PRODUK FERMENTASI
“NATTO”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5A
ANAA SURAYYA (P07131118121)
IHYA AZIZAH (P07131118134
NOR RIZNI MALINDA (P07131118147)
RISKA PUTRI APRIATI (P07131118156)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang produk
fermentasi “Natto”..
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang produk fermentasi “Natto” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 5A
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Natto....................................................................................... 3
B. Bahan pembuatan Natto ........................................................................... 4
C. Daerah asal Natto ..................................................................................... 4
D. Sejarah Natto ............................................................................................ 5
E. Mikroba yang berperan ............................................................................ 5
F. Persyaratan mikroba tumbuh .................................................................... 6
G. Perubahan yang terjadi .............................................................................. 7
H. Proses pembuatan Natto ............................................................................ 7
A. Kesimpulan ......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud natto ?
2. Apa saja bahan pembuatan Natto ?
3. Dari manakah Natto berasal?
4. Bagaimanakah sejarah Natto ?
1
5. Apa sajakah mikroba yang berperan ?
6. Apa sajakah persyaratan pertumbuhan mikroba tersebut?
7. Perubahan apa saja yang terjadi saat feementasi ?
8. Bagaimana proses pembuatan Natto ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui yang di maksud natto
2. Untuk mengetahui bahan pembuatan Natto
3. Untuk mengetahui asal daerah Natto
4. Untuk mengetahui sejarah Nato
5. Untuk mengetahui mikroba yang berperan
6. Untuk mengetahui persyaratan pertumbuhan mikroba tersebut
7. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi saat feementasi
8. Untuk mengetahui proses pembuatan Natto
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NATTO
Natto merupakan makanan hasil fermentasi kacang kedelai dengan Bacillus
subtilis. Warnanya kecokelatan dan liat atau lengket, aromanya pun sangat tajam. Di
Jepang, natto dijadikan menu sarapan teman makan nasi dan juga miso sup. Fermentasi
kedelai ini mirip sekali dengan tauco dari Indonesia. Kaya akan protein karena berasal
dari kedelai pilihan, serta mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan. Natto
memiliki ciri yang sangat unik, aromanya yang kuat, rasanya yang gurih asin, serta
teksturnya yang liat atau lengket.
Natto mengandung senyawa pyrazine. Pyrazine berfungsi untuk melakukan
pembekuan darah. Natto juga mengandung enzim protease yang juga dapat mengurangi
pembekuan darah baik oleh fibrinolisis langsung dari pembekuan, dan menghambat
plasma protein inhibitor plasminogen aktivator. Enzim ini juga dapat membantu untuk
menghindari trombosis, seperti misalnya saat terjadi serangan jantung, emboli paru, atau
stroke. Natto merupakan sumber vitamin K yang sangat tinggi, serta mengandung
kalsium yang baik untuk mencegah terjadinya osteoporosis. Tidak hanya itu saja, natto
juga sangat baik untuk kesehatan kulit, membantu menjaga kelembaban kulit sehingga
tampak awet muda dan sehat. Di dalam Natto ada banyak kandungan zat yang berguna
bagi tubuh.
Vitamin K2 (Mennaquinone 7)
Vitamin B1 dan B2
Vitamin PQQ (Pyroloquinoline Quinone )
Polyamine
Daidzein ,Infrabin dan Genistein
Isoflavon
Phytoesterogen
3
Selenium
Linoleic Acid, Polyglutamin Acid, Linolenic Acid,Gamma Glutamic Acid.
4
D. SEJARAH NATTO
Nattō adalah masakan Jepang yang terbuat dari kedelai kukus yang difermentasikan
dengan bacillus subtilis. Biasanya orang Jepang memakannya sebagai sarapan. Warnanya
kecokelatan dan lengket, aromanya pun sangat tajam. Beberapa orang yang tidak biasa
dengan aromanya, pasti langsung menolak memakannya.
Konon, 1000 tahun yang lalu seorang ksatria bernama Minamoto Yoshiie. Dia
menemukan dan mencicipi kacang kedelai rebus yang tercecer pada jerami dan sudah
terfermentasi. Lalu sejak tahun 1600-an (akhir periode Edo), natto jadi menu umum di
Jepang ketika sarapan pagi.
Di Jepang natto dijadikan menu sarapan teman makanan nasi dan juga muso sup.
Fermentasi kedelai ini mirip sekali dengan tauco dari Indonesia.
Sumber berbeda tentang asal mula natto .Salah satu teori adalah bahwa natto
dikembangkan secara kode di banyak lokasi di masa lalu, karena mudah dibuat dengan
bahan dan alat yang umumnya tersedia di Jepang sejak zaman kuno.
Ada juga cerita tentang MinamotonoYoshiie , yang melakukan kampanye di timur laut
Jepang antara 1086 M dan 1088 M, ketika suatu hari, mereka diserang ketika merebus
kacang kedelai untuk kuda mereka. Mereka dengan tergesa-gesa mengemas kacang, dan
tidak membuka kantong jerami sampai beberapa hari kemudian, ketika kacang sudah
difermentasi. Para tentara tetap memakannya, dan menyukai rasanya, jadi mereka
menawarkan beberapa kepada Yoshiie, yang juga menyukai rasanya.
Perubahan dalam produksi natto terjadi pada periode Taisho (1912-1926), ketika para
peneliti menemukan cara untuk menghasilkan budaya starter natto
yang mengandung Bacillussubtilis tanpa perlu jerami, sehingga menyederhanakan produksi
komersial nattodan memungkinkan hasil yang lebih konsisten .
5
pertumbuhan yang terdekomposisi. Termasuk bakteri gram positif, aerobic, mampu
membentuk endospora. Bacillus subtilis memiliki kemampuan memproduksi antibiotic
dalam bentuk polipeptida, salah satunya adalah iturin. Iturin membantu Bacillus subtilis
berkompetisi dengan mikroorganisme lain dengan cara membunuh mikroorganisme lain atau
menurunkan tingkat pertumbuhannya. Iturin juga memiliki aktivitas fungisida terhadap
pathogen (Buchanan, 1975). Berikut klasifikasi Bacillus subtilis : (Mardigan, 2005)
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Order : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Species : B. subtilis
Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa penambahan B. subtilis perairan dapat
meningkatkan kualitas periran dengan mengurangi konsentrasi CO2 perairan. Penggunaan B.
subtilis pada tambak udang menunjukkan bahwa B. subtilis mampu meningkatkan
kesintasan larva udang windu dan mencegah dari penyakit vibriosis akibat Vibrio harveyi.
Selain itu B. subtilis secara alami bersimbiosis pada saluran pencernaan udang windu. (P.
Kungvankij, 1985). Ammonium juga memiliki pengaruh terhadap B. subtilis yaitu dapat
meminimalisasi kanibalisme antar bateri B. subtilis.
6
rentang pH yang luas., yaitu antara 5-9. Akan tetapi, enzim ini tidak stabil pada temperature
diatas 550˚C. Nattokinase bekerja seperti enzim fibrinolitik (pemecah gumpalan darah),
berfungsi membuka gumpalan darah yang tersumbat akibat pengentalan darah sehingga
aliran darah menjadi lancer kembali. Dalam natto, ada aktivitas enzim lain yang berperan.
Antara lain enzim amilase, lipase, selulase, katalase, sukrosa, protease, dan pirazin.
7
Perendaman
Kedelai yang telah bersih direndam dalam air. Proses ini dinamakan Shinseki
(perendaman dan pembenaman). Hal ini digunakan agar kedelai menyerap cukup air
sehingga kedelai menjadi lunak dan mengembang sehingga kedelai menjadi 2 kali
lebih besar dari sebelumnya.
8
Pengukusan
Setelah kedelai cukup menyerap air, kedelai akan di kukus pada pemasak
bertekanan
9
Fermentasi
Kedelai difermentasi pada wadah fermentasi pada suhu 38-42 derajat celcius dan
waktuntya sekitar 16-24 jam.
Setelah 24 jam, bahan dikeluarkan dari ruang fermentasi untuk menyesusaikan suhu
dengan udara luar dan selanjutnya dimasukkan dalam kulkas. Selain itu tujuannya untuk
menghilangkan gas metablotit.
Pematangan
Setelah fermentasi, suhu produk turun menjadi sekitar suhu ruangan, natto
didinginkan, dan ragi natto yang telah meningkat diletakkan untuk beristirahat.
Proses ini disebut pematangan. Pematangan biasanya dilakukan pada suhu rendah
sekitar 5 derajat Celcius atau di bawahnya. Perawatan yang memadai diambil untuk
mencegah suhu produk dari kenaikan sehingga ragi natto tidak akan tumbuh lagi
selama pembungkusan dan proses penyortiran. Kontrol suhu ini penting dari ntuk
memutuskan apakah kita berhasil dalam membuat natto atau tidak .
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Feremntasi adalah proses perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan oleh
kerja enzim. Enzim yang berperan dapat dihasilkan oleh jasad renik atau yang telah ada
dalam bahan pangan itu sendiri. Natto merupakan makanan hasil fermentasi kacang kedelai
dengan Bacillus subtilis. Warnanya kecokelatan dan liat atau lengket, aromanya pun sangat
tajam. Di dalam Natto ada banyak kandungan zat yang berguna bagi tubuh contohnya
:Vitamin K2 (Mennaquinone 7), Vitamin B1 dan B2, Vitamin PQQ (Pyroloquinoline
Quinone) dll.
B. SARAN
Masyarakat Indonesia bisa mengadaptasi pola makan yang baik dari luar seperti
menginsumsi Natto ini. Atau mungkin juga bisa divariasi sesuai dengan keinginan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12