LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat umum Permasalahan yang selalu timbul adalah sulitnya meramalkan
kebutuhan pelayanan yang diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya untuk mendukungnya.
di lain pihak Rumah Sakit harus siap setiap saat dengan sarana, prasarana tenaga maupun dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pelayanan tersebut. di samping itu Rumah Sakit sebagai unit social
dihadapkan pada semakin langkanya sumber dana untuk membiayai kebutuhannya, padahal di lain pihak
Rumah Sakit diharapkan dapat bekerja dengan tarif yang dapat terjangkau oleh masyarakat
luas. Dengan perubahan sistem keuangan Rumah Sakit serta system keuangan Pemerintah secara
keseluruhan diharapkan dana yang dikelola oleh Rumah Sakit akan menjadi lebih besar dan terus
meningkat sejalan dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta persiapan Badan
Layanan Umum dari tahun ke tahun. Kondisi ini selain akan membawa pengaruh positif bagi peningkatan
pelayanan, tetapi juga membuka peluang untuk timbulnya ekses negatif penyalahgunaan dalam
pengelolaan keuangan negara. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dalam mengatasinya. Sistem
keuangan Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu
sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung
para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian
kegiatan Rumah Sakit.
1. Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolan Keuangan
Badan layanan Umum
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
7. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan layanan Umum daerah
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1981 tahun 2010 Tentang Pedoman
Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit
10. PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
KODE AKUN (Chart of Account /COA) Proses Akuntansi dimulai penyusunan Chart of Account
(Bagan akun). Chart of Account adalah daftar kode yang digunakan untuk mengklasifikasikan
transaksi yang terjadi dalam organisasi. Tujuan pengkodean akun adalah untuk memudahkan
pencatatan, pemrosesan informasi dan pelaporan keuangan. Kode akun harus disusun secara
sistematis, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu akuntansi, serta mengacu pada stuktur untuk
membangun suatu sistem akuntansi. Setiap kode dalam suatu akun mempunyai makna dan tujuan.
Dalam Laporan keuangan untuk pihak eksternal, kode akun menggambarkan posisi akun dalam
laporan keuangan. Sedangkan penyusunan kode akun untuk pelaporan keuangan kepada pihak
internal, kode akun menggambarkan pertanggungjawaban dan pengendalian. Klasifikasi akun dalam
laporan keuangan dikelompokkan ke dalam 5 besar, yaitu: (1) Aset, (2) Kewajiban,(3) Ekuitas, (4)
Pendapatan dan (5) Biaya.
Link: http://manajemenrumahsakit.net/category/manajemen-keuangan/page/3/
SIKLUS TRANSAKSI PADA RUMAH SAKIT Sebelum melakukan proses transaksi, penting bagi
rumah sakit untuk memahami tentang berbagai aktivitas yang terjadi di rumah sakit. Sebagai
organisasi penyedia layanan kesehatan, di dalam rumah sakit terdapat berbagai aktivitas, baik yang
bersifat ekonomi maupun yang bersifat non ekonomi. Pada perusahaan manufaktur, siklus aktivitas
ekonomi pada organisasi manufaktur biasanya dikelompokkan menjadi aktivitas pengadaan bahan,
aktivitas produksi, aktivitas pemasaran dan distribusi serta aktivitas pelayanan kepada pelanggan.
Rantai aktivitas tersebut disebut dengan rantai nilai (value chain). Dalam organisasi jasa, siklus
aktivitas difokuskan pada aktivitas pelayanan kepada pelanggan. Rumah sakit merupakan
organisasi dengan karakteristik unik. Produk utama rumah sakit adalah jasa/pelayanan, meskipun
demikian di dalam rumah sakit terdapat juga aktivitas manufaktur, semisal pada apotik dan instalasi
gizi. Selain itu di rumah sakit pun terdapat aktivitas yang menyerupai perusahaan dagang, yaitu
aktivitas penjualan obat di apotik. Selain itu, pada umumnya rumah sakit merupakan organisasi
yang tidak berorientasi pada keuntungan. Dengan karakteristik yang unik tersebut, sesungguhnya
rumah sakit membutuhkan manajer yang handal. Termasuk manajer yang bertanggung jawab
terhadap fungsi akuntansi dan keuangan. Salah satu tugas penting manajer akuntansi adalah
menyusun laporan keuangan rumah sakit. Laporan keuangan rumah sakit ditujukan untuk memberi
informasi kepada para stakeholder tentang proses aktivitas dan kinerja rumah sakit. Proses aktivitas
dan kinerja rumah sakit sebagai suatu entitas dilaporkan melalui laporan posisi keuangan (neraca)
dan laporan aktivitas/laporan operasi. Selain itu laporan arus kas juga diperlukan untuk
menggambarkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar yang terjadi di rumah sakit. Untuk dapat
menyajikan laporan keuangan dengan baik, manajer akuntansi harus mempelajari dan memahami
proses aktivitas dan siklus transaksi yang terjadi pada rumah sakit. Hubungan antara siklus
transaksi rumah sakit dengan sistem informasi akuntansi dan pelaporan keuangan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Link: : http://manajemenrumahsakit.net/category/manajemen-keuangan/page/3/
PERAN MANAJEMEN
KEUANGAN DI INDUSTRI RS
OKT 22, 2018BY TUBAGUS RAYMONDIN ARTIKEL
FacebookTwitterShare
Pendahuluan
Manajemen keuangan yang efektif & efisien diharapkan terjadi di setiap
organisasi bisnis. Pada industri RS hal ini menjadi sangat penting, untuk
mengelola biaya pelayanan medis yang cenderung meningkat. Menurut
CBN (2016)[1], mungkin tidak ada industri lain yang lebih membutuhkan
pengelolaan keuangan daripada layanan kesehatan. Karena itu peran
pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh manajer keuangan menjadi hal
yang sangat penting di organisasi pelayanan kesehatan seperti RS.
Pentingnya peran manajer keuangan di RS terkait dengan
tanggungjawabnya. Manajer keuangan merupakan manajer RS yang
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai
investasi dan pendanaan. Terkait dengan investasi, manajer keuangan
terlibat langsung dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan dana.
Disamping itu, manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam
memperoleh kelancaran aliran kas masuk, untuk membiayai investasi dan
kegiatan operasional RS.
Link: https://mvpjogja.com/peran-manajemer-keuangan-di-industri-rs/