Anda di halaman 1dari 9

Plumula pada biji tanaman dikotil maupun monokotil adalah merupakan poros embrio yang

tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula
adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi
skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di
dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada
jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.
    Pengertian Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan.
Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam
mempertahankan kelangsungan hidup generasinya.  Biji berasal dari bakal biji yang berkembang
setelah mengalami pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau
Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan
embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi
kurang sesuai untuk pertumbuhan. Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta
(Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas,
yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. (Kimball,1988)

Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang
diikuti oleh pembuahan. Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang
hanya menyelubung sebagai biji saja. Salut biji ada yang :

1.      Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus
Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.

2.      Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans
Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu
masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan obat.(Moerloto, 2004)

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat,


memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang
mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah
siput.

biji merupakan alat utama bagi tumbuhan untuk berkembangbiak. Pada tumbuhan yang
berbunga, apabila pembuahan atau penyerbukan berhasil maka akan menghasilkan biji.
Pada biji juga mengandung cadangan makanan agar nantinya biji dapat tumbuh akar,
batang dan daun

Struktur Anatomi Biji


1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Fungsi biji :

- sebagai alat perkembangbiakan utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru
(lembaga)
- sebagai tempat cadangan makanan
- biji dapat berfungsi sebagai pembentuk tumbuhan baru
- melalui biji ini tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya

Pembeda Dikotil Monokotil


Jumlah keping Dua atau lebih Satu
(kotiledon)
Endosperma Tidak ada Ada
Embrio Tidak dilindungi Dilindungi seludang
Radikula dan plumula Tidak dilindungi Radikula dilindungi koleoriza,
dan plumula dilindungi koleoptil

- Endosperma adalah cadangan makanan yang dimiliki oleh biji. Baik dikotil dan
monokotil awalnya sama-sama memiliki endosperma namun ketika biji dikotil
telah masak, endosperma tersebut biasanya telah hilang. Endosperma pada
dikotil hilang karena semua cadangan makanan di dalamnya telah diserap
semuanya hingga masuk ke kotiledon. Namun pada monokotil, cadangan
makanan tetap terdapat pada endosperma, dan kotiledon berperan sebagai
penghubung antara embrio dengan cadangan makanan dalam endosperma.
-
- Embrio monokotil dilindungi 2 jaringan yaitu seludang yang melingkupi seluruh
bagian embrio dan kulit biji , sedangkan embrio dikotil hanya dilindungi kulit biji
saja. Oleh karena itu, embrio monokotil akan sulit dilihat dari luar karena
ditutupi beberapa selaput, sedangkan embrio dikotil dapat dilihat dengan
mudah setelah mengelupas kulit biji atau membuka bagian kotiledonnya. Biji-biji
yang tidak mengandung endosperma atau hanya mengandung sedikit
endosperma disebut biji exalbuminous, sedangkan biji yang mengandung
banyak endosperma disebut biji albuminous.

Ketika berkecambah, monokotil akan akan menghasilkan daun tunggal


sedangkan dikotil akan menghasilkan daun ganda. Daun pertama yang
dihasilkan monokotil biasanya memiliki bentuk yang hampir sama dengan daun
kedua dan berikutnya. Sedangkan pada dikotil, daun pertama biasanya memiliki
bentuk yang sangat berbeda dengan daun kedua dan berikutnya.

Biji tumbuhan angiosperma (berbiji tertutup) umumnya dibedakan menjadi dikotil dan
monokotil. Perbedaan ini didasarkan pada keping biji yang dimiliki biji tersebut. Dikotil
adalah biji yang memiliki dua atau lebih keping biji, sedangkan mnokotil adalah biji yang
hanya memiliki satu keping biji.

Bagian biji dikotil dan monokotil hampir sama namun juga memiliki beberapa
perbedaan.

Bagian biji dikotil


 Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan melindungi biji dari kerusakan
fisik dan mencegah penguapan air yang berlebihan
 Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Embrio : merupakan calon tumbuhan baru yang menyatukan dua kotiledon yang
terpisah, embrio memiliki bagian yang menempel pada kotiledon disebut dengan
poros embrio
 Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di atas poros embrio
 Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang terletak di ujung epikotil
 Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di bawah poros embrio
 Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang terletak di ujung hipokotil

Bagian biji monokotil


 Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji monokotil yang fungsinya
sebagai cadangan makanan bagi embrio
 Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon yang membentuk struktur
khusus dan berfungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada
embrio
 Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
 Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi daun
 Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi plumula
 Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi akar
 Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi radikula

Bagian – Bagian Biji

a. Kulit Biji (Testa)

Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi
selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam
pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan
intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada kulit
biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang
menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi.
Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin.
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua lapisan, yaitu:
Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras sepertikayu atau
batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat
memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada
yang licin rata, mempunyai permukaan keriput. Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput,
dinamakan juga kulit ari.
Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar.(moerloto,2004)
Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji malahan
mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K). padahal bakal biji
tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam
(endocarpium) pada buah batu.
c.  Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji  Pada
kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
·  Sayap (ala) Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
·  Bulu (coma) merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang
halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypiu)
·  Salut biji (arillus) Biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian
·  Salut Biji semu (arillodium) Seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar. Melainkan tumbuh
dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle).
2.      Pusar biji (hilus)
Bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai
warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan
berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L)
a.      Liang biji (micropyle)
Ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan berwarna
keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini
sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium).
b.      Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza)
Tempat pertemuan integument dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
c.       Tulang biji (raphe),
Yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi,
masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).(sudarmi, 1986)
3.      Tali Pusar (Funiculus)
         Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji
hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji. (tjitrosoeomo, 1985)
4.      Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat
dinamakan isi biji.
a.       Putih Lembaga (albumen)
Jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah)
sebelum dapat mencari makanan sendiri.
b.      Lembaga(Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Lembaga telah memperlihatkan ketiga bagian utama tumbuhan, yaitu.  :
1)      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh tersusum
merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyedoneae).
2)      Daun Lembaga (cotyledon), merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Yaitu sebagai tempat penimbunan makanan, jumlahnya
biasanya dua, dan duduk berhadapa, pada sisi yang rata tadi. Sebagai alat untuk melakukan
asimilasi. Dan sebagai alat pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam hal ini daun
lembaga itu merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang memisahkan putih lembaga
dari lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat itu dinamakan skutelum
(scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun lembaga tadi) tidak tampak dari luar.
3)      Batang Lembaga (cauliculus), Batang lembaga dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu
a)      Ruas batang di atas daun lembaga (interodium epicotylum)
b)      Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
c)      Putih Lembaga (Albumen) Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan
yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga.
Seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak
tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya
menjadi tebal.

b. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit
maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji
eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. 

Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding
tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam
selnya.

Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan


makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan
salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. 

Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang
sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat – zat
makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan
endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji)
sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak
mengandung endosperma. 

Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel – sel berdinding
tipis dengan vakuola besar – besar yang mengandung substansi cadangan.

Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :


Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya

c. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada
suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya
mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma
yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru terdiri dari:
Radikula (akar lembaga atau calon akar)
Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang
Monokotil : berkembang menjadi akar serabut
Cotyledon (daun lembaga)  Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama
kecambah
Cauliculus (batang lembaga)
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum) 
Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung
pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan
biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil)
dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada
akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem

Tahapan dan perkembangan


a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki 
kekhususan dalam bentuk dan fungsi

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang
di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil.
Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil
memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan
makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan
kacang hijau dan kacang tanah.

b. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah.
Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada
perkecambahan kacang kapri dan jagung.

Urutan proses perkecambahan:


a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang

Bagian – bagian perkecambahan :


a. Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk
menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman
lainnya.
b. Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan
cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai
bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon 
d. Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.

Anda mungkin juga menyukai