DISUSUN OLEH:
REZA SETIADI
11150930000065
Disusun Oleh :
REZA SETIADI
NIM: 11150930000065
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
i
Abstrak
Reza Setiadi – 11150930000065. Analisis Perancangan Sistem Informasi
Monotor dan Evaluasi Kegiatan Strategis Daerah (Monev-KSD) DKI
Jakarta, di bawah bimbingan ELVI FETRINA. MIT.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
Subhanahu wa Ta’alaa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul
“ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITOR
DAN EVALUASI KEGIATAN STRATEGIS DAERAH DKI
JAKARTA.”
Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini merupakan bagian dari
salah satu mata kuliah praktik kerja lapangan yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakara sebagai prasyarat untuk mengambil mata kuliah skripsi.
Dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, saran, dorongan, bimbingan dan keterangan dari
berbagai pihak yang merupakan salah satu bentuk pengalaman yang tidak
dapat diukur dengan materi. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan
kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Aang Subiyakto, PhD selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Elvi Fetrina, M.IT selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya dalam membimbing
penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Rachmat Setiawan, S.Kom dan Ibu Nia Kaniawati, S.Kom selaku
Pembimbing selama melaksanakan PKL dan seluruh pegawai Dinas
Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta yang selalu
memberikan masukan dan arahan.
5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmu selama perkuliahan.
iii
6. Orang tua dan keluarga besar penulis yang selalu memberikan doa,
semangat, dan dukungan yang terus mengalir kepada penulis.
7. Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2015, khususnya Sistem
Informasi C yang selalu saling mendukung dan berjuang bersama.
8. Nunik Parwati yang sudah membantu dan memberi semangat dalam
penyusunan laporan.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu hingga laporan ini terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penulisan materi
maupun dalam susunan bahsanya. Untuk itu kiranya, pembaca dapat
memaklumi atas kekurangan dalam laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang telah penulis kerjakan
dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Reza Setiadi
11150930000065
iv
DAFTAR ISI
Abstrak .................................................................................................. ii
v
2.2.4 Kualitas Informasi........................................................... 11
2.6.1 Wawancara...................................................................... 19
3.1.1 Wawancara...................................................................... 26
vi
3.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................. 27
LAMPIRAN ........................................................................................ 76
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4. 27 Sequence Verifikasi Capaian Rencana Aksi ............... 64
Gambar 4. 28 Sequence Logout ......................................................... 65
Gambar 4. 29 Class Diagram ............................................................ 66
Gambar 4. 30 Entity Relationship Diagram ...................................... 67
Gambar 4. 31 Interface Login............................................................ 68
Gambar 4. 32 Interface Halaman Utama ........................................... 69
Gambar 4. 33 Interface Data Master Bidang ..................................... 69
Gambar 4. 34 Interface Form Tambah Monitor ................................ 70
Gambar 4. 35 Interface Kelola Checkpoint ....................................... 70
Gambar 4. 36 Interface Rencana Aksi............................................... 71
Gambar 4. 37 Interface Form Input Rencana Aksi ........................... 71
Gambar 4. 38 Interface Dashboard KSD........................................... 72
Gambar 4. 39 Interface Capaian Rencana Aksi ................................ 72
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara
regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui
apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan
dan prosedur yang telah disepakati. Sementara Evaluasi dilakukan
pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari
kegiatan atau program. Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana
pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya.
Berdasarkan hasil wawancara, akan ada perubahan alur sistem untuk
kegiatan Monitoring dan evaluasi sementara Sistem Monitoring dan
evaluasi yang saat ini digunakan merupakan implementasi dari sistem
Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4) dimana tidak tersedianya dokumen teknis
sehingga menyulitkan untuk dilakukan pengembangan.
Berdasarkan uraian diatas, Maka penulis yang merupakan
mahasiswa program studi Sistem Informasi, fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta akan
membuat laporan praktek kerja lapangan di DISKOMINFOTIK DKI
JAKARTA dengan judul “ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI MONITOR DAN EVALUASI KEGIATAN
STRATEGIS DAERAH (MONEV-KSD) DKI JAKARTA”.
2
2. Tools yang digunakan adalah Unified Modelling Language
(UML) yaitu usecase diagram, usecase narative, activitiy
diagram, Sequence diagram, dan untuk membantu untuk
pemodelan database menggunakan Entity Relationship Diagram
(ERD).
3. Metodologi perancangan sistem yang digunakan adalah metode
Rapid Application Development (RAD) yaitu melakukan tahap
perancangan, desain dan implementasi.
3
c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
4
bertempat di Jl. Merdeka Selatan Kav 8-9, Gedung Balaikota
Blok G Lt.13 RT.11/RW.2, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.
2. Waktu
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan mulai dari 1 Februari
hingga 28 Februari 2019.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB V PENUTUP
5
Bab ini berisi kesimpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan
masalah serta beberapa saran untuk evaluasi sistem informasi
monitor dan evaluasi kegiatan strategis daerah Dki Jakarta.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan hal-hal yang terkait tentang penelitian ini, yaitu
teori-teori yang mendukung pembahasan serta dasar acuan atau landasan
dalam melakukan penelitian. Adapun teori yang dibahas akan dijelaskan
sebagai berikut :
7
menerima Input dan menghasilkan output dalam suatu proses
transformasi yang terorganisasi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa sistem adalah suatu rangkaian kegiatan atau
aktivitas yang dimulai dengan adanya Input, proses dan output.
Elemen seperti manusia, mesin dan prosedur merupakan unsur-
unsur penting yang terdapat pada sebuah sistem untuk bisa saling
berinteraksi mencapai tujuan tertentu.
8
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu
(deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic
system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-
bagiannya dapat dideteksi 10 dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas, contoh sistem manusia.
9
kata lain, data bagi seseorang bisa jadi merupakan informasi bagi
orang lain.
10
2.2.4 Kualitas Informasi
Kualitas informasi dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa
hal berikut (Sutanta, 2009:8):
1. Relevan (Relevancy), informasi memiliki manfaat bagi
pemakai. Tingkat relevansi informasi untuk setiap
pemakai berbeda-beda.
2. Akurat (Accurancy), kebenaran terhadap informasi yang
menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi.
3. Tepat waktu (Time liness), menyatakan usia data yang
sesuai dengan waktu penerimaan. Artinya informasi
tersebut tidak usang ketika sampai ke penerima.
4. Ekonomis (Economy), dalam mendapatkan informasi
kadang diperlukan biaya yang harus dikeluarkan.
5. Efisien (Efficiency), informasi tidak berlebihan sehingga
mudah untuk dipahami.
6. Ketersediaan (Availability), kebutuhan informasi bagi
penerima harus lengkap sehingga mengurangi ketidak
pastian.
7. Dapat dipercaya (Reliability), sumber informasi harus
bisa dipertanggung jawabkan, tidak boleh bias atau
meragukan.
8. Konsisten (Consistency), nilai dari informasi tidak
berubah-ubah.
11
Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi
tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang
semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.
2. Luas Informasi. Manajemen tingkat bawah karakteristik
informasinya adalah terfokus pada suatu masalah
tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang
mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen
yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik
informasi yang semakin luas, karena manajemen atas
berhubungan dengan masalah yang luas.
3. Frekuensi Informasi. Manajemen tingkat bawah frekuensi
informasi yang diterima adalah rutin, karena digunakan
oleh manager bawah yang mempunyai tugas terstruktur
dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu.
Manajemen yang lebih tinggi tingkatannya frekuensi
informasinya tidak rutin, karena manajemen tingkat atas
berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak
terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
4. Akses Informasi. Manajer tingkat bawah membutuhkan
informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga
dapat disediakan oleh bagian sistem informasi dalam
bentuk laporan periodik secara off line. Sebaliknya untuk
manajer tingkat atas, periode informasi yang dibutuhkan
tidak jelas sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu
disediakan akses online untuk mengambil informasi
kapan pun mereka membutuhkan.
5. Waktu Informasi. Informasi yang dibutuhkan manajemen
tingkat bawah adalah informasi historis, karena
digunakan dalam pengendalian operasi yang memeriksa
tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat
tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa
12
informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan
keputusan strategis yang menyangkut nilai masa depan.
6. Sumber Informasi. Manajemen tingkat bawah lebih
berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka
manajer tingkat bawah lebih memerlukan informasi
dengan data yang bersumber dari internal perusahaan
sendiri. Manajemen tingkat atas lebih berorientasi pada
masalah perencanaan strategis yang berhubungan dengan
lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan
informasi dengan data yang bersumber pada eksternal
perusahaan.
13
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan dan
pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual atau
dengan komputer untuk menghasilkan suatu informasi yang
sangat bermanfaat. Dengan demikian sistem informasi tidak
selalu harus berbasis komputer. Bisa saja pengolahan data dalam
sistem informasi dilakukan secara manual atau kombinasi antara
sistem manual dengan sistem berbasis komputer.
14
dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah
pemakai.
15
sistem memerlukan metode-metode dalam pembangunan atau
pengembangan sistem. Ini didukung oleh Pressman (2005:79) yang
menyatakan bahwa ada beberapa proses model diantaranya Sequential
Linier, Prototype, Rapid Application Development (RAD),
Incremental, Iterative, Spiral, Concurrent, Comonent-Based
Development, Extreme Programming (XP) dan Aspect Oriental
Software Development.
Berikut tabel perbedaan metode atau model-model pengembangan
sistem.
16
Spirall Digunakan untuk skala Jika resiko utama tidak
besar. Membutuhkan ditemukan maka akan
konsiderasi langsun menyebabkan masalah baru,
terhadap resiko teknis, sehingga membutuhkan
sehingga dapat manajemen dan perkiraan
mengurangi resiko besar resiko yang cukup tinggi
17
Model pengembangan RAD memiliki empat fase, yaitu fase
perencanaan syarat- syarat, fase perencangan, fase konstruksi,
dan fase pelaksanaan. Berikut adalah penjelasan masing-masing
fase dalam penelitian ini (Kendall: 2003:238):
a. Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Model pengembangan RAD memiliki empat fase,
yaitu fase perencanaan syarat- syarat, fase perencangan,
fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Berikut adalah
penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini
(Kendall: 2003: 238):
b. Fase Perencanaan
Pada tahap ini ada lah melakukan proses desain dan
melakukan perbaikan- perbaikan apabila masih terdapat
ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk
tahap ini keaktifan user yang terlibat sangat menentukan
untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung
memberikan komentar apabila terdapat ketidak sesuaian
pada desain.
c. Fase Konstruksi
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah
disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap
ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu
program. Hal terpenting adalah keterlibatan user sangat
diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat
sesuai dengan permintaan user.
d. Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi, dengan
menggunakan pegujian black box testing. Yaitu sebuah
pengujian dengan menjalankan setiap fungsi dari aplikasi.
18
2.6 Metode Pengumpulan Data
2.6.1 Wawancara
Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan
data dari reponden. Wawancara dapat berupa wawancara
personal (personal interview), wawancara intersep (intersept
interview), wawancara telepon (telephone interview). (Jogiyanto
2008:111).
19
Demikian perkembangan berlanjut terus dengan masuknya
organisasi- organisasi besar kedalam OMG (Object Management
Group) yang merupakan konsorium yang berusaha membuat
standarisasi metode pengembangan perangkat lunak berorientasi
objek (Nugroho: 2005:21).
20
Berikut diagram UML yang digunakan pada sistem monitor
dan evaluasi kegiatan strategis daerah sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Shalahudin (2014) diagram Use
Case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use Case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use
Case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang
ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu (Sukamto dan
Shalahuddin, 2013).
2. Use Case Narrative
Menurut (Whitten & Bentley, 2007), Use Case
narrative adalah sebuah deskripsi tekstual secara detail
dari peristiwa bisnis yang ada dalam Use Case diagram
dan menspesifikkan bagaimana user berinteraksi dengan
sistem untuk menyelesaikan tugas.
3. Acitvity Diagram
Rosa dan Shalahudin (2014) menyatakan bahwa
diagram aktivitas atau Acitvity diagram menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang perlu di perhatikan disini adalah
bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek
pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup
objek dengan massage yang dikirimkan dan diterima
antar objek (Rosa dan Shalahudin, 2014). Sequence
21
diagram adalah interaction diagram yang
memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang
berjalannya waktu.
Banyaknya Sequence diagram yang harus digambar
adalah minimal sebanyak pendefinisian Use Case yang
memiliki proses sendiri atau yang penting semua Use
Case yang telah didefinisikan sudah dicakup dalam
Sequence diagram sehingga semakin banyak Use Case
yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus
dibuat juga semakin banyak.
5. Class Diagram
Menurut Rosa dan Shalahudin (2014), diagram kelas
atau Class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Class diagram memiliki Class yaitu
sesuatu yang membungkus (encapsulation) informasi
(atribut) dan perilaku (operasi) dalam dirinya.
Berdasarkan pernyataan di atas, diketahui bahwasanya
notasi kelas dalam UML adalah sebagai berikut:
22
b. Operasi atau method
Operasi adalah fungsi atau tranformasi yang dapat
diaplikasi ke dalam sebuah Class.
23
Monitoring adalah proses kegiatan pengawasan terhadap
implementasi kebijakan yang meliputi keterkaitan antara
implementasi dan hasil-hasilnya (outcomes) (Hogwood dam
Gunn, 1989). William N. Dunn (1994), menjelaskan bahwa
Monitoring mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut.
a. Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan apakah implementasi kebijakan tersebut
sesuai dengan standard dan prosedur yang telah
ditentukan.
b. Auditing (pemeriksaan)
Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan
kepada kelompok sasaran (target groups) memang benar-
benar sampai kepada mereka.
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja
yang terjadi setelah implementasi sejumlah kebijakan
publik dari waktu ke waktu.
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan mengenai hasil-hasil kebijakan publik
berbeda dengan tujuan kebijakan publik.
Monitoring berkaitan erat dengan evaluasi, karena evaluasi
memerlukan hasil dari Monitoring yang digunakan dalam
melihat kontribusi program yang berjalan untuk dievaluasi.
2.9.2 Evaluasi
Pengertian evaluasi menurut Hornby dan Parnwell (1972)
(dalam Mardikanto, 2009) adalah sebagai suatu tindakan
pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan,
peristiwa atau kegiatan tertentu yang sedang diamati. Pengertian
tersebut juga dikemukakan oleh Soumelis (1983) yang
mengartikan evaluasi sebagai proses pengambilan keputusan
melalui kegiatan membanding-bandingkan hasil pengamatan
24
terhadap suatu obyek. Diartikan oleh Seepersad dan Henderson
(1984) mengartikan evaluasi sebagai kegiatan sistematis yang
dimaksudkan untuk melakukan pengukuran dan penilaian
terhadap sesuatu obyek berdasarkan pedoman yang telah ada.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
26
penelitian ini. Penulis mengamati penelitian sebelumnya sebagai
acuan dan membandingkan untuk membuat usulan sistem lebih
baik. Pengamatan yang penulis lakukan dengan membaca
referensi dari beberapa penelitian sebelumnya, antara lain:
27
2. Metode RAD dapat mengatasi permasalahan mengenai ketidak
jelasan mengenai kebutuhan pengguna terhadap apa yang harus
dilakukan sistem nantinya, karena pengguna dapat langsung
berinteraksi dengan sistem diawal. Ketidak jelasan ini biasanya
disebabkan karena sulit bagi pengguna untuk mengemukakan
apa yang diinginkan kepada perancangan sistem.
3. Metode RAD memberikan batasan-batasan pada suatu sistem
agar tidak mengalami perubahan.
4. RAD dapat mempersingkat waktu, sehingga dapat menghemat
biaya yang akan dikeluarkan dan menghasilkan rancangan sistem
yang berkualitas.
5. Sistem yang dianalisa dan dirancang merupakan sistem yang
sederhana.
6. Apabila menggunakan metode RAD maka tidak membutuhkan
waktu yang lama.
28
3.4 Kerangka Berpikir
Penyusunan penelitian Sistem Informasi monitor dan evaluasi ksd
ini disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan
tujuan memudahkan dalam penulisan penelitian. Adapaun kerangka
berpikir yang dilakukan pada penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
29
BAB IV
PEMBAHASAN
30
Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan keuangan
daerah yang akuntabel dan transparan
Terwujudnya tata kelola pemerintahan dan keuangan
daerah yang transparan dan akuntabel serta berbasis
teknologi informasi
Optimalisasi sistem pengaduan warga yang terintegrasi,
optimalisasi layanan environment social dan dukungan
TIK, optimalisasi penyediaan analisis bigdata untuk
sektor prioritas
Digitalisasi sistem tindaklanjut SKPD/UKPD atas
aspirasi warga Jakarta pada media massa
Peningkatan kualitas pelayanan, aparatur, database
kependudukan dan pemanfaatan data kependudukan
Menyelenggarakan pembinaan statistik sektoral,
melaksanakan koordinasi dan kerjasama
penyelenggaraan statistik, membangunan dan
mengintegrasikan Sistem lnformasi Statistik
Peningkatan data sektoral SKPD/ wilayah yang
terintegrasi melalui Sistem lnformasi Statistik
Optimalisasi teknologi informasi dalam proses
pengadaan barang/jasa
(a) ldentifikasi kebutuhan penyelenggaraan persandian;
(b) Penyusunan kebijakan penyelenggaraan persandian;
(c) Sosialisasi Security Awareness; (d) Pelatihan di
bidang persandian; (e) Pengelolaan sumberdaya
persandian; (f) Operasional pengamanan persandian
ldentifikasi kebutuhan, menentukan skala prioritas,
pengalokasian anggaran, registrasi perangkat komputer
yang digunakan untuk operasional tata kelola
pemerinntahan berbasis elektronik secara bertahap,
redundant perangkat jaringan, redundant bandwidth
jaringan
31
ldentifikasi kebutuhan, menentukan skala prioritas,
investasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui
pengalokasian anggaran, peningkatan coverage,
pemeliharaan berkala
Membuat kajian dan regulasi, identifikasi kebutuhan
kapasitas data centre dari seluruh SKPD/UKPD,
menghitung daya tampung eksisting dan daya tampung
yang dibutuhkan, membuat desain ruang data center
serta DED (Detil Engginering Design), pembangunan
perluasan data centre, relokasi perangkat data dari
SKPD/UKPD, penyediaaan perangkat
Membuat surat edaran, melakukan sosialisasi,
melakukan Monitoring pembuatan subdomain diseluruh
SKPD, mengkoordinasikan dengan BKD untuk
menjadikan bagian dari KPl, assesment TIK pada
SKPD
Assesment TIK pada SKPD, penguatan fungsi Dinas
KOMUNIKASI, INFORMATIKATIKA dan Statistik
khususnya rekomendasi dan controlling, komitmen dari
pimpinan, Penguatan SDM (jumlah dan kualitas),
Pembentukan IT, lmplementasi Project Tim,
lmplementasi RITIK
Pemenuhan standarisasi LKPP, Standarisasi ISO
27001, terpenuhinya Standard Sistem Manajemen
Keamanan lnformasi Standardisasi LPSE dan SNl/lSO
27001
32
Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan bidang
statistik dan urusan pemerintahan bidang persandian.
b. Fungsi
penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan
Rencana Kerja dan Anggaran Dinas;
pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas;
perumusan kebijakan, proses bisnis, standar dan
prosedur Dinas;
pelaksanaan kebijakan, proses bisnis, standar dan
prosedur Dinas;
pengelolaan opmi dan aspirasi publik;
pengelolaan dan pelayanan informasi publik;
penyediaan konten lintas sektoral dan pengelolaan
media komunikasi publik;
pengelolaan komunikasi publik;
penyelenggaraan manajemen komunikasi krisis
penyelenggaraan pemantauan informasi dan
penetapan agenda prioritas komunikasi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta;
pelaksanaan layanan hubungan media;
penyelenggaraan pusat data daerah;
penyelenggaraan layanan keamanan informasi;
penyelenggaraan layanan Siber dan Sandi;
penyelenggaraan sistem jaringan intra Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta;
penyelenggaraan sistem komunikasi intra Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta;
penyelenggaraan layanan aplikasi dan proses bisnis
pemerintahan berbasis elektronik;
penyelenggaraan rencana induk dan anggaran
pemerintahan berbasis elektronik;
33
pengembangan sumber daya Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan
masyarakat;
penyelenggaraan ekosistem Provinsi cerdas dan kota
cerdas;
pelaksanaan layanan nama domain dan sub domain
bagi PD/lembaga Non PD;
pelaksanaan Govemment Chief Information Officer
(GCIO);
penyelenggaraan sistem penghubung layanan
pemerintah;
penyelenggaraan layanan data dan informasi
elektronik;
penetapan standarisasi layanan sistem pemerintahan
berbasis elektronik;
pengoordinasian pelaksanaan statistik sektoral;
penyelenggaraan statistik Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta;
penyelenggaraan dukungan administratif, keuangan
dan tata kelola komisi informasi di Provinsi DKI
Jakarta;
pelaksanaan kesekretariatan Dinas;
pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi,
pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas Dinas; dan
Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Gubernur.
34
4.1.4 Struktur Organisasi
35
Dalam penerapannya sistem yang saat ini digunakan tidak
memilik dokumen teknis sehingga menyulitkan untuk
pengembangan dan tracking error. Pemahaman pada sistem
yang berjalan saat ini dapat dilihat pada rich picture dibawah ini.
36
4.1.6 Sistem Ususlan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilkakukan dengan
pembimbing PKL penulis di Diskominfotik DKI Jakarta
menghasilkan kesimpulan bahwa alur rencana perubahan alur
sebenarnya tidak terlalu jauh dari yang saat ini berjalan. Hanya
saja karena sistem yang saat ini digunakan merupakan
implementasi dari sistem UKP4 dan tidak memiliki dokumentasi
teknis sehingga menyulitkan untuk dikembangkan maka
diputuskan untuk mengembangkan sistem informasi monitor dan
evaluasi kegiatan strategis daerah yang baru agar jika ada
perubahan alur dikemudian hari dapat dilakukan pengembangan
dari sistem yang digunakan serta memudahkan tracking error.
Adapun perancangan Sistem Informasi Monitor dan Evaluasi
Kegiatan Strategis Daerah yang diusulkan adalah sebagai
berikut:
37
Rencana Aksi dari Kegiatan Strategis hanya bisa diInput oleh user
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang disistem
sebelumnya rencana aksi diisi oleh admin.
No Aktor Deskripsi
1 Admin Orang yang memiliki akses terhadap sistem
untuk mengelola data.
2 SKPD User yang yang memiliki hak akses untuk
mengInput rencana aksi dan realisasi rencana
aksi.
3 Bappeda User yang memiliki hak akses untuk mencetak
rencana aksi yang telah divalidasi dan view
seluruh kegiatan monitor.
4 TGUPP User yang memiliki hak akses untuk
memverifikasi rencana aksi dan mengInput nilai
hasil pemantau.
5 Asisten Sekda User yang memiliki hak akses untuk
memvalidasi rencana aksi dan capaian rencana
aksi.
38
Asisten Sekda
3 Tambah Menggambarkan kegiatan Admin
Bidang pengkategorian bidang dari
kegiatan strategis
3 Input Monitor Menggambarkan proses Input Admin
Kegiatan monitor kegiatan strategis.
4 Ubah Status Menggambarkan kegiatan Admin
Monitor pengubahan status dari
kegiatan strategis.
5 Ubah Menggambarkan kegiatan Admin
Checkpoint pengubahan Checkpoint dari
kegiatan strategis ataupun
rencana aksi
6 Input Rencana Menggambarkan proses Input SKPD
Aksi rencana aksi
7 Verifikasi Menggambarkan proses TGUPP
Rencana Aksi verifikasi rencana aksi
8 Validasi Menggambarkan proses Asisten Sekda
Rencana Aksi validasi rencana aksi
9 Input Realisasi Menggambarkan proses Input SKPD
Rencana Aksi realisasi rencana aksi
10 Input Nilai Menggambarkan proses Input TGUPP
Hasil nilai hasil pemantauan
Pemantauan
11 Verifikasi Menggambarkan proses Asisten Sekda
Capaian verifikasi capaian rencana aksi
Rencana Aksi
12 Logout Menggambarkan proses keluar Admin, SKPD,
dari sistem Bappeda,
TGUPP, dan
Asisten Sekda
39
4.2.1.3 Usecase Diagram
Berikut Gambar 4. 4 dibawah ini adalah usecas
diagram sistem informasi monitor evaluasi kegiatan
strategis daerah yang diusulkan pada Diskominfo DKI
Jakarta.
40
4.2.1.4 Narasi Usecase
1. Login
2. Tambah Bidang
41
2 User memilih pengaturan master bidang
3 User membuka form tambah bidang
4 User mengInput data bidang
5a User menyimpan data yang diInputkan dengan
lengkap dan benar
6a Menampilkan notifikasi data bidang berhasil disimpan
Kondisi Tambahan Step Action
5b User menyimpan data yang diInputkan namun tidak
lengkap dan benar
6b Menampilkan notifikasi data gagal disimpan
3. Input Monitor
42
lengkap dan benar
4b Menampilkan notifikasi data monitor gagal
ditambahkan
5. Tambah Checkpoint
43
Tujuan Menambah Checkpoint Monitor KSD
Prakondisi Data Monitor KSD Belum Memiliki Checkpoint
Kondisi Berhasil Muncul notifikasi status Checkpoint berhasil ditambahkan
Kondisi Gagal Muncul notifikasi status Checkpoint gagal ditambahkan
Aktor Primer Admin
Aktor Sekunder -
Alur Proses Step Action
1 User membuka list data monitor dan Checkpoint
2 User memilih data monitor KSD
3 User membuka form tambah Checkpoint
4 User mengInput data Checkpoint
5a User menyimpan data Checkpoint yang telah diInput
dengan lengkap dan benar
6a Menampilkan notifikasi status Checkpoint
berhasil ditambahkan
Kondisi Tambahan Step Action
5b User menyimpan data Checkpoint yang diInput
namun tidak lengkap dan benar
6b Menampilkan notifikasi status Checkpoint gagal
ditambahkan
44
Alur Proses Step Action
1 User membuka list data monitor KSD
2 User memilih data monitor KSD
3 User membuka dashboard KSD
4 User mengInput form Export rencana aksi KSD
5a User menyimpan data yang diInput dengan lengkap
dan benar
6a memnunculkan tab download dokumen rencana aksi
KSD
Kondisi Step Action
Tambahan
5b User menyimpan data yang diInput dengan tidak
lengkap dan benar
6b Tab download dokumen rencana aksi KSD tidak
muncul
45
5a User membuka form tambah rencana aksi
6 User mengInput data rencana aksi
7a Menyimpan data yang diInput dengan benar dan
lengkap
8a Menampilkan notifikasi Renaksi berhasil ditambahkan
Kondisi Tambahan Step Action
7b User menyimpan data yang diInputkan namun tidak
lengkap dan benar
8b Menampilkan notifikasi Renaksi gagal ditambahkan
46
9. Validasi Rencana Aksi
47
Aktor Primer SKPD
Aktor Sekunder -
Alur Proses Step Action
1 User membuka list data monitor KSD
2 User memilih data monitor KSD
3 User membuka dashboard KSD
4 User memilih Checkpoint rencana aksi
5 User mengInput capaian rencana aksi
6a User menyimpan data yang diInput dengan benar dan
lengkap
7a Memunculkan notifikasi capaian berhasil dilaporkan
Kondisi Tambahan Step Action
6b User menyimpan data yang diInput namun lengkap
dan benar
7b Memunculkan notifikasi capaian gagal dilaporkan
48
5 User mengklik tombol verifikasi
6 User mengInput nilai verfikator
7a User menyimpan data yang diInput dengan lengkap
dan benar
8a Muncul notifikas capaian berhasil diverifikasi
Kondisi Tambahan Step Action
7a User menyimpan data yang diInput namun lengkap
dan benar
8a Memunculkan notifikasi capaian gagal diverifikasi
12. Logout
49
4.2.2 Acitvity Diagram
Acitvity diagram menggambarkan aktivitas-aktivitas yang
terjadi dalam sistem dan user. Berikut ini adalah Acitvity diagram
yang terdapat pada sistem:
1. Login
50
2. Tambah Data Master Bidang
51
3. Input Monitor Kegiatan
52
4. Ubah Status Monitor
5. Tambah Checkpoint
53
6. Input Rencana Aksi
54
7. Cetak Rencana Aksi
55
9. Validasi Rencana Aksi
56
11. Verifikasi Capaian Rencana Aksi
57
12. Logout
58
4.2.3 Sequence Diagram
Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana
objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada
eksekusi sebuah Use Case atau operasi. Diagram ini
mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara
objek. Berikut adalah Sequence diagram dari sistem:
1. Login
59
2. Tambah Data Master Bidang
60
4. Ubah Status Monitor
5. Tambah Chekpoint
61
6. Input Rencana Aksi
62
8. Verifikasi Rencana Aksi
63
10. Input Nilai Hasil Capaian
64
12. Logout
65
4.2.4 Class Diagram
Class diagram yaitu menjelaskan suatu kumpulan objek yang
menyusun sistem serta hubungan kelas objek yang ada dalam
sistem informasi spasial wisata halal ini. Berikut dibawah ini
merupakan Class diagram sistem informasi spasial wisata halal
Jakarta:
66
4.2.5 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang
digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu sistem.
Berikut adalah Entity Relationship Diagram pada sistem
informasi moenv-ksd:
67
4. instansi_unit_kerja
5. monitor_kegiatan
6. kegiatan
7. rencana_aksi
8. penilaian
4.2.6 Interface
Pada tahap ini akan menggambarkan setiap desain Interface
halaman menu dan form dari sistem informasi monev-ksd.,
sebagai berikut:
1. Login
68
2. Halaman Utama
69
4. Form Tambah Monitor
5. Kelola Checkpoint
70
Gambar 4. 35 menampilkan Checkpoint dari kegiatan
monitoring kegiatan strategis 2020 yang berfokus pada
infrastruktur. Kode dari chekpint sendiri memiliki arti yaitu:
TA yang erarti Tahun, dan B yang berarti Bulan.
6. Rencana Aksi
8. Dashboard KSD
72
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Menghasilkan analisis perancangan Sistem Informasi Monitor
Evaluasi Kegiatan Strategis Daerah, sebuah sistem yang
memfasilitasi kegiatan strategis daerah mulai dari persiapan,
Monitoring, hingga evaluasi. Sistem ini dikembangkan dengan
menggunakan metode Rapid Application Development (RAD).
Untuk pemodelan desain sistem menggunakan Unified Modeling
Language (UML) dan untuk membantu pemodelan database
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
2. Sistem Informasi Monitor Evaluasi Kegiatan Strategis (Monev-
KSD) merupakan sistem informasi website yang membutuhkan
server untuk tetap aktif sepanjang waktu.
5.2 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dikemukan, terdapat
beberapa saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem
lebih lanjut:
1. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dan dapat
dikembangkan untuk perancangan website sejenis.
2. Sistem ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh pemerintah
daerah lain.
73
DAFTAR PUSTAKA
74
Surendro, K. (2009). Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi.
Visual Paradigm. (2011). What is Entity Relationship Diagram (ERD)?
2011.
Yakub. (2014). Pengantar Sistem Informasi. Igarss 2014.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
75
LAMPIRAN
76
Surat Penilaian PKL
77
78
80,20 80 80,10 A
79