Anda di halaman 1dari 2

Daurah #7 Ilmu Tajwid Dasar - Nazam Hidayatus Shibyaan

Kamis 30 Mei 2019 - Ustadz Ahmad Remanda

#7 Daurah Ilmu Tajwid Dasar - Nazam Hidayatus Shibyaan

Hukum Huruf Mad dan Pembagiannya

Huruf Mad adalah menambah atau memanjangkan suara dikarenakan salah satu huruf mad atau salah
satu huruf lin. Huruf mad yang dipanjangkan ada tiga, sejumlah ulama menyingkat dengan WAY Waw

Alif dan Yak ‫و ا ي‬, terkumpul dalam kata ‫ ُن ْو ِح ْي َها‬untuk menjadi mad harus ada syarat syarat
yaitu:

‫ا‬
1. Huruf yang sebelumnya terdapat huruf yang bertanda baca fathah dibaca 2 harakat.

2. Huruf ‫ و‬sukun yang sebelumnya terdapat huruf bertanda baca dhammah dibaca 2 harakat.

3. Huruf ‫ ي‬sukun yang sebelumnya terdapat huruf bertanda baca kasrah dibaca 2 harakat.

Huruf Lin itu ada 2 waw ‫ و‬dan yak ‫ي‬, yang disebeut huruf Mad dan Lin berbeda dengan alif ,
harus ada syarat syarat yaitu:

1. Huruf ‫ و‬sukun yang sebelumnya terdapat huruf yang bertanda baca fathah.
2. Huruf ‫ ي‬sukun yang sebelumnya terdapat huruf yang bertanda baca fathah.

Bacaan mad dibagi menjadi 2 bagian yaitu yaitu Mad Asli dan Mad Far’i. Mad Asli adalah mad yang
berasal dari mad mad lainnya merupakan pondasi, sedangkan Mad Far’I merupakan mad cabang dari
mad asli.

Mad Asli disebut juga dengan Mad Thobi’I, disebut mad ini dengan syarat 3 huruf diatas dan
setelahnya tidak diikuti dengan hamzah atau sukun, bila terdapat hamzah atau sukun setelahnya
maka disebut Mad Far’i. Dibaca 2 harakat pada saat wakaf ataupun wasal.

Mad – mad yang disusulkan atau dimasukan pada mad Asli karena kemiripan bentuk

1. Mad Iwadh (pengganti), Mad yang terjadi karena wakaf (berhenti) pada lafad yang ditanwin
fathah dan setelahnya ada huruf alif yang bunyinya “an”, pada saat berhenti tanwin fathah
tidak, tapi dibaca mad Thobi’i tapi dipanjangkan 2 harakat, kecuali kata huruf terakhir adalah
ta marbutoh jadi pada saat wakat dibaca ha sukun.
2. Mad Tamkin,
a. Dimana bila ada 2 yak bertemu yang pertama yak berharakat kasrah dan yang kedua
yak mad atau bersukun, dibaca 2 harakat.
b. Dimana bila ada 2 waw bertemu yang pertama waw berharakat dhammah dan yang
kedua waw mad atau bersukun, dibaca 2 harakat.

TRI SETIO UTOMO SUHARTO 1


Daurah #7 Ilmu Tajwid Dasar - Nazam Hidayatus Shibyaan

3. Mad Badal, ketika hamzah berharakat (fathah diikuti alif mad, kasrah diikut yak mad dan
dhammah diikuti waw mad) bertemu dengan huruf mad, dibaca 2 harakat.
4. Mad Shilah Shugra, ketika ada ha’ dhamir dalam pengertian ini adalah ha’ sebagai
a. kata ganti ke tiga,
b. dengan harakat dhammah dan kasrah,
c. sebelumnya tidak ada kata ber-sukun
d. tidak boleh setelahnya bukan hamzah.

ُُ‫ اَلُ َواوُُ ُثمُ ْال َيا ُُء ُثمُ ْاألَلِف‬# ُُ‫وصف‬
َ ‫ص ُّت‬ ُُ َ‫َواَحْ رُفُُ ْال َم ِّد َتال‬
ُ ‫ث‬
Dan huruf mad itu ada 3, wau, yak, alif

ُ‫ َو َس ْكنُُ َياءُ َبعْ َد َكسْ رُ م ُْل َت َز ْم‬# ‫ض ُْم‬


َ ‫اس َكانُْ َواوُ َبعْ َُد‬ ُ ْ‫َو َشر‬
ِ ‫ط َها‬
Syaratnya mensukunkan wau setelah dhommah, dan ya sukun yang datang setelah kasroh.

ُُ ‫ َولَ ْف‬# ‫َوألِفُُ ِمنُْ َبعْ دُ َف ْتحُ َو َق َُع‬


ُِّ ‫ظ ُنوُْ ِح ْي َها لِ َُك‬
‫ل َج َم َعا‬
Bila alif setelah harkat pathah, lafas nuuhiihaa merangkum 3 huruf tersebut

ْ ‫ َو ْال َهمْ ُُز َف‬# ‫ن‬


ُْ‫اال َم ُِّد َط ِب ْي ِعىُْ َي ُكن‬ ُِ ‫ت َبعْ َُد َحرْ فِ ْي ُِه ال ُّي ُك ْو‬
َُ ‫َف ِانُْ َف َق ْد‬
Bila setelahnya tidak ada tanda sukun, dan hamzah maka disebut mad thobi'i

TRI SETIO UTOMO SUHARTO 2

Anda mungkin juga menyukai