Anda di halaman 1dari 2

Sistem Telemetri Radio

Kata kunci : Converter, CTU, Gelombang Radio, RTU, Telemetri.

Telemetri merupakan sistem komunikasi untuk transfer data pengukuran jarak jauh menggunakan
medium transmisi tertentu sebagai pembawa (carrier) data tersebut. Salah satu medium transmisi adalah
gelombang radio, yang merupakan metode wireless untuk mentransmisikan data[1]. Sistem telemetri terdiri
dari tiga blok sistem, yaitu blok sumber data, blok saluran transmisi, dan blok penerima atau pengolah data.

Pada blok sumber data terdapat sistem akuisisi dan sistem kontrol sekunder. Sistem akuisisi terdiri dari
alat ukur (sensor) dan Analog to Digital Converter (ADC). Sistem kontrol sekunder terdiri dari
mikrokontroler. Pada blok saluran transmisi terdapat perangkat alat untuk menghubungkan blok sumber
data dan blok penerima data, yaitu modem (modulator demodulator) dan radio pemancar-penerima (radio
transceiver). Pada blok penerima atau pengolah data terdapat modem dan mikrokontroler atau komputer.
Blok sumber data dan penerima data disebut sebagai Data Terminal Equipment (DTE) dan blok saluran
transmisi disebut sebagai Data Circuit-terminating Equipment (DCE).

Berdasarkan fungsinya, telemetri terdiri dari dua bagian yaitu stasiun ukur atau Remote Terminal Unit
(RTU) dan stasiun kontrol atau Control Terminal Unit (CTU)[1]. Stasiun ukur terdiri dari alat ukur (sensor),
multiplekser, ADC, mikrokontroler, modem, dan transceiver. Sinyal analog dari sensor masuk ke
multiplekser dan dipilih keluaran dari sensor yang akan dikirim melalui telemetri. Sinyal analog tersebut
dikonversi oleh ADC menjadi data digital dan dikirim ke mikrokontroler. Data pengukuran diolah oleh
mikrokontroler, lalu dikirim secara serial melalui modem, dan dikirim oleh transceiver ke stasiun kontrol.

Gambar 1. Diagram blok stasiun ukur

Stasiun kontrol atau pengolah data terdiri dari transceiver, modem, dan mikrokontroler atau
komputer. Data dari stasiun ukur dikirim secara serial melalui modem. Data tersebut lalu diolah
menggunakan mikrokontroler atau komputer.

Gambar 2. Diagram blok stasiun kontrol


Analog to Digital Converter (ADC) adalah alat yang digunakan untuk mengkonversi sinyal analog
menjadi sinyal digital. ADC merupakan perangkat Data Terminal Equipment (DTE). Jumlah bit ADC
menentukan output digital yang dapat dihasilkan serta waktu konversi yang diperlukan[2]. Least Significant
Bit (LSB) merupakan tingkatan terendah ADC dapat mengkonversi atau increment terkecil dari output[2]. LSB
dapat ditentukan sebagai berikut.

Keterangan:
LSB : Least Significant Bit
Vref : tegangan referensi untuk konversi sinyal analog ke sinyal digital
n : jumlah bit ADC

Modem (modulator demodulator) merupakan alat komunikasi dua arah yang mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital dan sebaliknya[1]. Bagian modulator mengubah sinyal digital dari pemancar menjadi
sinyal analog agar dapat ditransmisikan. Bagian demodulator mengubah sinyal analog yang sampai di
penerima menjadi sinyal digital agar dapat diolah. Terdapat beberapa jenis modem, diantaranya yaitu
Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), dan Frequency Shift Keying (FSK)[3].

Radio pemancar-penerima (radio transceiver) merupakan alat yang digunakan untuk memancarkan
sinyal carrier dari blok stasiun ukur dan menerima sinyal tersebut pada blok stasiun kontrol. Pada
transceiver AM (Amplitude Modulation), amplitudo sinyal carrier setelah melewati modulator bervariasi.
Pada transceiver FM (Frequency Modulation), frekuensi sinyal carrier setelah melewati modulator
bervariasi.

Referensi
[1] Minnesota State University. 2013. An Introduction to Telemetry. Dari
http://www.mavdisk.mnsu.edu/alleng/communications/DataRadio/p_telemetry, 14 Maret 2017.
[2] Luecke, Jerry. 2005. Analog and Digital Circuits for Electronic Control System Applications. USA:
Elsevier.
[3] ASK vs FSK vs PSK-Difference between ASK, FSK, PSK Modulation. Dari http://www.rfwireless-
world.com/Terminology/ASK-vs-FSK-vs-PSK.html, 14 Maret 2017.
[4] Elkahfi 200 Telemetry System User Manual, Laboratorium Fisika Lanjut Departemen Fisika ITB, 2006.

Anda mungkin juga menyukai