1440 - Tugas Farmasi Toksikologi
1440 - Tugas Farmasi Toksikologi
ANTIAGINA-NITRAT
Oleh
A2D
Komang Ratih Tirtayani 171200251
Kurniawan Wisnu Putra 171200252
Hadya Aswamadanti 171200253
Ni Kadek Ayu Surya Adnyani 171200255
Ni Kadek Wiwin Natali 171200255
Om Swastyastu
Puja dan puji syukur penulis haturkan ke hadapan Tuhan Ynag Maha
Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Antiagina-Nitrat tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka menempuh mata kuliah Farmasi
Toksikologi pada Semester III, Prodi Farmasi Klinis, Institut Ilmu Kesehatan
Medika Persada Bali. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk melatih
kreatifitas siswa dalam menulis dan menambah wawasan mahasiswa dalam
pelajaran aside-alkalimetri.
Banyak hambatan dan kesulitan yang dialami dalam penyusunan
makalah ini. Namun demikian, berkat kerja keras dan adanya bantuan dari
berbagai pihak, kesulitan dan hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu,
melalui pengantar ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Made
Oka Dwicandra, S. Farm., M. Farm., Apt. selaku pengampu mata kuliah
Farmasi Toksikologi.
Disadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang sempurna. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang konstruktif sangat diperlukan demi sempurnya
karya-karya penulis berikutnya. Semoga tulisan kecil ini ada manfatnya.
Om Santih Santih Santih Om
Penulis,
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................
KATA PENGATAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................2
1.3. Tujuan...........................................................................................3
1.4. Manfaat.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
2.1. Mekanisme Kerja Obat dan Tempat Kerja Obat............................4
2.2. Penggolongan Obat........................................................................6
2.3. Pengunaan Obat Secara Klinis ......................................................8
3.1. Kesimpulan.................................................................................12
3.2. Saran...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan,
rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa
seperti sakit gigi. Rasa tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 – 15 menit
di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu,
punggung dan lengan kiri. Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar
ke lengan kanan. Kadang-kadang keluhannya dapat berupa cepat capai,
sesak nafas pada saat aktivitas, yang disebabkan oleh gangguan fungsi
akibat ischemia miokard. Aritmia maligna merupakan salah satu penyebab
kematian mendadak pada pasien iskemia jantung. (Olson,James. 2004)
Sebuah episode angina bukanlah serangan jantung yang sebenarnya,
melainkan rasa sakit yang disebabkan oleh karena otot jantung menerima
darah terlalu sedikit untuk sementara waktu. Kondisi sementara mungkin
merupakan hasil dari kegiatan yang berat seperti olahraga dan tidak selalu
menunjukkan bahwa otot jantung mengalami kerusakan permanen.
Bahkan, episode angina jarang menyebabkan kerusakan permanen otot
jantung. (Andrajati, retnosari dkk, 2013)
Berkurangnya suplai oksigen pada iskemia jantung menimbulkan
gejala angina pectoris atau tanpa genjala (silent). Gejala klasik angina
pectoris ditandai oleh adanya refered pain daerah dermatom yang
dipersarafi oleh segmen T1-t4, yaitu nyeri substernal menjalar ke lengan
kiri bagian medial. Bila iskemia berlangsung lama dan berat, maka akan
terjadi infark jantung. (Katzung,Bertram G dkk. 2002)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Antiangina – Nitrat?
2. Bagaimana etiologi dari Antiangina – Nitrat tersebut?
3. Bagaimana patofisiologi dari Antiangina – Nitrat?
4. Bagaimana mekanisme kerja obat dan tempat kerja obat untuk
Antiangina – Nitrat ini?
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Antiangina – Nitrat
2. Untuk mengetahui etiologi dari Antiangina – Nitrat tersebut
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari Antiangina – Nitrat
4. Untuk mengetahui mekanisme kerja obat dan tempat kerja obat untuk
Antiangina – Nitrat ini
5. Untuk mengetahui golongan obat dari Antiangina – Nitrat
(Farmakokinetik dan Farmakodinamik) ini
6. Untuk mengetahui penggunaan obat Antiangina – Nitrat ini secara klinis
1.4 Manfaat
Agar bisa mengetahui tentang Antiangina – Nitrat mulai dari definisi,
etiologinya, patofisiologinya, bagaimana mekanisme kerja obat dan tempat
kerja obat untuk Antiangina – Nitrat, golongan obatnya (Farmakokinetik
dan Farmakodinamik), dan penggunaan obat dari Antiangina – Nitrat
secara klinis, serta dapat digunakan untuk referensi kedepannya.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
dan isosorbid dinitrat <20%). Oleh karena itu, untuk meningkatkan kadar
obat dalam darah secara cepat,serangan akut angina diatasi dengan preparat
sublingual. Bila diinginkan masa kerja yang lebih panjang maka digunakan
nitrat organic oral. Sebagian besar nitrat organic dieksresikan melalui gnjal
(Neal,2006).
lebih bersifat stabil dan bias efektif selama beberapa jam, tergantung pada
obat dan sediaan yang digunakan (sublingual,oral, oral lepas lambat).
Contohnya isosorbid nitrat yang banyak digunakan karena cepat
dimetabolisme oleh hati dan isosorbid mononitrat yang merupakan
metabolit aktif utama dari nitrat yang tidak dapat diperkirakan
(Departemen Farmakoterapi dan Terapiutik,2007; stringer,2008).
1. Isosorbid mononitrat
a. Generik: -
b. Merek dagang (brand name):
Distributor dari Indonesia: Elantan® (Pharos) tablet 20 mg, 40 mg;
Monecta* (Pratama Nirmala) tablet 10 mg, 20 mg; Pentacad ® (Darya
Varia) tablet 20 mg.
Distributor dari luar negeri: Imdur® ( Astra pharmaceuticals-Australia)
tablet pelepasan lambat 60 mg; Mono Mack® (Heinrich Mack Nachf-
Jerman) tablet 40 mg dan tablet pelepasan lambat 50 mg; Mono Mack ® 50
D (Heinrich Mack Nachf-Jerman) tablet pelepasan lambat 50 mg dan
Drops 40 mg.
c. Indikasi: profilaksis angina, tambahan pada gagal jantung kongestif.
10
2. Isosorbid dinitrat
a. Generik: Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg, 10 mg.
b. Merek dagang (brand name):
Distributor dari Indonesia: Isoket® (Pharos) tablet 5 mg, 10 mg; Isoket
Retard® (Pharos) tablet pelepasan lambat 20 mg, 40 mg, cairan injeksi 1
mg/ml, aerosol 25 mg/ml, krim 100 mg/g; Farsorbid ® (Pratama Nirmala)
tablet sublingual 5 mg, 10 mg; Cedocard® (Darya Varia) tablet 5 mg, 10
11
3.1 Kesimpulan
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan
antara permintaan (demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah
satu bagian jantung. Mekanisme antiangina nitrat terdiri dari tiga fase yaitu
fase farmasetis, farmakokinetik dan farmakodinamik. Adapun
penggolongan obatnya berdasarkan sediaan ada yang bekerja pendek dan
bekerja panjang, contohnya adalah isosorbid dinitrat, gliserin trinitrat dan
isosorbid mononitrat. Penggunaan obat secara klinis meliputi dari indikasi,
dosis, efek samping obat, kontra indikasi.
3.2 Saran
Banyak kekurangan dari tulisan ini maka para pembaca tidak boleh
hanya berpatokkan dengan tulisan ini saja, untuk kedepannya penulis akan
menulis dengan lebih baik dan menggunakan sumber-sumber yang
terpercaya sehingga materi yang di paparkan lebih rinci dan benar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati dan Suyatna. 2001. Farmakologi dan Terapi obat Antiangina Edisi
IV. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia