3. Sejarah Keluarga
Hanya sebagian kecil dari kanker yang terjadi karena kondisi ini. Jika dalam garis
keluarga Anda ada yang mengidap kanker, kemungkinan diturunkannya mutasi-
mutasi sel dalam DNA ke generasi berikutnya lebih besar. Akan lebih baik jika Anda
melakukan uji genetis untuk melihat apakah Anda mewarisinya. Penting untuk
diingat juga bahwa kalaupun ditemukan mutasi genetis tidak berarti bahwa Anda
akan memiliki kanker.
4. Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan yang kronis seperti radang usus besar bisa menjadi risiko
untuk tumbuhnya sel kanker. Jika memang Anda memiliki kondisi seperti ini,
segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk mengetahui lebih pasti.
5. Terinfeksi virus dan memiliki keberadaan bakteri
Terkena infeksi seksual menular virus human papilloma (HPV).
Meningkatkan risiko kanker leher rahim.
Terinfeksi virus Hepatitis C. (foto virus Hepatitis C)
Meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening (lymphoma) dan Kaposi Sarcoma.
Terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV).
Meningkatkan risiko kanker perut dan kanker kelenjar getah bening (lymphoma)
6. Lingkungan dan paparan jenis kimia tertentu
Lingkungan di sekitar Anda mungkin mengandung unsur-unsur kimia yang
berbahaya yang bisa meningkatkan risiko kanker. Bahkan jika Anda tidak
memiliki kebiasaan merokok tapi Anda dikelilingi para perokok atau Anda
tinggal bersama perokok dan Anda terpapar oleh asap rokok untuk waktu yang
lama, hal ini bisa memicu tumbuhnya sel kanker. Zat-zat kimia yang ada di
rumah atau di kantor, seperti asbes dan besi juga sering diasosiakan dengan
meningkatnya risiko tumbuhnya sel kanker.
Strategi pencegahan
Menghindari faktor risiko di atas
Mendapatkan vaksinasi virus human papilloma (HPV) dan virus Hepatitis B
(HBV)
Tidak melakukan seks bebas
Menghindari paparan sinar matahari berlebihan
2. Gejala umum kanker
Berikut adalah beberapa gejala kanker yang tidak boleh diabaikan:
o kurang nafsu makan yang disebabkan oleh factor psikologik dan lost response
terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap.
o gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena :
o gangguan pada saluran cerna, dapat berupa kesulitan mengunyah, menelan dan
penyumbatan
o gangguan absorbsi zat gizi
o kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntah dan diare
o Perubahan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak
o Peningkatan pengeluaran energi