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜎
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝐸𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠 = atau 𝐸 =
𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒
jika kita menguraikan rumus tegangan dan regangan di
dapat persamaan:
𝜎 𝐹 𝐹. 𝑙0
𝐸= = 𝐴 =
𝑒 ∆𝑙 𝐴. ∆𝑙
𝑙𝑜

e. Hukum Hooke
Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas
ditarik dengan suatu gaya tanpa melampaui batas
elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang
sebanding dengan simpangan benda dari titik seimbangnya
tetapi arahnya berlawanan dengan arah gerak benda.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Secara
matematis, hukum Hooke dinyatakan sebagai berikut.

Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya


pemulih pada pegas selalu berlawanan dengan arah
simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan ukuran
kekakuan pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang
besar, sedangkan pegas lunak memiliki k kecil.
1.3. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada tugas laporan hasil percobaan
ini adalah bagaimana hubungan antara gaya dengan
pertambahan panjang pegas dan konstanta pegas.

1.4. Tujuan
Tujuan penulisan laporan hasil praktikum ini adalah:
a. Untuk mengetahui hubungan gaya dengan konstanta pegas.
b. Untuk mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan.
c. Untuk memenuhi tugas dari guru.

1.5. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari laporan hasil praktikum ini ialah
menambah pengetahuan dalam memahami cara kerja neraca
pegas (dinamometer) dan pengaruh elastisitas terhadap benda.

1.6. Hipotesis
a. Pegas dinamometer akan mengalami pertambahan panjang
saat beban digantungkan.
b. Konstanta pegas akan tetap sama saat beban terus
ditambahkan.
BAB II
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

2.1. Alat dan Bahan


 Statif
 Klem
 Dinamometer
 Mistar 30 cm
 Beban 50 gram

2.2. Cara Kerja

1) Siapkan alat dan bahan.


2) Aturlah ketinggian klem pada statif sesuai kebutuhan.
3) Gantunglah dinamometer pada klem yang sudah tertempel
pada statif dan sudah diatur ketinggiannya.
4) Ukur panjang pegas dinamometer mula-mula dengan
mistar, lalu catat pada kertas.
5) Gantung pengait yang sudah memiliki beban sebesar 5o
gram pada pengait dinamometer.
6) Ukur perubahan panjang pegas dengan mistar, lalu catat
pertambahan panjangnya.
7) Setelah itu tambahkan beban sebesar 50 gram lagi, lalu
catat pertambahan panjang pegas tersebut.
8) Lakukan langkah ke tujuh sebanyak yang diperlukan untuk
penelitian.
9) Masukkan data-data yang didapat ke dalam persamaan
“Hukum Hooke” untuk menentukan konstanta di setiap
percobaan.

2.3. Hasil Percobaan

Percobaan 𝑙𝑜 (𝑚) ∆𝑙(𝑚) K


Ke-
1
2
3
4
5
6

2.4. Analisis dan Pembahasan


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://infisku.blogspot.com/2016/07/mengenal-dinamometer-alat-
pengukur.html

https://rumushitung.com/2013/09/08/elastisitas-fisika-dan-contoh-
soal/

https://www.academia.edu/23451607/Fisika_-
_Laporan_Tetap_Percobaan_Elastisitas_Gaya_Pegas

https://neuhauslabs.com/contoh-laporan-praktikum-fisika-dasar/

https://www.pelajaran.co.id/2016/23/elastisitas-fisika-pengertian-
rumus-hukum-hooke-dan-contoh-soal.html
LAMPIRAN
Anggota Kelompok

Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai