Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

A. Latar Belakang

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang


signifikan di dunia, termasuk di Indonesia, Menurut data WHO (2016) terdapat
sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Adapun gangguan mental yang dialami
oleh pasien yang berada di RS Ernaldi Bahar antara lain Halusinasi, Waham, RPK,
PK, Isolasi Sosial, Diruang bangau mayoritas pasien mengalami Halusinasi

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan


sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial, Adapun gangguan mental
yang dialami oleh pasien yang berada di RS Ernaldi Bahar antara lain Halusinasi,
Waham, RPK, PK, Isolasi Sosial, Diruang bangau mayoritas pasien mengalami
Halusinasi

Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan sensori persepsi: Halusinasi dan merupakan salah satu masalah keperawatan
yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.
Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang
diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RS Ernaldi Bahar Sumatera
Selatan sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu maka kami
menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan
sensori persepsi dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
namun tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama
dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. Metode Therapy Aktifitas Kelompok


Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode
diskusi dan tanya jawab dan melengkapi jadwal harian. Kegiatan TAK menggunakan sistem
Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda, yaitu
sebagai berikut:

Sesi I : Klien mengenal halusinasi

Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain

Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas

terjadwal

Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

1. Tata tertib

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai

c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi

d. Tidak diperkenannkan makan, ,minum selama kegiatan TAK

e. Jika inigin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan


kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin

f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan

g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai, Kecuali jika pasien ingin
keluar ke kamar kecil/ WC boleh dengan meminta izin kepada leader TAk

h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selseai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.

2. Program antisipasi

Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan yang


akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil adalah:
a. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah mempersiapkan
klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh
anggota kelompok lainnya.

b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mematuhi tata tretib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila
tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan

c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan


kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.

C. Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok

1. Tujuan

a. Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi


dalam kelompok secara bertahap.

b. Tujuan khusus

1) Klien dapat mengenal halusinasi.

2) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

3) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang


lain.

4) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.

5) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

2. Klien

a. Kriteria klien
1) Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori;
halusinasi.

2) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang.

3) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).

b. Proses seleksi

1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.

3. Jenis Permainan

Jenis permainan yang digunakan adalah bola

4. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Therapy Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal : MINGGU, 4 Agustus 2019

Waktu : Pukul 09.00 WI B s.d selesai

Tempat : Ruang bangau di RS Ernaldi Bahar

5. Nama klien dan ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 7 orang, sedangkan sisanya adalah


cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.

Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu:

Klien peserta:

a. Tn B
b. Tn F

c. Tn S

d. Tn H S

e. Tn B

f. Tn H

Klien peserta TAK cadangan:

a. Tn E

b. Tn P

6. Media dan alat

1. Bola plastik

2. Speaker

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah
disepakati. Sebagai berikut:

1. Leader : Mitra Mariyanto

2. Co. Leader : Alhavista Bella

3. Fasilitator 1 : Muhammad Iqrommulah

4. Fasilitator 2 : Sisma Sari

5. Fasilitator 3 : Agda Shanya

6. Fasilitator 4 : Rizka Zahro

7. Observer : Nurul Iftikhotul mubaroro

8. Uraian Tugas Pelaksana


Leader

Tugas:

a. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.

b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.

c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

d. Memimpin diskusi kelompok.

Co. Leader

Tugas:

a. Mendampingi Leader.

b. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.

c. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.

Fasilitator

Tugas:

a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalannya therapy.

Observer

Tugas:

a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).

b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga


penutupan.

9. Setting tempat CO

P
F
P
P

O
F F

P P

P F P

L : Leader

CO : Co Leader

F : Fasilitator

O : Observer

P : Pasien

10. Mekanisme Kegiatan

SESI 1 Mengenal halusinasi

a. Salam terapeutik

1) Salam terapeutik kepada klien

2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan nama)

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal


suara-suara yang didengar

2) Leader menjelaskan aturan main

3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader

4) Lama kegiatan 30 menit

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap kerja

1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara


yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat
terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul

2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang
membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di
whiteboard

3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara
yang biasa didengar

e. Tahap terminasi

1) Evaluasi

a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika
halusinasi muncul

3) Kontrak yang akan datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi

b) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

a. Evaluasi

Formulir yang dievaluasi

Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan Personal/Halusinasi

No Nama Klien Menyebut Isi Menyebut Menyebut


halusinasi Waktu Perasaan saat
Terjadinya halusinasi
Halusinasi
1

2
3

Petunjuk:

1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi
dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X
jika klien tidak mampu.

b. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan kepada perawat.

Sesi II

a. Tujuan

1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi


b. Langkah kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapeutik

· Salam terapeutik

· Klien dan terapis pakai papan nama

b) Orientasi

· Leader menanyakan perasaan klien saat ini

· Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi dan
perasaan

3) Kontrak

a) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara


menghardik

b) Menjelaskan aturan main

· Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada leader

· Lama kegiata 30 menit

·Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

4) Tahap keja

a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran

b) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada


saat halusinasi muncul.

d) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi jangan


ganggu saya, kamu suara palsu...”
e) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi.

f) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan.

g) setiap klien memperagakan menghardik halusinasi

5) Tahap terminasi

a) Evaluasi

· Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

· Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b) Tindak Lanjut

·Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul

· Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien

6) Kontrak yang akan datang

a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain.

b) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

c. Evaluasi dan Dokumentasi

1) Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan Menghardik Halusinasi


No Aspek Yang Nama Klien
Dinilai
1 Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara
yang digunakan
3 Menyebutkan
efektivitas cara
yang digunakan
4 Menyebutkan
efektivitas cara
yang digunakan

Petunjuk:

a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi
dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika
klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

2) Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien
mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika
halusinasi muncul.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. (2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Maramis, W.F, 1990. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga Universitas Press

Stuart G.W, 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Stuart G.W, Sundeen S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai