Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian bertempat di Bandung, Jawabarat. Penelitian

dilakukan pada bulan September hingga oktober dengan waktu tentative.

B. Rancangan Penelitian

Metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih secara

spesifik untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah riset.

Sedangkan pengertian metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang

menjelaskan bagaimana seharusnya sebuah penelitian dilakukan. Pendapat

lain mengatakan bahwa pengertian metodologi penelitian adalah

serangkaian langkah-langkah yang sistematis/ terstruktur yang dilakukan

oleh peneliti untuk menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan pada

objek penelitian. Adapun langkah-langkah sistematis tersebut adalah:

 Proses identifikasi dan merumuskan masalah

 Penyusunan kerangka berpikir

 Merumuskan hipotesis

 Pembahasan masalah

 Membuat kesimpulan dan saran

29
30

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptip,

Moh. Nazir, Ph. D. (Metode Penelitian Hal-63) Metode Dekriptif adalah

suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

suatu set kondisi, uatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki. Metode penlitian kualitatif, Sugiyono (2013:14)

Menjelaskan bhawa penelitian kualitatif adalah data penelitian yang salah

berbentuk kata, skema dan gambar. Suatu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan peerilaku

orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diaharapkan mampu

menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau

prilaku yang diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan atau

otganisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari

sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic. Untuk memperoleh

data tersebut, peneliti menggunakan alat bantu memperoleh data yaitu

dengan wawancara (kuesioner) dan dokumentasi. Tekanan penelitian

kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang

diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana

untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Pertanyaan diatas

menuntut gambaran nyata kegiatan, prosedur, alasan-alasan dan interaksi


31

yang terjadi dalam konteks lingkungan dimana pada saat prose situ

berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti,

sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang

sebenarnya. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk

membuat prinSsip bahkan teori suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.

C. Populasi Dan Sample

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah variable-variabel yang akan dijadikan

objek penelitian baik itu manusia, tumbuhan, benda-benda. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Sumaatmaja (1998 : 112) Sebagai berikut

“Populasi adalah keseluruhan kasus (masalah dan peristiwa). Individu

(manusia baik perorangan maupun kelompok) dan gejala (fisik, sosial,

ekonomi, budaya, poitik) yang ada ruang geograrifi tersebut)”.

Selanjutnya Rafi’i. (1998 : 6) Mengemukakan pengertian populasi sebagai

berikut: “Populasi adalah himpunan variable dari masalah yang diteliti

atau populasi adalah jumlah variable yang menyangkut permasalahan yang

di hadapi manusia dalam batasan koita adalah semua variable yang

menyangkut masalah yang akan di teliti”.

Berdasarkan pernyataan kedua diatas, maka yang di jadikan populasi

dalam penelitian ini adalah supporter klub sepak bola Persib Bandung.

Yang terdiri dari lima culture supporter persib yang berbeda, diantaranya :

Viking, Bomber, Ultras, Casuals Dan Hooligan.


32

2. Sampel

Sumaatmadja (1998 : 112) Mengemukakan pengertian sampel sebagai

berikut: “Sampel adalah bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili

populasi yang bersangkutan literia yang mewakili adalah di ambil dari seluruh

sifat-sifat atau generalisasi yang ada paada populasi yang harus di ambil sampel”

Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak maka penulis mengambil

sampel dengan menggunakan sampel yang di dasarkan atas perhitungan jumlah

lima culture supporter klub Persib Bandung. Untuk Lebih jelas dapat dilihat pada

table A jumlah populasi sebagai berikut :

Tabel 3.1
Populasi

No Nama Kelompok Supporter Persib Jumlah Supporter Persib

1 Viking 164

2 Bomber 97

3 Casuals 93

4 Hooligans 80

5 Ultras 66

Jumlah 500

Berdasarkan hal tersebut diatas yang di jadikan sampel oleh penulis

berpatokan kepada pendapat Sumaatmadja (1988:133) sebagai berikut : “tentang

besarnya sampel inipun, tidak ada ketentuan yang pasti besar angkanya”.

