Anda di halaman 1dari 5

SITESIS DA KARAKTERISASI STRUKTUR KRISTAL CaF2

DEGA DIFRAKSI SIAR-X

Andi Dini Putri1, Muris, A. Irhamsyah


Jurusan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar, Jl. Daeng Tata Raya, Makassar 90223
1
email: andidini0130@yahoo.co.id

Abstract: The Synthesis and Characterization Crystal Structure of CaF2 by X-Ray Diffraction. This
reseach investigated the synthesis of flourite (CaF2) from calcium chloride (CaCl2). The purpose of
this reseach to determine effect of adding CaF2 with HF varying masses of the phased formed in
CaCl2, analysis and characterization the crystal of CaF2. The flourite (CaF2) made from CaCl2
synthesised by mixing with a aquades and stirring at the 30 minute to form the colour change be a
white, then added HF with a varying masses, after that was allowed to stand obtain a precipitate. The
precipitated heated at an temperature of 100oC to form the dry solids, then solids calcined of 400oC
at four hours. The characterized sampel synthesis using X-Ray Diffraction (XRD) and crystal
structure analysis with software MAUD. XRD characterization result showed the higher percentation
of CaF2 at adding 10 ml is 92 wt%. The analysis crystal structure using with MAUD showed the
crystal structure of CaF2 is a cubic with space group 225 Fm-3m.

Keywords: CaF2, CaCl2, HF, MAUD, X-Ray Diffraction (XRD)

Abstrak: Sintesis dan Karakterisasi Struktur Kristal CaF2 dengan Difraksi Sinar-X. Penelitian ini
mengkaji tentang sintesis flourite (CaF2) yang berbahan dasar calcium chloride (CaCl2). Adapun
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan asam flourida (HF) dengan
variasi massa yang berbeda terhadap fasa yang terbentuk pada CaF2, hasil karakterisasi dan analisis
struktur kristal dari CaF2. Flourite (CaF2) disintesis dengan cara melarutkan CaCl2 dalam aquades dan
distirrer selama 30 menit hingga larutan berubah warna menjadi putih keruh, kemudian ditambahkan
dengan HF dengan variasi massa yang berbeda hingga membentuk gel, setelah itu didiamkan hingga
diperoleh endapan. Endapan dipanaskan pada suhu 100oC hingga membentuk padatan kering dan
dikalsinasi pada suhu 400oC selama 4 jam. Sampel hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan
X-Ray Diffraction (XRD) dan dianalisis struktur kristalnya dengan program MAUD. Hasil
karakterisasi XRD menunjukkan bahwa persentasi CaF2 yang paling tinggi diperoleh pada
penambahan sebesar 10 ml yaitu sebanyak 92 wt%. Hasil analisis struktur kristal dengan
menggunakan program MAUD menunjukkan bahwa struktur kristal dari CaF2 adalah cubic dengan
space group 225 Fm-3m.

Kata Kunci: CaF2, CaCl2, HF, MAUD, X-Ray Diffraction (XRD)

PEDAHULUA 1991). Secara deskriptif, CaF2 memiliki warna


Flourite dengan rumus kimia CaF2, yang sangat bervariasi, seperti warna biru
merupakan salah satu jenis dari mineral halida kehijauan, putih, abu-abu, hijau (Gambar.1).
yang dapat dijumpai di alam, baik sebagai hasil Dalam penggunaanya, CaF2 dapat dimanfaatkan
dari suatu endapan hidrotermal ataupun sebagai pada proses peleburan besi dan baja, pembuatan
mineral ikutan dalam beberapa jenis batuan. CaF2 fiber-glass, pembuatan roket dan pesawat
memiliki kestabilan yang tinggi dan tidak terbang. Selain itu, CaF2 juga banyak
higroskopis sehingga sangat cocok untuk dimanfaatkan pada industri kimia.
digunakan pada berbagai aplikasi optik seperti Dengan semakin berkembangnya teknologi
sebagai elemen dispersif pada inframerah, industri, maka kebutuhan akan CaF2 juga
monokromator, elemen anti radiasi, elemen laser semakin meningkat. Akan tetapi, yang menjadi
dan lapisan tipis antirefleksi pada lensa kaca kendala saat ini adalah ketersediaan sumber daya
(Pandurangappa et al., 2011, Bezuidenhout., CaF2 hanya sekitar 35% sampai 40% di alam

69
70 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, 2omor 1, April 2016, hal. 69 - 73

(Noor D., 2009). Oleh karena itu, perlu dilakukan gel. Proses pembentukan CaF2 terjadi melalui
pengolahan mineral secara efisien untuk reaksi kimia. Reaksi tersebut dapat dilihat pada
menghasilkan CaF2. persamaan reaksi di bawah ini:
Ada beberapa metode yang dapat digunakan
untuk mensintesis CaF2 antara lain metode sol- CaCl2•2H2O + 2HF → CaF2 + 2HCl + 2H2O
gel, metode hydrothermal, metode reaksi zat Dalam penelitian ini HF digunakan sebagai
padat dan lain sebagainya. Dari beberapa metode senyawa yang berfungsi untuk merontokkan
tersebut, metode yang biasa digunakan adalah ikatan antara struktur CaCl2. CaF2 terbentuk dari
metode sol-gel. Alasan pemilihan metode ini dua unsur yaitu Ca (Calcium) dan F (Flour).
adalah CaF2 yang dihasilkan berupa kristal Flour adalah unsur yang memiliki elektron
tunggal (Primy et al., 2012), memiliki tingkat valensi 7, sehingga masih membutuhkan 1
kemurnian yang tinggi, temperatur yang elektron valensi untuk stabil. Untuk membuat
digunakan rendah serta fase pemisahan yang unsur tersebut stabil maka flour berikatan sevara
cepat (Ahmad, A L et al., 2005) kovalen dengan Ca sehingga diperoleh ikatan
METODE kovalen rangkap 1. Asam klorida (HCl) terbentuk
karena terjadi ikatan ionik antara unsur H dan Cl.
Penelitian ini merupakan penelitian
Gambar 3.1 menunjukkan hasil karakterisasi
eksperimen murni dan bersifat Laboratories yang
bahas dasar CaCl2. Hasil karakterisasi tersebut
mengarah pada pengembangan CaCl dan HF
menunjukkan bahwa CaCl2 mengandung
sebagai bahan dasar dalam pembuatan HF.
calcium hydrate sebesar 95 wt% dan calcium
Sintesis CaF2 dilakukan dengan metode sol-gel
chloride sebesar 5 wt%.
dari bahan dasar CaCl2 dan HF serta
Dalam penelitian ini HF digunakan sebagai
menggunakan aquades sebagai pelarut.
senyawa yang berfungsi untuk merontokkan
Pencampuran antara larutan CaCl2 dengan larutan
ikatan antara struktur CaCl2. CaF2 terbentuk dari
HF dilakukan dalam keadaan stirring
dua unsur yaitu Ca (Calcium) dan F (Flour).
menggunakan magnetic stirrer selama 1 jam pada
Flour adalah unsur yang memiliki elektron
temperatur kamar dengan kecepatan konstan.
valensi 7, sehingga masih membutuhkan 1
Pencampuran antara larutan CaCl2 dengan HF
elektron valensi untuk stabil. Untuk membuat
akan menghasilkan larutan berwarna putih keruh
unsur tersebut stabil maka flour berikatan sevara
yang menandakan terbentuknya sol. Selanjutnya
kovalen dengan Ca sehingga diperoleh ikatan
sampel didiamkan hingga diperoleh endapan.
kovalen rangkap 1. Asam klorida (HCl) terbentuk
Endapan yang diperoleh kemudian dikeringkan
karena terjadi ikatan ionik antara unsur H dan Cl.
pada temperatur 100oC selama 1 jam dan
Gambar 1 menunjukkan hasil karakterisasi
dikalsinasi pada suhu 400oC selama 4 jam.
bahas dasar CaCl2. Hasil karakterisasi tersebut
Sampel kemudian dikarakterisasi dengan XRD
menunjukkan bahwa CaCl2 mengandung
untuk fasa yang terbentuk dan tingkat
calcium hydrate sebesar 95 wt% dan calcium
kekeristalan pada sampel.
chloride sebesar 5 wt%.
HASIL DA DISKUSI Pada penelitian ini dibuat 5 sampel dengan
Sintesis CaF2 dilakukan dengan metode sol- komposisi yang bervariasi dan mempertahankan
gel dari bahan dasar (CaCl2) yang ditambahkan parameter lain. Komposisi dari masing-masing
aquades dan etanol sebagai pelarut. Campuran sampel diberikan pada tabel 1.
antara CaCl2 dan larutan HF akan membentuk
Andi Dini Putri,dkk. Sintesis dan Karakterisasi Struktur Kristal CaF2... 71

calcium chloride sebesar 6,04 wt%, dichlorine


sebesar 18 wt% dan calcium flouide sebesar 10,1
wt%.
Gambar 3 merupakan hasil karakterisasi
XRD sampel CF_02. Pola difraksi tersebut
menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses
Search and Match , diketahui bahwa sampel yang
diuji mengandung fasa flourite sebesar 92 wt%,
calcium chloride sebesar 4,9 wt%, chlorine oxide
Gambar 1. Difraktogram CaCl2
sebesar 1,6 wt%, dichlorine 1 wt% dan calcium
peroxide sebesar 0,68 wt%.
Tabel 1. Perbandingan komposisi sampel CaF2
ama CaCl HF Etanol H2O
Sampel (g) (g) (g) (g)

CF_01 10 5 5 5
CF_02 10 10 5 5
CF_03 10 20 5 5
CF_04 10 30 5 5
CF_05 10 40 5 5

Pada tabel 1 tampak bahwa untuk setiap Gambar 3. Difraktogram sampel CF_02
sampel CaF2 yang divariasikan adalah bahan
dasar asam flourida (HF). Parameter Gambar 4 merupakan hasil karakterisasi
perbandingan komposisi CaCl2 dan HF sangat XRD sampel CF_03. Pola difraksi tersebut
mempengaruhi jenis dan karakter dari sampel menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses
hasil sintesis karena mempengaruhi jumlah Search and Match , diketahui bahwa sampel yang
komponen kalsium dan flour. diuji mengandung fasa flourite sebesar 70,1 wt%,
calcium chloride sebesar 14,5 wt%, caclcium
oxide 10,3 wt%, dichlorine sebesar 4,39 wt%
dan calcium chlorate (III) sebesar 0,72 wt%.

Gambar 2. Difraktogam sampel CF_01

Gambar 2 menunjukkan hasil karakterisasi


XRD sampel CF_01. Pola difraksi tersebut Gambar 4. Difraktogram sampel CF_03
menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses
Search and Match , diketahui bahwa sampel yang Hasil karakterisasi XRD sampel CF_04
diuji mengandung fasa flourite sebesar 66,1 wt%, ditunjukkan dalam gambar 5. Pola difraksi
72 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, 2omor 1, April 2016, hal. 69 - 73

tersebut menunjukkan bahwa setelah dilakukan Informasi tentang ukuran kristal dari kelima
proses Search and Match, tampak bahwa sampel sampel ditunjukkan dalam tabel 2. Hubungan
yang diuji mengandung fasa flourite sebesar 59,3 antara ukuran kristal dengan lebar puncak
wt%, hidrogen flouride sebesar 26,6 wt%, difraksi sinar-X dapat diproksimasi dengan
calcium chloride sebesar 4,1 wt%, calcium persamaan Scherrer.
peroxide 1,53 wt%, dichlorine sebesar 8,44 wt%
Tabel 2 Ukuran kristal sampel hasil sintesis
Kode Ukuran
FWHM
Sampel Partikel (nm)
CF_01 0,2807 28,86
CF_02 0,3465 23,36
CF_03 0,1174 69,02
CF_04 0,1305 62,04
CF_05 0,0781 103,79

Gambar 5. Difraktogram sampel CF_04 Perbandingan antara ukuran kristal


berdasarkan rumus Scherrer dan program MAUD
Berdasarkan hasil karakterisasi XRD kelima ditunjukkan dalam tabel . Dimana tampak
sampel, diketahui bahwa sampel CF_02 perbedaan yang sangat jauh antara hasil yang
memiliki kandungan flourite yang paling banyak diperoleh dari persamaan Scherrer dan program
yaitu sebesar 92 %. MAUD. Data yang diperoleh dari pengukuran
Pada Gambar 6 ini menunjukkan bahwa difraksi sinar-X dengan metode serbuk dapat
untuk seluruh variasi penambahan HF digunakan untuk mengestimasi ukuran kristal
menghasilkan tiga fasa utama yaitu F= flourite, suatu sampel. Umumnya, metode yang digunakan
Cc= calcium chloride, Cl= dichlorine. Dimana untuk estimasi ukuran kristal adalah dengan
tampak bahwa semakin tinggi penambahan HF menggunakan persamaan Scherrer. Akan tetapi,
maka wt% fasa Cl semakin meningkat. Selain itu, untuk memperoleh hasil estimasi ukuran kristal
pada gambar yang ditunjukkan terlihat puncak- yang lebih akurat, nilai FWHM pada persamaan
puncak difraksi terukur tidak bergeser seiring Scherrer harus dikoreksi oleh efek instrumen.
penambahan HF, hal ini mengindikasikan bahwa Metode lain yang umum digunakan adalah
penambahan HF tidak meyebabkan pergerseran dengan menggunakan bantuan perangkat MAUD.
kisi kristal. Perangkat lunak MAUD merupakan perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk menganalisis
perilaku material dengan menggunakan informasi
pola difraksi XRD. Keluaran software MAUD ini
digunakan untuk mengestimasi ukuran kristal
sampel dan diyakini lebih presisi jika
dibandingkan dengan menggunakan persamaan
Scherer dan perangkat lunak Rietica ( Indra.,
2015) (Nurhayati., 2014) (Pratapa., 2010).

Gambar 6. Difraktogram kelima sampel CaF2


dengan penambahan HF sebanyak (a) 5 ml (b)
10 ml (c) 20 ml (d) 30 ml dan (e) 40 ml
Andi Dini Putri,dkk. Sintesis dan Karakterisasi Struktur Kristal CaF2... 73

Tabel 3. Ukuran kristal sampel hasil sintesis Indra, A. Wulan Sari Ramadhani., Suminar
dengan rumus Scherrer dan program MAUD Pratapa. (2015). Line Boadening in X-Ray
Diffraction Analysis for 2anomaterials
Kode Ukuran kristal (nm) MAUD Characterization using Calcined Yttrium
Sampel Scherrer Oxide Powder as a Standard Material.
CF_01 28,86 79 The 2nd International Conference
CF_02 23,36 92 Reseach Implementation and Education
CF_03 69,02 114 of Mathematics and Science. Prosiding:
Yogyakarta.
CF_04 62,04 136
CF_05 103,79 145 Indyana, M dan Murwani. (2013). Sintesis dan
Karakterisasi Struktur Kristal Padatan
Ca1-xCuxF2 dengan Difraksi Sinar-X.,
Jurnal Sains dan Seni POMITS Vol.2
SIMPULA No.2 Hal: 44-46.
Material flourite telah berhasil disintesis Nurhayati, A., Pratapa, S., 2008. Development of
dari campuran CaCl2 dan aquades yang Yttria and Corrondum for line
Broadening Standard in X-Ray
ditambahkan dengan variasi penambahan HF dan
Diffraction Data Analysis 43, 256-259.
menghasilkan fasa CaF2 dengan persentase 92
Pandurangappa C and Lakshminarasappa B.N.
wt% pada penambahan HF sebanyak 10 ml. Dari (2011).Optical absorption and
hasil yang diperoleh diketahui bahwa keluaran Photoluminescence studies in Gamma-
software MAUD dapat digunakan untuk irradiated nanocrystalline CaF2. Journal
nanomedic nanotechnol Vol.2 No.2
mengestimasi ukuran kristal sampel dan diyakini
lebih presisi jika dibandingkan dengan Pratapa, S., Susanti, L., Insany, Y. A. S., Alfiaty,
Z., Hartono, B., Mashuri, Taufiq, A.,
menggunakan persamaan Scherer dan perangkat Fuad, A., Triwihantoro., Baqiya, M. A.,
lunak Rietica. Purwaningsih, S., Yahya, E., Darminto.
(2010). XRD line-broadening
DAFTAR RUJUKA characteristic of M-Oxides (M=Mg, Mg-
Al, Y, Fe) nanoparticles produced by
Ahmad, A. L., Idrus N. F dan S.R Abd Shukor.
coprecipitacion method. Am. Inst.
(2005). Surface Fractal Dimension of
Phys.1285, 125-128.
Perovskite-DopedAlumina
Membrane:Influence of Calcining Primy,R,N dan Murwani. (2012). Sintesis dan
Temperature., Journal of the American Karakterisasi Padatan Fe2O3/CaF2.,
Ceramic Society Vol.89.No.5 1694-1698. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol.1 No.1
Hal: 26-28.
Bezuidenhout. (1991). Handbook Of Optical
Constans Of Solids II., Academic Press: Wathoni,A.Z., dan Murwani. (2012). Sintesis dan
Republic of South Africa. Karakterisasi Struktur Padatan 2iO/
CaF2 dengan Difraksi Sinar-X., Jurnal
Hunter and Howard., (1997). Analysis of X-Ray
Sains dan Seni ITS Vol.1 No.1 Hal: 14-
Diffracion and 2eutron Powder
16.
Diffraction Patterns. Australian Institute
of Nuclear Science: CSidney.

Anda mungkin juga menyukai