Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam
menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup, seseorang
memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala sesuatu yang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Motivasi tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan
memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, maupun lingkungan itu
sendiri. Namun dibalik semuanya itu, kita perlu mengetahui cara
meningkatkan motivasi. Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan
seperti itulah yang membuat kami dari kelompok 3 memilih topik mengenai
cara meningkatkan motivasi yang berjudul “Motivasi Kerja Dalam Upaya
Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian motivasi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?
3. Bagaimana solusi mengatasi turunnya motivasi kerja?
4. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi
2. Untuk mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja
3. Untuk mengetahui solusi mengatasi turunnya motivasi kerja.
4. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja karyawan.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MOTIVASI KERJA


Robbins dan judge (2007)
Mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah,
dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada
para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut,
maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras
dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk
mewujudkan tujuan organisasi. Motif adalah apa yang menggerakkan
seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya
mengembangkan suatu kecederungan perilaku tertentu. Dorongan untuk
bertindak ini dapat dipicu (touched off) oleh suatu rangsangan luar atau lahir
dari dalam diri orang itu sendiri dalam proses fisiologis dan pemikiran
individu itu.

2.2 JENIS-JENIS MOTIVASI KERJA


Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2005), yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi Positif (Insentif positif)

Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka


yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan
akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-
baik saja.

2
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif)

Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada


mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi
negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat,
karena takut hukuman.

Penggunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa dan


kapan agar berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.

Menurut Sardiman (2005), motivasi dibedakan atas 2 jenis yaitu:

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif


dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu
sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik

motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk


melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.

Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa motivasi yang berasal dari dalam
diri adalah motivasi intrinsik, sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri
dalam melakukan sesuatu disebut motivasi ekstrinsik.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


Danim (2004) menyatakan bahwa, “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi, yaitu sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan administrator. Kepemimpinan dengan gaya otoriter


membuat pekerja menjadi tertekan dan acuh tak acuh dalam bekerja.
2. Sikap individu. Ada individu yang statis dan ada pula yang dinamis.
Demikian juga ada individu yang bermotivasi kerja tinggi dan ada pula
yang bermotivasi kerja rendah. Situasi dan kondisi di luar dari individu
memberi pengaruh terhadap motivasi. Akan tetapi yang paling
menentukan adalah individu itu sendiri.

3
3. Situasi kerja, lingkungan kerja, jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia
membangkitkan motivasi, jika persyaratan terpenuhi. Akan tetapi jika
persyaratan tersebut tidak diperhatikan dapat menekan motivasi. Orang
dapat bekerja dengan baik jika faktor pendukungnya terpenuhi.
Sebaliknya, pekerja dapat menjadi frustasi jika faktor pendukung yang dia
kehendaki tidak tersedia.

Sedangkan Porter & Miles dalam Danim (2004) mengemukakan bahwa terdapat 3
(tiga) variabel yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja, yaitu:

1. Sifat-sifat individual. Ini meliputi kepentingan setiap individu, sikap,


kebutuhan atau harapan yang berbeda pada setiap individu. Perbedaan-
perbedaan tersebut membuat derajat motivasi di dalam diri pekerja
menjadi bervariasi satu dengan lainnya. Seorang pekerja yang
menginginkan prestasi kerja yang tinggi, misalnya cenderung akan
terdorong untuk melakukan pekerjaan yang dapat meningkatkan taraf
hidupnya. Sebaliknya, seseorang yang dimotivasi oleh uang akan
cenderung memilih pekerjaan yang imbalannya besar.
2. Sifat-sifat pekerjaan. Ini meliputi tugas-tugas yang harus dilaksanakan,
termasuk tanggung jawab yang harus diemban dan kepuasan yang muncul
kemudian. Pekerjaan yang banyak membutuhkan tanggungjawab,
misalnya akan mendatangkan kepuasan tertentu dan dapat meningkatkan
derajat motivasi.
3. Lingkungan kerja dan situasi kerja karyawan. Seorang individu betah pada
lingkungan kerjannya akan senantiasa berinteraksi baik sesama rekan
sekerja maupun atasan. Disini, seorang karyawan dapat dimotivasi oleh
rekan sekerjanya atau oleh atasannya. Penghargaan yang diberikan oleh
atasan baik dalam bentuk materi maupun non materi akan meningkatkan
motivasi kerja karyawan.