Sehubungan dengan pernyataan itu maka penulis tidak menentukan besar


33

presentasenya sehingga pengambilan data jumlah responden sebanyak 30 orang.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada table B. Berikut :

Tabel 3.2
Sampel

No Nama Kelompok Jumlah Supporter Jumlah Sampel

Supporter Persib Persib Kelompok Persib

1 Viking 164 10

2 Bomber 97 7

3 Casuals 93 6

4 Hooligans 80 4

5 Ultras 66 3

Jumlah 500 30

Berdasarkan maasalah-masalah yang akan dibahas maka dalam penentuan

sampel, seperti yang dikemukakan Rafi’I (1983 : 32) “teknik sampel yaitu

prosedur penarikan sampel yang dilakukakan menurut penyebaran unsure-unsur

sampel secara keruangan (spatial) geografi. Pengambilan jumlah sampel manusia

dari setiap kelompok supporter persib menggunakan bilangan random secara

prporsional, dengan rumus sebagai berikut :

P’
N----- X.n =
P
Keterangan :
34

N = Jumlah Sampel
N = Jumlah seluruh sampel
P’ = Jumlah Populasi seluruh kelompok supporter persib
P = Jumlah seluruh populasi

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer

untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat

penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan

digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, umtuk menguji hipotesa yang di

telah dirumuskan. Pengumpulan data adalah proedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode

mengumpulkan data dengan maasalah penelitian yang ingin di pecahkan. Masalah

member arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah

yang dirumuskan tidak akan bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh

data yang digunakan tidak memunkinkan, ataupun metode yang tidak dapat

menghasilkan data seperti yang diinginkan. Jika hal demikian terjadi, maka tidak

ada lain jalan bagi peneliti kecuali menukar masalah yang ingin dipecahkan.

Secara umum metode pengambilan data dapat dibagi beberapa kelompok, yaitu:

- Metode pengamatan langsung

- Metode dengan menggunakan wawancara

- Metode angket
35

1. Fanatisme (X1)

a. Defnisi Konseptual

Kata Fanatisme sendiri berasal dari dua kata yaitu fanatic dan isme.

Fanatik sebenarnya berasal dari bahasa latin “fanaticus” yang dalam

bahaa inggrisnya diartikan sebagai frantic atau frenzied. Artinya

adalah gila-gilaan, kalut, mabuk atau hingar binger. Dari asal kata ini,

tampaknya kata fanatic dapat diartikan sebagai sikap seseorang

melakukan atau mencintai sesuatu secara serius dan sungguh-

sungguh. Sedangkan “isme” dapat diartikan sebagai suatu bentuk

keyakinan atau kepercayaan. Jadi dari dua definisi diatas ditarik

kesimpulan bawha fanatime adalah keyakinan atau kepercayaan yang

terlalu kuat terhadap suatu ajaran baik itu politik, agama dan

sebagainya dalam hal ini tentang klub sepakbola. (Sudirwan, 1998).

b. Definisi Operasional

Menurut Goddard (2001) aspek-aspek dalam fanatisme adalah:

(1) Besarnya minat pada suatu jenis kegiatan; (2) Sikap pribadi

maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut; (3) Lamanya

individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu; (4) Motivasi yang

datang dari keluarga dan Lingkungan.


36

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel. 3.3

Kisi-Kisi dan Indikator Instrumen Fanatisme (X)

No Indikator Fanatisme No. Item Fositive Negatif

Besarnya Minat 2,4, 5, 6, 7, 8, 13, 2, 4, 5, 6, 8, 26


1
Pada Jenis Kegiatan 25, 26 7, 13, 25

tertentu

Memiiki Sikap 1, 3, 9, 12, 14, 1, 3, 9, 12, 12, 15, 17,


2
Pribadi 15, 16, 17, 21, 14, 15, 16, 21

27, 28, 29 17, 21, 27,

28, 29

Lamanya Menjadi 19, 24 24 19


3
Bagian Suporter

Memiiki Motivasi 10, 11, 18, 20, 11, 20, 23, 11, 18
4
22, 23, 30, 30

d. Jenis Instrumen

e. Uji Vaiditas dan Reliabiitas

1) Validitas butir pertanyaan X


37

Tabel 3.4

Validitas X

NO ITEM rhitung rtabel KETERANGAN

Q1 0,867 0,463 VALID


Q2 0,758 0,463 VALID
Q3 0,745 0,463 VALID
Q4 0,938 0,463 VALID
Q5 0,526 0,463 VALID
Q6 0,948 0,463 VALID
Q7 0,446 0,463 VALID
Q8 0,941 0,463 VALID
Q9 0,948 0,463 VALID
Q10 0,291 0,463 VALID
Q11 0,370 0,463 VALID
Q12 0,948 0,463 VALID
Q13 0,893 0,463 VALID
Q14 0,715 0,463 VALID
Q15 0,941 0,463 VALID
Q16 0,941 0,463 VALID
Q17 0,715 0,463 VALID
Q18 0,941 0,463 VALID
Q19 0,937 0,463 VALID
Q20 0,466 0,463 VALID
Q21 0,948 0,463 VALID
Q22 0,466 0,463 VALID
Q23 0,526 0,463 VALID
Q24 0,948 0,463 VALID
Q25 0,526 0,463 VALID
Q26 0,446 0,463 VALID
Q27 0,941 0,463 VALID
Q28 0,948 0,463 VALID
Q29 0,948 0,463 VALID
Q30 0,715 0,463 VALID

Terlihat dari tabel di atas, dari jumlah butir pertanyaan

seluruh pertanyaan dinyatakan valid ( Jumlah Valid 30 butir)


38

2) Reliabilitas X

Untuk perhitungan reliabilitas kuesioner Fanatisme menggunakan

rumus cronbach’s Alapha (α) dengan Kriteria penilaiannya adalah

jika αhitung≥ 0,50 maka instrumen penelitian ini reliabel (Riduwan. H.

Sunarto, 2007: 253).

Rumus Koefisien Alpha Cronbach (α) (Sudijono A., 2008: 208):

∑ 𝑠1 2 𝑛
∝= (1 − 2 ) ( )
𝑠𝑡 𝑛−1

Keterangan:

α = koefisien Alpha Cronbach

n = jumlah butir item dalam insrumen

s1 2 = varian tiap butir item

st 2 = varian total

dan hasil yang didapat dari program aplikasi SPSS. 17.0 maka di dapat hasil

sebagai berikut :

Tabel 3.5
Reliabilitas Variabel Fanatisme ( X)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.986 .989 30
39

Nilai hasil perhitungan reliabilitas instrumen diperoleh bahwa nilai koefisein

korelasi reliabilitasnya adalah 0,986 yang berarti bahwa instrumen tersebut adalah

reliabel karena >0,50.

2. Rasisme Kepada Pemain dan Supporter Lawan (Y)

a. Defnisi Konseptual

Menurut kamus besar bahasa Indonesia rasisme diartikan

sebagai paham atau golongan yang menerapkan penggolongan atau

pembedaan ciri-ciri fisik ( seperti warna kulit ) dalam masyarakat.

Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham diskriminasi suku, agama,

ras (SARA), golongan ataupun ciri-ciri Fisik umum untuk tujuan

tertentu (biologis).

b. Definisi Operasional

Biasanya persoalan atau bentrok yang terjadi antar kelompok

suporter sepakbola bermula dari masalah yang sangat sepele. Salah

satu masalah sepele yang dapat menjadi pemicu bentrok antar

suporter adalah :

1. Aksi saling ejek, nyanyian yel-yel rasis terhadap kelompok

supporter team lawan

2. Spanduk dan bendera yang bertuliskan kata-kata mengumpat

yang bersifat merendahkan klub lawan.

3. Adanya provokasi dari beberapa orang lalu membuat

kelompok menjadi terpancing dan mengakibatkan kerusuhan

skala besar.
40

4. Kelompok suporter yang merasa terintimidasi atau tertekan

biasanya langsung mengambil tindakan perlawanan dengan

cara kekerasan

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel. 3.6

Kisi-Kisi dan Indikator Instrumen rasisme kepada pemain dan

supporter lawan (Y)

