Anda di halaman 1dari 7

1.

Faktor penyebab kanker


Faktor-faktor yang diketahui akan meningkatkan risiko kanker antara lain:
1. Usia
Kanker bisa memakan waktu berpuluh-puluh tahun untuk muncul. Itu sebabnya
mengapa kebanyakan kasus ditemukan pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih
tua. Walaupun lebih umum ditemukan pada orang dewasa, kanker bisa ditemukan pada
orang tanpa batasan usia – bahkan bisa ditemukan pada anak-anak.
2. Kebiasaan hidup
Berikut adalah faktor risiko umum dari kebiasaan hidup seseorang:
 Merokok
 Terpapar sinar matahari yang berlebihan
 Terpapar radiasi ion
 Pernah menjalankan terapi hormon
 Memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol
 Pola makan tidak sehat, kurang melakukan kegiatan fisik atau obesitas (memiliki
berat badan yang berlebihan)

3. Sejarah Keluarga
Hanya sebagian kecil dari kanker yang terjadi karena kondisi ini. Jika dalam garis
keluarga Anda ada yang mengidap kanker, kemungkinan diturunkannya mutasi-
mutasi sel dalam DNA ke generasi berikutnya lebih besar. Akan lebih baik jika Anda
melakukan uji genetis untuk melihat apakah Anda mewarisinya. Penting untuk
diingat juga bahwa kalaupun ditemukan mutasi genetis tidak berarti bahwa Anda
akan memiliki kanker.
4. Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan yang kronis seperti radang usus besar bisa menjadi risiko
untuk tumbuhnya sel kanker. Jika memang Anda memiliki kondisi seperti ini,
segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk mengetahui lebih pasti.
5. Terinfeksi virus dan memiliki keberadaan bakteri
 Terkena infeksi seksual menular virus human papilloma (HPV).
Meningkatkan risiko kanker leher rahim.
 Terinfeksi virus Hepatitis C. (foto virus Hepatitis C)

Meningkatkan risiko kanker hati.


 Terinfeksi virus Human Immunodeficiency (HIV).

Meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening (lymphoma) dan Kaposi Sarcoma.
 Terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV).

Meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening (lymphoma).


 Terinfeksi Human Herpesvirus 8 (HHV8).

Meningkatkan risiko kanker Kaposi Sarcoma.


 Terinfeksi bakteri pylori.

Meningkatkan risiko kanker perut dan kanker kelenjar getah bening (lymphoma)
6. Lingkungan dan paparan jenis kimia tertentu
Lingkungan di sekitar Anda mungkin mengandung unsur-unsur kimia yang
berbahaya yang bisa meningkatkan risiko kanker. Bahkan jika Anda tidak
memiliki kebiasaan merokok tapi Anda dikelilingi para perokok atau Anda
tinggal bersama perokok dan Anda terpapar oleh asap rokok untuk waktu yang
lama, hal ini bisa memicu tumbuhnya sel kanker. Zat-zat kimia yang ada di
rumah atau di kantor, seperti asbes dan besi juga sering diasosiakan dengan
meningkatnya risiko tumbuhnya sel kanker.
Strategi pencegahan
 Menghindari faktor risiko di atas
 Mendapatkan vaksinasi virus human papilloma (HPV) dan virus Hepatitis B
(HBV)
 Tidak melakukan seks bebas
 Menghindari paparan sinar matahari berlebihan
2. Gejala umum kanker
Berikut adalah beberapa gejala kanker yang tidak boleh diabaikan:

1. Muncul benjolan yang tidak lazim


Gejala kanker yang paling khas adalah munculnya benjolan tumor yang tidak lazim. Jika
Anda menemukan benjolan yang tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat dan
berbentuk tidak wajar, bisa jadi ini merupakan gejala kanker payudara.
Selain di payudara, benjolan ini juga dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Maka dari
itu, jika Anda menemukan benjolan baru atau benjolan yang mengalami perubahan di
tubuh Anda, periksakan ke dokter sesegera mungkin.

