Anda di halaman 1dari 4

Klasifikasi Pisces (ikan)

Fitria Sri 13/05/2019 Tak ada komentar pada Klasifikasi Pisces (ikan)

Pisces dibagi tiga kelas, yaitu Agnatha (ikan tidak berahang), Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), dan
Osteichthyes (ikan bertulang sejati). Ciri-Ciri umum pada pisces:

• Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan menjaga keseimbangan

• Memiliki gelembung renang yang memudahkannya untuk naik turun di dalam air

• Umumnya bernapas menggunakan insang

• Telinga hanya di dalam. Tidak ada telinga tengah dan telinga luar

• Pada umumnya memiliki kulit bersisik dan licin karena terdapat selaput lender (glandula mukosa),
tetapi ada juga yang tidak memiliki sisik. Contoh: ikan lele

• Merupakan hewan berdarah dingin

• Suhu tubuhnya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan

• Penapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insang

• Umumnya ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk)

• Cor (jantung) terdiri dari dua ruang yaitu atrium dan ventrikel

• Memiliki 4 tipe squama (sisik), yaitu:

a) Cycloid : sisik yang berbentuk lingkaran dan tidak bergerigi Terdapat di ikan jenis teleostei

b) Ctenoid : sisik yang berbentuk sisir dan terdapat gerigi kecil

Terdapat di ikan jenis teleostei

c) Ganoid : sisik yang berbentuk belah ketupat, keras dan mengkilap Terdapat di ikan jenis lepisdosteus,
scaphyrynchus

d) Plkoid : sisik yang memiliki struktur seperti gigi

Terdapat pada ikan hiu dan ikan bertulang rawan lainnya

• Memiliki 4 tipe ekor


a) Protocercal : berbentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris

Terdapat pada ikan daun, ikan mola, ikan Oscar, ikan lemon, ikan tigawaja

b) Diphycercal : berbentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing Terdapat di ikan paru-paru,
ikan sidat dan ikan salamander

c) Heterocercal : berbentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung

ventra yang lebih kecil

Terdapat di ikan hiu paus, ikan hiu jemur, ikan hiu pasir

d) Homocercal : berbentuk pinna caudalis yang berlekuk dan ditunjang jari-jari

sirip ekor

Terdapat di ikan pedang, ikan marlin hitam, ikan marlin putih, ikan marlin biru

Pisces dibagi tiga kelas, yaitu Agnatha (ikan tidak berahang), Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), dan
Osteichthyes (ikan bertulang sejati).

a) Agnatha (Cyclostomata)

AgnathaAgnatha (Yunani, an = tidak, gnathus = rahang) terdapat di Amerika Utara dan Eropa. Sebagian
besar Agnatha hidup di dasar perairan laut atau air tawar dengan memakan bangkai atau parasit pada
ikan lainnya. Tubuh Agnatha berbentuk silindris memanjang, berukuran sekitar 76 – 90 cm. Agnatha
tidak memiliki rahang namun memiliki mulut berbentuk lingkaran dan berparut; memiliki lidah dan gigi
tersusun dari zat tanduk; tidak memiliki sirip yang berpasangan; kulit tidak bersisik; serta bertubuh lunak
dan berlendir. Rangka Agnatha tersusun atas tulang rawan. Alat kelamin Agnatha terpisah atau
hermafrodit pada saat larva dan fertilisasi terjadi secara eksternal. Contohnya belut laur atau lamprey
laut (Petromyzon marinus), lamprey sungai (Lampetra fluviatilis), dan Myxine sp. (hagfish).

Myxine glutinosa (hagfish Atlantik) mampu menghasilkan lendir dalam jumlah yang sangat banyak. Bila
ikan tersebut dimasukkan ke dalam ember yang berisi 9 liter air laut, air tersebut akan berubah menjadi
bahan berlendir dalam waktu hanya beberapa detik.

b) Chondrichthyes
ikan hiuChondrichrhyes (Yunani, chondros = rawan, ichthyes = ikan) hidup di laut. Kulit tubuhnya
rertutup oleh sisik-sisik plakoid yang kasar, berisi dentin (mesodermal) dan dilapisi dengan email
(ektodermal). Otot-otot tubuh memiliki segmen (miotom). Rangka atau endoskeleton tersusun atas
tulang rawan. Chondrichrhyes memiliki dua pasang sirip dengan sirip ekor yang pada umumnya
hereroserkal (lobus dorsal lebih besar). Mulut rerletak di bagian bawah (ventral) dengan lidah dan
rahang. Rahang tertutup oleh gigi. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung,
usus, rektum, dan kloaka. Kloaka merupakan lubang keluar dari sistem pencernaan, sistem ekskresi, dan
sistem reproduksi. Lubang hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman. Alat kelamin
terpisah dan fertilisasi terjadi secara eksternal atau internal. Chondrichthyes bersifat ovipar atau
ovovivipar. Conroh Chondrichthyes antara lain ikan hiu (Squalus sp.), ikan pari (Makararaja sp.), pari
listrik (Torpedo marmorata), pari macan (Taeniura lymma), dan Chimaera sp.

Hiu memiliki penglihatan yang tajam, tetapi tidak dapat membedakan warna. Lubang hidung berfungsi
sebagai indra penciuman, bukan untuk proses pernapasan. Hiu merupakan hewan ovovivipar. Telur
dibuahi secara internal dan tetap berada di dalam oviduk (saluran telur). Embrio di dalam telur
mendapatkan makanan dari kuning telur dan berkembang menjadi anak hiu. Telur kemudian menetas di
dalam uterus dan lahirlah anak hiu. Hiu jantan memiliki alat kopulasi yang disebut klasper. Klasper
berupa sepasang penjepit pada sirip pelvis untuk memindahkan sperma ke dalam saluran reproduksi
betina.

c) Osteichthyes

ikan perakOsteichthyes (Yunani, osteon = tulang, ichthys = ikan) hidup di laut, air tawar, dan rawa-rawa.
Ukuran tubuh bervariasi, antara 1 cm – 6 m. Osteichthyes merupakan ikan bertulang sejati dengan
endoskeleton yang mengandung matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit ditutupi oleh sisik bertipe
ganoid, sikloid, atau stenoid, namun ada pula yang tidak bersisik. Otot tubuh bersegmen-segmen. Mulut
berahang dan memiliki gigi dan lidah. Osteichthyes bernapas dengan insang yang ditutupi oleh
operkulum (tutup insang). Osteichthyes memiliki gelembung renang yang berfungsi membantu
pernapasan dan sebagai alat hidrostatik, yaitu menyesuaikan berat tubuh dengan kedalaman air. Darah
berwarna pucat dan mengandung eritrosit berinti dan leukosit. Osteichthyes memiliki limpa berwarna
merah. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, dan anus. Antara
lambung dengan usus dipisahkan oleh katup. Osteichthyes memiliki hati berukuran besar dan kantong
empedu. Pankreas tidak jelas keberadaannya.

Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kehitaman dan urine dikeluarkan melalui sinus urogenital.
Alat indra berupa mata, telinga, saku olfaktoris pada moncong, dan gurat sisi untuk mendeteksi
perubahan tekanan arus air. Alat kelamin terletak terpisah. Pada umumnya, Osteichthyes bersifat ovipar
dan fertilisasi terjadi secara eksternal, namun ada pula yang vivipar dan fertilisasinya terjadi secara
internal, contohnya pada ikan perak (Cymatogaster aggregata).

Saat ini, terdapat sekitar 30.000 spesies Osteichthyes yang teridentifikasi, antara lain ikan mas koki
(Carrasius auratus), ikan terbang (Cypselurus sp), kuda laut (Hippocampus sp.), ikan lele (Ameiurus
melas), ikan gabus (Channa striata), ikan arwana (Osteoglossum bicirrhosum), dan bandeng (Chanos
chanos).

Sumber: Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Erlangga 2013

Anda mungkin juga menyukai