Anda di halaman 1dari 26

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN

EVALUASI KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

BERBASIS WEB PADA DESA HUNTU KECAMATAN

BATUDAA KABUPATEN GORONTALO

PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD YOSWANDI MARHABA

531416015

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JULI 2021

2
BAB 1DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3

1.3 Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................3

1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................3


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

2.1 Sistem Informasi............................................................................................5

2.2 Perencanaan Pembangunan Desa...................................................................6

2.3 Evaluasi Pembangunan Desa.........................................................................6

2.4 Web................................................................................................................7

2.5 PHP (Hypertext Preprocessor).......................................................................8

2.6 MySQL...........................................................................................................9

2.7 Prototype........................................................................................................9

2.8 Penelitian Terkait.........................................................................................10


BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................13

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................13

3.2 Rancangan Penelitian...................................................................................13

3.3 Data Penelitian.............................................................................................16

3.4 Analisis Data................................................................................................17


BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................19

4.1 Hasil Penelitian............................................................................................19

3
4.2 Pembahasan..................................................................................................19
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................20

5.1 Simpulan......................................................................................................20

5.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

BAB 2DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Jadwal Penelitian....................................................................................13

BAB 3DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Metode Prototype (Pressman, 2010)..................................................14

BAB 4
PENDAHULUAN
4.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini berkembang begitu cepat seiring

perkembangan zaman. Dalam memasuki era globalisasi semua pekerjaan sehari-

hari akan diselesaikan menggunakan teknologi komputer. Hal tersebut tidak dapat

dihindari karena saat ini hampir setiap bidang seperti pendidikan, kesehatan,

keamanan, sampai pada pemerintahan menggunakan komputer. Bahkan, teknologi

komputer nantinya akan menjadi faktor utama pendukung untuk menunjukkan

kualitas sesuatu bidang.

4
Desa Huntu merupakan salah satu dari delapan desa di Kecamatan Batudaa

Kabupaten Gorontalo yang diberikan kewenangan untuk mengurus tata

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan desa. Pelaksanaan pembangunan

desa ini harus dilakukan secara mandiri, transparan dan memiliki tujuan yang jelas

agar masyarakat dapat melihat dan mengetahui perkembangan pembangunan desa

yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan desa

pada desa Huntu masih terdapat kendala diantaranya yaitu usulan kegiatan

pembangunan desa dari setiap dusun masih belum terinformasikan dengan jelas

dan secara langsung kepada masyarakat desa, perhitungan anggaran dalam

penyusunan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa),

RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa), dan RKADes (Rencana Kerja dan

Anggaran Desa) masih belum dilakukan secara efektif dan efisien, serta

pemerintah desa mengalami kesulitan dalam melakukan penyampaian informasi

hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa sekaligus dengan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada masyarakat, sehingga hal ini

membuat tidak adanya tranparansi dari pihak pemerintah desa kepada masyarakat.

Selain itu, tidak adanya sistem yang dapat mengolah dan menginformasikan

kegiatan perencanaan pembangunan desa baik yang sedang berlangsung, yang

sudah tercapai dan yang belum tercapai.

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2020) sistem yang dibuat dapat

memberian informasi tentang pembangunan desa, dapat menampilkan informasi

data penduduk, serta dapat mempromosikan potensi desa. Penelitian ini masih

terdapat kekurangan seperti usulan rencana pembangunan setiap dusun tidak

5
ditampilkan dan belum dapat melakukan proses perhitungan anggaran dalam

penyusunan RPJMDes, RKPDes, dan RKADes secara otomatis.

Dari uraian permasalahan di atas maka dilakukan penelitian dengan judul

Sistem Informasi Perencanaan dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan Desa

Berbasis Web pada Desa Huntu Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo.

Dimana sistem ini dapat menampilkan informasi hasil rencana kegiatan

pembangunan pada setiap dusun, kemudian sistem ini dapat memudahkan

pemerintah desa dalam melakukan perhitungan anggaran RPJMDes, RKPDes,

RKADes secara otomatis dan cepat, sistem dibuat dapat menampilkan informasi

hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa dan rincian APBDes, sehingga

transparasi rencana pembangunan desa menjadi lebih terbuka kepada masyarakat,

sistem dapat mengolah dan menampilkan status atau progress kegiatan

pembangunan desa secara berkala, serta sistem ini dapat menghasilkan laporan

RPJMDes, RKPDes per tahun, dan RKADes per tahun secara rinci dan otomatis.

4.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah merancang sistem informasi perencanaan dan evaluasi

kegiatan pembangunan desa berbasis web pada Desa Huntu Kecamatan Batudaa

Kabupaten Gorontalo?

4.3 Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini berfokus pada perencanaan dan evaluasi kegiatan

pembangunan pada Desa Huntu Kecamatan Batudaa Kabupaten

Gorontalo.

6
2. Sistem yang dibuat dapat menghasilkan laporan RPJMDes, RKPDes, dan

RKADes.

3. Sistem yang dibuat berbasis web.

4.4 Tujuan Penelitian

Merancang sistem informasi perencanaan dan evaluasi kegiatan

pembangunan desa berbasis web pada Desa Huntu Kecamatan Batudaa Kabupaten

Gorontalo.

4.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan

menggenai perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan desa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

pengembangan penelitian selanjutnya tentang perencanaan dan

evaluasi kegiatan pembangunan desa.

4. Manfaat Praktis

a. Sistem ini dapat mempermudah pemerintah desa dalam melakukan

perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan desa.

b. Sistem ini dapat menampilkan informasi RPJMDes, RKPDes, dan

RKADes.

c. Dengan sistem ini masyarakat dapat mengetahui informasi secara

transparan tentang perencanaan pembangunan desa.

d. Sistem ini dapat menampilkan laporan RPJMDes, RKPDes, dan

RKADes.

7
e.

f.

BAB 5
TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Sistem Informasi

Sistem informasi secara terpisah memiliki arti yang berbeda. Sistem

merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi antara satu

dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangakan informasi

merupakan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang lebih berguna dan

bermanfaat bagi penerimanya.

Menurut Mulyanto (2012), dijelaskan bahwa pengertian sistem informasi

adalah komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur

kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi

untuk mencapai suatu tujuan. Keseluruhan komponen ini saling terintegrasi satu

dengan yang lainya sehingga menghasilkan suatu sistem informasi.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi agar dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporanlaporan yang diperlukan. Beberapa komponen sistem informasi dapat

diklasifikasikan diantaranya yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software) yang berfungsi sebagai mesin, manusia (people) dan prosedur

(procedures) yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin, serta

1
data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi

suatu proses pengolahan data (Khairullah dkk, 2017).

5.2 Perencanaan Pembangunan Desa

Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun

2014, tentang Pedoman Pembanguna Desa, disebutkan bahwa Perencanaan

pembangunan desa adalah suatu proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan

oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian

sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa.

Pemerintah Desa menyusun perencanaan pembangunan Desa sesuai dengan

kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan

Kabupaten/Kota. Perencanaan dan Pembangunan Desa dilaksanakan oleh

Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan semangat

gotong royong. Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap

pelaksanaan Pembangunan Desa. Pembangunan desa mencakup bidang

penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,

pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk jangka waktu 6 (enam)

tahun dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDes), merupakan penjabaran dari RPJMDes untuk jangka

waktu 1 (satu) tahun (Kessa, dkk. 2015).

2
5.3 Evaluasi Pembangunan Desa

Menurut Winarno dalam Kusuma (2017), secara umum evaluasi dikatakan

sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang

mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini, evaluasi kebijakan

dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak

hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses

kebijakan. Dengan demikian, evaluasi kebijakan bisa meliputi tahap perumusan

masalah-masalah kebijakan, program-program yang diusulkan untuk

menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak

kebijakan.

Hal diatas sejalan dengan konsep pemantauan dan pengawasan pembangunan

Desa dimana dalam proses pembangunan desa diperlukan adanya penilaian

terhadap proses kegitan pembangunan desa yang mencakup ketepatan kebijakan

yang diambil oleh pemerintah desa sehingga dampak yang diharapkan nantinya

dapat memberdayakan masyarakat Desa. Di dalam proses pembangunan Desa

masyarakat memiliki hak untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembangunan Desa. Pemantauan tahapan pelaksanaan dilakukan dengan cara

menilai antara lain: pengadaan barang dan/atau jasa, pengadaan bahan/material,

pengadaan tenaga kerja, pengelolaan administrasi keuangan, pengiriman bahan/

material, pembayaran upah, dan kualitas hasil kegiatan pembangunan Desa. Hasil

pemantauan pembangunan Desa dituangkan dalam format hasil pemantauan

pembangunan Desa (Kessa, dkk. 2015).

3
5.4 Web

Dalam dunia teknologi yang pesat ini diperlukan suatu jaringan yang dapat

memudahkan serta mempercepat penyampaian informasi secara luas oleh

siapapun, kapanpun dan dimanapun melalui akses internet. Website merupakan

kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik

yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan

yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

halaman (Bekti, 2015)

Fathansyah dalam (Prayitno dkk, 2015) mengemukakan bahwa “World Wide

Web (WWW atau web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis

hypertext”. Web menterjemahkan dokumen dalam bentuk hypertext ke dalam

bentuk dokumen yang dapat dipahami, maka web browser melalui web client

akan membaca halaman web yang tersimpan di sebuah web server melalui

protokol yang biasa disebut http atau Hypertext Transfer Protocol.

5.5 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP singkatan dari Phypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrograman

server-side yang digunakan dalam pembuatan website bersama dengan CSS dan

HTML. PHP merubah website dari statis menjadi lebih dinamis dan mengubah

konten serta fungsi website yang lebih interaktif untuk keperluan user.

Menurut Swastika dalam (Gani dkk, 2016) mengemukakan bahwa, PHP

(Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan

dalam server dan diproses di server. Hasilnya akan dikirimkan ke client, tempat

pemakai menggunakan browser. PHP adalah bahasa pemrograman yang

4
digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah

situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Suprianto (2018) juga mengemukakan bahwa, PHP tergolong juga sebagai

bahasa pemrograman yang berbasis server (server side scripting), ini berarti

bahwa semua script PHP diletakkan di server dan diterjemahkan oleh web server

terlebih dahulu, kemudian hasil terjemahan di kirim ke browser client. Hal

tersebut berbeda dengan javascript, dimana kode program javascript harus

didownload terlebih dahulu di komputer client, selanjutnya diterjemahkan oleh

browser internet. Oleh karena itu kode program javascript selalu nampak di

halaman web bersangkutan.

5.6 MySQL

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relation Database Management System),

pada MySQL sebuah database mengandung satu beberapa tabel, table terdiri dari

sejumlah kolom dan baris. Dalam bahasa SQL, pada umumnya informasi

tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi

yang terdiri atas baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom.

Menurut Madcoms dalam (Ayu dan Permatasari, 2018) MySQL adalah sistem

manajemen Database SQL yang bersifat Open Source dan paling popular saat ini.

Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,

multiuser dan SQL Database managemen system (DBMS).

Selain itu Menurut Gunawan dalam (Nugroho dan Purnama, 2012) juga

berpendapat bahwa MySQL (My Structure Query Language) adalah aplikasi atau

sistem untuk mengolah database atau manajemen data. Untuk menyimpan segala

informasi ke komputer menggunakan data. MYSQL bertugas mengatur dan

5
mengelola data-data pada database, selain itu MySQL dikenal sebagai sistem yang

efisien dan reliable, proses query cepat dan mudah, sehingga cocok digunakan

untuk aplikasi berbasis web. MySQL merupakan perangkat lunak sistem database

yang termasuk DBMS bersifat open source.

5.7 Prototype

Sukamto dan Shalahuddin dalam (Firmansyah dkk, 2019) Model prototype

digunakan untuk merancang sistem informasi. Model prototype memberikan

kesempatan untuk pengembang program dan objek penelitian untuk saling

berinteraksi selama proses perancangan sistem. Model prototype ini dapat

digunakan untuk menyambung ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis

dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada

pengembang perangkat lunak.

Menurut Pradipta (2015) bahwa ada beberapa keunggulan dalam

menggunakan metode prototype diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Pengembang sistem dan pengguna saling berkomunikasi khususnya dalam hal

penyamaan persepsi terhadap perancangan sistem yang akan menjadi dasar

pengembangan sistem operasionalnya.

2. Pengguna ikut terlibat secara aktif dan berpartisipasi dalam menentukan model

sistem dan sistem operasionalnya sehingga pengguna akan puas karena sistem

yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapannya.

3. Sistem yang dibangun memiliki kualitas yang diinginkan karena sesuai

dengan kebutuhan yang ada.

6
a. Penelitian Terkait

Penelitian pertama dilakukan oleh Kurniawan (2020) dengan judul penelitian

yaitu Sistem Informasi Pembangunan Desa Tanjung Simandolak Berbasis Web.

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan informasi kepada

masyarakat terkait transparasi penggunaan anggaran desa, informasi data

penduduk serta informasi tentang potensi desa. Metode yang digunakan adalah

Waterfall. Hasil penelitian yaitu aplikasi pembangunan desa tanjung simandolak

berbasis web yang dapat menampilkan dan mengelola informasi tentang

transparasi penggunaan anggaran desa, informasi data penduduk serta informasi

tentang potensi desa.

Penelitian kedua dilakukan oleh Priambodo dan Nudin (2019) dengan judul

penelitian yaitu Pembuatan Aplikasi Usulan Perencanaan Pembangunan Desa

Berbasis Web (APEDA). Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk

mempermudah kegiatan perancangan RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa).

Metode yang digunakan adalah Waterfall. Hasil penelitian ini berupa aplikasi

usulan perencanaan pembangunan desa berbasis web (APEDA) yang dapat

membuat perencanaan RKPDes dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, dilakukan penelitian dengan

judul sistem informasi perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan desa

berbasis web pada Desa Huntu Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan

tujuan penelitian yaitu untuk merancang sistem informasi perencanaan dan

evaluasi kegiatan pembangunan desa berbasis web untuk mempermudah

pemerintah desa dalam melakukan perencanaan dan evaluasi kegiatan

pembangunan desa. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan

7
Prototype. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem informasi

yang dapat menampilkan informasi hasil rencana kegiatan pembangunan pada

setiap dusun, dapat memudahkan pemerintah desa dalam melakukan perhitungan

anggaran RPJMDes, RKPDes, RKADes secara otomatis, dapat menampilkan

informasi hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa dan rincian APBDes,

dapat mengolah dan menampilkan status atau progress kegiatan pembangunan

desa secara berkala, serta dapat menghasilkan laporan RPJMDes, RKPDes per

tahun, dan RKADes per tahun secara rinci dan otomatis.

Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian pertama (Kurniawan, 2020) dan

penelitian kedua (Priambodo dan Nudin, 2019) yaitu pada objek penelitian

Perencanaan Pembangunan Desa. Metode pengembangan yang digunakan oleh

(Kurniawan, 2020) dan (Priambodo dan Nudin, 2019) adalah Waterfall, sedangkan

pada penelitian ini menggunakan metode Prototype. Hasil dari penelitian ini

dengan penelitian pertama (Kurniawan, 2020) dan penelitian kedua (Priambodo

dan Nudin, 2019) dapat memberikan informasi secara transparan kepada

masyarakat tentang perencanaan pembangunan desa. Namun pada penelitian ini

juga dapat menampilkan informasi hasil rencana kegiatan pembangunan pada

setiap dusun, dapat menampilkan informasi hasil musyawarah perencanaan

pembangunan desa dan rincian APBDes, dapat mengolah dan menampilkan status

atau progress kegiatan pembangunan desa secara berkala, serta dapat

menghasilkan laporan RPJMDes, RKPDes per tahun, dan RKADes per tahun

secara rinci dan otomatis.

8
BAB 6
METODOLOGI PENELITIAN
6.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Huntu Kecamatan Batudaa Kabupaten

Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu dimulai

dari Juli sampai dengan Oktober 2021. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

2021
NO Kegiatan Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data
Analisis
2
Perancangan
3
Sistem
Mengkodekan
4
Sistem
Pengujian dan
5
Implementasi
Penyusunan
6
Laporan

6.2 Rancangan Penelitian

Dalam merancang Sistem Informasi Perencanaan Dan Evaluasi Kegiatan

Pembangunan Desa Berbasis Web, diperlukan adanya persiapan hingga

perencanaan berupa pendekatan penelitian dan metode pengembangan sistem.

Adapun pendekatan dan pengembangan sistem adalah sebagai berikut.

9
6.2.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data

dikumpulkan dengan cara digambarkan atau dideskripsikan serta meringkas

berbagai kondisi dan situasi yang berkaitan dengan perencanaan dan evaluasi

kegiatan pembangunan Desa pada Desa Huntu Kecamatan Batudaa Kabupaten

Gorontalo. Langkah pertama yang akan dilakukan oleh peneliti adalah

mengorganisasikan data yang di dapatkan melalui observasi dan wawancara

secara langsung terhadap perangkat desa Huntu.

6.2.2 Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah

metode prototype. Metode ini dipilih karena mempunyai sifat berulang dimana

pada saat proses evaluasi sistem dilakukan, apabila belum sesuai dengan

keinginan pengguna maka dapat dilakukan proses perbaikan sistem dan

pengujian sistem kembali sampai sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Selain itu proses perancangannya cepat sehingga hal ini dapat menghemat waktu

dalam proses pengembangan sistem.

Gambar 3.1 Metode Prototype (Pressman, 2010)

1. Communication

10
Communication merupakan tahap identifikasi kebutuhan sistem dan

pengumpulan data dengan cara melakukan observasi dan wawancara kepada

beberapa perangkat desa Huntu. Hasil dari tahap ini berupa data dan

informasi yang kemudian akan diolah menjadi rancangan prototype pada

tahap selanjutnya.

5. Quick Plan and Modelling Quick Design

Quick Plan and Modelling Quick Design merupakan tahap proses

perencanaan dan pemodelan sistem dengan cepat berdasarkan data dan

informasi yang didapatkan pada tahap communication. Rancangan sistem

yang dihasilkan berupa arsitektur sistem, diagram konteks, DFD (Data Flow

Diagram) dan membuat desain interface sistem yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna untuk dikembangkan pada tahap prototype selanjutnya.

6. Contruction of Prototype

Contruction of Prototype merupakan tahap membangun prototyping

dengan cara mengkodekan sistem. Proses ini dimulai dengan menerjemahkan

hasil perancangan prototyping yang sudah disepakati dan sesuai dengan

keinginan perangkat desa Huntu menjadi sebuah bentuk program aplikasi

sistem informasi pelayanan administrasi desa berbasis web. Pembuatan

aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext

Preprocessor) dengan database MySQL.

7. Deployment Delivery and Feedback

Deployment Delivery and Feedback merupakan tahap pengecekan sistem

oleh pengguna dimana sistem yang telah dibuat akan diberikan kepada

pengguna untuk disesuaikan kembali dengan kebutuhan pengguna, sesuai

11
yang sudah disepakati sebelumnya. Sehingga harapannya akan didapatkan

umpan balik atau feedback dari pengguna untuk membantu pengembang

sistem dalam hal perbaikan sistem agar sesuai dengan keinginan atau

kebutuhan pengguna.

6.3 Data Penelitian

6.3.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara peninjauan langsung terhadap

perangkat desa Huntu, dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi

serta mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan sistem yang akan

dikembangkan. Data yang di dapatkan pada saat observasi ini berupa data

usulan kegiatan pembangunan desa dari setiap dusun, data RPJMDes, data

RKPDes, dan data RKADes.

8. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan

yang mendukung untuk mendapatkan informasi yang lebih relevan kepada

perangkat desa, dengan tujuan untuk mengumpulkan data terkait perencanaan

dan evaluasi kegiatan pembangunan Desa pada Desa Huntu. Hasil dari

penelitian ini berupa pernyataan mengenai perencanaan dan evaluasi kegiatan

pembangunan Desa pada Desa Huntu.

9. Studi Pustaka

10. Studi pustaka dilakukan dengan cara pengumpulan data untuk

mendapatkan data dan informasi melalui studi penelaahan terhadap buku-

buku, jurnal ilmiah, laporan-laporan, literatur ataupun bahan pustaka terkait

12
dengan masalah yang akan dipecahkan. Dalam hal ini dilakukan beberapa

studi penelaahan yang ada di dalam jurnal, artikel, serta buku terkait

perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan Desa guna untuk

memperkuat landasan dan hasil dalam penelitian ini.

6.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian dilakukan pengumpulan data berdasarkan sumber data

yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari

sumbernya melalui wawancara dengan perangkat desa terkait perencanaan

dan evaluasi kegiatan pembangunan Desa pada Desa Huntu. Pada penelitian

ini data yang dikumpulkan bersifat kualitatif.

11. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung

sebagai pendukung dari data primer. Data sekunder dikumpulkan melalui

buku, artikel, jurnal ilmiah terkait sistem informasi perencanaan dan evaluasi

kegiatan pembangunan Desa berbasis web yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan.

6.4 Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, yaitu setelah data

terkumpul dari hasil observasi dan wawancara selanjutnya akan digambarkan atau

dideskripsikan berdasarkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Data yang

diperoleh dari hasil observasi dan wawancara akan dianalisis secara bertahap yaitu

sebagai berikut.

13
1. Melakukan reduksi data yaitu merangkum atau memilih hal-hal pokok

dan fokus pada hal-hal penting terkait perencanaan dan evaluasi kegiatan

pembangunan Desa, sehingga hasil penelitian yang diteliti akan lebih

fokus dan terarah.

12. Menyajikan data yaitu mengelompokkan data berdasarkan kategori objek

penelitian yaitu perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan Desa.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan

antar kategori, flowchart dan lain sebagainya, sehingga dapat dengan

mudah memahami permasalahan yang terjadi dan menyusun rencana

perbaikan untuk mengatasinya.

13. Penarikan kesimpulan yaitu menyimpulkan hasil temuan data yang

didapatkan melaui wawancara atau dokumentasi. Setelah menyimpulkan

hasil penelitian, selanjutnya akan dilakukan pengecekan kembali terhadap

kebenaran interpretasi untuk memastikan tidak ada kesalahan yang

dilakukan.

14
BAB 7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7.1 Hasil Penelitian

1
Pembahasan

7.2

BAB 8
PENUTUP
8.1 Simpulan

1
Saran

8.2

BAB 9DAFTAR PUSTAKA


Ayu, F., dan Permatasari, N. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan

Data Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Devisi Humas Pt. Pegadaian.

Jurnal Intra-Tech. Vol.2, No.2, 12-26.

Bekti, B. H. (2015). Mahir Membuat Website dengan Adobe Dreamweaver CS6,

CSS dan JQuery. Yogyakarta: ANDI.

Firmansyah, Y., Maulana, R., dan Arivianti, D. (2019). Prototipe Sistem Informasi

Pelelangan Barang Berbasis Web Sebagai Media Pengolah Informasi

Data Pelelangan. Jurnal Khatulistiwa Informatika, Vol.7, No.2, 134-140.

Gani, M. F. A., Wowor, H. F., dan Kambey, F. D. (2016). Sistem Informasi

Manajemen Pemantauan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kota

Tidore Berbasis Web. E-journal Teknik Informatika, Vol.8, No.1, 1-6.

Kessa, W., dkk. (2015). Perencanaan Pembangunan Desa. Jakarta Pusat:

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi

Republik Indonesia.

Khairullah, Soedijono, B., dan Fatta, H. A. (2017). Pengukuran Kualitas Sistem

Informasi Inventaris Aset Universitas Muhammadiyah Bengkulu

1
Menggunakan Metode MCCALL. Jurnal Informasi Interaktif, Vol.2,

No.2, 84-92.

Kurniawa, D. (2020). Sistem Informasi Pembangunan Desa Tanjung Simandolak

Berbasis Web. Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer,

Vol.3, No.2, 428-436.

Kusuma, A. R. (2017). Evaluasi Penggunaan Alokasi Dana Desa Dalam

Pembangunan Desa Di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai

Timur. Jurnal Administrative Reform, Vol.5, No.2, 112-127.

Mulyanto, A. (2012). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Nugroho, N. C., dan Purnama, P. E. (2012). Perancangan Inovasi Konten Web

Radio Streaming dan Podcasting pada Radio Puspa Fm Pacitan. Journal

Speed - Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.4, No.4, 47-55.

Pemerintah Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.

Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094. Jakarta :

Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

2
Pradipta, A. A., Prasetyo, Y.A., dan Ambarsari, N. (2015). Pengembangan Web

ECommerce Bojana Sari Menggunakan Metode Prototype, e-Proceeding

ofEngineering,Vol.2,No.1,

(https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/

article/view/2726/2585, diakses 27 Juni 2020).

Prayitno, A., dan Safitri, Y. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan

Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis. IJSE - Indonesian Journal

on Software Engineering, Vol.1, No.1, 1-10, https://ejournal.bsi.ac.id/

ejurnal/ index.php/ijse/article/view/592/483, diakses 27 Juni 2021.

Pressman, S. R. (2010). Software Engineering : A Practitioner’S Approach (7th

ed.). New York: McGraw-Hill.

Priambodo, M. A. dan Nudin, S. R. (2019). Pembuatan Aplikasi Usulan

Perencanaan Pembangunan Desa Berbasis Web (APEDA). Jurnal

Manajemen Informatika, Vol.9, No.2, 144-152.

Suprianto, D. (2018). Buku Pintar Pemrograman PHP. Malang: OASE Media.

Anda mungkin juga menyukai