2. Perubahan pada kulit


Jika Anda mencurigai adanya perubahan ukuran, bentuk, atau warna tahi lalat yang tak
wajar, waspadai gejala kanker kulit. Untuk memastikan segala perubahan yang terjadi
pada kulit Anda bukan gejala penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter untuk
pemeriksaan menyeluruh.
Anda juga sebaiknya melakukan pemeriksaan kulit secara rutin sendiri untuk mengetahui
ada tidaknya pertumbuhan yang tampak aneh pada kulit.

3. Masalah pada kelenjar getah bening


Kelenjar getah bening adalah struktur jaringan kecil berbentuk menyerupai kacang
merah yang memegang peranan besar dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Jadi,
ketika terjadi infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak untuk memberikan
tanda.
Oleh karena itu, pembengkakan kelenjar getah bening perlu diwaspadai karena bisa
menjadi tanda kanker, seperti leukimia dan limfoma. Kelenjar ini banyak terdapat pada
leher, paha bagian dalam, ketiak, di sekitar usus, dan di antara paru-paru.

4. Berat badan turun tanpa sebab


Hal yang normal jika Anda mengalami penurunan berat badan karena sedang diet.
Namun apabila penurunan berat badan Anda terjadi tanpa sebab yang jelas, Anda perlu
waspada.
Penurunan berat badan bisa saja menjadi gejala kanker usus besar, pankreas, atau
pencernaan lainnya. Tidak hanya itu, penurunan berat badan tiba-tiba juga bisa menjadi
tanda penyakit ini yang dapat menyebar ke hati sehingga akan mempengaruhi nafsu
makan dan kemampuan tubuh Anda untuk melepaskan limbah makanan dalam tubuh.

5. Batuk atau sesak yang berkepanjangan


Kebanyakan batuk mungkin tidak perlu diwaspadai. Akan tetapi jika batuk yang Anda
alami tak sembuh-sembuh, terjadi dalam waktu yang lama dan disertai dengan sesak
napas ataupun darah, Anda harus waspada. Pasalnya, ini bisa berbahaya karena
menunjukkan bahwa paru-paru Anda bermasalah. Dalam skenario terburuk, yang Anda
alami bisa jadi kanker paru.
Maka dari itu, bila Anda terkena batuk yang berkepanjangan, pergilah ke pusat kesehatan
untuk melakukan X-ray atau CT scan dada.

6. Rasa sakit tanpa sebab


Jika rasa sakit Anda akibat dari cedera fisik, ini mungkin bukan masalah serius. Namun,
apabila Anda mengalami rasa sakit yang tetap dan tanpa sebab ini patut diwaspadai.
Tergantung pada lokasi rasa sakitnya, ada berbagai macam jenis penyakit ini. Sakit
kepala yang tak kunjung sembuh meski sudah menjalani pengobatan bisa menjadi gejala
kanker otak.

7. Perdarahan tidak normal


Perdarahan tidak normal bisa mengindikasikan kemungkinan bahwa Anda memiliki
penyakit ini. Misalnya, perdarahan vagina di luar menstruasi ataupun setelah
berhubungan seksual bisa menjadi tanda kanker endometrium dan serviks.
3. Pendekatan terapi kanker
Terapi kanker yang saat ini dilakukan adalah pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi.
Terapi tersebut apabila dilakukan sendiri atau bersama-sama, kira-kira dapat
menyembuhkan setengah dari penderita kanker. Kemoterapi yang dilakukan pada
penderita kanker tidak hanya merusak sel kanker, tetapi juga merusak sel normal
yang sedang berproliferasi, seperti misalnya sel hematopoietik dan sel epitei,
sehingga dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan penderita.
Radioterapi juga memiliki keterbatasan dalam pengobatan penyakit kanker hal
ini karena dibatasi oleh soksisitas dari radiasi pada sel normal dan resistensi dari
banyak jenis keganasan terhadap dosis radiasi konvnesional.
Oleh karena terapi konvensional yang dilakukan pada penderita kanker
belum memberikan hasil yang memuaskan, saat ini dicoba berbagai macam
pendekatan baru terapi kanker. Tiga targctmolckuler baru yang saat ini
merupakan target dari pengobatan penyakit kanker adalah onkogen, tumor
suppressor genes, serta gen pengatur replikasi DN A dan DN A repair. Obat genetik
baru yang dipakai untuk terapi kanker adalah antisense agent dan trip/es agent.
Terapi gen untuk kanker dapat dilakukan secara ex vivo dan in vivo. Terapi
gen ex vivo dilakukan dengan cara modefikasi genetik sel tumor, modifikasi
genetik fibroblas, dan transfer gen kepada tumor-infiltrating lymphocytes (JIT).
Terapigen in vivo dilakukan dengan cara meningkatkan imunogenesitas sel tumor atau
menginsersikan suicide genes pada sel tumor. Selanajutnya endekatan baru terapi
kanker juga dilakukan dengan kombinasi terapi gen dan terapi radiasi, onkoUsis
dengan perantaraan virus atau dengan cara merusak pembuluh darah tumor
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan penyebaran tumor.

4. Gangguan gizi pada penyakit kanker


Gangguan gizi yang dapat timbul pada pasien penyakit kanker disebabkan kurangnya
asupan makanan , tindakan medik, efek psikologik dan pengaruh keganasan sel kanker.
Gejala kanker dalam keadan berat dinamakan cachexia yang menifestasinya secara klinis
adalah anorexia, penurunan berat badan, gangguan refleks, lemas, anemia, KKP dan
keadaan deplesi secara keseluruhan.
Beberapa factor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker adalah :

o kurang nafsu makan yang disebabkan oleh factor psikologik dan lost response
terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap.
o gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena :
o gangguan pada saluran cerna, dapat berupa kesulitan mengunyah, menelan dan
penyumbatan
o gangguan absorbsi zat gizi
o kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntah dan diare
o Perubahan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak
o Peningkatan pengeluaran energi

5. Prinsip diet pada penyakit kanker


Prinsip Diet Kanker itu diawali dengan jumlah energi yang dibutuhkan jika penderitanya wanita
maka 32 KKAL/Kg Berat Badan , Proteinnya 1-1,5 Gram/Kg Berat Badan, Lemak 15 – 20% dari
total kalori dari setia kebutuhan, Serat 20-15 Gram per hari, Jika diperlukan konsumsi vitamin
dan mineral dalam bentuk suplemen.
berdasarkan prinsip diet sebagai berikut:
1. Energi sesuai dengan usia, TB, BB, berkisar 32-36 Kkal/kgBB
2. Protein 1-1.5 g/kgBB
3. Lemak 20% dari total kalori
4. Karbohidrat sisa dari protein dan lemak
5. Vitamin dan mineral cukup
6. Bila imunitas menurun, pasien diberikan makanan dan alat makan bebas kuman
7. Porsi kecil tapi sering
8. Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan pasien mengkonsumsi, dapat berupa
kombinasi oral
dan enteral
9. Bahan makanana yang dianjurkan
• Menggunakan minyak olive oil atau canola oil. Lemak omega 3 sangat potensial
sebagai anti
implamasi
• Buah2an dan sayur termasuk sumber alpa dan beta caroten, likopen. Sayur hijau tinggi
isoflapon termasuk sayuran hijau, seledri, letuse,bayam, dan jeruk
• Penggunaan pito estrogen seperti kedele dianjurkan ditingkatkan untuk menurunkan
resiko
kanker payudara
• Supplement biasanya folic acid, kalsium, vit D, A, C, E alpa tokoferol sesuai anjuran
dokter

Anda mungkin juga menyukai