2.4 Solusi Mengatasi Turunya Motivasi Kerja Karyawan


Secara umum, sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik jika minimal
terdapat tiga sumber daya utama, yaitu : sumber daya fisik, modal, dan
Sumber Daya Manusia. Sumber daya fisik meliputi peralatan, dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk proses operasional, produksi, dan
marketing. Sumber daya modal merupakan dana yang dibutuhkan untuk
kelangsungan perusahaan sebelum perusahaan mulai menghasilkan
keuntungan, ataupun ketika sebuah perusahaan akan melakukan
pengembangan. Sumber daya modal ini biasanya berasal dari para
shareholder ataupun pinjaman dari bank. Dan sumber daya ketiga adalah

4
Sumber Daya Manusia. Sumber daya yang ketiga ini merupakan sumber daya
yang paling penting di antara ketiganya, hal tersebut karena manusia-lah yang
menjalankan kedua sumber daya yang lainnya.
Ketika sebuah perusahaan berisi orang- orang berkualitas, dan siap
berkontribusi, maka perusahaan tersebut akan menjadi kompetitif, dan
potensial. Salah satu hal penting yang harus kita perhatikan adalah bahwa
karyawan akan berkontribusi maksimal jika memiliki kompetensi dan
motivasi yang baik.
Sebenarnya, di dalam diri setiap karyawan terdapat motivasi, yang dapat
kita sebut dengan Inner Motivation. Inner Motivation dapat menjadi redup,
dan dapat pula menjadi semakin besar. Seperti seorang penebang pohon yang
terus- menerus menggunakan kapaknya tanpa henti, maka lama kelamaan
kapak tersebut akan menjadi tumpul, dan akibatnya, penebang pohon tersebut
tidak dapat bekerja dengan maksimal lagi. Cara paling efektif adalah dengan
memberikan waktu jeda, dan mempergunakan waktu jeda tersebut untuk
beristirahat dan mengasah kapaknya. Misalnya, jika penebang pohon
ditugaskan untuk menebang 10 pohon sehari, maka cara yang efektif adalah
dengan melakukan jeda dan mengasah kapaknya setiap menebang satu buah
pohon, atau bisa juga setiap setelah menebang dua buah pohon, tergantung
dari kondisi dan kebutuhan.
Demikian juga dengan motivasi karyawan, suatu kali pasti akan
mengalami penurunan. Jika menurunnya motivasi karyawan tersebut tidak
segera ditangani, maka kinerja mereka akan turun, dan kemungkinan terjelek
adalah mereka resign dari perusahaan kita. Bagi para pemilik perusahaan,
para manager, ataupun director suatu perusahaan pastinya telah sering
mendengar ataupun mengalami suatu situasi di mana orang- orang terbaiknya
mengalami penurunan kinerja, dan akhirnya mengundurkan diri. Jika hal ini
terus- menerus terjadi, yaitu orang- orang terbaik perusahaan mengundurkan
diri, maka akan menjadi suatu kehilangan besar.
Bagaimana cara mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi ? Bagaimana
juga caranya agar setiap karyawan dapat berkerja dengan semangat yang

5
tinggi, dan tidak melulu tergantung dari besar/ kecilnya income yang mereka
dapatkan ?
Berdasarkan faktor penyebab penurunan motivasi karyawan di atas, dapat
kita simpulkan bahwa ternyata, faktor Income yang didapatkan hanya
merupakan salah satu penyebab, bukan satu- satunya. Artinya adalah bahwa
seringkali, ketika motivasi karyawan menurun, solusi untuk melakukan
Remunerasi ( menaikkan income) bukanlah cara yang tepat sasaran. Hal
tersebut tidak akan mengatasi menurunnya motivasi karyawan yang
bersangkutan.
Oleh karena itu, seperti penebang pohon yang harus menyediakan waktu
jeda untuk beristirahat dan mengasah kapaknya setiap menebang satu pohon,
demikian juga dengan karyawan Anda yang membutuhkan waktu jeda untuk
mengasah dan membangkitkan motivasi mereka kembali. Mengasah kapak ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan mereka Coaching dan training,
idealnya satu hingga dua kali dalam setahun. Berikanlah kepada mereka
waktu jeda dari pekerjaan mereka dengan memberikan pelatihan dan training
motivasi kepada mereka.(Herry Santoso.2013)

2.5 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja


Keberadaan karyawan tentunya menjadi salah satu poin penting ketika
Anda menjalankan sebuah usaha. Berbagai pekerjaan operasional maupun
manajerial akan terasa lebih ringan, dengan adanya dukungan dari para
karyawan.

