BAB I
PE N DA HULU AN
dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang ma mpu
Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan
dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk
berkembang lebih maju lagi. Namun, terlepas dari semua itu, perkembangan
teknologi tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam. Sebagaimana
adigum yang dibangun oleh fisikawan besar, Albert Einstin yamg menyatakan :
“Agama tanpa ilmu akan pincang, sedangkan ilmu tanpa agama akan buta”.
untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Al-
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana contoh adalah firman Allah SWT.
Dalam surat Al-Kahfi ayat 95 yang artinya : “Dzulkarnain berkata, “Apa y ang
telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, mak a
tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membu atk an
dinding antara kamu dan meraka.” Dari keterangan diatas jelas sekali bahwa
sejak zaman dahulu manusia telah mampu menguasai teknologi. Sehingga tidak
mengherankan jika pada zaman keemasan Islam telah banyak lahir ilmuwan dan
engineer Islam yang tangguh, produktif, dan inovatif dalam pengembangan ilmu
sudah dimulai pada zaman itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-
tanpa sadar umat islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa barat
dengan mudah mengambil dan mentransfer ilmu dan teknologi yang dimiliki
dunia islam dan dengan mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu
para pemikir islam sehingga sampai saat ini bangsa baratlah yang menjadi pelopor
Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang Islam dan
sipil.
1.2. R u mu s an Masalah
c) Cara pandang bangsa barat terhadap teknologi yang saat ini sedang
bidang teknik sipil dalam peradaban islam baik itu ditinjau dari sisi historisnya,
telah diberikan. Selain itu juga untuk membuka wawasan pengetahuan tentang
Islam dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknik
sipil. Dan dalam pembuatan makalah ini memiliki tujuan antara lain :
B A B II
SEJARAH T EK NOLOG I D A L A M P E R A D A B A N IS LA M
ilmu optik, ilmu pembakaran cermin, ilmu tentang pusat gravitasi, ilmu
pengukuran dan pemetaan, ilmu tentang sungai dan kanal, ilmu jembatan, ilmu
tentang mesin kerek, ilmu tentang mesin-mesin militer serta ilmu pencarian
Islam menempatkan para rekayasawan (engineer) dalam posisi yang tinggi dan
adalah seorang rekayasawan. Selain itu, Al-Razi juga yang populer sebagai
seorang ahli kimia juga berperan sebagai rekayasawan. Al-Biruni yang masyhur
Selain itu, peradaban Islam juga telah mengenal ilmu navigasi, ilmu
tentang jam, ilmu tentang timbangan dan pengkuran serta ilmu tentang alat-alat
genial. Menurut Al-Hassan, teknik mesin dan teknik sipil yang digolongkan
Sejumlah kitab dan risalah yang ditulis para ilmuwan Muslim tercatat telah
dapat dilihat dalam sederet buku atau kitab karya cendikiawan Muslim, seperti;
karya al-Farabi, Kitab al-Najat , (Buku Penyelamatan) karya Ibnu Sina dan buku-
buku lainnya.
besar dalam bidang teknik sipil ( civil engineering ). Di era kejayaannya, para
insinyur Muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam bidang
teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga
Anehnya, beragam karya besar ilmuwan Muslim dalam bidang teknik sipil
itu sama sekali tak pernah diungkap para sejarawan teknik sipil. Bila kita melacak
sejarah perkembangan teknik sipil, kisah sukses dan pencapaian yang telah
ditorehkan para insinyur Muslim di abad pertengahan itu sama sekali tak disebut.
''Sangat tak adil dan tak benar,'' cetus Norman Smith dalam bukunya A
History of Dams menanggapi sikap sejumlah sejarawan Barat yang tak mengakui
Muslim, para sejarawan teknik sipil Barat malah menuding pada era kekuasaan
Sejarah teknik sipil yang ditulis Barat menyebutkan bahwa insinyur sipil
pertama di dunia adalah Jhon Smeaton yang hidup di abad ke-18 M. Smeaton
Eddystone Lighthouse . Padahal, jauh sebelum itu di abad ke-9 M, peradaban Islam
sudah memiliki insinyur sipil terkemuka bernama Al-Farghani. Selain itu ada pula
Lalu apa saja karya besar yang disumbangkan para insinyur Muslim bagi
jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja dengan
Iran.
Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tak mengalami kesulitan untuk
Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu
untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama
kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin,
Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri
Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota
Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim
Peralatan untuk meneliti permukaan berupa papan dari kayu dengan timbangan
pengukur garis tegak lurus dan dua cantelan. Saat itu juga suda ditemukan alat
untuk mengukur sudut, mengukur lebar sungai serta mengukur jarak antara dua
titik yang dipisahkan oleh sebuah halangan yang tak dapat dilalui.
para insinyur Muslim pada abad ke-16 M telah berhasil me mbangun gedung
pencakar langit di Shibam, Yaman. Tak heran, jika kota itu dikenal sebagai kota
pencakar langit tertua di dunia. Inilah contoh pertama tata kota yang didasarkan
Di kota Shibam dibangun tak kurang dari 500 tower rumah yang tingginya
mencapai 30 meter. Para insinyur teknik sipil Barat untuk pertama kalinya
Gedung pencakar langit pertama yang dibangun insinyur barat adalah Home
Pada abad ke-21 ini, gedung pencakar langit masih berada di negara
Muslim yakni di Dubai, yakni Burj Dubai . Pada tahun 1998, gedung pencakar
langit tertinggi berada di Malaysia, yakni menara kembar Petronas. Untuk urusan
merancang gedung pencakar langit, dunia mencatat insinyur Muslim pada abad
ke-20 dari Banglades, Fazlur Khan, sebagai 'Einstein Teknik Struktural '.
masjid tertinggi di abad ke-21 ini adalah menara Masjid Hasan II yang tingginya
mencapai 201 meter. Menara itu dibangun pada tahun 1986. Salah satu
pencapaian lainnya yang berhasil dibangun para insinyur Muslim adalah sistem
pemasok air atau sistem irigasi. Saluran irigasi yang dibagun pada zaman kemilau
Islam itu hingga kini masih digunakan di dunia Islam atau wilayah bekas
Sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur Muslim itu juga telah
bidang teknik sipil. Lalu atas dasar apa peradaban Barat berupaya untuk
'
B A B III
bahkan telah menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka
menyangka bahwa dengan iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yang ada di
bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit bahkan mengira akan
pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi agar mereka
itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tinggi kepandaiannya hanya bisa
mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan semesta alam.
sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lebih
pintar. Dan sungguh Allah S WT benci kepada orang yang hanya tahu tentang
Sebelum manusia diciptakan, alam semesta ini ditakdirkan oleh Allah Swt.
masing-masing. Tetapi setelah manusia datang dan mulai mampu menguasai ilmu
terhadap lingkungan. Hal ini jelas disebutkan dalam firman oleh Allah Swt. :
“Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut, karena apa yang dilakukan oleh
manusia...”
keseimbangan alam yang sudah ada. Hal itulah yang seharusnya menjadi tugas
bagi para engineer khususnya dalam bidang teknik sipil untuk mewadahi
Hal ini tentu karena ada pengaruh modernisasi yang salah yang dibawa
oleh orang barat. Gara-gara fiolosofi modern bahwa manusia adalah pusat segala-
galanya, orang barat atau orang modern mengganggap alam adalah pelengkap
bersalah. Hal ini tentu sangat kontradiktif dengan kaum adat yang menganggap
bahwa alam adalah bagian yang harus dihormati juga. Ketika kita membangun
mindset tersebut tentu bukanlah merupakan cara pandang yang bagus. Kita tahu
isu lingkungan telah menjadi perhatian serius dalam tahun-tahun terakhir ini.
Dimasa depan teknologi yang akan menjadi trend adalah yang ramah lingkungan
namun juga reliable. (Janwar bin nurdin, Tarbawi edisi 252, Th.13).
menganggap teknologi sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan yang sah. Fakta
itu terungkap berdasarkan pengamatan para sejarawan sains Barat di era modern
pemikiran modern yang teratur dan lurus serta analisa-analisanya yang teliti dan
obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu
adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh berbagai peradaban baik
yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak
ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan
agama Islam bukanlah agama yang sempit? Allah S WT telah berfirman yang
artinya “ sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan ...”
hiburan bagi tiap orang tua, kaum muda, atau anak-anak. Namun tentunya alat-
alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya. Justru di atas
pundak manusialah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai
media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat berbuat
dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala
apresiasi secara kritis; proses cloning (bayi tabung) misalnya, telah mendapat
fertilisasi in vitro pada manusia karena mereka meyakini bahwa kegiatan tersebut
bisa dilakukan sebab ini dapat dianggap sebagai “intervensi” karya Ilahi.
tidak menciptakan sesuatu yang baru. Mereka hanya menemukan suatu hukum
yang baru bagi organisme, sama seperti ketika mereka menemukan fertilisasi in
bahwa Allah adalah kreator terbaik. Manusia dapat saja melakukan intervensi
( Sachedina , 2001).
manusia. Ini semua tidak lepas dari karakter agama Islam sebagai rahmatan lil
„alamin. Memang dalam abad teknologi dan era globalisasi ini umat Islam
sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas iman dan takwa serta tidak
BAB IV
PENUTUP
yang gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang
tekun dan eksperimen yang mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad.
u mu m telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas dengan cara yang belum
teknologi kita pun harus jeli menentukan pilihan ini. Untuk apakah semua
pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari
Ada banyak tantangan yang harus kita jawab dengan pemikiran yang
kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas kita sebagai umat Islam harus selalu
optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan
sosial dan tata nilai kehidupan yang dibawa oleh arus westernisasi dan
Barat itu ternyata masih cukup tinggi meskipun hanya segolongan kecil umat
yaitu mereka yang tetap teguh untuk menegakkan nilai-nilai Islam.Wallahu „alam
bisshowab .