No Bentuk rasisme No item F UF

Aksi fisik / Orang 6, 7, 8, 12, 14, 7, 12, 14, 6, 8, 16, 23


1
lain 16, 17, 19, 23 17, 19

Aksi Verbal 2, 3, 4, 5, 13, 15, 2, 5, 15, 3, 4, 13, 18,


2
18, 20, 22, 24, 25 22, 24, 25 20

Agresi Objek 1, 10, 21, 28, 29, 1, 10, 28, 21, 29, 30
3
30

Merendahkan 9, 11, 26, 27 9, 26 11, 27


4
daerah orang lain

d. Jenis Instrumen

e. Uji Vaiditas dan Reliabiitas

1) Validitas butir pertanyaan Y


41

Tabel 3.7

Validitas Y

NO ITEM rhitung rtabel KEERANGAN

P1 0,589 0,463 VALID


P2 0,589 0,463 VALID
P3 0,570 0,463 VALID
P4 0,589 0,463 VALID
P5 0,733 0,463 VALID
P6 0,382 0,463 VALID
P7 0,960 0,463 VALID
P8 0,733 0,463 VALID
P9 0,570 0,463 VALID
P10 0,589 0,463 VALID
P11 0,733 0,463 VALID
P12 0,382 0,463 VALID
P13 0,630 0,463 VALID
P14 0,818 0,463 VALID
P15 0,614 0,463 VALID
P16 0,761 0,463 VALID
P17 0,564 0,463 VALID
P18 0,557 0,463 VALID
P19 0,564 0,463 VALID
P20 0,529 0,463 VALID
P21 0,594 0,463 VALID
P22 0,582 0,463 VALID
P23 0,594 0,463 VALID
P24 0,499 0,463 VALID
P25 0,707 0,463 VALID
P26 0,594 0,463 VALID
P27 0,688 0,463 VALID
P28 0,547 0,463 VALID
P29 0,604 0,463 VALID
P30 0,553 0,463 VALID

Terlihat dari tabel di atas, dari jumlah butir pertanyaan

seluruh pertanyaan dinyatakan valid ( Jumlah Valid 30 butir)


42

2) Reliabilitas Y

Untuk perhitungan reliabilitas kuesioner Fanatisme menggunakan

rumus cronbach’s Alapha (α) denganKriteria penilaiannya adalah

jikaαhitung≥ 0,50 maka instrumen penelitian ini reliabel (Riduwan. H.

Sunarto, 2007: 253).

Rumus Koefisien Alpha Cronbach (α) (Sudijono A., 2008: 208):

∑ 𝑠1 2 𝑛
∝= (1 − 2
)( )
𝑠𝑡 𝑛−1

Keterangan:

α = koefisien Alpha Cronbach

n = jumlah butir item dalam insrumen

s1 2 = varian tiap butir item

st 2 = varian total

dan hasil yang didapat dari program aplikasi SPSS. 17.0 maka di dapat hasil

sebagai berikut :

Tabel 3.8
Reliabilitas Y

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.970 30
43

Nilai hasil perhitungan reliabilitas instrumen diperoleh bahwa nilai koefisein

korelasi reliabilitasnya adalah 0,970 yang berarti bahwa instrumen tersebut adalah

reliabel karena >0,50.

Dalam pembagian diatas, dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si

pengambil data langsung atau tidak langung bergaul dengan subjek penelitian.

(Moh. Nazir, Ph.D. Metode Penelitian Hal 211-212)

E. Teknik Analisis Data

Analisis Data adalah sebagai upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang

lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu

dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (Noeng Muhadjir, 1998: 104)

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian

ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Juliansyah

Noor (2011: 38), penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-

teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel tersebut

diukur dengan menggunakan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri

angka-angka dianalisis berdasarkan prosedur statistika. Seperti yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2009: 8), metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen


44

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Di samping itu, Suharsimi Arikunto (2002: 10)

F. Hipotesis Statistik

Uji T digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilaksanakan dengan

membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Nilai thitung dapat dilihat dari

hasil pengolahan data Coefficients. Berikut ini adalah langkah-langkah dengan

menggunakan uji F :

a. Merumuskan hipotesis, uji hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) :

H0: b = 0, Tidak terdapat Hubungan yang signifikan antara Fanatisme(X)

Perakuan rasisme kepada pemain dan supporter lawan (Y).

H1: b ≠ 0, Terdapat hubungan signifikan antara Fanatisme (X) perlakuan

rasisme kepada pemain dan supporter lawan (Y).

b. Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,1. Nilai thitung dibandingkan dengan

ttabel dan ketentuannya sebagai berikut :

Jika thitung≥ ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.

Jika thitung≤ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai