Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Analisis fitokimia Menurut Moelyono (1996), merupakan bagian dari ilmu
farmakognosi yang mempelajari metode atau cara analisis kandungan kimia yang
terdapat dalam tumbuhan atau hewan secara keseluruhan atau bagian-bagiannya,
termasuk cara isolasi atau pemisahannya. Praktikum Kerja Lapangan (PKL) kali ini,
sampel yang diambil berupa biota laut seperti teripang (Holothuroidea), bulu babi
(Echinoidea), dan bintang laut (Linckia laevigata) yang akan diuji skrining fitokimia
untuk mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada biota laut tersebut.
Pengambilan sampel biota laut dilaksanakan di laut yang terletak di desa
Tambo’o , sampel teripang (Holothuroidea), bulu babi (Echinoidea), dan bintang laut
(Linckia laevigata) diambil dan dikumpulkan sesuai kebutuhan dan masing-masing
dimasukkan kedalam wadah yang berbeda. Untuk sampel teripang (Holothuroidea),
dilakukan pencucian dan dibuang organ dalamnya hal ini sesuai dengan pendapat
Tilaar (2009), bahwa pencucian bahan baku bertujuan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran yang melekat pada bahan tersebut. Selanjutnya dilakukan perajangan,
menurut Tilaar (2009), perajangan dilakukan untuk memperluas permukaan sampel
yang digunakan agar pada saat proses pengeringan dapat mengering secara merata
dan dengan waktu yang cepat.
Kemudian dilakukan pengeringan, pengeringan bertujuan untuk mengurangi
kadar air agar mendapatkan sampel yang tidak mudah rusak. Menurut Prasetyo dan
Entang (2013), tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas
dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukkan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang
dikeringkan tidak mudah rusak dan mempunyai waktu simpan yang lebih lama.
Menurut Harborne (1987), proses pengeringan dilakukan dengan cara diangin-
anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung.
Untuk sampel bintang laut (Linckia laevigata), hal yang dilakukan adalah
pencucian dan perajangan. Kemudian sampel dikeringkan. Dan untuk sampel bulu
babi (Echinoidea), hal yang dilakukan adalah dibersihkan terlebih dahulu sampel lalu
dilakukan perajangan. Selanjutnya dikeringkan. Sampel yang sudah dikeringkan
sudah siap untuk dilakukan uji laboratorium lebih lanjut.

DAPUS
Moelyono, M. W. 1996. Panduan Praktikum Analisis Fitokimia. Laboratorum
farmakologi Jurusan Farmasi FMIPA. Universitas Padjajaran, Bandung.

Prasetyo & Entang, 20013, Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-Obatan (Bahan


Simplisia), Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB, Bengkulu.

Harborne, J.B 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis


Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai