Distribusi Maxwell-Boltzmann
Efraim Partogi N 10217048
M Nauval FR 10217023
Modul 4 Yusa Hean 10217021
Hilman Fikry 10217051
Tujuan
1. Menentukan kecepatan molekul dari simulasi bola yang
dilakukan terhadap jarak bola terlempar
2. Menentukan hubungan frekuensi yang diberikan serta
jumlah bola kaca pada percobaan
3. Membandingkan hasil distribusi partikel menurut
Maxwell - Boltzmann secara teori dan eksperimen.
Teori Dasar
Fisika statistik memberi pemahaman rasional tentang
termodinamika dalam hal partikel mikroskopis dan interaksi
antar partikel.
m (kg) 0.0000125
I (A) 5
x0 (m) 0.005
Δx (m) 0.01
h (m) 0.1
Tabel 2. Tegangan yang digunakan dan jumlah bola kaca untuk chamber 1 - 12
Jumlah bola kaca dalam tiap chamber
Jumlah bola f (Hz) V (V)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
20 4.2 0 4 2 2 0 0 1 0 0 0 0 0
30 6.6 0 2 7 7 6 6 0 4 2 1 0 0
400 40 9 3 4 9 3 12 4 6 5 6 6 1 0
50 10.8 0 3 6 12 8 10 8 5 10 7 5 5
60 12.9 0 11 9 12 10 5 9 6 4 2 6 2
20 4.8 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
30 6.6 0 3 5 5 4 2 1 1 3 2 0 0
600 40 9 0 10 13 13 13 10 7 7 7 3 0 1
50 10.8 0 5 15 19 20 9 6 7 4 3 2 1
60 12.9 1 8 12 19 20 15 10 8 8 5 6 3
20 4.5 0 0 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0
30 6.6 1 0 1 3 4 3 1 0 0 0 0 0
800 40 8.7 5 12 11 15 16 6 9 2 3 0 0 2
50 10.8 2 10 18 25 22 15 11 9 3 3 4 1
60 12.9 1 22 31 30 25 17 20 9 12 11 5 5
Kecepatan bola (m/s) 0.105 0.175 0.245 0.315 0.385 0.455 0.525 0.595 0.665 0.735 0.805 0.875
Tabel 3. Tegangan yang digunakan dan jumlah bola kaca untuk chamber 13 - 24
Jumlah bola kaca dalam tiap chamber
Jumlah bola f (Hz) V (V)
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
20 4.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 6.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
400 40 9 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
50 10.8 6 3 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
60 12.9 4 0 3 1 4 1 2 1 1 0 1 2
20 4.8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 6.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
600 40 9 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
50 10.8 2 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
60 12.9 3 2 1 0 3 2 0 1 1 1 0 1
20 4.5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 6.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
800 40 8.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
50 10.8 1 0 1 0 2 0 1 0 0 0 0 0
60 12.9 3 2 1 3 0 1 0 0 0 0 0 0
Kecepatan bola (m/s) 0.945 1.015 1.085 1.155 1.225 1.295 1.365 1.435 1.505 1.575 1.645 1.715
Tabel 4. Kecepatan probabilitas maksimum
Jumlah bola
f (Hz) V (V) vmax (m/s)
20 4.2 1.42
30 6.6 1.78
400 40 9 2.08
50 10.8 2.28
60 12.9 2.49
20 4.8 1.52
30 6.6 1.78
600 40 9 2.08
50 10.8 2.28
60 12.9 2.49
20 4.5 1.47
30 6.6 1.78
50 10.8 2.28
60 12.9 2.49
Analisis
1. Jelaskan cara kerja alat teori kinetik gas.
2. Bandingkan hasil distribusi yang didapatkan secara eksperimen dengan distribusi
teoritis
untuk pada tiap variasi jumlah bola kaca dan variasi frekuensi.
3. Jelaskan maksud dari persamaan 3.
4. Jelaskan bagaimana menentukan kecepatan bola pada tiap chamber dan asumsi
lintasan yang digunakan. Kemudian jelaskan bagaimana menentukan kecepatan bola
berdasarkan statistik gas ideal.
5. Pada percobaan yang dilakukan, apa yang terjadi ketika jumlah bola kaca divariasikan,
jelaskan!
6. Sebutkan (minimal 1) langkah yang dapat dilakukan agar data eksperimen lebih
mendekati teori.
7. Pada percobaan yang dilakukan, apa yang terjadi ketika frekuensi divariasikan,
jelaskan!
Nomor 1
Cara kerja alat teori kinetik gas adalah sebagai berikut. Bagian atas
penahan bola kaca dapat digerakkan berosilasi secara vertikal dengan
frekuensi yang dapat diatur dengan bebas. Dalam percobaan ini,
frekuensi osilasinya dibuat sama dengan frekuensi cahaya dari
stroboskop karena frekuensi cahaya stroboskop sudah diketahui
dengan pasti. Setelah frekuensinya diatur, lubang yang mengarah ke
chamber kemudian dibuka sehingga bola kaca keluar menuju
chamber tertentu. Bola kaca yang jatuh kemudian dihitung untuk
menentukan distribusi kecepatan Maxwell-Boltzmann-nya.
Nomor 2
Hasil distribusi yang didapatkan secara eksperimen ditunjukkan dalam Gambar 2 –
Gambar 16 pada halaman lampiran, sedangkan salah satu contoh distribusi teoretis
untuk jumlah bola 400 dan frekuensi 20 Hz ditunjukkan dalam Gambar 17. Untuk
kecepatan probabilitas maksimum yang lebih besar, puncak distribusi teoretis akan
bergeser ke kanan. Terlihat bahwa distribusi yang dihasilkan secara eksperimen
memiliki bentuk yang tidak terlalu sesuai dengan distribusi secara teoretis. Hal ini
karena sampel yang diperoleh dari eksperimen yang dilakukan terlalu sedikit sehingga
kurang menggambarkan distribusinya. Terlihat bahwa jika jumlah bola yang digunakan
semakin banyak, maka bentuk distribusinya semakin mendekati bentuk distribusi
secara teoretis. Secara umum, frekuensi yang semakin besar menyebabkan puncak
grafik bergeser ke kanan karena frekuensi yang besar menyebabkan kecepatan
probabilitas maksimum yang besar.
Nomor 3
Ketika frekuensi divariasikan menjadi semakin besar, semakin banyak bola kaca yang jatuh ke chamber.
Ini karena frekuensi yang besar menyebabkan bola memiliki energi kinetik gas sehingga memiliki kecepatan
yang cukup untuk keluar dari lubang menuju chamber.
Selain itu, karena kecepatannya membesar, kemungkinan bola yang jatuh ke chamber dengan nomor yang
lebih tinggi menjadi lebih besar dibandingkan dengan frekuensi yang lebih kecil (kecepatan probabilitas
maksimumnya membesar).
Kesimpulan
Kecepatan molekul pada setiap chamber dapat dilihat pada
tabel 1 dan 2 pada lampiran dapat disimpulkan bahwa
semakin besar jarak dari sumber bola kaca terlempar maka
akan semakin cepat kecepatan chambernya.