PEMBAHASAN
A. Landasan teori
1. Prosedur Pengisian
12
a. Selang dari tanki darat disambungkan ke coupling di kapal
dan pastikan sudah tersambung dengan baik.
b. Pasang dan buka ventilasi valve yang ada di tangki dan di
atas deck jatuhkan ujung selang ventilasi yang diberi
pemberat kedalam laut (disamping kapal) dan pastikan sudah
terikat kuat selang tersebut (pemberat adalah pipa sebesar
selang berbentuk T dengan lubang di kedua ujungnya ) agar
terhindar dari debu dan sentakan selang yang dapat
membahayakan keselamatan manusia.
c. Buka valve pengisian bulk tank yang mau diisi.
d. Periksa manhole tank harus dalam keadaan tertutup rapat
e. Sebelum mulai menerima material, pastikan dulu bahwa blow
line dari shorebase berjalan lancar dapat dilihat di selang
ventilasi.
f. Setelah semua persiapan pengisian sudah dilaksanakan,
segera periksa ulang untuk benar-benar memastikan bahwa
kapal siap menerima pemindahan muatan tersebut dan
pastikan loading master sudah diberitahu volume dari pada
masing-masing tanki agar tidak terjadi/menghindari kelebihan
pengisian hentikan pengisian bila indicator high level sudah
aktif.
g. Setelah itu laporkan ke operator material shorebase dan
perwira jaga di anjungan kalau pihak kapal siap menerima
muatan tersebut
h. Minta pada petugas/operator material shorebase untuk
melakukan blow-line lebih kurang 15 menit terlebih dahulu
untuk memastikan kalau instalasi aman dan siap digunakan.
i. Periksa angin yang keluar dari ujung selang ventilasi yang
berupa gelembung-gelembung udara karena ujung selang ada
pada posisi ± 20 cm dibawah permukaan air. Blow line
biasanya dilakukan cukup sekali.
13
j. Pengisian material bisa dimulai, selama pengisian selalu
lakukan pemeriksaan pada selang ventilasi, pipa-pipa dan
tangki.
k. Setelah pengisian selesai kalau berjalan normal, stop
dilakukan dari darat. Mintalah pada operator untuk menekan
sistem atau blow line pipa pengisian dan pastikan hanya
angin yang keluar dari ujung selang ventilasi, langkah ini untuk
membersihkan pipa agar tidak ada sisa material yang
tertinggal di dalam pipa, yang dapat menyebabkan
penyumbatan.
l. Pastikan tekanan dalam bulk tank dan sistem 0,1 bar sebelum
selang sambungan dilepas ( disconnect hose ) , biarkan sisa-
sisa tekanan udara di dalam tangki dan pipa selang hilang
untuk mencegah terjadinya kondensasi.
m. Setelah tidak ada tekanan udara sisa di dalam tanki dan pipa
atau selang, sambungan selang dari darat dilepas dan
ujungnya dibersihkan.
n. Tutup kran pengisian, tutup ventilation valve, angkat ujung
selang ventilation hose dari dalam air, dibersihkan dan
dikeringkan, kemudian tutup rapat-rapat.
o. Buka drain valve yang ada di tanki untuk menjaga tekanan di
dalam tanki sama dengan tekanan udara diluar tanki untuk
menghindari kondensasi.
14
b. Persiapkan selang atau hose untuk transfer semen.
c. Buka penutup sambungan selang atau hose.
d. Selang dari Rig disambungkan ke coupling dan ikat dengan
kuat agar saat pemompaan Semen selang tidak bergerak
bebas.
e. Siapkan selang atau hose ventilation, masukkan ujung selang
atau hose yang sudah diberi pemberat kedalam laut
disamping kapal kira-kira 20 cm dibawah permukaan air,
kemudian buka sedikit ventilation valve manual di main deck
dekat selang atau hose manifold. Ini dilakukan untuk menjaga
bila sewaktu-waktu terjadi hal emergency atau penyumbatan
dalam sistem, sisa udara didalam bulk tank dan pipa-pipa
tekan, udara dapat dibuang melalui ventilation ini.
f. Buka discharge valve di main deck.
g. Informasikan ke Rig bahwa dari kapal siap blow line sistem
lebih kurang 15 menit
h. Kompresor udara dan alat pendukungnya disiapkan
i. Setelah diyakini bahwa semua line sudah terbuka, dengan
mendapatkan informasi dari Rig, maka kompresor di jalankan.
j. Purge valve dibuka 20% sampai 30% hingga tekanan
compressor mencapai 5 bar dan pertahankan tekanan
antara 5 bar sampai 5.5 bar dengan mengatur pembukaan
purge valve. Proses ini disebut blow line sistem dan dianggap
line clear bila dari ujung selang ventilation dari Rig angin
yang keluar sudah cukup bersih.
k. Informasikan kembali ke Rig bahwa dari kapal siap transfer
product atau cargo ke Rig dan mohon persetujuannya.
l. Setelah Rig menyetujui untuk segera memompa product
atau cargo segera buka inlet valve untuk angin masuk
kedalam bulk tank semen melalui pipa pembagi yang
kemudian ke Air Jet Nozzle yang pemasangannya ujung
15
yang berat dipasang pada pipa selencer dan ujung yang lain
menghadap kesisi-sisi bulk tank, sehingga diharapkan semen
di dalam bulk tank bisa dipompa disemua sisi.
m. Kemudian tutup purge valve 100% dan Tahan tekanan di
dalam bulk tank antara 5 – 5,5 bar dengan mengatur purging
valve (tutup sedikit bila tekanan kurang dan buka sedikit bila
kelebihan tekanan).
n. Setelah tekanan didalam bulk tank mencapai 5 – 5,5 bar
segera buka valve Air Jet sampai dengan 100% dan tunggu
sampai lima menit valve discharge yang dari bulk tank dibuka
dan pastikan muatan mengalir keluar oleh tekanan angin
ditambah dorongan air purge valve yang dibuka 100%
kemudian tutup valve sampai 50% dari bulk tank melalui
discharge hose di main deck dan diteruskan ke bulk tank di
atas Rig yang menerima Cargo.
o. Untuk menjaga keseimbangan tekanan yang di perlukan
dengan kapasitas kompresor maka tekanan angin didalam
bulk tank diusahakan konstan antara 5,0 – 5,6 bar dengan
mengatur purging valve, purging valve ditutup sedikit bila
tekanan dalam bulk tank turun dan dibuka sedikit bila
tekanan didalam bulk tank bertambah naik. Biasanya
konstan pada 25% sampai 30% dari pembukaan purge valve
tergantung juga dari tingginya Rig tersebut.
p. Untuk mengetahui muatan didalam bulk tank sudah habis
dapat dilihat dari tekanan didalam bulk tank cepat sekali
menurun. Hal ini dapat diikuti dengan penutupan purge valve
sedikit demi sedikit sampai 20% pembukaan, 80% penutupan
dan bahkan purge valve bisa ditutup 100%, yang berarti
angin yang bertekanan melewati bulk tank yang sudah
kosong dan akan membersihkan sisa-sisa semen baik yang
16
ada di bulk tank maupun yang ada di sistem pipa-pipa
tekan.
q. Pada saat pembersihan tangki yaitu setelah muatan habis
purging valve tidak diperlukan lagi. Hanya katup tekan atau
discharge valve yang ditutup dan dibuka, setelah dirasa
muatan benar-benar habis bukalah penuh katup tekan atau
discharge valve dan bulk Compresor jangan dimatikan dulu,
biarkan tekanan dalam bulk tank atau sistem turun sampai
0,1 bar, setelah itu matikan bulk Compresor dan tutup inlet
valve ke pipa pembagi ke bulk tank, buka ventilation valve
pelan-pelan dan tutup remote discharge valve . Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi perubahan tekanan turun yang
mendadak untuk mencegah terjadinya kondensasi.
r. Pressure gauge menunjukkan angka 0,1 tutup ventilation
valve dan buka drain valve di bulk tank.
s. Lepas sambugan selang atau discharge hose dari Rig tutup
discharge valve manual di main deck, angkat selang atau
hose ventilation dan tutup katupnya, bersihkan ujungnya
(keringkan).
Penjelasan-penjelasan tersebut diatas hanya
menerangkan untuk sebuah bulk tank saja agar
pengertiannya tidak membingungkan dan untuk bulk tank
lainnya akan sama saja prosedurnya dengan yang penulis
bahas sebelumnya.
Dan perlu diketahui sebelum aktivitas pemompaan
muatan atau cargo semen maka harus diperhatikan adalah
pemeriksaan solenoid drain valve pada kompresor dan dryer
valve apakah bekerja dengan baik atau tidak baik secara
automatic atau manual sistem.
Dalam kejadian ini ketika penulis bekerja dikapal
MP. PREMIER pengerasan semen dalam bulk tank dan pipa
17
tekan sudah sering terjadi, maka untuk menangani masalah
didalam bulk tank tersebut yang bisa dilakukan hanya
menghisapnya dengan menggunakan inductor itupun untuk
semen yang masih berupa curah dan belum mengeras,
sedangkan untuk semen yang sudah mengeras hanya bisa
dibersihkan dengan cara memecahnya kemudian diangkut
dari dalam bulk tank sedikit demi sedikit secara manual atau
disebut juga tank cleaning, begitu juga sama halnya bila ada
penyumbatan pada pipa-pipa tekan maka pipa-pipa tersebut
harus dibuka terlabih dahulu untuk membersihkan lubang-
lubangnya.
B. Analisis Penyebab
18
banyaknya semen yang mengeras atau membatu di pipa
tekan dan dasar tangki menutup slide kanvas.
Menurut pengalaman dan pengamatan penulis selama
bekerja di kapal supply dan AHTS, hal-hal yang dapat
menyebabkan mengerasnya atau membatunya sebagian
semen didalam tangki maupun di pipa-pipa tekan adalah
kondensasi karena dengan timbulnya kondensasi embun
tersebut, maka sebagian semen akan secara berlahan
mengeras atau membatu yang dapat menyebabkan
kebuntuan pada saluran tekan jadi setelah di analisa,kenapa
sampai terjadi kondensasi didalam tangki adalah kurang
fahamnya para engineer dengan perinsip kerja dari dry Bulk
Handling system, dan cara yang harus dilakukan pada saat
pengoprasian mulai dari pengisian sampai pemompaan,yang
telah diterangkan pada bab III diatas, dimana jika tahapan
tidak diikuti, maka semen akan tersisa didalam tangki semen
serta saluran pipa tekan dan juga disaluran pipa pembuangan.
Jika dalam proses pembongkaran banyak sisa sisa
semen didalam pipa pembuangan, semen ini lama kelamaan
akan membeku dan mengeras.
19
Udara dari kompresor masuk ke dryer yang fungsinya
untuk mengeringkan udara yang masih mengandung air
sebelum masuk ke botol angin, udara yang mengandung air
dalam dryer sepertinya hanya sekedar lewat karena tidak
berfungsinya dryer dengan baik maka udara yang masuk
kedalam botol angin masih mengandung air. Dengan adanya
udara yang mengandung air lolos dari dryer dan digunakan
untuk memopakan semen maka sudah dapat di pastikan
akan terjadi kontaminasi antara udara basah dengan semen .
Hal ini terjadi karena kurangnya perawatan atau
perhatian dari komponen-komponen dari kompresor dan
dryer sehingga udara yang masih mengandung air bisa lolos
masuk kedalam tangki udara, dari tangki udarapun drain water
valve juga tidak diperhatikan sehingga udara yang masih
mengandung air bisa masuk ke bulk tank semen. dengan
muatan atau cargo.
20
bulk tank dan instalasinya harus selalu siap untuk digunakan.
Sedangkan waktu untuk melaksanakan perawatan Bulk
Handling sistem yang disediakan oleh pencarter sangatlah
singkat sehingga crew kapal tidak dapat melakukan
perawatan dengan maksimal, dari kondisi seperti itu maka
sudah dapat dipastikan akan timbul permasalahan pada
akhirnya.
b. Sumber Daya Manusia Yang Kurang Profesional
Engineer sebagai operator tidak hanya dituntut untuk
mampu mengoperasikan mesin induk dan permesinan Bantu
lainnya, akan tetapi harus mampu dalam perawatan,
perbaikan dan penanganan Bulk Handling sistem dan
instalasinya secara berkesinambungan. Pengenalan sifat
kekhususan dikapal-kapal AHTS sebagai kapal general
services terutama tentang penanganan cargo semen curah
dan instalasinya. tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan dan
pengalaman seorang engineer.
Tingkat pengetahuan para engineer dikapal AHTS adalah
sangat penting dan diharapkan mampu mengetahui,
menganalisa dengan benar dan menangani hambatan-
hambatan yang sering terjadi pada saat pengoperasiaan Bulk
Handling sistem terutama pada saat loading atau unloading.
Terjadinya kontaminasi antara kandungan air dan semen
yang menyebabkan penyumbatan dipipa–pipa tekan dan bulk
tank dikarenakan kurangnya perawatan dan pengetahuan
para engineer diatas kapal terhadap penanganan Bulk
Handling sistem dan instalasinya
21
a. Melaksanakan cargo handling dengan benar
22
atau unloading yang sesuai dengan SEMM ( Safety
Environmental Manual Management )
23
temperaturnya mengalami peningkatan, maka after cooler
perlu dibersihkan atau volume air pendinginnya
diperhatikan.
24
kompresor, namun kita tidak mungkin mengetahuinya
tanpa ada alat bantu yang memudahkan kita mengetahui
berapa tekana udara yang tersimpan dalam tabung
kompresor. Aalat tersebut dikenal dengan nama pressure
gauge. Biasanya pressure gauge dipasang atau
dilengkapi dengan sebuah penduga ( pengukur tekanan
yang menunjukan besarnya udara dalam tabung
compressor yang mengalir sesudah melalui pengatur
tekan atau tekanan sekunder ). Satuan yang terdapat
pada pressure gauge ini yaitu dsi atau bar, apabila tidak
berfungsi maka agar segera diganti dengan yang baru.
25
Prinsip dasar operasi dari pengering udara pendingin
adalah penghapusan kelembaban dengan pendingin
udara ke suhu saat tertentu. Tidak ada proses yang
dikenal untuk menghasilkan dingin, hanya ada
pemindahan panas. Panas selalu tertarik dengan suhu
dingin. Ini adalah dasar untuk pengoperasian unit
pendingin. Selama suhu dingin lebih rendah dari sumber
panas, akan ada perpindahan panas. Oleh karena itu
sisa-sisa kadar air setelah after-cooler dihilangkan dengan
menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk
keperluan instrumen dan peralatan pneumatik harus
bebas dari kadar air. Kadar air dihilangkan dengan
menggunakan aBsorben seperti gel silica atau karbon
aktif, atau pengering refrigeran, atau panas dari pengering
kompresor itu sendiri.
Perawatan Pengering Udara ( Dryers ) sesuai
dengan SOP:
a) Ganti partikular, Coalescer, dan elemen filter yang
diperlukan berdasarkan penurunan tekanan.
b) Periksa menguras katup setiap hari, bersihkan
seperlunya.
c) Ganti pengering berdasarkan rekomendasi produsen.
d) Periksa pengering setahun sekali dan perubahan
berdasarkan warna dan kondisi manik-manik.
e) Kalibrasi analisa titik embun teratur
f) Sekali setahun memeriksa katup menggantikan atau
memperbaiki
26
a. Melaksanakan perawatan berkala terhadap bagian tangki dan
pipa tekan
27
1) lepas dulu Automatic drain trap dengan cara membuka
hexagon shoulder nipple.
2) Kemudian auto drain trap dibuka
3) Setelah terbuka bersihkan bagian dalam dan
pelampungya,bersihkan juga pipa aliran buang (drain) dan
pipa aliran dari tabung, kemudian keringkan.
4) Test pelampung, dan pastikan bekerja normal
5) Setelah dirasa cukup, pasang kembali automatic drain
trap tersebut pada tabung water separator.perlakuan pada
kran cerat manual lebih mudah dilaksanankan, buka kran
dan chek valvenya (ball valve) tidak ada penyumbatan
didalam valve mau pun pipa alirannya, pastikan juga tidak
ada kebocoran pada air cooler didalam unit kompresor.
Pada saat pembersihan tubing-tubing didalam air cooler
akan ketahuan ada tidaknya kebocoran yang terjadi. Yang
perlu diperhatikan adalah sebelum dan sesudah
pengoprasian bulk komperes atau cooler tersebut harus di
flush dengan air tawar bila ada instalasi air tawar yang
tersambung dengan instalasi ini.
Pembersihan bagian dalam tangki dan pipa pipa
instalasinya,langkah-langkah selanjutnya adalah
pembersihan bagian dalam tanki dan pipa-pipa instalasi
bagian dalam. Setelah tangki semen dinyatakan kosong
perlu diadakan pembersihan bagian dalam tangki,dan pipa
di dalamnya, termaksuk saluran pipa tekan pelepasan,
dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan material lama
oleh material baru pada saat pengisian kembali, selain itu
juga untuk pengecekan bagian dalam tangki,yang perlu
diperhatikan adalah factor keselamatan di dalam
pekerjaan ini.
28
Sebelum pembersihan tangki dilakukan terlebih
dahulu diadakan pre job safety meeting yang dipimpin
langsung oleh nahkoda atau safety officer yang ditunjuk di
atas kapal, masinis juga harus menyiapkan alat-alat
keselamatan PPE ( Personal Protective Equipment ) di
antaranya : kaca mata kerja ( safety helmet ),pakaian
kerja khusus, sumbat telinga ( ear plug ) dan alat
pendukung lainnya antara lain lampu jalan.
Sebelum masuk kedalam tangki perlu juga dilakukan
pengecekan terhadap gas-gas dari sisa muatan-muatan
semen yang mengandung bahan-bahan kimia, dengan
menggunakan alat Yng disebut gas detector, pekerjaan
ini harus dilakukan oleh perwira (satety officer) yaitu Chief
Mate yang telah ditunjuk dalam pelaksanaannya, cara
pengetesan yang benar adalah mulai dari dasar tangki,
kemudian pada pertengahan tangki dan terakhir pada
permukaan atas tangki, selama pengetesan semua
ventilasi harus dihentikan, dan setelah dinyatakan aman,
Chief Mate akan menerbitkan safety check list untuk
masuk tangki dan pekerjaan di dalam tangki yang
diketahui oleh nakhoda, jangan sekali-kali masuk
kedalam tangki, kalau belum dinyatakan aman.
Pengerjaan pembersihan bagian dalam tangki dilakukan
oleh minimal 3 orang, 2 orang di dalam tangki dan satu
orang diluar tangki sebagai tenaga pengawasan dan juga
menerima ember-ember yang berisi sisa-sisa muatan
yang dikeluarkan dari dalam tangki. Langkah-langkahnya
sebagai berikut :
a) Lubang lalu orang (Manhole) dibuka.
b) Tunggu beberapa saat sampai tidak ada debu semen
yang beterbangan
29
c) Masukan lampu jalan yang kedap safely work lamp.
Bisa juga menggunakan senter penerangan
d) Masukan gas detector (dengan cara disambung
dengan sepotong kayu panjan atau stick).
e) Bila dinyatakan aman,satu orang masuk kedalam
tangki (tangki harus dalam kondisi terang).
f) Masukan alat-alat kerja ( vacuum mucking ejector,
ember, sapu )
30
sebagaimana pekerjaan I.T ( Informasi dan Teknologi ) saat
ini.
Perhatian yang besar terhadap peran pelatihan dan
pengembangan dalam meningkatkan kinerja engineer dan
ABK mesin telah menempatkan pelatihan sebagai aktivitas
yang bernilai. Pelatihan dan pengembangan merupakan salah
satu kegiatan yang amat penting dilakukan oleh ABK sebagai
bentuk pengembangan potensi diri dan kegiatan pelatihan
merupakan bagian dari proses pencapaian tujuan.
Pada prinsipnya penanganan Bulk Handling sistem
tujuannya untuk meningkatkan pengoptimalan pengoperasian
pesawat atau peralatan dan meningkatkan keselamatan kerja.
Pada saat pengoperasian Bulk Handling sistem
memerlukan tersedianya kualitas sumber daya manusia yang
memadai apalagi dengan banyaknya peraturan – peraturan
mengikat yang harus dipenuhi oleh setiap ABK tentang
keselamatan.
Untuk mencapai hal tersebut di atas harus dilakukan
peningkatan pengetahuan ABK mesin terutama para engineer
di kapal tentang pentingnya dari penanganan cargo handling
semen curah.
Upaya peningkatan dengan cara pelatihan dan
pendidikan sebaiknya dilakukan diatas kapal, agar dapat
langsung pada obyek dari latihan yang dapat dipimpin
langsung oleh para senior engineer, dan kalau perlu minta
instruktur dari darat.
Dengan meningkatkan pengetahuan ABK mesin berarti
peningkatkan sumber daya manusia, secara umum akan
meningkatkan aktifitas kerja ABK mesin.
31