Sebagai pelaku bisnis yang didukung oleh para karyawan, sudah


sepantasnya bila Anda terus membangun hubungan baik antara karyawan dan
perusahaan yang Anda pimpin. Karena bagaimanapun juga, keberadaan mereka
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kesuksesan bisnis yang
Anda bangun.

Pentingnya peran karyawan terhadap perkembangan usaha, mendorong


sebagian besar pemimpin perusahaan untuk selalu memotivasi para karyawan
agar bisa bekerja secara optimal. Sebab, semakin bagus performa yang

6
diberikan para karyawan, maka semakin besar pula peluang bagi sebuah bisnis
untuk mencapai kesuksesannya.

Lalu, langkah apa saja yang bisa digunakan para pemimpin untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan?

a. Tingkatkan motivasi kerja karyawan melalui training


Terkadang menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya,
membuat sebagian besar karyawan merasa jenuh dan bosan.
Dampaknya, motivasi karyawan akan turun sehingga mereka tidak
bekerja secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan motivasi
karyawan, Anda perlu mengadakan training khusus bagi para
karyawan. Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
ketrampilan kerja mereka, atau sekedar training untuk membangun
kembali motivasi karyawan yang mulai turun.
b. Berikan reward bagi karyawan yang berprestasi
Tidak ada salahnya jika Anda memberikan reward khusus bagi
karyawan yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau insentif, maupun
berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih
perusahaan atas prestasi para karyawan.
c. Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan
Sebagai pemimpin perusahaan, Anda juga perlu melakukan
pendekatan pada para karyawan Anda. Bila perlu kenali kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki masing-masing dari mereka, sebab hal ini
akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi perkembangan setiap
karyawan. Mana karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus,
dan mana karyawan yang membutuhkan dukungan Anda untuk
mencapai keberhasilan seperti rekan-rekan lainnya. Tentu dengan
pendekatan tersebut, Anda dapat membantu karyawan yang kesulitan
mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil meraih prestasi seperti
karyawan lainnya.

7
d. Adakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara
karyawan dan perusahaan.
Membangun kekeluargaan antara pihak karyawan dan pemilik
usaha, menjadi langkah jitu untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut
merasakan kepemilikan perusahaan tersebut. Sehingga loyalitasnya
untuk bersama-sama membesarkan perusahaan semakin meningkat.
Adakan acara pertemuan rutin setiap bulannya, yang bisa
mengakrabkan semua karyawan di perusahaan Anda. Lingkungan
kerja yang hangat dan akrab, akan membuat karyawan merasa nyaman
dalam menjalankan pekerjaannya.(Arvan Pradiansyah.2014)

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti “dorongan atau
daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya para
bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktifitas fisik dan
mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Berdasarkan pendapat beberapa
ahli tersebut dapat disimpulkan , bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang
tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya
untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua
kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran dan masukan serta


mengutarakan cara pemanfaatan baik terhadap sumber-sumber dalam
memperoduksi suatu barang atau jasa. Produktivitas sangat penting peranannya
dalam organisasi, karena jika tingkat produktivitasnya tinggi maka tujuan
dalam organisasi tersebut akan tercapai. Untuk meningkatkan hasil
produktivitas kerja yang baik, pegawai harus memiliki keterampilan dan
kinerja kerja yang baik. Karena jika pegawai tidak memiliki keterampilan dan
kinerja yang baik maka produktivitas kerja tidak akan tercapai.

3.2 Saran
Motivasi kerja karyawan adalah sesuatu yang menciptakan semangat kerja
karyawan atau pekerja, termasuk diantaranya adalah kata-kata pembangkit
semangat. Sebagai seorang pemimpin, hendaknya untuk selalu memberi motivasi
kepada bawahan agar mereka tetap memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yovita.2015. http://yovita29.blogspot.com/2015/04/motivasi.html
Arvan.2014.https://arvanpradiansyah.com/5-cara-meningkatkan-motivasi-kerja-
karyawan/
Robbins dan judge.2007.perilaku organisasi,buku 1 dan 2.jakarta:salemba empat
Sardiman, 2005, Interaksi dan motifasi belajar mangajar, Raja Grafindo Persada,
Jakarta https://www.e-jurnal.com/2014/03/jenis-jenis-motivasi.html
Herry Santoso , 2013 Penulis buku “6K : Ilmu Rahasia Sang Pemenang”,
Penerbit : Gramedia, 2014 http://trainingsdmjuara.blogspot.com/2013/09/solusi-
mengatasi-menurunnya-motivasi.html

10

Anda mungkin juga menyukai