Anda di halaman 1dari 232

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN

BERBASIS JARINGAN

PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh

AHMAD SYAHRIL

NIM: 104093002956

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN

BERBASIS JARINGAN

PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer (S.Kom)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Ahmad Syahril

NIM: 104093002956

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

i
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2011

Ahmad Syahril
104093002956

iv
ABSTRAK

Ahmad Syahril – 104093002956 Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan


Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada, dibimbing oleh A’ang
Subiyakto dan Zulfiandri

Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada belum
memiliki sistem yang terintegrasi dalam penanganan alur transaksi peralatan
masuk dan peralatan keluar, dan memiliki aplikasi yang menggunakan program
Ms. Access. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi
yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar
office, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu
membutuhkan aplikasi yang bisa diakses oleh banyak komputer (jaringan LAN)
berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan yang terintegrasi, sehingga pihak
Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah
peralatan yang akan digunakan kedepannya. Pemaparan tersebut yang
melatarbelakangi peneliti untuk mengembangan sistem yang ada, peneliti
menggunakan metodologi pengembangan system dengan metode waterfall yang
melalui tahapan System initiation, System analysis, System design dan System
implementation serta UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk
perancangan dan pengembangan aplikasinya dengan tools yang dipakai seperti
sequence diagram, use case model diagram, narasi use case, statechart diagram,
dan activity diagram, serta class diagram, adapun software pendukung dalam
pembuatan aplikasi mencakup PHP untuk bahasa pemograman dan MySQL untuk
databasenya. Hasil pengembangan sistem secara garis besar meliputi input data
peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK
(Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara garis besar, sistem ini
meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking,
penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara
khusus sistem ini sangat menjawaban harapan bagian pergudangan PT.
Interkoneksi Persada untuk mendapatkan database peralatan dan alur sistem
pergudangan yang bisa dijadikan pusat informasi yang akurat dalam mengambil
kebijakan kedepannya.

Kata kunci: Pergudangan, PT. Interkoneksi Persada, Karyawan Teknisi, Booking,


Surat Perintah Kerja (SPK), PHP, MySQL, waterfall, UML.
V Bab+ 176 halaman+ lv Halaman + 33 Daftar Pustaka (1991-2008) + 87 Gambar
+ 54 Tabel + 6 Daftar Simbol + 7 Lampiran

v
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

segala karunia-Nya karena penulis telah menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul

Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi

Persada dengan penuh optimis dan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau.

Setelah Skripsi terselesaikan, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skirpsi ini, kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Puta, M.SIS, Selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi (FST).

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi yang sangat

membantu sampai akhirnya penulis mampu merampungkan skripsinya.

3. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan dukungan moril dalam membantu penyelesaian skripsi, dan

Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan motivasi dalam bimbingannya.

4. Istri tercinta Childa Faiza, S.Pd dan anak tersayang Shafwa Sajwa Syahida

serta Abi-Ummi, adik-adik ku tersayang yang selalu menyertakan do’a dan

dukungannya baik moril dan materilnya.

5. Bapak H. Ahmad Dahlan selaku Direktur Utama PT. Interkoneksi Persada,

Bapak H. Widoyo, S.Kom selaku General Manager, Bapak Ade Mardi

Gunawan selaku Manager HRD yang telah memberikan kesempatan

vi
Penulis untuk melakukan observasi dan penelitian perusahaan tersebut.

Bapak Teguh Taryono selaku selaku Manager Pergudangan yang telah

memberikan bimbingan, data-data dan informasinya terkait observasi di

lapangan, dan seluruh karyawan teknisi PT. Interkonesi Persada yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

6. Mantabbun SI A/B Angkatan 2004 yang selalu memberikan kenangan dan

inspirasi bagi penulis : “ You Are The Best Team”. Rekan- Rekan Aktivis

Mahasiswa di BEM FST, LDK SYAHID dan KAMMI KOMSAT UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh handai tolan dan semua pihak

yang tidak bisa disebutkan satu persatu, membantu dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya kepada penulis

dan umumnya bagi pembaca. Skripsi ini jauh dari nilai sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun agar hasilnya lebih

baik lagi kedepan.

Ciputat, Agustus 2011 M/ Ramadhan 1432 H

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

ABSTRAKSI ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR SIMBOL ....................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah............................................................... 4

1.3 Batasan Masalah..................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian.................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................. 5

1.6 Metodologi Penelitian............................................................. 7

1.7 Sistematika Penulisan............................................................. 10

viii
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 12

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi............................................. 12

2.1.1 Pengertian Sistem........................................................ 12

2.1.2 Pengertian Informasi................................................... 14

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi....................................... 17

2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer …………………………. 19

2.2.1 Definisi Jaringan Komputer………………………… 19

2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer................... 20

2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer………………………... 20

2.2.4 Macam Jaringan Komputer…………………………. 23

2.2.5 Topologi Jaringan…………………………………... 25

2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi

Pergudangan ........................................................................... 27

2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem......................... 27

2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan........................................ 28

2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan................ 31

2.4 Metode Penelitian................................................................... 31

2.4.1 Metode Pengumpulan Data ........................................ 32

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem .................................. 33

2.5 UML (Unified Modelling Language) ………………………. 37

2.5.1 Use Case Model Diagram........................................... 38

2.5.2 Class Diagram............................................................ 41

2.5.3 Sequence Diagram...................................................... 41

ix
2.5.4 Statechart Diagram..................................................... 42

2.5.5 Activity Diagram......................................................... 42

2.6 Database dan DBMS (Database Management System) …… 43

2.6.1 Database……………………………………………. 43

2.6.2 DBMS (Database Management System)…………… 46

2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System) 47

2.7 Perangkat Lunak Penunjang................................................... 47

2.7.1 Browser....................................................................... 47

2.7.2 PHP (Personal Home Page)....................................... 48

2.7.3 MySQL....................................................................... 50

2.7.4 Adobe Photoshop........................................................ 52

2.8 Literatur Sejenis .................................................................... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 56

3.1 Metode Pengumpulan Data.................................................... 56

3.1.1 Studi Lapangan........................................................... 56

3.1.2 Studi Pustaka............................................................... 58

3.1.3 Studi Literatur Sejenis ................................................ 58

3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................... 59

3.2.1 System Initiation.......................................................... 60

3.2.2 Analisis Sistem............................................................ 60

3.2.3 Perancangan Sistem.................................................... 60

3.2.4 Implementasi Sistem................................................... 62

x
3.3 Kerangka Berfikir .................................................................. 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...…………………………. 67

4.1 Sistem Initiation...................................................................... 67

4.1.1 Identifikasi Masalah.................................................... 67

4.1.2 Lingkup Sistem........................................................... 69

4.1.3 Tujuan......................................................................... 70

4.1.4 Jadwal......................................................................... 70

4.2 Analisa Sistem........................................................................ 70

4.2.1 Gambaran Umum........................................................ 70

4.2.1.1 Profil Perusahaan........................................... 70

4.2.1.2 Visi dan Misi................................................. 74

4.2.1.3 Struktur Organisasi...................................... 75

4.2.2 Analisis Perbandingan Literatur Sejenis .................... 75

4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan .................................... 77

4.3 Sistem Design………………………………………………. 86

4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan................. 86

4.3.2 Use Case Model Diagram Sistem Usulan.................. 91

4.3.2.1 Use Case Model Diagram............................... 92

4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi........................ 93

4.3.2.3 Identifikasi Use Case……………………….. 93

4.3.2.4 Narasi Use Case.............................................. 95

4.3.3 Activity Diagram......................................................... 115

xi
4.3.4 Class Diagram ........................................................... 131

4.3.5 Sequence Diagram .................................................... 137

4.3.6 Statechart Diagram .................................................... 143

4.3.7 Spesifikasi Database .................................................. 150

4.3.8 Perancangan Antar Muka........................................... 159

4.4 System Implementation........................................................... 166

4.4.1 Pembuatan Sistem....................................................... 166

4.4.2 Pengujian Sistem........................................................ 166

BAB V PENUTUP......................................................................................... 172

5.1 Kesimpulan............................................................................. 172

5.2 Saran....................................................................................... 173

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 174

LAMPIRAN.................................................................................................... xxviii

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall.................................. 9

Gambar 2.1 Siklus Informasi.......................................................................... 15

Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi............................................................. 18

Gambar 2.3 Jaringan Komputer...................................................................... 19

Gambar 2.4 Local Area Network (LAN)......................................................... 24

Gambar 2.5 Topologi Bus............................................................................... 26

Gambar 2.6 Jenjang Data................................................................................ 44

Gambar 2.7 Cara Kerja Browser..................................................................... 48

Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ........………………… 52

Gambar 3.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall.................................. 65

Gambar 3.2 Kerangka Berfikir ...................................................................... 66

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ........................................................................ 74

Gambar 4.2 Struktur Organisasi............................................….................... 75

Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang

Berjalan........................................................................................ 81

Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang

Diajukan....................................................................................... 92

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK……........................ 115

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking………………. 116

Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK…………………... 116

Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking…………… 117

Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK………...... 117

xiii
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman…............. 118

Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan........ 119

Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan........ 119

Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist ................................ 120

Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request …..……. 120

Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request .............. 121

Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request........... 121

Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan………. 122

Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request….. 122

Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK………... 123

Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan 123

Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman... 124

Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request.. 124

Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK ……...... 125

Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok

Peralatan.................................................................................... 125

Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman.. 126

Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request 126

Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis…..... 127

Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat…....... 128

Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK 128

Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan 129

Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User…….. 130

xiv
Gambar 4.32 Class Diagram.......................................................................... 136

Gambar 4.33 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Jenis Peralatan... 137

Gambar 4.34 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Alat.................... 137

Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User................... 138

Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request ............. 139

Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request ....... 139

Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data

Request ...................................................................................... 140

Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman ............. 141

Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok

Peralatan.................................................................................... 141

Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan..... 142

Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan

Peminjaman .............................................................................. 143

Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Log in yang Diajukan ....................... 143

Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan ................ 144

Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan........... 144

Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan ..... 145

Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan..... 145

Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang Diajukan.. 146

Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan... 146

Gambar 4.50 Statechart Diagram dari Cetak Data Request yang Diajukan... 147

Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang

xv
Diajukan ................................................................................... 147

Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang

Diajukan ................................................................................... 148

Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang

Diajukan ................................................................................... 148

Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data KT yang Diajukan 149

Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang

Diajukan ................................................................................... 149

Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan

yang Diajukan........................................................................... 150

Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk data Jenis..................................... 159

Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat..................................... 159

Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK.................................... 159

Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan.......................................................... 160

Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan................................................. 160

Gambar 4.62 Halaman Input Data User......................................................... 160

Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK…………………….......................... 161

Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman……….…………………… 161

Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan….……………………………........... 161

Gambar 4.66 Halaman Input Booking…..………………………………...... 162

Gambar 4.67 Halaman Input Data Request ……………………………….... 162

Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program ………………………..... 163

Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis……………………... 163

xvi
Gambar 4.70 Tampilan Input Data User …………………………………… 163

Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan …………………………….. 164

Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK……………………………………. 164

Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian …………… 164

Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak laporan…………………………….. 165

Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking………………………………... 165

Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request………………………………… 165

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses

Pengembangan Sistem ……………………………...……... 34

Tabel 2.2 Hasil Literatur Sejenis…….………………………….......... 54

Tabel 3.1 Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses

Pengembangan Sistem …………………………………...... 59

Tabel 4.1 Hasil Literatur Sejenis .......................................................... 75

Tabel 4.2 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan 80

Tabel 4.3 Data Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang

Sedang Berjalan .................................................................... 82

Tabel 4.4 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang

Diajukan……........................................................................ 93

Tabel 4.5 Daftar Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang

Diajukan................................................................................ 93

Tabel 4.6 Narasi dari Use Case Input SPK……………....................... 95

Tabel 4.7 Narasi dari Use Case Input Booking .................................... 96

Tabel 4.8 Narasi dari Use Case Cetak SPK.......................................... 97

Tabel 4.9 Narasi dari Use Case Validasi Booking................................ 97

Tabel 4.10 Narasi dari Use Case Menyerahkan SPK.............................. 98

Tabel 4.11 Narasi dari Use Case Input Peminjaman............................... 99

Tabel 4.12 Narasi dari Use Case Input Pengembalian Peralatan............ 100

Tabel 4.13 Narasi dari Use Case Pengembalian Peralatan..................... 101

xviii
Tabel 4.14 Narasi dari Use Case Blacklist.............................................. 102

Tabel 4.15 Narasi dari Use Case Input Data Request.............................. 102

Tabel 4.16 Narasi dari Use Case Cetak Data Request............................. 103

Tabel 4.17 Narasi dari Use Case Validasi Data Request......................... 104

Tabel 4.18 Narasi dari Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan ....... 104

Tabel 4.19 Narasi dari Use Case Input Data Hasil Request.................... 105

Tabel 4.20 Narasi dari Use Case Lihat laporan SPK.............................. 105

Tabel 4.21 Narasi dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan............. 106

Tabel 4.22 Narasi dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman................ 107

Tabel 4.23 Narasi dari Use Case Lihat Laporan Data Request............... 101

Tabel 4.24 Narasi dari Use Case Cetak Laporan SPK............................ 108

Tabel 4.25 Narasi dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan............ 109

Tabel 4.26 Narasi dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman................ 109

Tabel 4.27 Narasi dari Use Case Cetak Laporan Data Request.............. 110

Tabel 4.28 Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis ...................... 110

Tabel 4.29 Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Alat........................ 111

Tabel 4.30 Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK............... 112

Tabel 4.31 Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan............... 113

Tabel 4.32 Narasi dari Use Case Pengelolaan Data User....................... 113

Tabel 4.33 Narasi dari Use Case Super User.......................................... 114

Tabel 4.34 Daftar Potential Object.......................................................... 131

Tabel 4.35 Daftar Analisa Potential Object............................................ 132

Tabel 4.36 Daftar Object......................................................................... 135

xix
Tabel 4.37 Tabel Booking ....................................................................... 151

Tabel 4.38 Tabel Alat.............................................................................. 151

Tabel 4.39 Karyawan Teknisi.................................................................. 152

Tabel 4.40 Tabel Bagian Operasional..................................................... 152

Tabel 4.41 Tabel Jenis SPK..................................................................... 153

Tabel 4.42 Tabel Blacklist....................................................................... 153

Tabel 4.43 Tabel Peminjaman................................................................. 154

Tabel 4.44 Tabel User ............................................................................ 154

Tabel 4.45 Tabel Pengembalian.............................................................. 155

Tabel 4.46 Tabel Data Request............................................................... 155

Tabel 4.47 Tabel Administrator.............................................................. 156

Tabel 4.48 Tabel CRUD Matrix Sistem Informasi Pergudangan yang

Diajukan................................................................................ 156

Tabel 4.49 Tabel Testing Account Bagian Pergudangan........................ 166

Tabel 4.50 Tabel Testing Account KaBag. Pergudangan ……………... 168

Tabel 4.51 Tabel Testing Account Administrator……………………… 168

xx
DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS

(Jeffrey L. Whitten, 2004: 272-276)

Simbol Arti

Actor

Actor1

Use case

-End1 -End2 Association

* *

Extends
«extends»

Uses (includes)
«uses»

Depends on
<<depends
«uses» on>>

Inheritance
«inherits»

xxi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Jeffrey L. Whitten, 2004: 450-454)

Simbol Arti

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar

Decision Activity

xxii
SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Jeffrey L. Whitten, 2004: 434-439)

Simbol Arti

Class

Ket:
Class 1
2 1 class name
3
2 attributes

3 behaviors

-End1 -End2 Association

* *

-End1 -End2
Agregation

1 *

Generalization

xxiii
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY

(Jeffrey L. Whitten, 2004: 437)

Simbol Arti

Class1 Class2

1
Pasti satu
Class3 Class4

Class1 Class2
Nol atau satu
0..1

Class1 Class2

0..*
Nol atau lebih
Class3 Class4

Class1 Class2 Satu atau lebih


1..*

Class1 Class2
Specific range
7..9

xxiv
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

(Jeffrey L. Whitten, 2004: 702-704)

Simbol Arti

Object

Lifeline

Messages

Behaviors (operations)

xxv
SIMBOL STATECHART DIAGRAM

(Jeffrey L. Whitten, 2004: 700-703)

Simbol Arti

State

Transition Paths

Initial State

Final State

xxvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan ………………………..


xxviii

Lampiran 2 Data Hasil Quesioner…………………………………………………xxix

Lampiran 3 Data Hasil Observasi………………………………………………….


xxxvi

Lampiran 4 Data Hasil Wawancara I……………………………………………..


xxxvii

Lampiran 5 Data Hasil Wawancara II ………………………………………. xl

Lampiran 6 Schedule Penelitian dan Perancangan Sistem …………………….… xliii

Lampiran 7 Source Code Program untuk Aplikasi …………………….……… xliv

xxvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahaan yang berbentuk total

partner and technical support solution yang berarti PT. Interkoneksi Persada

merupakan sebuah perusahaan yang berbasiskan dalam kegiatan di bidang jasa

telekomunikasi, terutama jasa instalasi antenna dan berbagai pekerjaan yang

berhubungan dengan VSAT, Radio Link, Wireless dan Wireline. Adapun gudang

PT. Interkoneksi Persada ini berisikan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai

media atau alat-alat kelengkapan untuk pengoperasian kerja pada teknik. Dalam

hal ini, pengolahan data peralatan di luar dari data peralatan inventaris kantor

seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.

Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada sudah

terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan

keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang

hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office

tanpa ada database dan tersistem dengan baik, sedangkan kebutuhan perusahaan

yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan sistem yang mudah diakses

oleh para pengguna berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan periodik,

sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit

memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan ke depannya. Dan juga masih

kurang lengkapnya fasilitas laporan yang disediakan oleh aplikasi yang sedang

1
2

berjalan saat ini, sedangkan seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan maka

dibutuhkan pula seperti laporan per peralatan, laporan per periode dan lain-lain

untuk mempermudah pihak manajemen demi memperoleh informasi dalam

pengambilan keputusan.

Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengolahan data peralatan secara

terkomputerisasi lengkap dengan berbagai fitur agenda dan laporan yang

disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam bentuk jaringan

sehingga berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pengolahan data peralatan

dapat diatasi, maka proses pengolahan data peralatan dapat berjalan lebih efektif

dan efisien. (Muhasan, 2008)

Berdasarkan penelitian tentang Perancangan Sistem Informasi Persediaan

Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Syamsul T, 2008) peneliti

tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi

sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Bagian Pergudangan PT. Interkoneksi

Persada. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan yang dirancang oleh

saudara Teuku Syamsul Ramadhan, S.Kom saat ini belum bisa menjadi solusi

alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan

pendistribusian peralatan yang telah dikeluarkan, belum adanya klasifikasi kode

barang, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga menyulitkan

karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang efektif dan

terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang

berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang masih dilakukan


3

secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari

saudara Teuku Syamsul Ramadhan menjadi referensi dalam merancang

pengembangan system informasi pergudangan pada bagian pergudangan PT.

Interkoneksi Persada.

Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu

dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang

lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak

akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan

(Nugroho, 2005).

Banyak perusahaan yang manajemen data peralatannya sudah terintegrasi

dalam suatu sistem sehingga perusahaan tersebut mampu bersaing untuk

menghadapi dunia global. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan yang terdapat

di gudang sangat membutuhkan sistem yang dapat menjadi solusi bagi semua

permasalahan yang sering terjadi, dengan sistem ini peneliti berharap semua

permasalahan dapat diatasi dan kinerja perusahaan dalam kegiatan ini dapat

berjalan dengan lancar, efektif, efisien, tepat dan akurat. (Mcleod, 1996)

Berdasarkan uraian tersebut selaku peneliti, tertarik memilih untuk

Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini dengan

PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk

database-nya di PT. Interkoneksi Persada untuk dapat memberi solusi bagaimana

sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu sesuai dengan

permasalahan dan kebutuhan terhadap pengolahan data peralatan inilah peneliti


4

mengambil judul: “Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis

Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti dapat

merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk

mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja Karyawan Teknisi (KT)

dan karyawan Bagian Pergudangan dalam memproses booking, SPK,

peminjaman dan pengembalian serta pelaporan peralatan.

2. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk

membantu pihak manajemen yaitu Kepala Bidang Pergudangan, dan

Kepala Bidang Operasional dalam pengelolaan data peralatan dan

hasil pelaporan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pengamatan pada sistem yang sedang berjalan, maka

permasalahan dibatasi pada:

1. Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan PT. Interkoneksi

Persada dengan berbasis jaringan.

2. Bidang garapan pengembangan dikhususkan pada penanganan dan

pengelolaan data peralatan yang berada di ruang lingkup kerja bidang

Pergudangan, seperti booking, peminjaman, pengembalian dan


5

laporan karena dalam menangani pengolahan data peralatan di gudang

butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data yang akurat

dalam menangani berbagai macam transaksi yang ada di gudang.

3. Peneliti juga tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem ini adalah:

1. Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan yang masih berbasis

stand alone standar office tanpa database ini menjadi sistem yang

berbasiskan jaringan, sehingga memudahkan user dalam mengakses

aplikasi ini.

2. Membuat klasifikasi peralatan, memudahkan pendokumentasian,

mengontrol siklus data peralatan, proses pengolahan data peralatan,

pendistribusian dan penyimpanan data peralatan.

3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan

mudah digunakan Bagian Pergudangan dalam hal mengolah data.

4. Membuat laporan yang dapat digunakan Bagian Pergudangan baik

laporan peralatan secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital

Document (PDF) dengan periode bulanan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
6

1. Bagi Peneliti

a. Untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menyelesaikan

jenjang pendidikan Strata Satu pada Fakultas Sains dan

Teknologi program studi Sistem Informasi.

b. Menambah wawasan peneliti di dalam mengembangkan suatu

aplikasi sistem Pergudangan khususnya dalam manajemen data

peralatan pada PT. Interkoneksi Persada.

2 Bagi PT. Interkoneksi Persada

a. Membantu perusahaan dalam mengontrol sistem informasi

manajemen data peralatan serta membantu pihak manajemen

dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk

pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.

b. Memudahkan pihak Pergudangan dalam menangani dan

memprediksi jumlah peralatan yang harus tersedia setiap

harinya, sehingga kelancaran kegiatan ini dapat berjalan dengan

semestinya, serta memudahkan para karyawan dalam

menjalankan aplikasi pengolahan data peralatan ini dalam

mensukseskan kegiatan pengorganisiran dan pengolahan

peralatan.

c. Mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat

mengenai data-data informasi tentang manajemen data peralatan

kepada karyawan yang terkait serta meningkatkan kelancaran

kinerja kegiatan yang lebih optimal ke depannya.


7

Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca

sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki minat dan

kepentingan yang sama.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta

mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk

mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode

tertentu sesuai dengan tujuannya. Adapun metode yang peneliti gunakan

dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :

a. Studi Lapangan

Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk

memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik

yang ditempuh adalah :

1) Observasi/ Pengamatan

Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau

dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu

kegiatan yang sedang dilakukan oleh karyawan teknisi, bagian

operasional dan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Perasada,

sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang

mendukung kebenaran.
8

2) Wawancara

Wawancara langsung pada karyawan yang bertugas pada

bagian gudang PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan

informasi dan data beserta keterangan-keterangan yang

dibutuhkan sehingga peneliti dapat mencatat hal-hal yang

penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penelitian

skripsi ini.

3) Kuesioner

Melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar

yang berisi pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik

penelitian meliputi permasalahan sistem berjalan dan kebutuhan

pengembangan sistem sebagai pelengkap data dari hasil

wawancara dan observasi.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber

media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan

pembahasan masalah, serta beberapa sumber dari jurnal, dan buku-

buku referensi.

c. Studi Lileratur Sejenis

Pengumpulan data dengan cara mengambil perbandingan dari

skripsi-skripsi sebelumnya yang satu tema atau literatur yang

berkaitan dengan tema penelitian.


9

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan untuk

mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi

waterfall menggunakan pemodelan berorientasi objek, di antaranya

(Whitten, 2007):

complete
system
initiation

complete
system
analysis

complete
system
design the entire
information
complete results system
system in
implementatio
n

Gambar 1.1 Pengembangan dengan strategi waterfall


(Sumber: Whitten, 2004)

a. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi

dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut.

b. System analysis, yaitu membuat analisa dan memahami Sistem

Pergudangan yang sedang berjalan, mulai sistem kerja

Karyawan Teknisi dalam booking, menjalankan Surat Perintah

Kerja (SPK), sampai pengembalian peralatan


10

c. System design, yaitu mengidentifikasi solusi yang terbaik.

Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain

pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan

dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi pendaftaran

berbasis web. Tools yang akan digunakan dalam pemodelan

sistem adalah UML (Unified Modeling Language).

d. System implementation, yaitu membuat sistem informasi dengan

software pendukung. Software yang digunakan adalah XAMPP

versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web

server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL

versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, peneliti juga

menggunakan Edit Plus 2 sebagai software editor dan Adobe

Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji

sistem informasi yang telah dibuat.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian dalam penelitian skripsi ini disusun dalam lima bab

dimana masing-masing bab saling berhubungan. Adapun peneliti membagi skripsi

ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.


11

BAB II LANDASAN TEORI

Bab menguraikan teori yang dapat digunakan ataupun diterapkan

dalam penelitian skripsi ini, yaitu, Konsep Dasar Sistem Informasi,

Konsep Dasar Jaringan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi

Pergudangan, Pengembangan Sistem, UML dan perangkat Lunak

Penunjang (PHP, MySQL, Browser dan Adobe Potoshop).

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti

dalam menyusun skripsi ini, seperti metode pengumpulan data dan

metode perancangan pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan Sistem

Informasi Pergudangan berbasis jaringan pada PT. Interkoneksi

Persada, seperti gambaran umum perusahaan, analisis sistem yang

sedang berjalan dan pengembangan sistem yang baru dengan

membuat pengembangan aplikasi sistem informasi Pergudangan

berbasis jaringan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang terdiri atas

kesimpulan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Selain itu,

peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat untuk kemajuan

perusahaan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem

(Jogiyanto, 2005), yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai berikut: ” Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Gerald, 1991)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau

elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:

a. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran. (Davis, 2005)

b. Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. (Lucas,

2008)

c. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, 2006)

12
13

d. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Murdick,

2004)

1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem

(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process)

dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

2. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Sistem abstrak dan Sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik, dan sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik.

b) Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam, tidak dibuat manusia, dan sistem buatan manusia

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.


14

c) Sistem tertentu dan Sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi, dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi

pada masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung

unsur probabilitas.

d) Sistem tertutup dan Sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, dan sistem

terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

2.1.2 Pengertian Informasi

1. Data versus informasi

Data adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan

transaksi yang direkam, diklasifikasi, dan disimpan, tetapi tidak diolah

untuk tujuan tertentu. Data dapat berbentuk numerik, alfanumerik, gambar,

atau suara. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga didapatkan

maksud dan nilai untuk penerima. (Turban, 2004)

Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the

description of things and events that we face), (Ladjamudin, 2005). Definisi

data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan

suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa


15

suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan

terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor

tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.

Gordon B. Davis (2005) mendefinisikan informasi sebagai data yang

telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi

penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan

datang. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di

dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2. Siklus informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,

perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi.

Input Proses Output


(Data) (Pengolahan Data) (Informasi)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

3. Kualitas informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005), agar

informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi


16

harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat

karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi

kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat

merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada

penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang

tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan

landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu

dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai

sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika

ditujukan pada ahli teknik perusahaan.

4. Nilai informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar

informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,

tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan

analisis cost effectiveness atau cost benefit.


17

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Definisi sistem informasi yaitu: sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan. (Jogiyanto, 2005).

Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyajikan, menganalisa,

dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, 2004). Seperti

sistem lain, sistem informasi meliputi input (data, instruksi) dan output (laporan,

kalkulasi). Sistem informasi memproses input menggunakan teknologi seperti

komputer dan menghasilkan output yang dikirim ke user atau sistem lain melalui

jaringan elektronik. Mekanisme feedback mengontrol operasi yang ada. Seperti

sistem lain, sistem informasi juga terdiri dari people, prosedur, dan fasilitas fisik

yang dioperasikan dalam environment.

Menurut Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang,

data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang

diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.


18

Inputs Processing Outputs


Bussiness Problems : Programs Solutions :
Data People Reports
Information Equipment Graphics
Instructions Storage Calculations
Opportunities Voices
Tactics

Control Feedback
Decision Makers
Auto-Control

Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi (Whitten, 2004)

Komponen dasar sistem informasi:

a. Hardware, yaitu devices seperti processor, monitor, keyboard, dan

printer.

b. Software, yaitu program yang menggunakan hardware untuk

memproses data.

c. Database, yaitu kumpulan dari file, tabel, relasi, dan sebagainya, yang

menyimpan dan mengasosiasikan data.

d. Network, sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh

komputer yang berbeda.

e. Procedures, yaitu instruksi yang menjelaskan bagaimana

mengkombinasikan komponen-komponen sebelumnya dalam

memproses informasi dan menghasilkam output yang diinginkan.

f. People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan

sistem, atau menggunakan output sistem.


19

2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer

2.2.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-

program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan

sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan

sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri atas

lebih satu komputer yang saling berhubungan (Kristanto, 2003)

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat

jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau

lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam

prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi

perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan

(Kadir, 2003). Contoh jaringan komputer diperlihatkan pada Gambar2.3.

Modem

Hard Disk

CD-ROM Drive
Printer

Scanner

Gambar 2.3 Jaringan Memungkinkan Berbagi Data (Kadir, 2003)


20

2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi

secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju

ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi (Kristanto, 2003).

2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada

jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan

(Kristanto, 2003).

1. Jaringan Untuk Perusahaan atau Organisasi

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi,

ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource

sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media

komunikasi (Kristanto, 2003).

a. Resource Sharing

Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat

digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh

oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi Resource Sharing adalah suatu

usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

b. Reliabilitas Tinggi

Yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi

masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena


21

perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat

mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat

menggantikannya.

c. Lebih Ekonomis

Komputer kecil memiliki rasio harga atau kinerja yang lebih

baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe

memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan

komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih

mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini

menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang

terdiri komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan

mainframe.

d. Skalabilitas

Yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara

berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya

menambahkan sejumlah prosesor. Sebuah jaringan komputer mampu

bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai

yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau

lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam

menyusun laporan.
22

2 Jaringan Untuk Umum

Terdapat tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer

pada perorangan yaitu: (Kristanto, 2003)

a. Akses ke informasi yang berada di tempat yang jauh.

Seperti teknologi internet yaitu dapat mendownload berita-berita

di koran, dan juga dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui

internet dengan fasilitas electronic commerce (e-commerce).

b. Komunikasi orang-ke-orang

Dengan internet kita bisa melakukan komunikasi dengan banyak

orang melalui fasilitas electronic mail (e-mail), dan juga

memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay dengan

menggunakan teknologi Video conference.

c. Hiburan Interaktif

Seperti fasilitas video on demand merupakan daya tarik dari

jaringan komputer, di mana kita dapat memilih film atau acara televisi

dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita.

3 Masalah Sosial Jaringan

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan

masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala

penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa

memandang status sosial, usia, jenis kelamin (Kristanto, 2003).


23

2.2.4 Macam Jaringan Komputer

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua

klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak (Kristanto,

2003). Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu: (Kristanto,

2003)

1. Jaringan broadcast

Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh

semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut

paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin

lainnya. Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara

geografis cenderung memakai broadcasting.

2. Jaringan point-to-point

Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.

Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada

jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin

perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda

jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada

jaringan point-to-point. Berbeda dengan jaringan broadcast, jaringan point-

to-point ini digunakan untuk jaringan yang lebih besar.

Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah

didasarkan pada jaraknya yang dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu:

(Kristanto, 2003)
24

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di

dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa

kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan

komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan

atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya

printer, scanner) dan saling bertukar informasi.

Workstation Workstation

LAN

Laser Printer
IBM Compatible

Workstation
Workstation

Gambar 2.4 Local Area Network (LAN) (Kristanto, 2003)

LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga

karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

1) LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa

waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat

diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya,

menyebabkan adanya kemungkinan menggunakan jenis

desain tertentu.

2) LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel

tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10

sampai 100 Mbps (mega bit/ detik) dengan delay rendah


25

(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan

yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada

kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/ detik.

Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, LAN dapat

digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu: (Kristanto, 2003)

a) Low Speed PC Network

Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang

dari 1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal komputer.

b) Medium Speed Network

Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network

berkisar antara 1-20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mini

komputer.

c) High Speed Network

Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari

20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe komputer.

2.2.5 Topologi Jaringan

Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu

jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: bus, cincin, dan bintang

(Kadir, 2003).
26

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui

kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika

seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan

tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam

pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer

pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

Bus

Gambar 2.5 Topologi Bus (Kadir, 2003)

Topologi bus memiliki kelemahan sebagai berikut:

a. Jika kabel utama (bus) putus, maka semua komputer tidak bisa saling

berhubungan.

b. Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan, pencarian

penyebab masalah menjadi sangat sulit.

c. Jika banyak komputer yang aktif (mengirimkan pesan) akan sering

terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data

menjadi lambat.
27

Kelebihan topologi bus sebagai berikut:

a. Instalasi mudah

b. Biaya murah

Topologi bus biasanya digunakan untuk LAN dengan jumlah komputer

yang sedikit. Misalnya, bisa digunakan pada warnet.

2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan

2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem yaitu menyusun sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem

yang telah ada dengan harapan bahwa sistem yang baru dapat mengatasi sistem

yang lama. (Mcleod, 2006).

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah ada.

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan

terjadi peningkatan-peningkatan ini antara lain: (Mcleod, 2006)

1. Performance (Kinerja), yaitu terjadi peningkatan terhadap kinerja

(hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

2. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu

saat tertentu.
28

3. Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian

untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta

kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.

4. Service (pelayanan), bagaimana peningkatan terhadap pelayanan yang

diberikan oleh sistem.

2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan

1. Pengertian Pergudangan

Pergudangan adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui

keinginan suatu perusahaan di dalam mencapai kebutuhan akan barang

tersebut (Suhendar, 2000).

“Pergudangan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang

dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan, yang terdiri atas

barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama

periode normal perusahaan” (Jusup, 2001).

“Pergudangan adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam

kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur,

pergudangan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk

diproduksi”. Hakikat dari barang yang diklasifikasikan sebagai inventori

berbeda, sesuai dengan lingkup aktifitas perusahaan dan dalam beberapa

kasus termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai

pergudangan (Skousen, 2001).


29

“Pergudangan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala

sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam

antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”(Handoko, 2000).

Pergudangan adalah suatu tempat dimana sistem persediaan barang

dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bagi kegiatan bisnis

suatu perusahaan (Frengky, 2000).

Pergudangan adalah suatu penyimpanan persediaan material atau

sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002).

2. Jenis-jenis Pergudangan

Ditinjau dari jenis dan posisi barang dikelompokkan dalam

pergudangan: (Frengky, 2000)

a. Bahan baku (Raw Materials Stock).

b. Bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase

Parts/Components Stock).

c. Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supplier Stock).

d. Barang setengah jadi atau dalam proses (Work in Process /

Progress Stock).

e. Barang jadi (Finished Good Stock).

3. Fungsi Pergudangan

Pergudangan berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam

perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel.


30

4. Prioritas Dalam Pergudangan

Adapun tiga prioritas utama yang dibutuhkan pada suatu sistem

pergudangan di antaranya: (Pranata, 2004)

a. Priority units, artinya penentuan skala yang menekankan pada

satuan suatu barang.

b. Priority price, artinya penentuan skala prioritas yang

menekankan pada jumlah harga dari suatu barang.

c. Priority order, artinya penentuan skala prioritas yang

menekankan pada jumlah barang yang dipesan sesuai dengan

kebutuhan.

5. Biaya Pergudangan

Suatu biaya yang timbul dari adanya pergudangan adalah:

a. Biaya pemesanan (ordering costs)

b. Biaya yang terjadi dari adanya inventori (inventory carrying costs)

c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)

d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs);

1) Penyelarasan antara produksi dan distribusi,

2) Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi, dan

3) Pemanfaatan potongan harga karena kuantitas pembelian.


31

2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan

“Sistem Informasi Pergudangan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan

dan memelihara data yang menjelaskan mengenai pergudangan dan persediaan

barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi

kepada pemakai” (Mcleod, 2006).

“Sistem informasi pergudangan adalah sistem yang menyediakan informasi

mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002).

2.4 Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau

suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan

berkonteks, yang berpaut dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah

suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat

unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan, (Jogiyanto, 2006).

Penelitian ialah suatu kegiatan mengaji secara teliti dan teratur dalam suatu

bidang ilmu menurut kaidah/metode tertentu, (Jogiyanto, 2006). Jadi metode

penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam jangka

waktu yang ditentukan, dengan menggunakan metode ilmiah, serta aturan yang

berlaku, (Jogiyanto, 2006).


32

2.4.1 Metode Pengumpulan Data

1. Studi Lapangan

Penelitian yang dilakukan dilapangan atau tempat objek penelitian

untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan, adapun metode

pengumpulan data pada studi lapangan adalah sebagai berikut: (Gulo, 2005)

a. Observasi/ Pengamatan

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penliti

dengan mengamati dan mencatat berbagai data yang diperlukan terkait

permasalahan penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan

pula untuk mendapatkan adata dari narasumber yang berkaitan dengan

penelitian.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik untuk mendapatkan data terkait

topik penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan

observasi dan wawancara pada data dan pendapat dari responden-

responden yang dipilih berkaitan dengan topik penelitian.


33

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber buku

referensi, media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan

pembahasan masalah.

3. Studi Literatur Sejenis

Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan yang mencakup:

memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan

menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai

landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan

(Sudrajat, 2005). Maksud dari kajian literatur adalah mencari teori atau

landasan berpikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah.

Sumber literatur yang dipergunakan didalam penulisan skripsi ini

adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah.

Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah

yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi

sistem yang telah dirancang.

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang

dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses

bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik

umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi
34

mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem-

solving secara umum: (Whitten, 2004)

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami dan menganalisa masalah.

c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

e. Merancang solusi yang telah dipilih.

f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.

g. Mengevaluasi hasil

Untuk mempermudah pendekatan problem-solving, terdapat empat tahapan

yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu system

initiation, system analysis, system design dan system implementation (Whitten,

2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan

proses pengembangan sistem.

Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving


dan Proses Pengembangan Sistem
Proses Pengembangan General Problem-Solving
Sistem
System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat
rencana untuk menyelesaikan masalah
tersebut).
System analysis 2. Memahami dan menganalisis masalah.
3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik.
5. Merancang solusi yang telah dipilih.
System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang telah
dipilih.
7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak
terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2).
(Whitten, 2004)
35

1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan

membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam

system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan

anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai

gambaran keuntungan dari proyek.

2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisa masalah. Selain

itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan.

System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan

peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi.

System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah

yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.

3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih

solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih.

System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis

komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.

4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah

dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.

System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses

pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan

membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem

informasi.
36

Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai

pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven, pendekatan model-

driven memiliki berbagai pemodelan (Whitten, 2004), di antaranya:

a. Pemodelan proses

Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan

model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang

efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini

memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram

(DFD) untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System

design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke

dalam model proses yang disebut Stucture Chart untuk

mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

b. Pemodelan data

Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data

requirement dari model bisnis dan desain database system untuk

memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak

ditemui adalah Entity Relationship Diagram (ERD).

c. Pemodelan objek

Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan

proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek

adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek

dan interaksinya.
37

2.5 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang

berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,

membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software

berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan

sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-

kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-

komponen yang diperlukan dalam sistem software (Munawar, 2005).

Pendekatan analisa & perancangan dengan menggunakan model OO mulai

diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat

itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang

menggunakaan metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara 1989

hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co., dikenal

dengan OOSE (Object-Oriented Software Engineering), serta James Rumbaugh

dari General Electric, dikenal dengan OMT (Object Modelling Technique).

Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak

adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu

ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk

mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model

bahasa yang uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language)

dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.


38

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika

Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode

yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru

dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release

pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan

UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga

muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998

UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management

Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime

Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group

(OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi

object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram

yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam

memodelkan sistem.( Whitten, 2004) Namun, pada pengembangan sistem ini

hanya menggunakan beberapa diagram seperti:

2.5.1 Use-Case Model Diagram

Use-Case Diagrams, menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal

sistem dan user. Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat

menurut pandangan orang yang berada di luar sistem (actor). Diagram ini

menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem


39

berinteraksi dengan dunia luar. Pada tahap analisa, Use case Diagram sangat

berperan untuk menemukan requirement sistem dan untuk memahami bagaimana

sistem seharusnya bekerja. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau

beberapa use case diagram. Sebuah use case diagram melukiskan:

1. Actor

Actor merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan

pengguna aplikasi atau apapun yang berinteraksi dengan sistem untuk

mengolah informasi. Actor bisa berupa orang, hardware, atau sistem

informasi lain yang berinteraksi dengan use case.

2. Use case

Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif user eksternal

dengan cara yang mereka pahami. Use case dibuat berdasarkan

proses-proses yang dilakukan untuk kepentingan actor untuk

menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana

aplikasi mengerjakannya (logical).

3. Relationship

Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol pada

use-case diagram. Makna dari relationship berbeda, tergantung pada

bagaimana garis lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang

dihubungkan. Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use-case

diagram:
40

a. Association

Association merupakan relationship antara actor dengan use case,

digambarkan sebagai sebuah garis lurus tanpa putus antara actor

dan use case.

b. Extends

Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan antar use case

yang menunjukkan bahwa satu use case merupakan fungsionalitas

dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi.

c. Uses (includes)

Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya

meliputi fungsionalitas dari use case lainnya.

d. Depends on

Hubungan depends on sangat membantu untuk mengetahui use

case mana yang memiliki ketergantungan pada use case lainnya

yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan.

e. Inheritance

Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor

menggunakan use case yang sama.

Setiap use case pada use case diagram dijelaskan secara detail pada

documenting abstract and extension use-case narratives. Simbol-simbol yang

digunakan dalam use case model diagram dapat dilihat pada halaman Daftar

Simbol.
41

2.5.2 Class Diagram

Class diagram digunakan untuk memvisualisasikan struktur object dari

suatu sistem. Class diagram menunjukkan object classes pada sistem yang terdiri

dari hubungan antar object classes. Ada tiga jenis relasi penting yang

menghubungkan object classes, yaitu:

a. Association

Association merupakan suatu relationship antar dua atau lebih

classifier yang menyangkut hubungan antar instance.

b. Agregation

Agregation merupakan bentuk lain dari association yang menerangkan

hubungan whole-part antara agregate class dan component part.

c. Generalization

Generalization merupakan sebuah taxonomic relationship antara class

yang lebih umum dengan class yang lebih khusus.

Simbol-simbol yang digunakan dalam class diagram dapat dilihat pada

halaman daftar simbol.

2.5.3 Sequence Diagram

Sebuah sequence diagram merupakan gambaran secara grafis dari sebuah

skenario yang menunjukkan interaksi objek dalam sebuah urutan waktu – apa

yang terjadi pertama kali dan apa yang terjadi berikutnya. Diagram ini secara

khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap


42

demi tahap apa yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu di dalam

use case. Diagram ini sangat diperlukan pada tahap analisa atau tahap awal desain

sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram dapat dilihat

pada halaman daftar simbol.

2.5.4 Statechart Diagram

Statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan

bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam

class diagram menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, statechart

diagram digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem. Simbol-

simbol yang digunakan dalam statechart diagram dapat dilihat pada halaman

daftar simbol.

2.5.5 Activity Diagram

Diagram ini memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan

urutan aktivitas dalam suatu proses untuk dapat memahami proses secara

keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan

perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana prilaku dalam berbagai use case

berinteraksi. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram dapat dilihat

pada halaman Daftar Simbol.


43

2.6 Database dan DBMS (Database Management System)

2.6.1 Database

Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi,

database tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat

dihubungkan dengan record di dalam file lain.( Whitten, 2004). Selain itu,

database juga didefinisikan sebagai kumpulan dari item data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah

skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan

software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.(Irmansyah, 2003)

Database diperlukan karena:

a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena

merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

b. Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada waktunya dan

relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

c. Mengurangi duplikasi data.

d. Hubungan data dapat ditingkatkan.

e. Mengurangi pemborosan tempat penyimpanan luar.


44

database

file

record

field data/item

characters

Gambar 2.6 Jenjang data (Irmansyah, 2003)

Keterangan Gambar 2.6:

a. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa

karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special

characters) yang membentuk suatu item data/field.

b. Field merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan

suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain

sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Jenis-jenis

field yang dapat disimpan (Whitten, 2004):

1) Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah

record di dalam sebuah file.

2) Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam

file yang berbeda di dalam sebuah database.

3) Descriptive field adalah field yang bukan kunci.


45

c. Record merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu record.

Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan

dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap

record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.

d. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan

data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang

semua mata pelajaran yang ada. Di dalam sistem database, file biasa

disebut dengan tabel. Jenis-jenis file dan table konvensional (Whitten,

2004):

1) Master files adalah tabel yang record-nya relatif tetap. Sekali

record ditambah ke master file, record akan tersimpan di dalam

sistem. Meskipun values of fields pada sebuah record diubah,

tetapi individual record-nya tetap tersimpan. Contoh master files

yaitu customers, products dan suppliers.

2) Transaction files adalah tabel yang record-nya menggambarkan

business events. Dalam sistem informasi, transaction record

biasanya tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Contoh

transaction files yaitu orders, invoices dan registrations.

3) Document files adalah tabel yang berisi data historis. Document

files digunakan untuk memudahkan untuk retrieval dan review

tanpa regenerating dokumen.


46

4) Archival files adalah tabel yang berisi record file master dan

transaksi yang sudah dihapus dari online storage.

5) Table look-up files adalah tabel yang berisi data yang relatif

statis dan dapat di-share oleh aplikasi untuk menjaga konsistensi

dan meningkatkan performa. Contoh table look-up files sales tax

tables dan income tax tebles.

6) Audit files adalah tabel yang record-nya di-update untuk file

lain, khususnya master files dan transaction files.

2.6.2 DBMS (Database Management System)

Database Management System (DBMS) adalah software khusus yang

disediakan untuk membuat, mengakses, mengontrol dan mengelola database.(

Whitten, 2004). Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine

merespons command-command khusus untuk membuat database dan membuat,

membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database.

Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus

menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS

menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database. Hubungan

pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara:

a. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language).

b. Dengan menggunakan program aplikasi.


47

Beberapa Software Database, yaitu: Dbase, Foxbase, Foxpro,

Microsoft Access, File Maker Pro, DB2, Postgres/Ingres, Microsoft

SQL Server, Oracle, Power Builder, Sybase, MySQL, dsb.

2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System)

Relational Database Management System (RDBMS) adalah database yang

mengimplementasikan data sebagai bagian dari dua dimensi tabel yang terhubung

melalui foreign key ( Whitten, 2004). Selain itu, RDBMS juga diartikan sebagai

sekumpulan data yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil

informasinya bagi pengguna, dan data tersebut saling berhubungan.( Irmansyah,

2003). RDBMS merupakan suatu paket perangkat lunak yang kompleks

digunakan untuk memanipulasi database.

2.7 Perangkat Lunak Penunjang

2.7.1 Browser

Browser adalah sebuah program yang digunakan untuk menampilkan

halaman web (Prihatna, 2005). Browser berkomunikasi dengan web server melalui

protokol HTTP, yang membaca dan menerjemahkan bahasa HTML dan data

gambar untuk ditampilkan secara visual sehingga informasi yang ada dapat

dibaca. Cara kerja browser yaitu dengan membaca dokumen HTML yang diambil

dari web server melalui ISP sebagai koneksi internet, kemudian ditampilkan

melalui browser pada komputer.


48

ISP
HTML

Browser

Komputer
Server

Gambar 2.7 Cara Kerja Browser (Prihatna, 2005)

2.7.2 PHP (Personal Home Page)

PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa

scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server (Syukur,

2007). Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa

tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi

web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah,

yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama

seperti CGI (Common Gateway Interface).

PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada.

Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program

CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs
49

web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-

aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan

script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang

dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara

teknologi lama dan teknologi baru.

PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf.

Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya

untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup online-nya. Versi

pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai

Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser engine

(mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah

macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home

page, seperti buku tamu, pencacah dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis

ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2. FI (Form

Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang

menerjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page

Tools dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server

database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI

tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya

supaya bisa didukung oleh PHP.


50

2.7.3 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database

Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web,

terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik,

2005). Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi

Windows.

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk

digunakan, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. Software database MySQL kini

dilepas sebagai software manajemen database yang open source, sebelumnya

merupakan software database yang shareware. Database MySQL tersedia secara

bebas cuma-cuma dan boleh digunakan oleh setiap orang, dengan lisensi open

source GNU General Public License (GPL) ataupun lisensi komersial non-GPL.

Keistimewaan-keistimewaan MySQL (Sidik, 2005):

a. Portability; MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem

operasi.

b. Open source; MySQL didistribusikan secara open source (gratis), di

bawah lisensi GPL.

c. Multiuser; MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu

yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

d. Performance tuning; MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana.


51

e. Column types; MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.

f. Command dan functions; MySQL memiliki operator dan fungsi secara

penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

g. Security; MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level

subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan

yang mendetail serta password terenkripsi.

h. Scalability dan limits; MySQL mampu menangani database dalam

skala besar.

i. Connectivity; MySQL dapat melakukan koneksi dengan client

menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes

j. Localisation; MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code)

pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

k. Interface; MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan

bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

l. Clients dan tools; MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat

digunakan untuk administrasi database.

m. Struktur tabel; MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE.


52

2.7.4 Adobe Photoshop

Adobe Photoshop™ merupakan salah satu program pengolah gambar

standar profesional ( Sutarto, 2003). Adobe Photoshop menyediakan tool-tool

yang terintegrasi dan tertata secara praktis untuk menciptakan dan menghasilkan

karya dalam bentuk vektor dan teks yang sempurna. Bentuk grafik yang

berdasarkan vektor dan teks bisa ditransfer menjadi image yang berdasarkan pixel

untuk mendapatkan efek desain yang lebih sempurna.

Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ( Sutarto, 2003)

Keterangan Gambar 2.8:

A. Toolbox, berisi berbagai macam tools yang digunakan untuk

melakukan manipulasi image.

B. Tool Option Bar. Hampir semua tool pada toolbox memiliki options,

yang ditampilkan pada Tool Option Bar. Options tersebut digunakan

untuk mengatur nilai parameter dari tool yang sedang aktif atau dipilih.

C. View area. Bagian ini digunakan untuk menampilkan image yang

sedang dikerjakan.
53

D. Menu, berisi semua perintah yang dapat digunakan untuk bekerja pada

Adobe Photoshop.

E. Status Bar, berisikan keterangan mengenai toolbox yang sedang aktif,

serta keterangan image yang sedang aktif.

F. Palette, berguna untuk memudahkan dalam navigasi maupun editing

image.

G. Palette well, digunakan untuk memudahkan dalam pengaturan palette.

Namun palette well hanya tersedia jika resolusi layar lebih besar dari

800 x 600 (resolusi minimal yang disarankan adalah 1024 x 768).

2.8 Literatur Sejenis

Sumber penelitian literatur sejenis yang digunakan diantaranya adalah

skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang

Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang) yang dibuat oleh

Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom pada Tahun 2008 didapat beberapa data

seperti rancangan untuk user yang terbatas, belum adanya klasifikasi kode barang,

Server database yang memupuni.

Sedangkan skripsi dari Sdr.Wahyu Hadi Saputro S.Kom pada tahun 2009

dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada

PT. Lembalindo Tirta Anugrah. Mendapatkan data seperti belum maksimalnya

penggunaan database karena masih menggunakan Ms.Access 2003, serta aplikasi

yang menampilkan form laporan.


54

Dari skripsi-skripsi tersebut diperoleh gambaran sebagai berikut: latar

belakang permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup, metode pengumpulan

data, metode analisis data, dan metode perancangan data, serta kelebihan dan

kekurangan dari skripsi tersebut.

Tabel 2.2 Hasil Literatur Sejenis


N Judul Skripsi Penulis Metode Tool Kelebihan Kekurangan
o
Perancangan Teuku SDLC UML 1. Desain dan 1. Sistem yang
Sistem Syamsul (System (Unified pengembangan dirancang masih
Informasi Ramadhan Developme Modeling aplikasi yang user belum tepat guna,
Persediaan S.Kom nt Life Language) friendly sehingga karena proses
Barang Berbasis (Th. 2008) Cycle) dengan memudahkan data di sistem
1. Web Pada databasen dalam mengelola dengan proses
Program Non ya data dan informasi data di lapangan
Reguler mengunak yang kompleks. masih belum
Fakultas Sains an SQL 2. PHP (Personal sinkron, seperti
dan Teknologi Server Home Page) data-data dalam
UIN Jakarta 2000 memiliki aplikasi yang
kemampuan yaitu belum lengkap
disupport oleh sehingga akan
banyak database menyulitkan
sehingga membuat pembuatan
halaman web yang laporan yang
menggunakan data akan diajukan ke
dari database dapat pusat/rektorat.
dengan sangat 2. Belum
mudah dilakukan, lengkapnya fitur
dan sangat yang ada, seperti
membantu dalam klasifikasi kode
mengolah data-data barang standar
persediaan barang berdasarkan
pengkodean
Barang Milik
Negara:
mencakup lokasi,
pendistribusian,
dan kondisi
barang keluar,
datanya sangat
penting karena
merupakan
barang milik
negara yang akan
dipertanggungjaw
abkan.
3. Tidak adanya
perkiraan untuk
55

Safety Stock yang


sangat berguna
dalam sistem
persediaan
barang.
Pengembangan Wahyu SDLC DFD (Data 1. Sistem ini sudah 1. Sistem yang
Sistem Widodo (System Flow terintegrasi dirancang
Informasi Kurniawan Developme Diagram) perancangannya masih belum
Persediaan S.Kom nt Life & dengan para bisa memenuhi
Barang (Th. 2008) Cycle) databasen karyawan sehingga kebutuhan
2. Terdistribusi ya ERD dapat memudahkan perusahaan
(Studi Kasus : (Entity jalannya siiklus karena belum
PT.Master Relationshi persediaan barang. dirancang untuk
Centranusa p 2. Database yang kebutuhan
Cemerlang) Diagram) digunakan adalah banyak user.
SQL Server 2000 2. Bentuk dari
serta Crystal laporan yang
Report 8.5 untuk kurang efektif,
laporannya, sangat karena data-
mendukung untuk data yang
mengelola data dicantumkan
dalam jumlah kurang lengkap.
banyak.
Pengembangan Wahyu Waterfall DFD (Data 1. Mengantisipasi 1. Belum
Sistem Hadi Flow persediaan dengan maksimalnya
Informasi Saputro Diagram) adanya limit stok penggunaan
3. Persediaan S.Kom & sehingga dapat database karena
Bahan Baku (Th. 2009) databasen memudahkan user masih
Pada PT. ya ERD dalam melakukan menggunakan
Lembalindo (Entity pengadaan barang. Ms.Access
Tirta Anugrah Relationshi 2. Form laporan 2003 dan dapat
p dalam aplikasi diperkirakan
Diagram) yang tersusun bahwa akan
sistematis sehingga banyak bugs
akan sangat dan data yang
memudahkan user di kelola tidak
dalam mengelola banyak.
dan 2. Belum adanya
mempelajarinya. penghitungan
3. Desain dan aplikasi tentang
yang user friendly pengadaan
sehingga barang yang
memudahkan akan dibeli.
dalam mengelola
data dan informasi
3. Sistem yang
dirancang
yang kompleks.
masih belum
efektif karena
belum bisa
diakses oleh
user yang
banyak.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Studi Lapangan

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat berbagai hal

yang berhubungan dengan sistem kerja pergudangan di organisasi yang

menjadi obyek penelitian. Tujuannya adalah untuk memahami sistem

pergudangan yang berjalan. Observasi dilakukan selama 1 (satu) bulan

antara tanggal 15 Januari 2009 s.d 15 Maret 2009 (bukti terlampir).

Hasilnya adalah gambaran tentang sistem dan prosedur yang sedang

berjalan saat ini dan permasalahan-permasalahan yang sering muncul

berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data barang pada gudang.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan

secara lisan dan dijawab secara lisan pula (Jogiyanto, 2005). Pegawai yang

menjadi responden dalam teknik pengumpulan data ini adalah 2 orang

pimpinan perusahaan yaitu direktur utama dan manajer pergudangan,

Alasan pemilihan responden adalah karena mewakili pihak istitusi dan yang

terlibat dalam operasional pergudangan.

56
57

Wawancara pertama dilakukan kepada :

Nara Sumber: H. Ahmad Dahlan

Jabatan : Direktur

Tempat : PT. Interkoneksi Persada, Komplek Perkantoran

Mega Mall Ciputat Blok B No. 6, Jakarta

Waktu : Hari Senin, 16 Maret 2009 Jam 14.00-15.00 WIB

Tema : Sejarah dan Profil Perusahaan

Wawancara Kedua dilakukan kepada:

Nara Sumber: Teguh Taryono

Jabatan : Manajer Pergudangan

Tempat : PT. Interkoneksi Persada, Komplek Perkantoran

Mega Mall Ciputat Blok B No. 6, Jakarta

Waktu : Hari Selasa, 17 Maret 2009 Jam 15.30-17.00 WIB

Tema : Seputar pergudangan

Hasil wawancara ada pada berkas Lampiran yang sesuai dengan

aslinya.

3. Kuesioner

Peneliti melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar

yang berisi 8 pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik penelitian

meliputi permasalahan sistem berjalan, kebutuhan pengembangan sistem,

Kuesioner diberikan kepada 5 orang staff dan 25 karyawan teknisi.


58

Menggunakan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang telah

mendapat pengarahan dari penyusun kuesioner. Responden tinggal memilih

jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam kuesioner, sehingga

jawabannya terikat, responden tidak dapat memberikan jawabannya secara

bebas. Hasil Kuesioner dan pengolahan datanya ada pada Lampiran.

3.1.2 Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi

kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi.

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak

maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan dengan

topik dalam skripsi ini. Adapun 12 daftar buku yang menjadi referensi dalam

penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka.

3.1.3 Studi Literatur Sejenis

Adapun sumber penelitian literatur sejenis yang digunakan ada 3 jurnal

yang dipaparkan di akhir Bab II dan digunakan untuk peneliti melakukan

perbandingan data serta mengolah data sebagai pendukung peneliti untuk lebih

baik dari literatur sebelumnya.


59

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk

mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi

waterfall. Hal ini dikarenakan strategi waterfall mudah dipahami dan dilakukan.

Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential) menggambarkan bahwa tiap

tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan. Meskipun

pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama lain, seperti system design dapat

dimulai sebelum system analysis selesai. Dengan melakukan pengembangan

secara bertahap dan menyeluruh, diharapkan dapat meminimalkan kekurangan

sistem dan bisa lebih mengakomodasi kebutuhan user.

Metodologi pengembangan dengan strategi waterfall memiliki hubungan

dengan problem-solving (Whitten, 2004), seperti terlihat dalam Tabel 3.1:

Tabel 3.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving


dan Proses Pengembangan Sistem
Proses Pengembangan Sistem General Problem-Solving
System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga
membuat rencana untuk
menyelesaikan masalah tersebut).
System analysis 2. Memahami dan menganalisa masalah.
3. Mengidentifikasi solusi yang
diharapkan.
System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan
memilih solusi yang terbaik.
5. Merancang solusi yang telah dipilih.
System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang
telah dipilih.
7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak
terpecahkan, kembali ke langkah 1
atau 2).
60

Berikut adalah tahap metodologi pengembangan sistem yang penulis

lakukan:

3.2.1 System initiation

Dalam tahap ini ada beberapa poin penting yang perlu dilakukan dalam

pembuatan Sistem Informasi Pergudangan berbasis Jaringan pada PT.

Interkoneksi Persada, antara lain:

1. Identifikasi masalah, yaitu melakukan identifikasi terhadap masalah

yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.

2. Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang

akan dibangun.

3. Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini

dibangun.

4. Jadwal, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pembuatan

sistem, langkah demi langkah mulai dari system initiation sampai

system implementation.

3.2.2 Analisis Sistem

Pada tahap ini akan diuraikan mengenai:

1. Gambaran umum perusahaan, yaitu uraian singkat tentang profil PT.

Interkoneksi Persada.

2. Sistem yang sedang berjalan, yaitu uraian mengenai Sistem

Pergudangan PT. Interkoneksi Persada yang sedang berjalan.


61

Penulis menggunakan pemodelan berorientasi objek karena memiliki

beberapa kelebihan yaitu:

a. Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka hanya perlu

mengubah objek dan fungsinya yang dikehendaki tanpa akan

mempengaruhi objek lain yang tidak dikehendaki terjadinya

perubahan. Hal ini dikarenakan setiap objek berdiri secara mandiri.

b. Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka akan lebih mudah

mengubahnya, meskipun pada sistem informasi yang besar sekalipun.

Pemodelan sistem pada skripsi ini akan dilakukan dengan menggunakan

UML (Unified Modeling Language) sebagai tool-nya.

3.2.3 Perancangan Sistem (Design)

Dalam perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode OOA (Object

Oriented Analyst) dengan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools

untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. UML menyediakan diagram-

diagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram

adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen tertentu beserta hubungan-

hubungannya. Diagram penting karena diagram menyediakan representasi secara

grafis dari sistem atau bagiannya. Representasi grafis sangat mempermudah

pemahaman terhadap sistem. Dari teori tersebut, penulis lebih memilih UML

sebagai metodologi yang paling cocok dalam perancangan aplikasi sistem yang

berbuah software aplikasi Sistem Informasi pergudangan PT. Interkoneksi

Persada ini.
62

Pada perancangan aplikasi, penulis akan membuat diagram-diagram /

pemodelan yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Teknologi

pemodelan yang akan dipakai adalah Unified Modelling Language (UML).

Adapun diagram yang disediakan adalah: (Whitten, 2004)

a. Sequence Diagram

b. Use Case Model Diagram

c. Narasi Use Case

d. Statechart Diagram

e. Activity Diagram

f. Class Diagram

3.2.4 Implementasi Sistem

Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci,

maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat

banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas yang dimaksud berupa:

1. Pemrograman

Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan

intruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai

dengan maksud masing-masing intruksi (Kadir, 2003).

Pada tahap pemrograman, penulis menggunakan Software pendukung

yaitu XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web

server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi

5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, penulis juga menggunakan Edit Plus
63

2 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji

sistem informasi yang telah dibuat.

2. Pengujian

Adapun pada tahap pengujian, aplikasi yang telah selesai dirancang ini

nantinya melewati beberapa tahapan pengujian: (Whitten, 2004)

a. Pengujian unit secara individual terhadap semua program untuk

memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Jika terjadi

kesalahan, penulis akan berusaha mencari penyebabnya dan

proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan

debugging.

b. Pengujian sistem berupa fungsi-fungsi dalam sistem dan juga

kinerjanya diuji. Sistem divalidasikan terhadp spesifikasi

kebutuhan.

c. Pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dioperasikan

dengan melibatakan pemakai, pengembang sistem, personil

yang akan memelihara sistem, manajemen dan auditor internal.

Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa segala kebutuhan

telah terpenuhi.

d. Pengujian instalasi yaitu jika pengujian penerimaan dilakukan

sebelum sistem dipasang kelingkungan operasional, sistem perlu

diuji kembali setelah dipasang.

Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap

untuk dioperasikan.
64

Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai

pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven. Pendekatan model-

driven merupakan strategi pengembangan sistem yang menekankan pada

penggambaran model sistem untuk membantu dalam menganalisa masalah dan

memvisualisasikannya, mendefinisikan kebutuhan bisnis dan desain sistem

informasi.

Penulis menggunakan pendekatan model-driven karena memiliki beberapa

kelebihan, yaitu: (Whitten, 2004)

a. Spesifikasi kebutuhan lebih terakomodasi dan terdokumentasi dengan

baik dan benar.

b. Kebutuhan bisnis dan desain sistem lebih mudah untuk dimengerti

dengan gambar dari pada dengan kata-kata.

c. Pendekatan model-driven lebih mudah untuk mengidentifikasi,

mengonsep dan menganalisis solusi alternatif.

d. Sistem dapat dibangun dengan tepat sesuai kebutuhan user.

Pada pendekatan model-driven dikenal beberapa teknik pemodelan. Pemodelan

yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem ini adalah pemodelan

berorientasi objek. Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data

dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah

diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya.

Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada Gambar 3.1:


65

Complete
system Initiation

Complete
system Analysis

Complete
system Design

Result
Complete in The entire
system information
Implementation system

Gambar 3.1 Pengembangan dengan strategi waterfall


(Sumber: Whitten, 2004)

3.3 Kerangka Berfikir

Penyusunan tugas akhir Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan

Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada ini disusun melalui beberapa

tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam penulisan tugas

akhir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
66

Observasi

Studi Lapangan Wawancara

Kuesioner
Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka

Studi Literatur Sejenis


Olah Data Observasi di Bagian Pergudangan
PT. Interkoneksi Persada

Olah Data Wawancara Direktur dan Kabag.


Pergudangan PT. Interkoneksi Persada

Olah Data Kuesioner Kepada Karyawan


System Initation Teknisi dan Karyawan Pergudangan

Olah Data Studi Pustaka dan Studi Literatur


Sejenis

Analisis Proses Sistem Berjalan

System Analysis

Usecase Diagram Sistem Berjalan

Perancangan Proses
Kerangka Berfikir Bisnis Sistem Usulan
dengan metode
Pengembangan Use Case Diagram
Sistem Waterfall Sistem Usulan

Activity Diagram

Class Diagram
System Design

Sequence Diagram

State chart Diagram

Metode Pengembangan Sistem


Perancangan
Interface

PHP

Penulisan Scipt ( coding)


System
MySQL
implementation

Pengujian Black Box

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir (Logical Frame Work)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Initiation

4.1.1 Identifikasi Masalah

Dalam penggunaan sistem Pergudangan yang sedang berjalan pada bagian

Pergudangan PT. Interkoneksi Persada, terdapat beberapa kekurangan dan

kemungkinan terjadinya sistem error dalam pelaksanaannya seperti kesalahan

prosedur dan Input oleh Bagian Pergudangan pada saat karyawan teknisi

melakukan Booking, hal ini dikarenakan Bagian Pergudangan harus meng-Input

kembali data Booking dari form booking request dari Karyawan Teknisi (KT)

secara manual, penggunaan peralatan teknisi pada bagian pergudangan yang

kurang Karyawan Teknisi dan maksimal dikarenakan Karyawan Teknisi (KT)

tidak mengetahui kondisi peralatan teknisi yang akan dibooking, waktu dan tenaga

yang kurang efisien karena harus mondar-mandir antara Bagian Pergudangan dan

Bagian Operasional jika dilakukan menggunakan prosedur dari sistem yang

sedang berjalan.

Oleh karena itu diperlukannya suatu sistem peminjaman peralatan dan

pengambilan yang dapat meminimalisasi beberapa kekurangan dan kemungkinan

terjadinya sistem error dan human error seperti yang telah disebukan di atas, serta

dapat memudahkan pihak pergudangan dalam proses booking, peminjaman, dan

pengembalian peralatannya.

67
68

Pada bagian pergudangan sebenarnya sudah memiliki sistem peminjaman

yang sedang berjalan saat ini yang tidak terkomputerisasi, namun dikarenakan

sistem tersebut masih didominasi sistem manual dan yang artinya hanya berjalan

pada satu komputer saja dan tidak memiliki basis database sehingga masih

terdapat beberapa kekurangan. Adapun masalah yang menjadi latar belakang dari

pengembangan sistem ini, yaitu :

1. Kurang efisiennya tenaga yang digunakan Karyawan Teknisi (KT)

dan menyita waktu Karyawan Teknisi yang harus memberikan form

booking request ke Bagian Pergudangan, dan harus menunggu 1- 3

hari setelah penyerahan form tersebut untuk mendapat buku Karyawan

Teknisi booking sesuai prosedur yang sedang berjalan. Terlebih jika

karyawan pergudangan tersebut sedang tidak berada di kawasan

perusahaan, maka proses booking peralatannya akan mengalami

keterlambatan.

2. Kurang efekifnya kinerja Bagian Pergudangan yang harus meng-Input

antrian daftar booking peralatan yang terdapat pada form booking

request ke dalam aplikasi berbentuk excel yang kemudian memilih

peralatan mana saja yang dapat dibooking dan mencetak buku

karyawan teknisi booking nya untuk diserahkan kembali ke

pergudangan.

3. Proses Input daftar booking peralatan yang terdapat pada form

booking request ke dalam aplikasi excel yang harus dilakukan kembali

oleh Bagian Pergudangan, ditambah dengan antrian form booking


69

request yang dberikan Karyawan Tenisi (KT) dari berbagai macam

SPK membuat kurang efisiennya penggunaan waktu, serta dapat

memperbesar kemungkinan terjadinya human error seperti kekeliruan

data yang di-Input dari form booking request ke dalam aplikasi yang

sedang berjalan.

4. Kurang tahunya Karyawan Tenisi (KT) mengenai Informasi kondisi

peralatan yang akan dibooking menyebabkan jika stok peralatan yang

dibooking habis, maka pihak pergudangan harus menyewa/membeli

peralatan dari perusahaan partnership, sehingga peralatan yang

seharusnya dapat dijadikan alternative tanpa harus menyewa dari

perusahaan partnership menjadi kurang dimaksimalkan.

4.1.2 Lingkup Sistem

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka peneliti

akan mengembangkan sistem pemakaian dan peminjaman peralatan pada bagian

pergudangan, mulai dari tahap booking peralatan teknisi hingga pada tahap

peminjaman dan pengembalian peralatan, serta pengelolaan peralatan termasuk

laporan yang terkait di dalamnya.

Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL

sebagai database-nya, dan dijalankan melalui jaringan. Selain itu, peneliti juga

tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem

ini secara terinci.


70

4.1.3 Tujuan

Sistem ini bertujuan untuk memberikan jalan keluar dari beberapa

permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya dan meminimalisasi

kemungkinan terjadinya human error serta memperlancar kegiatan peminjaman

peralatan karyawan teknisi mulai dari proses booking, peminjaman, hingga

pengembaliannya.

Dan diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan peralatan, waktu, dan

tenaga dari karyawan yang terkait (kabag. pergudangan, bagian pergudangan, dan

karyawan teknisi) agar lebih efisien.

4.1.4 Jadwal

Adapun jadwal pengembangan sistem dapat dilihat pada bagian Lampiran.

4.2 Analisis Sistem

4.2.1 Gambaran Umum

4.2.1.1 Profil Perusahaan

Dalam era kompetisi yang sangat ketat saat ini, dibutuhkan efesiensi biaya

produksi, salah satunya adalah dari sisi SDM, untuk itu PT. Interkoneksi Persada

lahir dalam bidang ini. Bagi pelanggan yang membutuhkan mitra dalam pekerjaan

lapangan yang ruang lingkupnya telekomunikasi dan internet, inilah kemudian

yang melatar belakangi PT. Interkoneksi Persada lahir.

Berbekal pengalaman selama tujuh tahun, tepatnya pada tanggal 15 Februari

2001 perusahaan ini dibentuk oleh Bapak H. Dahlan dan H. Widoyo, S.Kom
71

dengan beberapa kolegannya yang berasal dari PT Lintasarta. Perusahaan ini

kemudian banyak merekrut alumni- alumni Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)

karena memang sebagian funding father perusahaan ini adalah eks. Dari PNJ.

telah menangani banyak perusahaan maka PT. Interkoneksi Persada akan

memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberi nilai tambah untuk

perusahaan client.

Didukung jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia maka kami dapat

memberikan benefit kepada pelanggan dalam hal penghematan biaya. PT.

Interkoneksi Persada mampu memiliki jaringan anak cabang perusahaan di

seluruh nusantara dengan colegant dan client perusahan- perusahaan besar seperti:

PT. Aplikasi Lintasarta, PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), PT. Spekaryawan

Teknisirum, PT. Primakom, PT. Satkomindo Mediyasa, PT. Tangara Mitrakom,

PT. Indonet, PT. Patrakom, PT. Infokom Elekaryawan Teknisirida, dan lain- lain.

1. Sekilas PT. Interkoneksi Persada

PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahan yang bergerak dalam

bidang telekomunikasi, bertekad untuk menjadi salah satu perusahaan yang

berpengaruh dalam perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang

pesat pada saat ini dan yang akan datang dengan didukung oleh sumber daya

manusia yang berpengalaman dan ditunjang dengan peralatan yang cukup

memadai, serta harga yang kompetitif, kami bertekad memberikan

pelayanan yang terbaik untuk seluruh pelanggan.


72

PT. Interkoneksi Persada memberikan kepuasan pelanggan untuk jasa

instalasi antena dan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan VSAT,

Radio Link, Wireless dan Wireline dengan di dukung jaringan yang tersebar

di seluruh Indonesia maka kami dapat memberikan benefit kepada

pelanggan dalam hal penghematan biaya. Kantor pusat PT. Interkoneksi

Persada berada di perkantoran Ciputat Mega Mall Jl. Ir. H. Juanda Blok B/6

Jakarta Selatan, kode pos: 15412, phone: +62-2174712346 (Hunting), fax:

+622174711355, alamat website: www.interkoneksi.co.id, alamat email:

info@interkoneksi.co.id.

2. Ruang Lingkup Kerja

a. Instalasi Wireless, VSAT, Radio Link dan Wireline.

Mencakup semua pekerjaan dari hasil survey dan instalasi,

hingga perangkat siap digunakan pelanggan.

b. Pemeliharaan Rutin Secara periodic.

Perusahaan akan mendatangi site/node anda, sehingga perangkat

anda akan lebih terjamin kualitas dalam jangka panjang.

c. Pencabutan Remote plus penyediaan gudang.

Selain perusahaan mengambil perangkat pelanggan yang sudah

tidak terpakai, perusahaan juga menyediakan gudang yang aman dan

luas.
73

d. Pemeliharaan Transmisi /Node.

Selain pemeliharaan node/site, perusahaan juga membantu

pelanggan untuk proyek pemeliharaaan BTS pelanggan.

3. Budaya Kerja PT. Interkoneksi Persada

Budaya kerja adalah suatu personality, dengan budaya akan

menunjukkan pada setiap orang siapa diri kita dan

bagaimana kita melakukan pekerjaan sehari-hari, bekerja dengan

profesional. Hal ini berarti menunjukkan bagaimana setiap individu

karyawan bertingkah laku bekerja, melakukan kerjasama tim, melakukan

pemecahan masalah (wint solusi), inovasi kerja, pelayanan (service)

terhadap klien, peningkatan produk efekfitas kerja dan pandangan terhadap

suatu kualitas produk. Semua karyawan PT. Interkoneksi Persada, baik

dari lini terdepan hingga lini belakang atau dari tingkat atas hingga terbawah

wajib untuk mengetahui bagaimana budaya kerja secara profesional dan

proposional diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari oleh seluruh para

karyawan . Budaya kerja adalah suatu sikap yang mencerminkan 4 (empat)

point utama, yaitu: Observasi, Analisis, Hipotesa, Konfirmasi/ Pengujian.

Dari keempat point tersebut, setiap karyawan teknisi melakukan

pekerjaan, melakukan pemecahan masalah dan bertingkah laku. Setiap

karyawan PT. Interkoneksi Persada harus melalui keempat tahapan atau

prosedur tersebut di atas dalam melakasanakan kebiasaan rutinitas

bekerjanya terutama para karyawan teknisi, sehingga para karyawan dalam


74

lingkungan PT. Interkoneksi Persada dapat bertindak dan berbicara

berdasarkan karyawan teknisi dan data yang didapat dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Gambar 4.1 Logo Perusahaan


(Sumber:Data Primer)

4.2.1.2 Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi perusahaan telekomunikasi yang berpengaruh secara global.

2. Misi

a. Menjadi mitra yang memberi solusi bagi pelanggan.

b. Memberikan kepuasan (service) pada pelanggan atas semua

dukungan teknis yang kita berikan kepada seluruh client.

c. Menjadi mitra bagi pelanggan dalam rangka memenuhi target

pelanggan.

d. Memberikan kepuasan bagi semua stake holder perusahaan.


75

4.2.1.3 Struktur Organisasi

H. Ahmad Dahlan
Direktur

Mardi Gunawan, ST Agung Wahyudi, ST Teguh Taryono Muhammad Ali, SE


KaBag. Operasional KaBag. HRD KaBag. Warehousing KaBag. Keuangan & Planning

Karyawan Staff Staff Staff Admin. Staff Staff Administrator


Teknisi Administratif Training Manajemen HRD Warehousing Warehousing Planning Accounting

Gambar 4.2 Struktur Organisasi


(Sumber: data primer tahun 2010)

4.2.2 Analisis Perbandingan Litelatur Sejenis

Pada literatur sejenis, yaitu skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem

Informasi Persediaan Barang Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa

Cemerlang)” yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom, dan pada

skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku

Pada PT.Lembalindo Tirta Anugrah” yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Hadi Saputro

S.Kom serta pada skripsi Sdr.Teuku Syamsul Ramadhan S.Kom dengan judul

“Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program

Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta” didapat beberapa

kekurangan dan kelebihan dari sistem Informasi tersebut, seperti pada Tabel 4.1:

Tabel 4.1 Hasil Literatur Sejenis


No Judul Skripsi Penulis Metode Tool Kelebihan Kekurangan

Perancangan Teuku SDLC UML 1. Desain dan 1. Sistem yang


Sistem Syamsul (System pengembangan dirancang masih
Informasi Ramadhan Developme (Unified aplikasi yang user belum tepat guna,
Persediaan nt Life Modeling friendly sehingga karena proses
76

Barang S.Kom Cycle) Language) memudahkan data di sistem


Berbasis Web dengan dalam mengelola dengan proses
Pada Program (Th. 2008) databasen data dan informasi data di lapangan
Non Reguler ya yang kompleks. masih belum
Fakultas Sains mengunak 2. PHP (Personal sinkron, seperti
dan Teknologi an SQL Home Page) data-data dalam
1. UIN Jakarta Server memiliki aplikasi yang
2000 kemampuan yaitu belum lengkap
disupport oleh sehingga akan
banyak database menyulitkan
sehingga membuat pembuatan
halaman web yang laporan yang
menggunakan data akan diajukan ke
dari database dapat pusat/rektorat.
dengan sangat 2. Belum
mudah dilakukan, lengkapnya fitur
dan sangat yang ada, seperti
membantu dalam klasifikasi kode
mengolah data-data barang standar
persediaan barang berdasarkan
pengkodean
Barang Milik
Negara:
mencakup lokasi,
pendistribusian,
dan kondisi
barang keluar,
datanya sangat
penting karena
merupakan
barang milik
negara yang akan
dipertanggungjaw
abkan.
3. Tidak adanya
perkiraan untuk
Safety Stock yang
sangat berguna
dalam sistem
persediaan
barang.

Pengembanga Wahyu SDLC DFD (Data 1. Sistem ini sudah 1. Sistem yang
n Sistem Widodo (System Flow terintegrasi dirancang
Informasi Kurniawan Developme Diagram) perancangannya masih belum
Persediaan nt Life dengan para bisa memenuhi
S.Kom
Barang Cycle) & karyawan sehingga kebutuhan
Terdistribusi databasen dapat memudahkan perusahaan
(Th. 2008)
(Studi Kasus : ya ERD jalannya siiklus karena belum
PT.Master (Entity persediaan barang. dirancang untuk
Centranusa Relationshi 2. Database yang kebutuhan
Cemerlang) p digunakan adalah banyak user.
2. Diagram) SQL Server 2000 2. Bentuk dari
serta Crystal laporan yang
77

Report 8.5 untuk kurang efektif,


laporannya, sangat karena data-
mendukung untuk data yang
mengelola data dicantumkan
dalam jumlah kurang lengkap.
banyak.
Pengembanga Wahyu Waterfall DFD (Data 1. Mengantisipasi 1. Belum
n Sistem Hadi Flow persediaan dengan maksimalnya
Informasi Saputro Diagram) adanya limit stok penggunaan
Persediaan sehingga dapat database karena
S.Kom
Bahan Baku & memudahkan user masih
Pada PT. databasen dalam melakukan menggunakan
(Th. 2009)
3. Lembalindo ya ERD pengadaan barang. Ms.Access
Tirta Anugrah (Entity 2. Form laporan 2003 dan dapat
Relationshi dalam aplikasi diperkirakan
p yang tersusun bahwa akan
Diagram) sistematis sehingga banyak bugs
akan sangat dan data yang
memudahkan user di kelola tidak
dalam mengelola banyak.
dan 2. Belum adanya
mempelajarinya. penghitungan
3. Desain dan aplikasi tentang
yang user friendly pengadaan
sehingga barang yang
memudahkan akan dibeli.
dalam mengelola
data dan informasi
3. Sistem yang
dirancang
yang kompleks.
masih belum
efektif karena
belum bisa
diakses oleh
user yang
banyak.

4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan

Proses peminjaman peralatan pada sistem yang sedang berjalan saat ini

dapat digambarkan dengan use case model diagram dan activity yang dilakukan

berdasarkan tahapan sebagai berikut:

1. Bagian Operasional membuat SPK, menentukan Karyawan Teknisi

(KT) dan jadwal pelaksanaan untuk melaksanakan SPK, setelah itu

dicetak dan diserahkan ke Karyawan Teknisi yang bersangkutan.


78

2. Setelah Karyawan Teknisi menerima SPK, Karyawan Teknisi

mengajukan permohonan booking peralatan teknisi dengan menulis

pada kertas form booking peralatan apa saja yang akan dipinjam dan

dikembalikan. Waktu pengambilan peralatan pinjaman minimal

adalah dua hari setelah booking dan maksimal satu bulan setelah

melakukan booking. Dan lamanya waktu peminjaman disesuaikan

dengan waktu pelaksanaan SPK. Kemudian dicetak dan diserahkan ke

Bagian Pergudangan untuk divalidasi.

3. Setelah bagian pergudangan menerima dokumen booking dari

Karyawan Teknisi, maka bagian pergundangan memeriksa

kebutuhannya sesuai stock peralatan di gudang dan memvalidasi,

kemudian menyerahkan ke Bagian Operasional.

4. Apabila terjadi kekosongan peralatan atau kesalahan booking maka

pihak Karyawan Teknisi diminta untuk merevisi booking dari Bagian

Pergudangan dan begitu oleh bagian operasional disaat validasi

perangkat teknisi untuk eksekusi SPK, apabila tidak sesuai maka

Bagian Operasional meminta revisi booking kepada Karyawan

Teknisi.

5. Setelah booking divalidasi Bagian Pergudangan, Karyawan Teknisi

membuat permintaan peralataan SPK untuk divalidasi ke Bagian

Operasional.
79

6. Bagian Operasional memvalidasi kebutuhan peralatan Karyawan

Teknisi untuk melaksanakan SPK yang diterima oleh Karyawan

Teknisi dari Bagian Operasional.

7. Setelah mendapatkan validasi dari bagian Operasional, Karyawan

Teknisi menyerahkan booking dan SPK ke Bagian Pergudangan untuk

dicarikan peralatan yang sudah tervalidasi oleh Bagian Pergudangan

dan Bagian Operasional.

8. Bagian Pergudangan mempersiapkan peralatan sesuai dengan request

booking data peralatan yang ada di dalam SPK dari Karyawan Teknisi

yang sudah tervalidasi oleh Bagian Operasional.

9. Bagian Pergudangan mempersiapkan dan menyerahkan peralatan-

peralatan booking sesuai dengan SPK dua hari setelah penyerahan

SPK ke Bagian Pergudangan, atau satu hari sebelum pelaksaan waktu

yang tercantuk di SPK.

10. Setelah SPK selesai, Karyawan Teknisi harus mengembalikan

peralatan ke Bagian Pergudangan sesuai dengan peralatan yang

tercantum dalam SPK. Bagian Pergudangan menerima pengembalian

dan mengecek peralatan dari Karyawan Teknisi sesuai SPK.

Kemudian mencatat data pengembalian peralatan.

11. Jika ditemukan peralatan yang rusak atau tidak sesuai dengan SPK

dan atau melampaui karyawan Teknisi batas pengembalian, maka

Karyawan Teknisi terblacklist selama Karyawan Teknisi tidak

mengganti atau mengembalikan sesuai SPK.


80

12. Jika peralatan yang dibutuhkan sesuai SPK ada yang kurang atau

hilang, maka bagian pergudangan membuat data request dan dicetak.

13. Bagian Pergudangan menyerahkan cetak data request ke Kabag.

Pergudangan untuk divalidasi. Kemudian bagian pergudangan

merevisi data request setelah divalidasi oleh Kabag. Pergudangan,

setelah itu melakukan pengadaan dan mencatat peralatan masuk.

14. Setiap berkala atau akhir bulan bagian pergudangan mencatat data

peralatan masuk dan keluar serta mencetaknya untuk membuat

laporan kepada Kabag. Pergudangan.

Berdasarkan proses pada sistem yang sedang berjalan Bagian Pergudangan

dapat diketahui actor dan use case yang ada dalam proses tersebut, yaitu :

Tabel 4.2 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang sedang Berjalan
No. Actor Description
1. Karyawan Teknisi Orang mengajukan Booking, revisi Booking, peminjaman dan
(KT) pengembalian peralatan pada bagian Pergudangan dalam
mensukseskan Surat Perintah Kerja (SPK).
2. Bagian Orang yang bertanggung jawab dan mengawasi terhadap
Operasional kegiatan Taryawan Teknisi pada kerja sesuai SPK. Dalam hal
ini memvalidasi pengajuan Karyawan Teknisi untuk
mengajukan permohonan Booking peralatan.
3. Bagian Orang yang melayani Karyawan Teknisi dalam melakukan
Pergudangan proses peminjaman peralatan, laporan terhadap Kabag.
Pergudangan.
4. Kabag. Orang yang bertanggung jawab dan mengontrol terhadap
Pergudangan kegiatan di Bagian Pergudangan
81

Pembuatan SPK

Buat SPK

<<extends>>

<<depands on>> Cetak SPK

Buat Booking Bagian


Operasional
<<extends>>

<<depands on>>
Cetak
Booking

Validasi
Booking

Peminjaman Peralatan <<depands on>>

Revisi
Booking
Menyerahkan
Karyawan
SPK <<depands on>>
Teknisi
<<extends>>
Buat Permintaan
Peralatan SPK
Mencari
Peralatan
<<depand on>> <<depands on>>

Validasi
Permintaan
Menyerahkan Peralatan SPK
Peralatan
<<extends>>

Mencatat Data Request


Peralatan
Keluar
Buat Data Request
<<depand on>>

<<extends>>
Mengembalikan <<depands on>>
Bag. Cetak Data
Peralatan
Pergudangan Request
<<extends>>

Mengecek Validasi Data


Peralatan Request
<<depands on>>
<<depands on>>
Revisi Data
Request
Mencatat
<<depands on>>
Pengembalian
Peralatan
Pengadaan
<<depands on>>
Mencatat
Catat Blacklist Peralatan
Masuk

Pembuatan Laporan
<<extends>>
KaBag.
Menerima Pergudangan
Buat Laporan
Laporan
Peralatan
Peralatan
Masuk
Masuk

Menerima
Buat Laporan <<extends>>
Laporan
Peralatan Peralatan
Keluar Keluar

Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang berjalan
82

Tabel 4.3 Data Use case Sistem Informasi Pergudangan yang Sedang Berjalan
No. Use case Name Description Actor
1. Buat Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
Karyawan Teknisi (KT) yang mengajukan Teknisi
pemesanan peralatan kepada Bagian
Pergudangan
2. Validasi Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan yang memvalidasi Pergudangan
Booking peralatan dari Karyawan Teknisi Dan
untuk mengajukan pemesanan peralatan Bagian
kepada Bagian Pergudangan dan bagian Operasional
Operasional (BO) memvalidasi Booking
peralatan untuk siap melaksanakan SPK.
Use case ini depands on use case Booking
3. Cetak Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
Karyawan Teknisi mencetak form Booking Teknisi (KT)
sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan SPK yang didapatkan
dari bagian Operasional. Use case ini
extends use case Booking
4. Buat SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Operasional membuat SPK untuk Operasional
Karyawan Teknisi melayani kebutuhan (BO)
Client
5. Cetak SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Operasional mencetak SPK untuk Operasional
diserahkan dan dilaksanakan oleh
Karyawan Teknisi.
6. Revisi Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
Karyawan Teknisi yang mengajukan Teknisi dan
revisi pemesanan peralatan kepada Bagian bagian
Pergudangan Pergudangan
7. Buat Permintaan Use case ini menggambarkan Kegiatan Karyawan
Peralatan SPK Karyawan Teknisi yang melakukan Teknisi dan
permintaan peralatan dengan menyerahkan Bagian
form bukti Booking ke Bagian Pergudangan
Pergudangan yang sudah divalidasi oleh
Bagian Operasional
8. Validasi Permintaan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Peralatan SPK Bagian Pergudangan yang mencatat data Pergudangan
peminjaman dan memberikan form dan
Booking ke Karyawan Teknisi. Bagian
Operasional
9. Menyerahkan SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
Karyawan Teknisi yang melakukan Teknisi
penyerahaan peralatan dengan
menyerahkan form ke Bagian Pergudangan
10. Mencari Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan yang menari Pergudangan
peralatan untuk kelengkapan SPK yg akan
dikerjakan oleh Karywan Teknisi (KT)
11. Menyerahkan Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan menyerahkan Pergudangan
peralatan sesuai SPK dari Karyawan
Teknisi
83

12. Mencatat Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian


Keluar Bagian Pergudangan mencatat seluruh Pergudangan
peralatan keluar yang dipakai untuk SPK
oleh Karyawan Teknisi
13. Mengembalikan Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
Peralatan Karyawan Teknisi untuk mengambilkan Teknisi
peralatan setelah menjalankan SPK
14. Mengecek Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan mengecek peralatan Pergudangan
setelah dikembalikan oleh Karyawan
Teknisi ketika selesai menjalankan SPK,
Use case ini extends use case
mengembalikan peralatan
15. Mencatat Pengembalian Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Peralatan Bagian Pergudangan yang mencatat Pergudangan
pengembalain peralatan dari Karyawan
Teknisi usai melaksanakan pengecekan
peralatan sehabis pelaksanaan SPK
16. Catat Blacklist Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan yang memblacklist Pergudangan
Karyawan Teknisi apabila ada
kekurangan, kehilangan dalam
pengembalian peralatan setalah
manjalankan SPK
17. Buat Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan yang melakukan Pergudangan
permintaan peralatan yang tidak ada di
gudang
18. Cetak Data Request Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan yang mencetak Pergudangan
seluruh data request yang sudah di Input .
Use case ini extends use case Buat Data
Request
19. Validasi Data Request Use case ini menggambarkan kegiatam Kabag.
Kabag. Pergudangan yang mevalidasi Pergudangan
Data request peralatan baru yang diajukan
oleh Bagian Pergudangan untuk
mengajukan permintaan peralatan teknisi.
Use case ini extends use case Data
Request
20 Revisi Data Request Use case ini menggambarkan kegiatam KaBag.
Kabag. Pergudangan yang merevisi Data Pergudangan
request peralatan baru yang diajukan oleh
Bagian Pergudangan untuk mengajukan
permintaan peralatan teknisi. Use case ini
extends use case Data Request
21 Melakukan Pengadaan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Peralatan Bagian Pergudangan dalam mengadakan Pergudangan
peralatan yang sudah divalidasi oleh
Kabag. Pergudangan.
22. Mencatat Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan dari Bagian
Masuk Bagian Pergudangan dalam mencatat Pergudangan
seluruh peralatan baru yang masuk sesuai
peralatan yang divalidasi oleh Kabag.
Pergudangan
84

23. Buat Laporan Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Masuk Bagian Pergudangan yang membuat Pergudangan
seluruh laporan peralatan masuk kepada
Kabag. Pergudangan. Use case ini extends
use case
24. Buat Laporan Peralatan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Keluar Bagian Pergudangan yang membuat Pergudangan
seluruh laporan peralatan keluar kepada
Kabag. Pergudangan. Use case ini extends
use case
25. Menerima Hasil Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
Peralatan Masuk Kabag. Pergudangan menrima hasil Pergudangan
laporan peralatan masuk dari bagian
pergudangan
26. Menerima Hasil Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
Peralatan Keluar Kabag. Pergudangan menerima hasil Pergudangan
laporan peralatan keluar dari Bagian
Pergudangan

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat menyimpulkan kekurangan dari

Sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu:

1. Proses booking peralatan masih dilakukan secara manual yang

memakan waktu dan tenaga dari Karyawan Teknisi di mana harus

datang ke Bagian Pergudangan untuk mem-booking peralatan dengan

menyerahkan form booking request dan menunggu satu hari untuk

mendapatkan booking form sebagai bukti bookingnya.

2. Proses Input data peralatan yang di-booking yang harus dilakukan

bagian Pergudangan untuk membuat booking form dapat

memungkinkan terjadinya human error seperti kekeliruan data yang

di-Input jika antrian form booking request sedang meningkat.

3. Dikarenakan Karyawan Teknisi tidak mengetahui kondisi peralatan

yang ingin di-bookingnya, dan jika peralatan di Pergudangan sedang

habis, Bagian Pergudangan harus meminjam peralatan ke Perusahaan

Partnership atau membelinya sesuai dengan permintaan Karyawan


85

Teknisi walaupun masih terdapat peralatan alternative yang mungkin

dapat digunakan untuk menggantikan peralatan yang habis tersebut.

4. Kabag. Pergudangan masih melihat laporan-laporan yang terkait

secara manual setiap bulannya, hal ini kemungkinan dapat

mengganggu kinerja dari kedua belah pihak bila sewaktu karyawan

Teknisi, Kabag. Pergudangan membutuhkan laporan di luar jadwal

penyusunan laporan tersebut.

Dari kesimpulan tersebut, peneliti dapat mengajukan solusi dalam

pengembangan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

1. Mengembangkan sistem peminjaman yang sedang berjalan menjadi

sistem pengambilan atau peminjaman peralatan berbasis web yang

dapat mempermudah Karyawan Teknisi fokus mengerjakan SPK

(Surat Perintah Kerja), dan Karyawan Teknisi dapat memilih peralatan

aternatif jika peraatan yang diinginkan tidak ada.

2. Dengan sistem berbasis jaringan ini, Bagian Pergudangan tidak perlu

lagi melakukan input data booking yang diajukan Karyawan Teknisi.

3. Kemudian Kabag. Pergudangan juga dapat melihat laporan-laporan

yang terkait secara langsung ke dalam sistem tanpa harus menunggu

setiap bulannya.
86

4.3 Sistem Design

4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan

Dari hasil analisa sistem yang telah dilakukan di atas, maka tahapan

selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah merancang Sistem Informasi

Pergudangan yang berbasis jaringan sebagai solusi yang diajukan untuk

pengembangan dari sistem yang sedang berjalan.

Di dalam merancang Sistem Informasi Pergudangan yang berbasis jaringan,

tahapan proses yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Sebelum menggunakan program Sistem Informasi Pergudangan

berbasis jaringan, user dari Sistem ini seperti: Bagian Pergudangan,

bagian Operasional dan Kabag. Pergudangan dapat meminta account

ke super admin sebagai administrator Sistem di bagian Pergudangan

untuk dapat login ke sistem tersebut. Hal ini dikarenakan yang dapat

menggunakan Sistem Informasi Pergudangan hanyalah ditujukan

bagi user dari sistem tersebut.

2. Kemudian terbuka halaman utama Sistem Infromasi Pergudangan

yang berisikan keterangan cara menggunakan Sistem Informasi

Pergudangan berbasis jaringan tersebut.

3. Di dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melihat daftar

peralatan yang tersedia di Pergudangan, melihat daftar booking

terakhir yang telah ia lakukan, dan tentunya dapat melakukan Booking

peralatan jika sudah menyelesaikan proses peminjaman peralatan pada

transaksi sebelumnya.
87

4. Jika ingin melakukan booking peralatan, maka telah tersedia halaman

berisikan form booking peralatan booking teknisi. Di halaman ini

Bagian pergudangan dapat memilih peralatan apa saja yang akan

dibooking dan mengisi keterangan keterangan yang dibutuhkan.

Kemudian Bagian pergudangan dapat merevisi booking peralatan jika

menginginkannya. Dan Bagian Pergudangan dapat menyimpan dan

mencetak bukti Karyawan Teknisi booking untuk mengetahui nomor

booking yang akan digunakan pada saat proses peminjaman

dilakukan. Waktu pengambilan peralatan yang dipinjam minimal

adalah dua hari setelah waktu Karyawan Teknisi dilakukannya proses

booking, maksimal adalah satu bulan setelah dilakukannya proses

booking.

5. Proses revisi booking dapat dilakukan Bagian Pergudangan selama

dalam jangka waktu satu hari setelah proses booking awal dilakukan.

Jika sudah lebih dari satu hari maka Bagian Pergudangan tidak dapat

merevisi booking tersebut.

6. Kemudian terdapat pula halaman yang edit account yang dapat

digunakan Bagian Pergudangan untuk mengedit account jika

menginginkannya. Dan Bagian Pergudangan dapat logout setelah

menggunakan Sistem Informasi Pergudangan ini.

7. Selanjutnya, untuk Bagian Pergudangan dapat login ke dalam sistem

dengan menggunakan browser pada program yang telah ditentukan.

Bagian Pergudangan dapat login menggunakan username dan

password yang diberikan dari administrator.


88

8. Dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melakukan proses

pencarian data booking, peminjaman, dan pengembalian peralatan

teknisi. Proses pembatalan booking peralatan otomatis dilakukan

sistem jika pada saat waktu peminjaman yang telah ditentukan

Karyawan Teknisi yang bersangkutan tidak mengambil peralatan yang

telah di booking dalam waktu satu hari setelah waktu peminjaman.

9. Dalam proses booking yang dilakukan Karyawan Teknisi, jika

peralatan di Bagian Pergudangan yang di-booking sudah habis maka

pada saat Bagian Pergudangan login ke sistem ini, dalam daftar

booking terdapat halaman yang menampilkan daftar peralatan yang

telah habis untuk memenuhi permintaan transaksi. Kemudian Bagian

Pergudangan dapat mengklik link yang menampilkan halaman

berisikan form peminjaman peralatan.

10. Pada waktu peminjaman atau pengambilan peralatan pinjaman yang

dilakukan Karyawan Teknisi, Bagian Pergudangan memberikan print-

out outgoing form kepada Karyawan Teknisi yang bersangkutan

sebagai bukti bahwa Karyawan Teknisi tersebut telah meminjam

peralatan teknisi yang intinya Karyawan Teknisi dapat mengetahui

nomor peminjaman dari transaksi yang telah dilakukannya.

11. Jika melewati 1 hari dari batas waktu Maksimal dari SPK pada

Karyawan Teknisi tidak datang untuk melakukan peminjaman, maka

Karyawan Teknisi telah dianggap batal melakukan peminjaman.

Namun, jika peralatan tersebut sangat dibutuhkan untuk kegiatan SPK,


89

maka Bagian Operasional dari SPK dapat mengambil peralatan

tersebut dengan memberikan bukti booking yang dilakukan Karyawan

Teknisinya tentunya selama tidak lebih dari satu hari pada waktu

peminjaman yang telah ditentukan. Karyawan Teknisi dapat

melakukan perpanjangan masa peminjaman pada saat peminjaman

dilakukan.

12. Dan pada waktu pengembalian peralatan yang dipinjamkan Bagian

Pergudangan memverifikasi atau mengecek peralatan yang

dikembalikan. Jika peralatan yang dikembalikan mengalami

kerusakan atau hilang akibat kelalaian pengguna, maka Karyawan

Teknisi yang bersangkutan harus bertanggungjawab dan akan

dimasukkan ke dalam daftar blacklist dan tidak diperkenankan untuk

meminjam peralatan hingga masalahnya terselesaikan. Bagian

Pergudangan dapat memberikan print out incoming form sebagai

buktibahwa Karyawan Teknisi tersebut telah mengembalikan

peralatan yang dipinjam.

13. Dan setiap akhir bulannya, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi

membuat laporan transaksi peminjaman peralatan. Hal ini disebabkan

Kabag. Pergudangan dapat melihat langsung laporan transaksi

peminjaman peralatan ke dalam sistem.

14. Kemudian terdapat pula halaman edit account yang dapat digunakan

Bagian Pergudangan untuk mengedit account jika menggunakannya.


90

Dan Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan Sistem

Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini.

15. Kabag. Pergudangan dapat login terlebih dahulu ke dalam sistem ini

untuk melihat laporan transaksi peminjaman peralatan tiap bulannya.

Dan Kabag. Pergudangan dapat mencetak laporan transaksi

peminjaman dan penggunaan peralatan tersebut.

16. Dalam sistem ini Kabag. Pergudangan dapat melihat data daftar

peralatan yang ada pada bagian Pergudangan.

17. Kemudian tedapat pula halaman edit account yang dapat digunakan

Kabag. Pergudangan untuk mengedit account jika menginginkannya.

Dan Kabag. dapat logout setelah menggunakan Sistem Informasi

Pergudangan ini.

Kemudian pada proses pengelolaan peralatan yang dapat dilakukan oleh

Bagian Pergudangan dalam sistem yang diajukan ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam sistem ini, Bagian Pergudangan dapat melakukan pengelolaan

terhadap data peralatan yang ada baik meng-input dan meng-update

data peralatan jika memang diperlukan.

2. Bagian Pergudangan juga dapat melakukan pengajuan pembelian

peralatan yang baru kepada bagian keuangan dan perencanaan terkait

dengan peralatan apa saja yang dibutuhkan dengan mengirimkan form

request peralatan baru yang divalidasi atau disetujui oleh Kabag.

Pergudangan berdasarkan data-data laporan terkait.


91

3. Kemudian Bagian Keuangan dan perencanaan memberikan bukti dan

daftar perlatan yang telah dibeli berdasarkan request dari Bagian

Pergudangan beserta peralatannya.

4. Selanjutnya Bagian Pergudangan dapat meng-Input data peralatan

yang diberikan oleh bagian keuangan dan perencanaan ke dalam daftar

peralatan yang ada pada sistem di Bagian Pergudangan.

5. Setiap akhir bulannya, Bagian Pergudangan tidak perlu lagi membuat

laporan pengelolaan peralatan. Hal ini dikarenakan Kabag.

Pergudangan dapat melihat langsung laporan pengelolaan peralatan ke

dalam sistem ini.

6. Bagian Pergudangan dapat logout setelah menggunakan sistem.

7. Kabag. Pergudangan login terlebih dahulu ke dalam sistem ini untuk

melihat laporan pengelolaan peralatan tiap bulannya. Dan Kabag.

Pergudangan dapat mencetak laporan pengelolaan peralatan tersebut.

8. Kabag. Pergudangan dapat logout setelah menggunakan sistem.

4.3.2 Use case Model Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan proses dari sistem yang diajukan peneliti di atas, maka dapat

dibuat use case model diagram berdasarkan identifikasi actor dan use case yang

ada. Berikut adalah diagram use casenya:


92

4.3.2.1 Use Case Model Diagram

Peminjaman Peralatan Pembuatan SPK

Input SPK
Menyerahkan
SPK <<extends>>

<<extend>>
<<depands on>> Cetak SPK
<<depands on>> Input
Peminjaman
Karyawan Bagian
Teknisi Input Booking
Operasional
Mengembalikan
Peralatan <<depands on>>

<<extend>> Validasi
Booking
Input
Pengembalian

Input Blacklist

Data Request

Input Data
Request

<<depands on>>

Cetak Data
Request
<<depands on>>

Validasi Data
Request

<<depands on>>

Mengadakan
Pengadaan
Bag. <<depands on>>
Pergudangan
Input Data
Hasil Request

Pengelolahan Aplikasi Pembuatan Laporan


<<extends>>
KaBag.
Cetak Laporan Melihat Laporan Pergudangan
Pengelolahan SPK SPK
Data Jenis

Cetak <<extends>>
Pengelolahan Laporan Melihat Laporan
Data Alat Stock Stock Peralatan
Peralatan
Pengelolahan <<extends>>
Data Jenis SPK Cetak
Melihat Laporan
Laporan
Peminjaman
Pengelolahan Peminjaman
Data
Karyawan <<extends>>
Cetak
Administrator Melihat Laporan
Pengelolahan Laporan Data
Data User Request Data Request

Super User

Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan


yang Diajukan
93

4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi

Tabel 4.4 Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan


No. Actor Description
1. Karyawan Orang yang memakai/meminjam peralatan untuk
Teknisi menjalankan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada Bagaian
Pergudangan.
2. Bagian Orang yang melayani Karyawan Teknisi dalam
Pergudangan melakukan proses peminjaman peralatan.
3. Kabag. Orang yang bertanggung jawab dan mengontrol terhadap
Pergudangan kegiatan di Bagian Pergudangan
4. Bagian Bagian yang memberikan Informasi kepada administrator
Operasional tentang data karyawan Teknisi & SPK yang berkaitan
dengan kegiatan Bagian Pergudangan.
5. Administrator Orang yang bertugas mengelola Sistem Informasi
Pergudangan ini.

4.3.2.3 Identifikasi Use case

Tabel 4.5 Daftar Use case Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan
No. Use case Name Description Actor
1. Input SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Operasional membuat SPK untuk Operasional
Karyawan Teknisi melayani kebutuhan
Client.
2. Input Booking Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Karyawan Teknisi (KT) yang mengajukan Operasional
pemesanan peralatan kepada Bagian
Pergudangan.
3. Cetak SPK Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Operasional mencetak SPK untuk Operasional
diserahkan dan dilaksanakan oleh
Karyawan Teknisi.
4. Validasi Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Booking Bagian Pergudangan yang memvalidasi Pergudangan
booking peralatan dari Bagian Operasional
untuk mengajukan pemesanan peralatan
jika Bagian Operasional ketika pembuatan
SPK peralatannya tidak mencukupi.
5. Menyerahkan Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
SPK Karyawan Teknisi mencetak form booking Teknisi
sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan SPK yang didapatkan
dari Bagian Operasional.
6. Input Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Peminjaman Bagian Pergudangan menginput data Pergudangan
94

pemimjaman peralatan dari Karyawan


Teknisi yang akan melaksanakan SPK
7. Pengembalian Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan
Peralatan Karyawan Teknisi (KT) mengembalikan Teknisi
peralatan ketika sudah menunaikan SPK
8. Input Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Pengembalian Bagian Pergudangan menginput data Pergudangan
Peralatan Pengambalian peralatan dari Karyawan
Teknisi yang akan sudah menunaikan SPK
9. Input Blacklist Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Bagian Pergudangan apabila Karyawan Pergudangan
Teknisi telat mengembalikan peralatan atau
terdapat kerusakan peralatan ketika
pemakaian pelaksanaan SPK
10. Input Data Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Request Bagian Pergudangan yang melakukan Pergudangan
permintaan peralatan yang tidak ada
digudang
11. Cetak Data Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Request Bagian Pergudangan yang mencetak Pergudangan
seluruh data request yang sudah di input .
Use case ini extends use case Buat Data
Request
12. Validasi Data Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
Request Kabag. Pergudangan yang mevalidasi Data Pergudangan
request peralatan baru yang diajukan oleh
Bagian Pergudangan untuk mengajukan
permintaan peralatan teknisi. Use case ini
extends use case Data Request
13. Input Data Hasil Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Request Bagian Pergudangan yang melakukan input Pergudangan
peralatan yang tervalidasi kemudian
diadakan oleh Bagian Pergudangan
14. Melakukan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Pengadaan Bagian Pergudangan dalam mengadakan Pergudangan
Peralatan peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag.
. Pergudangan.
15. Lihat Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
SPK Kabag. Pergudangan melihat hasil laporan Pergudangan
pengunaan alat-alat dalam SPK
16. Lihat Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
Stock Peralatan Kabag. Pergudangan melihat Laporan stock Pergudangan
peralatan dalam gudang
17. Lihat Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
Peminjaman Kabag. Pergudangan melihat laporan Pergudangan
pengunaan alat-alat yang masih digunakan
Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK
18. Lihat Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag.
Data Request Kabag. Pergudangan melihat hasil data Pergudangan
request.
95

19. Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian


SPK Bagian Pergudangan mencetak hasil Pergudangan
laporan pengunaan alat-alat dalam SPK
20. Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Stock Peralatan Kabag. Pergudangan mencetak Laporan Pergudangan
Stok Peralatan dalam gudang
21. Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Peminjaman Bagian Pergudangan mencetak laporan Pergudangan
pengunaan alat-alat yang masih digunakan
Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK
22. Cetak Laporan Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian
Data Request Bagian Pergudangan mencetak hasil Data Pergudangan
Request.
23. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator
Jenis Administrator yang mengelola Data Jenis
Alat pada system.
24. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator
Alat administrator yang mengelola Data Alat
pada sistem.
25. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator
Jenis SPK Administrator yang mengelola Data Jenis
SPK pada sistem.
26. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator
Karyawan Administrator yang mengelola Data
Karyawan pada sistem.
27. Pengelolan Data Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator
User Administrator yang mengelola User pada
sistem.
28. Super User Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator
Administrator yang dapat melihat data-data
yan digunakan user dalam Sistem ini
seperti data Booking, peminjaman,
pengembalian, peralatan pergudangan serta
laporan yang terkai dalam sistem ini.

4.3.2.4 Narasi Use Case

Tabel 4.6 Narasi Use Case Input SPK


Use Case Name Input SPK
Use Case ID 1
Actor Bagian Operasional (BO)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional
membuat SPK untuk Karyawan Teknisi melayani kebutuhan
Client.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan sebagai data awal untuk dipakai dalam
96

proses awal pekerjaan untuk Karyawan Teknisi dikarenakan


mendapatkan order dari client.
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password.
3: Menampilkan halaman utama
admin
4: Klik menu SPK 5: Menampilkan halaman data
SPK
6: Klik tombol input SPK 7: Menampilkan halaman input
8: Menginput data SPK SPK
9: Klik tombol simpan. 10: Menyimpan data SPK baru
11: Menginput alat-alat untuk dan menampilkan nomor
SPK SPK dan halaman input alat
12: Klik tombol simpan
13: Menyimpan data alat dan
14: Mencetak SPK menampilkan data alat yang
terinput untuk digunakan
16: Klik tombol selesai 15: SPK tercetak
17: Kembali ke halaman data
18: Klik menu logout SPK
19: Menampilkan halaman login

Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem
menampilkan pesan error login.
9: Jika ingin tidak jadi menginput data SPK maka klik tombol
batal untuk kembali kehalaman data SPK.
12: Jika stok alat tersebut kosong, akan tampil peringatan bahwa
alat tersebut kosong dan pemberitahuan untuk melakukan
booking alat baru.
14: Jika ada alat yang dibooking belum tervalidasi oleh Bagian
Pergudangan maka SPK tidak dapat dicetak.
Conclusion Bagian Operasional (BO) membuat SPK
Postcondition SPK diserahkan kepada Karyawan Teknisi

Tabel 4.7 Narasi Use Case Input Booking


Use Case Name Input Booking
Use Case ID 2
Actor Bagian Operasional (BO)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional yang
mengajukan pemesanan peralatan kepada Bagian Pergudangan.
Precondition Bagian Operasional kekurangan alat ketika pembuatan SPK
Trigger Use case ini dikarenakan peralatan yang dibutuhkan untuk SPK
tidak ada
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Klik menu Input Booking 2: Menampilkan Halaman input
booking beserta data peralatan
97

3: Menginput data booking yang akan dibooking


4: Klik tombol request booking 5: Data permintaan booking
tersimpan
6: Menampilkan halaman input
alat
Alternate Courses 4:Jika tidak jadi booking klik tombol BATAL
Conclusion Bagian Operasional (BO) membooking peralatan
Postcondition Data booking tersimpan dan siap untuk divalidasi

Tabel 4.8 Narasi Use Case Cetak SPK


Use Case Name Cetak SPK
Use Case ID 3
Actor Bagian Operasional (BO)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Operasional
mencetak SPK untuk diserahkan dan dilaksanakan oleh Karyawan
Teknisi.
Precondition Alat yang dibooking sudah tervalidasi
Trigger Use case ini dilakukan setalah ada SPK dan data alat terinput
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Klik tombol cetak SPK 2: Menampilkan SPK

3: Mencetak SPK 4: SPK tercetak


Alternate Courses -
Conclusion Bagian Operasional (BO) mencetak SPK
Postcondition SPK tercetak dan siap diberikan kepada Karyawan Teknisi

Tabel 4.9 Narasi Use Case Validasi Booking


Use Case Name Validasi Booking
Use Case ID 4
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
memvalidasi booking peralatan dari Bagian Operasional untuk
mengajukan pemesanan peralatan jika Bagian Operasional ketika
pembuatan SPK peralatannya tidak mencukupi.
Precondition Alat yang dibooking belum tervalidasi
Trigger Use case ini dilakukan setelah ada permintaan booking alat
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu booking admin

6: Klik validasi 5: Menampilkan halaman data


booking
98

8: Klik tombol YA
7: Menampilkan halaman
validasi booking
11: Klik menu logout 9: booking alat tervalidasi
10: Menampilkan halaman data
booking

12: menampilkan halaman login


Alternate Courses 8a: Jika booking tidak disetujui maka klik tombol DITOLAK
8b: jika tidak jadi divalidasi maka tekan tombol TIDAK
Conclusion Bagian Pergudangan memvalidasi booking
Postcondition Booking tervalidasi serta SPK siap dicetak untuk dikerjakan

Tabel 4.10 Narasi Use Case Menyerahkan SPK


Use Case Name Menyerahkan SPK
Use Case ID 5
Actor Karyawan Teknisi, Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan teknisi
menyerahkan SPK ke Bagian Pergudangan untuk mendapatkan
peralatan.
Precondition Karyawan Teknisi mendapatkan SPK dari Bagian Operasional
Trigger Use case ini dilakukan untuk segera mengerjakan SPK
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Karyawan Teknisi
menyerahkan SPK ke
Bagian Pergudangan
2: Bagian Pergudangan
menerima SPK dan
menginput peminjaman alat
3: Bagian Pergudangan
menyiapkan alat sesuai SPK
4: Bagian Pergudangan
menyerahkan Form
Peminjaman kepada
Karyawan Teknisi untuk
ditanda tangani
5: Karyawan Teknisi
menandatangai Form
Peminjaman dan
dikembalikan kepada Bagian
Pergudangan
6: Bagian Pergudangan
menandatangani Form
Peminjaman, kemudian
menyimpan satu rangkap
form peminjmanan untuk
berkas
99

7: Bagian Pergudangan
memberikan alat dan form
peminjaman sesuai SPK
kepada Karyawan Teknisi
8: Karyawan Teknisi menerima
alat Sesuai SPK dan satu
rangkap peminjaman
Alternate Courses -
Conclusion Karyawan Teknisi menyerahkan SPK kepada Bagian Pergudangan
untuk mendapatkan peralatan
Postcondition Karyawan Teknisi menerima peralatan sesuai SPK

Tabel 4.11 Narasi Use Case Input Peminjaman


Use Case Name Input Peminjaman
Use Case ID 6
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mengInput data pemimjaman peralatan dari Karyawan Teknisi
yang akan melaksanakan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan SPK dari Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini dilakukan setelah SPK diterima oleh Bagian
Pergudangan
Typical Course of
Actor Action SistemResponse
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Peminjaman admin

6: Klik tombol input 5: Menampilkan halaman data


Peminjaman Peminjaman
7: Menampilkan halaman input
8: Menginput nomor SPK Peminjaman
9: Klik tombol Cek Data
10: Tampil data Peralatan dalam
11: Input Tanggal SPK
Pengembalian
12:Klik tombol Proses 13: Tampil halaman Informasi
data sudah terproses
14: Klik Tombol Cetak Data 15: Tampil halaman Form
Peminjaman yang siap
16: Klik tombol selesai Tercetak

18: Klik menu Logout 17: Menampilkan halaman


Peminjaman

19: Menampilkan halaman login


Alternate Courses 9: Jika tidak jadi input data peminjaman klik tombol batal untuk
100

kembali ke halaman peminjaman


12: Jika tidak jadi memproses data peminjaman klik tombol batal
untuk kembali ke halaman peminjaman
Conclusion Bagian Pergudangan menginput data peminjaman
Postcondition Data peminjaman terproses dalam data base

Tabel 4.12 Narasi Use Case Pengembalian Peralatan


Use Case Name Pengembalian Peralatan
Use Case ID 7
Actor Karyawan Teknisi
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Karyawan Teknisi (KT)
mengembalikan peralatan ketika sudah menunaikan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan laporan pengerjaan SPK dari
Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini dilakukan setelah SPK selesai dikerjakan oleh
Karyawan Teknisi
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Karyawan Teknisi
menyerahkan SPK dan Form
peminjaman ke Bagian
Pergudangan
2: Bagian Pergudangan
menerima SPK dan
menginput pengembalian
alat
3: Bagian Pergudangan
memerikasa peralatan yang
dikembalikan dan tanggal
pengembalian sesuai dengan
SPK dan Form Peminjaman
4: Bagian Pergudangan
menyerahkan Form
Pengembalian kepada
Karyawan Teknisi untuk
ditanda tangani
5: Karyawan Teknisi
menandatangai Form
Pengembalian dan
dikembalikan kepada Bagian
Pergudangan
6: Bagian Pergudangan
menandatangani Form
Pengembalian, kemudian
menyimpan satu rangkap
form pengembalian untuk
berkas
101

7: Karyawan teknisi menerima


form pengembalian sebagai
tanda bukti sudah
mengembalikan
Alternate Courses 3: jika peralatan mengalami kerusakan atau ketelatan dalam
pengembalian maka Karyawan Teknisi terblacklist
Conclusion Karyawan Teknisi menyerahkan alat-alat yang telah digunakan
dalam SPK
Postcondition Alat sudah dikembalikan kepada Bagian Pergudangan

Tabel 4.13 Narasi Use Case Input Pengembalian Peralatan


Use Case Name Input Pengembalian Peralatan
Use Case ID 8
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mengInput data Pengembalian peralatan dari Karyawan Teknisi
yang akan sudah menunaikan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan laporan pengerjaan SPK selesai
dari Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini dilakukan setelah Karyawan Teknisi mengembalikan
alat
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Peminjaman admin

6: Klik tombol input 5: Menampilkan halaman data


Pengembalian Peminjaman
8: Menginput nomor 7: Menampilkan halaman input
peminjaman nomor peminjaman
9: Klik tombol Cek Data
10: Tampil Data Peminjaman
11: Klik tombol selesai dan keterangannya

12: Memproses data


14: Klik menu logout pengembalian
13: Menampilkan halaman
peminjaman

15: Menampilkan halaman login


Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan menginput data pengembalian alat
Postcondition Data Pengembalian Terproses
102

Tabel 4.14 Narasi Use Case Blacklist


Use Case Name Blacklist
Use Case ID 9
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan apabila Karyawan Teknisi
telat mengembalikan peralatan atau terdapat kerusakan peralatan
ketika pemakaian pelaksanaan SPK
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan keterlambatan atau kerusakan
alat pada saat pengembalian alat SPK oleh Karyawan Teknisi
Trigger Use case ini terjadi apabila terdapat keterlambatan pengembalian
Alat atau alat rusak
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Peminjaman admin

5: Menampilkan halaman Data


6: Klik Menu Pengembalian Peminjaman

8: Klik Menu Data Karyawan 7: Warna Merah pada nomor


peminjaman menandakan
ketelatan pengembalian
peralatan
10: Klik menu Logout 9: Tampil Data Karyawan, nama
karyawan yang tertulis
dengan warna merah berati
terblacklist
11: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan memasukan daftar blacklist Karyawan
Teknisi apabila telat 1 hari dalam pengembalian atau terdapat
kerusakan pada alat saat pengembalian alat usai mengerjakan SPK
dalam batas waktu yang ditentukan
Postcondition Karyawan Teknisi yang terblacklist tidak mendapatkan SPK
selama peralatan itu dikembalikan sempurna dan baik atau batas
yang sudah ditentukan.

Tabel 4.15 Narasi Use Case Input Data Request


Use Case Name Input Data Request
Use Case ID 10
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
melakukan permintaan peralatan yang tidak ada digudang
Precondition Bagian Pergudangan mendapatkan stock alat berkurang atau ada
alat yang belum ada dalam stock tapi dibutuhkan oleh Karyawan
103

Teknisi dalam pelaksanaan SPK


Trigger Use case ini dilakukan setelah mendapatkan data alat tidak tersedia
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
Bagian Perudang
4: Klik menu Data Request
5: Menampilkan halaman Data
6: Klik tombol Input Request Request
7: Menampilkan halaman input
8: Menginput nama dan jumlah nama alat dan jumlah alat
alat
9: Klik tombol simpan
10: Tampil halaman Data
11: Klik Opsi Validasi Request dan keterangannya

12: Tampil form kelengkapan


13: Klik tombol simpan Data Alat
14: Klikmenu logout

15: Menampilkan halaman login


Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan menginput Data Request Peralatan
Postcondition Data Request terproses dan siap untuk dicetak

Tabel 4.16 Narasi Use Case Cetak Data Request


Use Case Name Cetak Data Request
Use Case ID 11
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
mencetak seluruh data request yang sudah di input. Use case ini
depend on use case Input Data Request
Precondition data request belum dicetak
Trigger Data Request siap diajukan untuk divalidasi oleh Kabag.
Pergudangan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Data Request Bagian Pergudangan.
5: Menampilkan halaman Data
6: Klik Tombol Cetak Request

7: Cetak data request


8: Klik menu logout
104

9: Menampilkan halaman login


Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak Data Request
Postcondition Form Data Request siap divalidasi

Tabel 4.17 Narasi Use Case Validasi Data Request


Use Case Name Validasi Data Request
Use Case ID 12
Actor Kabag. Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan yang
memvalidasi Data Request peralatan baru yang diajukan oleh
Bagian Pergudangan untuk mengajukan permintaan peralatan
teknisi. Use case ini depends on use case Cetak Data Request
Precondition Data request belum divalidasi oleh Kebag. Pergudangan
Trigger Use case ini dilakukan setelah cetak data Request
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Bagian Pergudangan
menyerahkan Form Data
Request untuk divalidasi
oleh Kabag. Pergudangan
2: Kabag. Pergudangan
Memverifikasi data request
peralatan apa saja yang
akan divalidasi
3: Kabag Pergudangan
mengembalikan form data
Request yang sudah
tervalidasi kepada bagian
Pergudangan
4: Bagian Pergudangan
melakukan pengadaan
Alternate Courses 2: jika ada alat yang tidak tervalidasi maka kabag Pergudangan
akan mencoretnya.
Conclusion KaBag. Pergudangan memvalidasi Form Data Request
Postcondition Setelah tervalidasi, Bagian Pergudangan siap mengadakan
pengadaan

Tabel 4.18 Narasi Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan


Use Case Name Melakukan Pengadaan Peralatan
Use Case ID 13
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan dalam
mengadakan peralatan yang sudah divalidasi oleh Kabag.
105

Pergudangan.
Precondition Setelah Kab. Bagian Pergudangan memverifikasi hasil validasi
Trigger Use case ini dilakukan setelah validasi form Data Request diterima
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Mendapatkan form Data
Request yang tervalidasi
2: Melakukan pengadaan
3: Menginput alat hasil
Request yang sudah dibeli
Alternate Courses 1: Kalau tidak disetujui validasinya makan bagian pergudangan
tidak melakukan pengadaan peralatan
Conclusion Bagian Pergudangan melakukan pengadaan peralatan
Postcondition Peralatan siap diberikan kepada Karyawan Teknisi yang memesan

Tabel 4.19 Narasi Use Case Input Data Hasil Request


Use Case Name Input Data Hasil Request
Use Case ID 14
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan yang
melakukan input peralatan yang tervalidasi kemudian diadakan
oleh Bagian Pergudangan
Precondition Setelah Kab. Bagian Pergudangan memvalidasi
Trigger Use case ini dilakukan setelah validasi form Data Request
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Mendapatkan form data 2: Mengecek form Data Request
Request yang tervalidasi yang tervalidasi
3: Menginput data hasil
Request yang tervalidasi 4: Menampilkan klasifikasi alat
yang tervalidasi dan tidak
5: Mengembalikan form data tervalidasi
Request yang tervalidasi

Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan memverifikasi hasil validasi
Postcondition Setelah hasil input Data Request sudah terverifikasi,maka Bagian
Pergudangan mengadakan pengadan alat-alat yang sudah
tervalidasi

Tabel 4.20 Narasi Use Case Lihat Laporan SPK


Use Case Name Lihat Laporan SPK
Use Case ID 15
106

Actor Kabag. Pergudangan


Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat hasil laporan dalam pelaksanaan SPK
Precondition -
Trigger Use case ini mengharuskan kabag. Pergudangan melihat Laporan
SPK
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan
5: Menampilkan halaman lihat
6: Pilih jenis laporan SPK dan laporan
input durasi tanggal dan
bulan yang diinginkan
7: Klik menu lihat laporan
8: Menampilkan laporan SPK
9: Klik menu logout
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Melihat laporan SPK
Postcondition Laporan SPK siap dicetak

Tabel 4.21 Narasi Use Case Lihat Laporan Stock Peralatan


Use Case Name Lihat Laporan Stock Peralatan
Use Case ID 16
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat Laporan Stock Peralatan dalam gudang.
Precondition -
Trigger Use case ini mengharuskan Kabag. Pergudangan melihatL Stock
Peralatan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan

6: Pilih Jenis Laporan Stock 5: Menampilkan halaman lihat


peralatan dan Input durasi laporan
tanggal dan bulan yang
iinginkan
7: Klik menu lihat laporan
8: Menampilkan Laporan Stock
9: Klik menu logout Peralatan
107

10: Menampilkan halaman login


Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Pergudangan mengecek Laporan Stock Peralatan
Postcondition Laporan Stock Peralatan siap dicetak

Tabel 4.22 Narasi Use Case Lihat Laporan Peminjaman


Use Case Name Lihat Laporan Peminjaman
Use Case ID 17
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat laporan pengunaan alat-alat yang masih digunakan
Karyawan Teknisi untuk menunaikan SPK
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan Kabag. Pergudangan melihat Laporan
Peminjaman
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan

6: Pilih jenis laporan 5: Menampilkan halaman lihat


Peminjaman peralatan dan laporan
input durasi tanggal dan
bulan yang diinginkan
7: Klik menu lihat laporan
8: Menampilkan Laporan
9: Klik menu Logout Peminjaman

10: Menampilkan halaman login


Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Pergudangan melihat Laporan Peminjaman Peralatan
Postcondition Laporan Peminjaman alat siap dicetak

Tabel 4.23 Narasi Use Case Lihat Laporan Data Request


Use Case Name Lihat Laporan Data Request

Use Case ID 18
Actor Kabag. Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
melihat hasil data request.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan Kabag. Pergudangan melihat laporan Data
108

Request
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan

6: Pilih jenis laporan data 5: Menampilkan halaman lihat


request peralatan dan input laporan
durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan
7: Klik menu lihat laporan 8: Menampilkan Laporan Data
Request
9: Klik menu Logout
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Kabag. Pergudangan melihat Data Request
Postcondition Laporan Data Request alat siap dicetak

Tabel 4.24 Narasi Use Case Cetak Laporan SPK


Use Case Name Cetak Laporan SPK
Use Case ID 19
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mencetak hasil laporan pengunaan alat-alat dalam SPK
Precondition -
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan

6: Pilih jenis laporan SPK dan 5: Menampilkan halaman Cetak


input durasi tanggal dan laporan
bulan yang diinginkan
7: Klik menu cetak laporan
8: Mencetak laporan SPK
9: Klik menu Logout
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh laporan SPK
Postcondition Laporan SPK sudah dicetak, diberikan kepada Kabag.
Pergudangan dan diarsipkan
109

Tabel 4.25 Narasi Use Case Cetak Laporan Stock Peralatan


Use Case Name Cetak Laporan Stock Peralatan

Use Case ID 20
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
mencetak Laporan Stock Peralatan dalam gudang
Precondition -
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan

6: Pilih jenis laporan stock 5: Menampilkan halaman Cetak


peralatan dan Input durasi laporan
tanggal dan bulan yang
diinginkan
7: Klik menu cetak laporan 8: Mencetak laporan SPK

9: Klik menu Logout 10: Menampilkan halaman login


Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh laporan Stock Peralatan
secara periodic
Postcondition Laporan Stock Peralatan tercetak siap dilaporkan ke Kabag.
Pergudangan

Tabel 4.26 Narasi Use Case Cetak Laporan Peminjaman


Use Case Name Cetak Laporan Peminjaman
Use Case ID 21
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Kabag. Pergudangan
mencetak Laporan peminjaman
Precondition
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan.
5: Menampilkan halaman Cetak
6: Pilih jenis laporan laporan
peminjaman dan Input
durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan
110

7: Klik menu cetak laporan 8: Mencetak laporan


Peminjaman
9: Klik menu Logout
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh Laporan Peminjaman
secara periodik
Postcondition Laporan Peminjaman tercetak siap dilaporkan

Tabel 4.27 Narasi Use Case Cetak Laporan Data Request


Use Case Name Cetak Laporan Data Request
Use Case ID 22
Actor Bagian Pergudangan
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Pergudangan
mencetak hasil data request.
Precondition
Trigger Per periodik atau atas permintaan Kabag. Pergudangan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Laporan Bagian Kabag. Pergudangan.
5: Menampilkan halaman Cetak
6: Pilih jenis laporan data laporan
request dan Input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
7: Klik menu cetak laporan 8: Mencetak laporan data
request
9: Klik menu logout
10: Menampilkan halaman login
Alternate Courses -
Conclusion Bagian Pergudangan mencetak seluruh Laporan Data Request
secara periodik
Postcondition Laporan Data Request tercetak siap dilaporkan

Tabel 4.28 Narasi Use Case Pengelolaan Data Jenis


Use Case Name Pengelolaan Data Jenis
Use Case ID 23
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola Data Jenis.
Precondition -
111

Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada jenis alat
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Data Setting Bagian Admin

6: Klik Sub menu Data Jenis 5: Menampilkan halaman sub


menu Data Setting

7: Menampilkan halaman Jenis


8: Klik tombol input Jenis Peralatan

9: Menampilkan halaman input


10: Input Data jenis Data Jenis
11: Klik tombol simpan
12: Menyimpan Data Jenis dan
menampilkan halaman jenis
13: Klik menu logout peralatan
14: Menampilkan halaman login
Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput
8b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data
11: Jika tidak jadi untuk membuat data jenis peralatan baru maka
klik tombol batal untuk kembali kehalaman data jenis
Conclusion Admin mengelola data jenis peralatan
Postcondition Data jenis peralatan mengalamani perubahan

Tabel 4.29 Narasi Use Case Pengelolaan Data Alat


Use Case Name Pengelolaan Data Alat
Use Case ID 24
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola data alat.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada alat-alat
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Data Setting Bagian Admin
5: Menampilkan halaman sub
6: Klik Sub menu data alat menu Data Setting

8: Klik tombol input Alat 7: Menampilkan halaman Data


Peralatan
112

10: Input Data Alat


9: Menampilkan halaman input
11: Klik tombol simpan Data Alat
12: Menyimpan data Alat dan
menampilkan halaman Data
13: Klik menu logout Peralatan

14: Menampilkan halaman login


Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terInput
8b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data
11: Jika tidak jadi untuk membuat data jenis peralatan baru maka
klik tombol batal untuk kembali kehalaman data jenis
Conclusion Admin mengelola data peralatan
Postcondition Data peralatan mengalamani perubahan

Tabel 4.30 Narasi Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK


Use Case Name Pengelolaan Data Jenis SPK
Use Case ID 25
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola Data Jenis SPK.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada SPK
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu Data Setting Bagian Admin.

6: Klik Sub menu Data Jenis 5: Menampilkan halaman sub


SPK menu Data Setting

7: Menampilkan halaman Data


8: Klik tombol input Jenis SPK Jenis SPK
9: Menampil halaman input Data
10: Input data Jenis SPK Jenis SPK
11: Klik tombol simpan
12: Menyimpan data Jenis SPK
dan memapilkan halaman
13: Klik menu logout Data SPK

14: Menampilkan halaman login


Alternate Courses 8a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput
8b: Klik tombol hapus untuk menghilangkan data
11: Jika tidak jadi untuk membuat Data Jenis SPK baru maka klik
tombol batal untuk kembali kehalaman Data Jenis SPK
113

Conclusion Admin mengelola data SPK


Postcondition Data SPK mengalamani perubahan

Tabel 4.31 Narasi Use Case Pengelolaan Data Karyawan


Use Case Name Pengelolaan Data Karyawan
Use Case ID 26
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola data Karyawan.
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada data Karyawan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu data Karyawan Bagian Admin

6: Klik tombol Input Data 5: Menampilkan halaman Data


Karyawan Karyawan

8: Input data Karyawan 7: Menampilkan halaman input


Data Karyawan

9: Menyimpan data Karyawan


10: Klik tombol simpan dan menampilkan halaman
11: Klik menu logout Data Karyawan

12: Menampilkan halaman login


Alternate Courses 6a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terinput
6b: Klik tombol hapus untuk menghilangkan data
10: Jika tidak jadi untuk membuat Data Karyawan baru maka klik
tombol batal untuk kembali ke halaman data karyawan
Conclusion Admin mengelola Data Karyawan
Postcondition Data Karyawan mengalamani perubahan

Tabel 4.32 Narasi Use Case Pengelolaan Data User


Use Case Name Pengelolaan Data User
Use Case ID 27
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang
mengelola Data User.
Precondition -
114

Trigger Use case ini dilakukan apabila ada perubahan atau penambahan
pada Data User
Typical Course of
Actor Action System Response
Events
1: Login 2: Cek username dan password
3: Menampilkan halaman utama
4: Klik menu data User Bagian Admin

6: Klik tombol Input Data User 5: Menampilkan halaman Data


User
8: Input data User
7: Menampilkan halaman Input
Data User
9: Menyimpan data User dan
10: Klik tombol simpan memapilkan halaman Data
11: Klik menu logout User

12: Menampilkan halaman login


Alternate Courses 6a: Klik tombol edit untuk mengubah data yang sudah terInput
6b: Klik tombol hapus untuk menghilanngkan data
10: Jika tidak jadi untuk membuat Data User baru maka klik
tombol batal untuk kembali kehalaman Data User
Conclusion Admin mengelola Data User
Postcondition Data User mengalamani perubahan

Tabel 4.33 Narasi Use Case Super User


Use Case Name Super User
Use Case ID 28
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan administrator yang dapat
melihat data-data yang digunakan user dalam sistem ini seperti
data booking, peminjaman, pengembalian, peralatan pergudangan
serta laporan yang terkait dalam sistem ini.
Precondition Super User mengelola seluruh User
Trigger Use case ini dilakukan setelah Sistem sedang berjalan
Typical Course of
Actor Action System Response
Events

Alternate Courses -
Conclusion Super User mengelola seluruh data dalam sistem
Postcondition -
115

4.3.3 Activity Diagram

Alur kerja sistem yang diajukan berdasarkan use case yang telah dibuat,

digambarkan pada activity diagram berikut:

Bagian Operasional (BO) Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login

Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Menampilkan Halaman
SPK Utama Admin

Menampilkan
Halaman Data SPK
Klik Tombol Input
SPK
Menampilkan Halaman
Input SPK
Menginput Data
SPK

Jika Jika
Batal Benar
menyimpan data SPK baru
Klik Tombol Klik Tombol
dan menampilkan nomor
Batal Simpan
SPK dan halaman input alat

Input Peralatan
untuk SPK

Jika
Selesai
Input menyimpan data alat
Klik
dan Menampilkan data
Tombol
alat yang terinput
Simpan
untuk digunakan
Jika Peralatan untuk
SPK Kosong
Tampil
Pemberitahuan
untuk melakukan
Booking Peralatan

Mencetak SPK

SPK Tercetak

Klik Tombol Selesai


Kembali
Kehalaman
data SPK

Klik Menu Menampilkan


Log out Halaman Log in

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK

Gambar 4.5 merupakan gambar Activity Diagram Input SPK Sistem Usulan.

Gambar 4.5 menggambarkan proses Input SPK oleh Bagian Operasional.


116

Bagian Operasional (BO) Sistem Informasi Pergudangan


Menampilkan Halaman
Input Booking beserta Data
Klik Menu Input Peralatan yang akan
Booking Dibooking

Menginput Data
Booking

Jika Jika
Batal Benar Klik Tombol
Klik Tombol Data Permintaan
Request
Batal Booking Tersimpan
Booking

Menampilkan
Halaman Input Alat
Klik Menu
Log out
Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking

Gambar 4.6 merupakan gambar Activity Diagram Input Booking Sistem Usulan.

Gambar 4.6 menggambarkan proses Input Booking oleh Bagian Operasional.

Bagian Operasional (BO) Sistem Informasi Pergudangan

Menampilkan SPK
Klik Tombol Cetak
SPK

Mencetak SPK

SPK Tercetak

Klik Menu
Log out
Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK

Gambar 4.7 merupakan gambar Activity Diagram Cetak SPK Sistem Usulan.

Gambar 4.7 menggambarkan proses Cetak SPK oleh Bagian Operasional.


117

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Hlaman error

Kilk Menu Menampilkan Halaman


Booking Utama Admin

Menampilkan
Halaman Data
Booking
Klik Validasi
Menampilkan Halaman
Validasi Booking

Jika Jika
Batal Benar
Klik Tombol Klik Tombol
Booking Alat Tervalidasi
Tidak Ya

Menampilkan
Halaman Data
Booking

Klik Menu Log Menampilkan


out Halaman Login

Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking

Gambar 4.8 merupakan gambar Activity Diagram Validasi Booking Sistem

Usulan. Gambar 4.8 menggambarkan proses Validasi Booking oleh Bagian

Pergudangan.

Karyawan Teknisi Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

menerima SPK dan


Karyawan Teknisi
menginput peminjaman
menyerahkan SPK
Peralatan

menyiapkan peralatan
sesuai SPK

menandatangani Form
menyerahkan Form
Peminjaman dan
Peminjaman untuk
dikembalikan kepada
ditanda tangani
Bagian Pergudangan

menandatangani Form
mengembalikan Form
Peminjaman,kemudian
Peminjaman yang sudah
menyimpan satu rangkap form
ditandatangani
peminjaman untuk berkas

menerima Alat Sesuai memberikan peralatan


SPK dan satu rangkap dan form peminjaman
peminjaman sesuai SPK

Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK


118

Gambar 4.9 merupakan gambar Activity Diagram Menyerahkan SPK Sistem

Usulan. Gambar 4.9 menggambarkan proses Menyerahkan SPK oleh Karyawan

Teknisi ke Bagian Pergudangan.

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Menampilkan Halaman
Peminjaman Utama Admin

Menampilkan Halaman
Data Peminjaman
Klik Tombol Input
Peminjaman
Menampilkan Halaman
Input Peminjaman
Menginput Nomor
SPK

Jika Jika
Batal Benar
Klik Tombol Klik Tombol Tampil Data
Batal Cek Data Peralatan Dalam SPK

Input Tanggal
Pengembalian
Jika
Selesai Klik Tampil Halaman
Klik Tombol Input Tombol Informasi Data Sudah
Batal
Proses Terproses
Jika Batal

Menampilkan
Klik Tombol
Halaman Data
Cetak Data
Peminjaman

Tampil Halaman Form


Peminjaman yang Siap Cetak

Klik Tombol Selesai

Menampilkan
Halaman
Peminjaman

Klik Menu Menampilkan


Log out Halaman Log in

Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman

Gambar 4.10 merupakan gambar Activity Diagram Input Peminjaman Sistem

Usulan. Gambar 4.10 menggambarkan proses Input Peminjaman oleh Bagian

Pergudangan.
119

Karyawan Teknisi Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

menyerahkan
SPK dan Form menerima SPK
peminjaman

menginput
pengembalian
Peralatan

memerikasa peralatan yang


dikembalikan sesuai dengan
SPK dan Form Peminjaman

menyerahkan Form
menandatangani
Pengembalianuntuk
Form Pengembalian
ditanda tangani

menandatangani
mengembalikan Form Pengembalian
Form Pengembalian

menyimpan satu rangkap


menerima form form pengembalian untuk
pengembalian sebagai berkas
tanda bukti sudah
mengembalikan

Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan

Gambar 4.11 merupakan gambar Activity Diagram Pengembalian Peralatan

Sistem Usulan. Gambar 4.11 menggambarkan proses Pengembalian Peralatan

oleh Karyawan Teknisi (KT) ke Bagian Pergudangan.

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login

Username &
Password salah

Tampil
Halaman
Error Menampilkan
Kilk Menu
Halaman Utama
Peminjaman
Admin

Menampilkan Halaman
Data Peminjaman

Klik Tombol Input


Menampilkan Halaman
Input Nomor Peminjaman
Menginput Nomor
Peminjaman

Klik Tombol Tampil Data Peminjaman


Cek Data dan Keterangannya

Klik Tombol Selesai

Memproses Data
Pengembalian

Menampilkan
Halaman
Ketik Menu Peminjaman
Log Out

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Input Pengembalian Peralatan
120

Gambar 4.12 merupakan gambar Activity Diagram Input Pengembalian Peralatan

Sistem Usulan. Gambar diatas menggambarkan proses Pengembalian Peralatan

oleh Bagian Pergudangan.

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login

Username &
Password salah

Tampil
Halaman
Error Menampilkan
Kilk Menu
Halaman Utama
Peminjaman
Admin

Menampilkan Halaman
Data Peminjaman

Klik Tombol Input


Menampilkan Halaman
Input Nomor Peminjaman
Menginput Nomor
Peminjaman

Klik Tombol Tampil Data Peminjaman


Cek Data dan Keterangannya

Klik Tombol Selesai

Memproses Data
Pengembalian

Menampilkan
Halaman
Ketik Menu Peminjaman
Log Out

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist

Gambar 4.13 merupakan gambar Activity Diagram Blacklist Sistem Usulan.

Gambar 4.13 menggambarkan proses Blacklist oleh Bagian Pergudangan.

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Data Menampilkan Halaman
Request Utama Bagian Gudang

Menampilkan Halaman
Data Request
Klik Tombol Input
Request
Menampilkan Halaman
Input Nama Alat dan
Jumlah Peralatan
Menginput Nama
dan Jumlah
Peralatan
Tampil Halaman Data
Klik Tombol Request dan
Simpan Keterangannya

Klik Menu
Menampilkan
Log out
Halaman Log in

Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request
121

Gambar 4.14 merupakan gambar Activity Diagram Input Data Request Sistem

Usulan. Gambar 4.14 menggambarkan proses Pengembalian Peralatan oleh

Bagian Pergudangan.

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu Data
Utama Bagian
Request
Pergudangan

Menampilkan Halaman
Data Request

Klik Tombol Cetak

Cetak Data Request

Klik Menu Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request

Gambar 4.15 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Data Request Sistem

Usulan. Gambar 4.15 menggambarkan proses Cetak Data Request oleh Bagian

Pergudangan.

Bagian Pergudangan KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Memverifikasi data
menyerahkan Form data
request peralatan apa
Request untuk divalidasi
saja yang akan divalidasi

Tidak tervalidasi
Tervalidasi

Mencoret
nama
menerima form peralatan
data Request
mengembalikan
yang sudah
form data
tervalidas
Request yang
sudah tervalidas

melakukan
pengadaan

Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request
122

Gambar 4.16 merupakan gambar Activity Diagram Validasi Data Request Sistem

Usulan. Gambar 4.16 menggambarkan proses Validasi Data Request oleh Kabag.

Pergudangan.

Kabag Pergudangan Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Menyerahkan Form Mendapatkan Form


Data yang Tervalidasi Data yang Tervalidasi

Melakukan
Pengadaan

Menginput Hasil
pengadaan

Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan

Gambar 4.17 merupakan gambar Activity Diagram Pengadaan Peralatan Sistem

Usulan. Gambar 4.17 menggambarkan proses pengadaan peralatan oleh Bagian

Pergudangan.

Bagian Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Mendapatkan Form Mengecek Form


Data Request yang Data Request Yang
Tervalidasi Tervalidasi

Menginput Data
Hasil Request Yang
Tervalidasi
Menampilkan Klasifikasi
Peralatan Yang Tervalidasi
dan Tidak Tervalidasi

Mengembalikan Form
Data Request yang
Tervalidasi

Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request

Gambar 4.18 merupakan gambar Activity Diagram Input Data Hasil Request

Sistem Usulan. Gambar 4.18 menggambarkan proses Input Data Hasil Request

oleh Bagian Pergudangan.


123

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu Utama Bagian KaBag
Laporan Pergudangan

Menampilkan Halaman
Lihat Laporan
Pilih jenis laporan SPK dan
input durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan

Menampilkan
Kilk Menu Lihat Laporan SPK
Laporan SPK

Klik Menu Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK

Gambar 4.19 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan SPK Sistem

Usulan. Gambar 4.19 menggambarkan proses Lihat Laporan SPK oleh Kabag.

Pergudangan.

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu
Utama Bagian KaBag
Laporan
Pergudangan

Pilih jenis laporan Stock


peralatan dan input durasi Menampilkan Halaman
tanggal dan bulan yang Lihat Laporan
diinginkan

Menampilkan Laporan
Stok Peralatan
Kilk Menu Lihat
Laporan stock
Peralatan

Menampilkan
Klik Menu Logout
Halaman Login

Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stock Peralatan

Gambar 4.20 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Stock Peralatan

Sistem Usulan. Gambar 4.20 menggambarkan proses Lihat Laporan Stock

Peralatan oleh Kabag. Pergudangan.


124

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu
Utama Bagian KaBag
Laporan
Pergudangan

Pilih jenis laporan


Peminjaman dan input durasi Menampilkan Halaman
tanggal dan bulan yang Lihat Laporan
diinginkan

Menampilkan Laporan
Peminjaman
Kilk Menu Lihat
Laporan
Peminjaman

Menampilkan
Klik Menu Logout
Halaman Login

Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman

Gambar 4.21 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Peminjaman

usulan. Gambar 4.21 menggambarkan proses Lihat Laporan Peminjaman oleh

Kabag. Pergudangan.

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu
Utama Bagian KaBag
Laporan
Pergudangan

Pilih jenis laporan Data


Request dan input durasi Menampilkan Halaman
tanggal dan bulan yang Lihat Laporan
diinginkan

Menampilkan Laporan
Data Request
Kilk Menu Lihat
Laporan Data
Request

Menampilkan
Klik Menu Logout
Halaman Login

Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request
125

Gambar 4.22 merupakan gambar Activity Diagram Lihat Laporan Data Request

usulan. Gambar 4.22 menggambarkan proses Lihat Laporan Data Request oleh

Kabag. Pergudangan.

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu Utama Bagian KaBag
Laporan Pergudangan

Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Pilih jenis laporan SPK dan
input durasi tanggal dan bulan
yang diinginkan

Cetak Laporan
Kilk Menu cetak SPK
Laporan SPK

Klik Menu Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK

Gambar 4.23 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan SPK Sistem

Usulan. Gambar 4.23 menggambarkan proses Cetak Laporan SPK oleh Kabag.

Pergudangan.

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu Utama Bagian KaBag
Laporan Pergudangan

Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Pilih jenis laporan Stock
Peralatan dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Cetak Laporan
Kilk Menu cetak Stock Peralatan
Laporan Stock
Peralatan

Klik Menu Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stock Peralatan
126

Gambar 4.24 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Stock Peralatan

Sistem Usulan. Gambar 4.24 menggambarkan proses Cetak Laporan Stock

Peralatan oleh Kabag. Pergudangan.

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu Utama Bagian KaBag
Laporan Pergudangan

Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Pilih jenis laporan
Peminjaman dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Cetak Laporan
Peminjaman
Kilk Menu cetak
Laporan Peminjaman

Klik Menu Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman

Gambar 4.25 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Peminjaman

Sistem Usulan. Gambar 4.25 menggambarkan proses Cetak Laporan Peminjaman

oleh Kabag. Pergudangan.

KaBag Pergudangan Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Menampilkan Halaman
Kilk Menu Utama Bagian KaBag
Laporan Pergudangan

Menampilkan Halaman
Cetak Laporan
Pilih jenis laporan Data
Request dan input durasi
tanggal dan bulan yang
diinginkan
Cetak Laporan
Kilk Menu cetak Data Request
Laporan Data
Request

Klik Menu Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request
127

Gambar 4.26 merupakan gambar Activity Diagram Cetak Laporan Data Request

Sistem Usulan. Gambar 4.26 menggambarkan proses Cetak Laporan Data Request

oleh Kabag. Pergudangan.

Admin Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login

Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Menampilkan Halaman
Data Setting Utama Bagian Admin

Menampilkan Sub
Menu Data Setting
Klik Sub Menu Data
Jenis
Menampilkan Halaman
Jenis Peralatan
Klik Tombol Input
Jenis

Jika Jika
Hapus Data edit Data
Menampilkan Halaman Input
Data Jenis
Klik Tombol Klik Tombol
Hapus Edit

Input Data
Jenis

Jika
Jika Benar
Batal
Klik Tombol Klik Tombol Menyimpan Data Jenis
Batal Simpan dan Menampilkan
Halaman Jenis Peralatan

Klik Menu
Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis

Gambar 4.27 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Jenis Sistem

Usulan. Gambar 4.27 menggambarkan proses Pengelolaan Data Jenis oleh Admin.
128

Admin Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login

Username &
Password salah

Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Menampilkan Halaman
Data Setting Utama Bagian Admin

Menampilkan Sub
Menu Data Setting
Klik Sub Menu Data
Alat
Menampilkan Halaman
Data Peralatan
Klik Tombol Input
Alat

Jika Jika
Hapus Data edit Data Menampilkan Halaman
Input Data Alat
Klik Tombol Klik Tombol
Hapus Edit

Input Data Alat

Jika Jika
Batal Benar
Menyimpan Data Alat
Klik Tombol Klik Tombol
dan Menampilkan
Batal Simpan
Halaman Data Peralatan

Klik Menu
Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat

Gambar 4.28 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Alat Sistem

Usulan. Gambar 4.28 menggambarkan proses Pengelolaan Data Alat oleh Admin.

Admin Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login

Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Menampilkan Halaman
Data Setting Utama Bagian Admin

Menampilkan Sub
Menu Data Setting

Klik Sub Menu Data


Jenis SPK
Menampilkan Halaman
Data Jenis SPK
Klik Tombol Input
Jenis SPK

Jika Jika
Hapus Data edit Data Menampilkan Halaman
Input Data Jenis SPK

Klik Tombol Klik Tombol


Hapus Edit

Input Data
Jenis SPK
Jika
Jika Benar
Batal Menyimpan Data Jenis
Klik Tombol Klik Tombol
SPK dan Menampilkan
Batal Simpan
Halaman Data SPK

Klik Menu
Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK
129

Gambar 4.29 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Jenis SPK

Sistem Usulan. Gambar 4.29 menggambarkan proses Pengelolaan Data Jenis SPK

oleh Admin.

Admin Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah
Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Data Menampilkan Halaman
Karyawan Utama Bagian Admin

Menampilkan Halaman
Data Karyawan
Klik Tombol Input
Data Karyawan
Jika Jika
hapus Data edit Data

Klik Tombol Klik Tombol


Hapus Edit Menampilkan
Halaman Input Data
karyawan

Input Data
Karyawan
Jika Jika
Batal Benar

Menyimpan Data
Klik Tombol Klik Tombol Karyawan dan
Batal Simpan Menampilkan Halaman
Data Karyawan

Klik Menu
Logout

Menampilkan
Halaman Login

Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan

Gambar 4.30 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data Karyawan

Sistem Usulan. Gambar 4.30 menggambarkan proses Pengelolaan Data Karyawan

oleh Admin.
130

Admin Sistem Informasi Pergudangan

Cek Username Username &


& Password Password Benar
Login
Username &
Password salah

Tampil
Halaman
Error
Kilk Menu Data Menampilkan Halaman
User Utama Bagian Admin

Menampilkan
Halaman Data User
Klik Tombol Input
Data User
Jika Jika
Hapus Data edit Data

Klik Tombol Klik Tombol


Hapus Edit Menampilkan Halaman
Input Data User

Input Data
User

Jika Jika
Batal Benar

Menyimpan Data
Klik Tombol Klik Tombol Karyawan dan
Batal Simpan Menampilkan Halaman
Data User

Klik Menu Menampilkan


Logout Halaman Login

Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User

Gambar 4.31 merupakan gambar Activity Diagram Pengelolaan Data User Sistem

Usulan. Gambar 4.31 menggambarkan proses Pengelolaan Data User oleh Admin.
131

4.3.4 Class Diagram

Struktur object dari system yang diajukan peneliti, digambarkan dalam class

diagram. Dalam pembuatan class diagram, langkah-langkah yang digunakan

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Menemukan potential object

Berdasarkan narasi use case yang telah dibuat, terdapat potential

object yang ditemukan, yaitu:

Tabel. 4.34 Daftar Potential Object


Booking Request Peralatan
Karyawan teknisi Bagian Operasional
Peralatan Halaman utama Bagian Operasional
Blacklist Halaman daftar request Peralatan
Username Daftar request Peralatan Perusahaan
Password Form request Peralatan Perusahaan
Halaman booking Data Peralatan Perusahaan
Data booking Daftar Peralatan Perusahaan
Form Input booking peralatan Halaman Input Peralatan
Tanggal booking Peminjaman
Bulan booking Data peminjaman
Tahun booking Daftar peminjaman
Tanggal peminjaman Halaman Input nomor booking
Bulan peminjaman Nomor booking
Tahun peminjaman Halaman Input peminjaman
Tanggal pengembalian Pengembalian
Bulan pengembalian Data pengembalian
Tahun pengembalian Daftar pengembalian
Form bukti booking Halaman Input nomor peminjaman
Daftar blacklist Nomor peminjaman
Kabag. pergudangan Form Input pengembalian
Halaman edit status blacklist Form pengembalian Peralatan
karyawan teknisi Halaman daftar karyawan teknisi
Account bagian pergudangan Daftar karyawan teknisi
Halaman edit data account Halaman Input karyawan teknisi
bagianPergudangan NIK karyawan teknisi
Halaman utama kabag Pergudangan Status karyawan teknisi
Halaman laporan Validasi request peralatan baru
Halaman Input bulan dan tahun Data peralatan baru
Bulan laporan user
Tahun laporan Daftar user
132

Account kabag pergudangan Halaman Input data user baru


Halaman edit data account kabag Data user
Pergudangan NIK user
Data account kabag Nama user
Request perbaikan peralatan Alamat user
Halaman daftar peralatan Jabatan user
Daftar peralatan Telepon user
Data peralatan
Surat Perintah Kerja (SPK)
Halaman Input peralatan baru
Bagian Operasional
Super user
Account administrator
Administrator Halaman edit data account administrator
Halaman utama administrator Data account administrator

2. Menyeleksi object yang diusulkan

Berdasarkan daftar potential object yang ada, kita dapat menganalisis

apakah object tersebut dapat dipertahankan atau dihapus.

Tabel 4.35 Daftar Analisa Potential Object


Potential object Reason

Booking √ Ditulis booking


Karyawan Teknisi √ Ditulis Karyawan teknisi
Peralatan √ Ditulis peralatan
Perangkat teknisi × Tidak relevan
Username × Atribut user
Password × Atribut user
Blacklist √ Ditulis blacklist
Halaman utama Karyawan Teknisi × Tidak relevan
Halaman daftar booking × Tidak relevan
Daftar booking × Tidak relevan
Data booking × Bagian dari booking
Form Input booking peralatan × Tidak relevan
Tanggal booking × Atribut booking
Bulan booking × Atribut booking
Tahun booking × Atribut booking
Tanggal peminjaman × Atribut booking
Bulan peminjaman × Atribut booking
Tahun peminjaman × Atribut booking
133

Tanggal pengembalian × Atribut booking


Bulan pengembalian × Atribut booking
Tahun pengembalian × Atribut booking
Daftar blacklist × Tidak relevan
Revisi booking × Tidak relevan
Form revisi booking peralatan × Tidak relevan
Bagian Pergudangan × Tidak relevan
Request Peralatan √ Ditulis request data_request
Staff pergudangan √ Ditulis staff _pergudangan
Halaman utama staff pergudangan × Tidak relevan
Halaman data request × Tidak relevan
Daftar data request × Tidak relevan
Form data request × Tidak relevan
Data peralatan × bagian dari peralatan
Daftar peralatan × Tidak relevan
Halaman Input peralatan × Tidak relevan
Peminjaman √ ditulis peminjaman
Data peminjaman × bagian dari peminjaman
Daftar peminjaman × Tidak relevan
Halaman Input nomor booking × Tidak relevan
Nomor Booking × Atribut booking
Halaman Input peminjaman × Tidak relevan
Pengembalian √ Ditulis pengembalian
Data pengembalian × Bagian dari pengembalian
Daftar pengembalian × Tidak relevan
Halaman Input nomor peminjaman × Tidak relevan
Nomor peminjaman × Atribut peminjaman
Form Input pengembalian × Tidak relevan
Form pengembalian Peralatan × Tidak relevan
Halaman daftar Karyawan Teknisi × Tidak relevan
Daftar karyawan teknisi × Tidak relevan
Halaman Input NIK karyawan teknisi × Tidak relevan
NIK karyawan teknisi × Atribut karyawan teknisi
Status karyawan teknisi × Atribut karyawan teknisi
Halaman edit status blacklist karyawan teknisi × Tidak relevan
Account staff pergudangan × Bagian dari staff pergudangan
134

Halaman edit data account staff pergudangan × Tidak relevan


Laporan transaksi × Tidak relevan
Bulan laporan pengelolaan × Tidak relevan
Tahun laporan pengelolaan × Tidak relevan
Kabag pergudangan √ Ditulis
kepala_bagian_pergudangan
Halaman utama kabag pergudangan × Tidak relevan
Halaman laporan × Tidak relevan
Halaman Input bulan dan tahun × Tidak relevan
Bulan laporan transaksi × Atribut laporan transaksi
Tahun laporan transaksi × Atribut laporan transaksi
Account kabag pergudangan × Bagian dari kabag
pergudangan
Halaman edit data account kabag pergudangan × Tidak relevan
Data account kabag pergudangan × Bagian dari kabag
pergudangan
Halaman daftar peralatan × Tidak relevan
Daftar peralatan × Tidak relevan
Data peralatan × bagian dari peralatan
Request peralatan baru √ Ditulis data_request
Halaman request peralatan baru × Tidak relevan
Form request peralatan baru × Tidak relevan
Validasi request peralatan baru × Tidak relevan
Data peralatan baru × Tidak relevan
Halaman Input peralatan baru × Tidak relevan
Super user × Tidak relevan
Administrator √ Ditulis administrator
Halaman utama administrator × Tidak relevan
Daftar karyawan × Tidak relevan
User √ Ditulis user
Daftar user × Tidak relevan
Halaman Input data user baru × Tidak relevan
Data user × Bagian dari user
NIK user × Atribut user
Nama user × Atribut user
Alamat user × Atribut user
Jabatan user × Atribut user
135

Telepon user × Atribut user


Surat perintah Kerja (SPK) √ Ditulis SPK
Bagian Operasional √ Ditulis Bag_operasional
Account administrator × Bagian dari administrator
Halaman edit data account administrator × Tidak relevan
Data account administrator × Bagian dari administrator

Berdasarkan analisa sebelumnya, object yang dapat diusulkan dalam

system yang diajukan adalah:

Tabel 4.36 Daftar Object


Daftar object yang diusulkan
Booking Blacklist
Karyawan Teknisi Pengembalian
Peralatan Kabag pergudangan
Data Request Administrator
Staff pergudangan User
Peminjaman
Surat Perintah Kerja (SPK)
Kabag. Operasional

Berdasarkan daftar object yang diusulkan sebelumnya struktur object

system yang diajukan dapat digambarkan dalam class diagram, sebagai berikut:
136

*
User Kabag Keuangan
1
-id_kabag_keuangan
* -nama_kabag_keuangan
-kontak_kabag_keuangan
Bagian Operasional -alamat_kabag_keuangan
* *
-id_bag_operasional
*
-telp_bag_operasional
-nama_bag_operasional pengadaan Peralatan *
stok_peralatan -alamat_bag_operasional -End2 *
Karyawan teknisi -id_pengadaan_peralatan
-id_stok * -tgl_pengadaan_peralatan
-id_karyawan
-telp_karyawan * -jenis_pengadaan_peralatan
-nama_karyawan -harga_peralatan
* -jumlah_peralatan
-alamat_karyawan *
Peralatan -cek_stok_peralatan *
*
+tambah_data_pengadaan_peralatan()
-id_peralatan
* -nama_peralatan validasi
1..* -merk_peralatan * -id_validasi
* * -jenis_peralatan
Data Jenis -tgl_validasi
-satuan_peralatan -nama_validasi
-kode_kb
peminjaman +tambah_data_peralatan() +tambah_data_validasi()
-nama_kb
* +hapus_data_peralatan() pengadaan booking pengadaan Data Request
-tgl_peminjaman * +tambah_data_kb() +ubah_data_validasi()
+ubah_data_peralatan() *
-id_peminjaman +hapus_data_kb()
-nama_peralatan +ubah_data_kb()
-nama_KT *
-tgl_pengembalian -End1 *
**
+tambah_data_peminjaman()
+kurangi_stok_peralatan() Data Request
validasi Booking validasi Data Request
-id_Request_peralatan
* -tgl_request_peralatan
-nama_peralatan
-jumlah_peralatan
+tambah_request_peralatan()
+cek_request_peralatan() * *
*
* *

pengembalian barang masuk


*
-id_pengembalian -id_barang_masuk
* -tgl_pengembalian * -tgl_barang_masuk
peralatan keluar -jenis_barang_masuk
+tambah_data_pengembalian()
-id_peralatan_keluar -stok_barang
+tambah_stok_barang()
-tgl_peralatan_keluar +tambah_data_barang_masuk()
-SPK +tambah_stok_barang()
-kondisi *
+tambah_data_peralatan_keluar()
+kurangi_stok_peralatan()
*

*
Kabag Pergudangan
-id_Kabag_pergudangan laporan
-nama_Kabag_pergudangan
-contak_kabag_pergudangan *
-alamat_kabag_pergudangan * +cetak ()
*
*

*
laporan peminjaman laporan booking laporan Data Request laporan stock Peralatan
-tgl_laporan_peminjaman -tgl_laporan_booking -tgl_laporan_Data Request -tgl_laporan_stock_peralatan
-id_peminjaman -id_booking -id_Data Request -id_peralatan
-nama_peralatan -nama_peralatan -nama_peralatan -nama_peralatan
-tgl_pengembalian -tgl_booking -tgl_request -laporan_periodik

user
-username
-password admin
-nama
-level user
+tambah()
-no_tlp/hp
+ubah()
-alamat
+hapus()
+ganti password()

Gambar 4.32 Class Diagram


137

4.3.5 Sequence Diagram

Interaksi antar object pada sistem yang diusulkan, digambarkan pada


sequence diagram berikut:

Bag. Pergudangan Admin

cek admin

informasi admin

masukkan data jenis alat

simpan data jenis alat

edit data jenis alat

delete data jenis alat

Gambar 4.33 Sequence Diagram dari use case Atur Data Jenis Peralatan

Gambar 4.33 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data

Jenis Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar

objek pada proses pengaturan Data Jenis Peralatan. Mulai dari memasukkan data,

mengubah dan menghapus Data Jenis Peralatan.

Bag. Pergudangan Admin Data Jenis

cek admin

informasi admin

pilih klasifikasi barang

masukkan data alat


p

simpan data alat

Edit alat

delete alat

Gambar 4.34 Sequence Diagram dari use case Atur Data Alat
138

Gambar 4.34 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur

Data Alat yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek

pada proses pengaturan data alat. Mulai dari memasukkan data alat, mengubah

dan menghapus data alat.

User Admin

cek admin

informasi admin

masukkan user baru

simpan data user

edit user

delete user

ganti password

Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User

Gambar 4.35 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Atur Data

User yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek pada

proses pengaturan data user. Mulai dari memasukkan data user, mengubah,

menghapus, dan mengganti password user.


139

Bag. Operasional Bagian Pergudangan Kabag. Pergudangan

cek bagian pergudangan

informasi bagian pergudangan

cek stok Peralatan

informasi stok peralatan

masukkan data request

validasi data request

simpan data request

Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request

Gambar 4.36 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Buat Data

Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar objek

pada proses pengadaan peralatan. Mulai dari mengecek stok peralatan,

memasukkan data hingga menyimpan data request.

KaBag. Pergudangan Bag. Pergudangan Bag. Operasional

cek Pergudangan

informasi Pergudangan

pilih data Request

memvalidasi Data Request

Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request
140

Gambar 4.37 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case Validasi

Data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar

objek pada proses validasi pengadaan Data Request. Mulai dari memilih Data

Request, memvalidasi dan mengkonfirmasi validasi ke Kabag. Pergudangan.

Peralatan Masuk Bagian Pergudangan Data Request Peralatan

cek bagian Pergudangan

informasi bagian pergudangan

pilih data barang masuk

melihat data request

informasi pengadaan data Request

simpan data barang masuk

Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data Request

Gambar 4.38 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use Input

pengadaan data Request yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan

interaksi antar objek pada proses pemasukkan data barang masuk. Mulai dari

memilih data pengadaan, melihat data hingga proses menyimpan data peralatan

masuk.
141

Peminjaman Bagian Pergudangan Booking Barang

cek bagian gudang

informasi bagian gudang

masukkan data peminjaman

pilih booking

melihat data booking

informasi booking

simpan data peminjaman

Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman

Gambar 4.39 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use Input

Peminjaman yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar

objek pada proses Input Peminjaman. Mulai dari memasukkan data peralatan

keluar,memilih data permintaan, hingga proses menyimpan data peralatan keluar.

Laporan Stock Peralatan Kabag. Pergudangan Peralatan

cek kabag

informasi kabag

pilih stok peralatan

melihat stok peralatan

informasi stok peralatan

cetak laporan stok Peralatan

Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan
142

Gambar 4.40 merupakan gambar Sequence Diagram dari use case Cetak Laporan

Stok Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar

objek pada proses pencetakan Laporan Stok Peralatan.

Pengembalian Bagian Pergudangan Peminjaman Peralatan

cek bagian gudang

informasi bagian gudang

pilih data peminjaman

simpan data pengembalian

menambahkan stok peralatan

Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan

Gambar 4.41 merupakan gambar dari Sequence Diagram dari use case

Pengembalian Peralatan yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan

interaksi antar objek pada proses Pengembalian Peralatan. Mulai dari memilih

data peminjaman, menyimpan data pengembalian hingga proses penambahan stok

peralatan.
143

Laporan Peminjaman Kabag. Pergudangan Peralatan Peminjaman

cek kabag Pergudangan

informasi kabag pergudangan

pilih kategori laporan

melihat data peralatan keluar berdasarkan kategori

melihat data peminjaman

informasi data peminjaman

informasi data peralatan yang dipinjam

cetak laporan Peminjaman

Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman

Gambar 4.42 merupakan gambar Sequence Diagram dari use case Cetak Laporan

Peminjaman yang diusulkan. Diagram diatas menggambarkan interaksi antar

objek pada proses pencetakan Laporan Peminjaman.

4.3.6 Statechart Diagram

Pada system yang diajukan peneliti, terdapat tingkah laku object yang dapat

digambarkan dalam bentuk statechart diagram sebagai berikut:

Input Data Login

Username dan Password

submit

Not valid
Memvalidasi Mengulangi Username dan Password

valid

Menampilkan Halaman Utama

Input Data Selesai

Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Login yang Diajukan


144

Pilih Menu SPK

Menampilkan Halaman Data SPK

Pilih input SPK

Menampilkan Halaman Input SPk

Input data SPK Input data alat-


alat SPK

Validasi Data validasi data

Pilih Simpan Pilih Simpan

Menyimpan Data SPK dan Menampilkan No SPK Menyimpan data Alat-Alat SPK

Cetak Data

Menghubungkan dengan perangkat printer

Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan

Pilih Menu
Input Booking

Menampilkan Halaman Input Booking beserta data peralatan yang akan dibooking

Input Data
Booking

Lanjut

Validasi Data

Pilih Request
Bookong

Menyimpan data permintaan booking

Menampilkan Halaman Input Alat

Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan


145

Pilih Menu
Booking

Menampilkan Halaman Data Booking

Pilih Validasi
Booking

Menampilkan Halaman Validasi Booking

Pilih YA

Booking Alat Tervalidasi

Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan

Pilih Menu
Peminjaman

Menampilkan Halaman Data Peminjaman

Pilih input
Peminjaman

Menampilkan Halaman Input Peminjaman

Input Nomor
Peminjaman

Nomor Peminjaman

Pilih Cek Data

Menampilkan Data Peralatan dalam SPK

Input Tanggal
Pengembalian

Tanggal Pengembalian

Pilih Proses

Menampilkan Halaman Informasi Data Sudah Terproses

Pilih Cetak
Data

Menampilkan Halaman Form Peminjaman yang siap dicetak

Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan


146

Pilih Menu
Peminjaman

Menampilkan Halaman Data Peminjaman

Pilih input
Pengembalian

Menampilkan Halaman Input No Peminjaman

Input Nomor
Peminjaman

Nomor Peminjaman

Pilih Cek Data

Menampilkan Data Peminjaman dan keterangannya

Pilih Selesai

Proses Data Pengembalian

Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang


Diajukan

Pilih Menu Data


Request

Menampilkan Halaman Data Request

Pilih input
Request

Menampilkan Halaman Input Nama Alat dan Jumlah Alat

Input Nama dan


Jumlah Alat

Validasi Nama dan Jumlah Alat

Pilih Simpan

Menampilkan Halaman Data Request dan Kegterangannya

Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan
147

Pilih Menu Data


Request

Menampilkan Halaman Data Request

Pilih Cetak

Mencetak Data Request

Gambar 4.50 Statechart Diagram dari cetak Data Request yang Diajukan

Pilih Menu Data


Setting

Menampilkan Halaman Submenu Data Setting

Pilih Submenu
Data Jenis

Menampilkan Halaman Jenis Peralatan

Pilih Input Jenis

Menampilkan Halaman Input Data Jenis

Input Data
Jenis

Validasi Data Jenis

Pilih Simpan

Menyimpan Data Jenis dan Menampilkan Halaman Jenis Peralatan

Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang


Diajukan
148

Pilih Menu Data


Setting

Menampilkan Halaman Submenu Data Setting

Pilih Submenu
Data Alat

Menampilkan Halaman Data Peralatan

Pilih Input Alat

Menampilkan Halaman Input Data Alat

Input Data Alat

Validasi Data Alat

Pilih Simpan

Menyimpan Data Alat dan Menampilkan Halaman Data Peralatan

Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang


Diajukan

Pilih Menu Data


Setting

Menampilkan Halaman Submenu Data Setting

Pilih Submenu
Data Jenis SPK

Menampilkan Halaman Data Jenis SPK

Pilih Input Jenis


SPK

Menampilkan Halaman Input Data Jenis SPK

Input Data
Jenis SPK

Validasi Data Jenis SPK

Pilih Simpan

Menyimpan Data Jenis SPK dan Menampilkan Halaman Data Jenis SPK

Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang Diajukan
149

Pilih Menu Data


Karyawan

Menampilkan Halaman Data Karyawan

Pilih Input Data


Karyawan

Menampilkan Halaman Input Data Karyawan

Input Data
Karyawan

Validasi Data Karyawan

Piliih Simpan

Menyimpan Data Karyawan dan Menampilkan Halaman Data Karyawan

Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Karyawan


Teknisi yang Diajukan

Pilih Menu Data


User

Menampilkan Halaman Data User

Pilih Input Data


User

Menampilkan Halaman Input Data User

Input Data User

Validasi Data User

Pilih Simpan

Validasi Data Jenis SPK

Pilih Simpan

Menyimpan Data User dan Menampilkan Halaman Data User

Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang Diajukan
150

4.3.7 Spesifikasi Database

Berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka table-tabel

dapat dihubungkan melalui foreign key untuk membentuk relasi yang disebut

dengan Relational Database Management System (RDBMS), Adapun spesifikasi

database yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:

Laporan
PK nik_kabag_Pergudangan

laporan_stock_peralatan
Laporan_data_request peralatan
Laporan_SPK
Laopran peminjaman PK sn_peralatan
Laporan_pengembalian
jenis_peralatan Kabag_Pergudangan
tipe_peralatan
PK Nama_Kabag_pergudangan
merek_peralatan
status_peralatan
FK1 alamat_Kabag_Pergudangan
Bagian_pergudangan status_peralatan_perusahaan_partnership
Tlp_Kabag_pergudangan
kondisi_peralatan
PK Bagian_pergudangan keterangan_peralatan

FK1 nama_bag_Pergudangan
alamat_bag_pergudangan
Telp_bag_pergudangan
data_request Validasi
FK2 nik_user
PK no_data_request PK Kabag_pergudangan

tgl_Data_request tgl_Validasi
jenis_peralatan merk_peralatan
tipe_peralatan Jenis_peralatan
merek_peralatan Jumlah_peralatan
jmlh_peralatan FK1 nik_user
booking FK1 nik_user
PK no_booking
peminjaman pengembalian
tgl_booking PK no_peminjaman PK no_pengembalian
tgl_akan_diambil
tgl_akan_kembali tgl_peminjaman FK1 no_peminjaman
FK2 nik_kt FK1 nik_user FK2 nik_user
FK2 no_booking tgl_pengembalian

user
blacklist
PK nik_user
PK no_blacklist
FK1 nik_administrator
FK1 nik_kt
nama-user
tgl_blacklist
alamat_user
ket_blacklist
tlp_user
FK2 nik_user
jabatan_user
password_user
login
logout

karyawan_teknisi bagian_oprasional
PK nik_kt PK nik_bag_operasional

nama_kt surat_perintah_kerja nama_bag_operasional


alamat_kt alamat_bag_operasional
tlp_kt PK no_spk
tlp_bag_operasional
password_kt
status_blacklist_kt FK1 nik_bag_operasional
login_time nama_spk
administrator
logout_time
FK1 no_spk PK nik_administrator
FK2 nik_administrator
nama_administrator
Kabag_operasional alamat_administrator
PK nik_kabag_operasional tlp_administrator
password_administrator
nama_kabag_operasional
alamat_kabag_Operasional
telp_kabag_operasional

Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan yang


Diajukan
151

Berikut adalah data dictionary yang akan digunakan dalam pembuatan


system.

1. Tabel Booking

File Name : booking

Type of File : transaction files

Primary Key : no_booking

Foreign Key : sn_alat, nik_kt

Tabel 4.37 Tabel booking


No Field Type Size Null Keterangan
1 no_booking Varchar 30 No Nomor Booking
2 sn_alat Varchar 30 No SN Alat
3 nik_kt Varchar 20 No NIK User
4 tgl_booking Date No Tanggal Booking
5 tgl_akan_pinjam Date No Tanggal Peminjaman
6 tgl_akan_kembali Date No Tanggal
Pengembalian

2. Tabel alat

File Name : alat

Type of File : master files

Primary Key : sn_alat

Foreign Key : nik_user

Tabel 4.38 Tabel alat


No Field Type Size Null Keterangan
1 sn_alat varchar 30 No SN alat
2 nik_user varchar 20 No NIK user
3 jenis_alat varchar 20 No Jenis alat
4 tipe_alat varchar 20 No Tipe alat
5 merk_alat varchar 20 No Merk Alat
7 status_alat varchar 10 No Status alat
8 kondisi_alat varchar 10 No Kondisi alat
9 keterangan_alat text yes Keterangan alat

3. Tabel Karyawan Teknisi (KT)


152

File Name : Karyawan Teknisi

Type of File : master files

Primary Key : nik_kt

Foreign Key : no_spk, nik_administrator

Tabel 4.39 Tabel Karyawan Teknisi


No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_kt varchar 20 No NIK KT
2 no_spk varchar 3 No Nomor SPK
3 nik_administrator varchar 20 No NIK Administrator
4 nama_kt varchar 30 No Nama KT
5 alamat_kt text No Alamat KT
6 telpon_kt varchar 15 No Telepon KT
7 status_blacklist_kt varchar 10 No Status blacklist KT
8 password_kt varchar 20 No Passowrd KT

4. Tabel bagian Operasional

File Name : Bagian Operasional

Type of File : master files

Primary Key : nik_bagian_operasional

Foreign Key : -

Tabel 4.40 Tabel bagian operasional


No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_bagian_operaional Varchar 20 No NIK_bagian_operasional
2 nama_bagaian_operasional Varchar 30 No Nama_bagian_operasional
3 alamat_bagian_operasional Text No Alamat bagian Operasional
4 Telp_bagian_operasional Varchar 15 No Telepon bagian operasional

5. Tabel SPK (Surat Perintah Kerja)

File Name : spk


153

Type of File : master files

Primary Key : no_spk

Foreign Key : nik_bagian_operasional

Tabel 4.41 Tabel jenis_spk


No Field Type Size Null Keterangan
1 no_spk varchar 3 No Nomor SPK
2 nik_bagian_operasional varchar 20 No NIK bagian
operasional
3 jenis_spk text No Nama SPK

6. Tabel Blacklist

File Name : blacklist

Type of File : transaction files

Primary Key : no_blacklist

Foreign Key : nik_kt, nik_user

Tabel 4.42 Tabel blacklist


No Field Type Size Null Keterangan
1 no_blacklist varchar 10 No Nomor blacklist
2 nik_kt varchar 20 No NIK KT
3 nik_user Varchar 20 No Nama user
4 tgl_blacklist date No Tanggal blacklist
5 ket_blacklist text Yes Keterangan
blacklist

7. Tabel peminjaman

File Name : Peminjaman


154

Type of File : transaction files

Primary Key : no_peminjaman

Foreign Key : no_booking, nik_user

Tabel 4.43 Tabel Peminjaman


No Field Type Size Null Keterangan
1 no_peminjaman varchar 10 No Nomor peminjaman
2 No_booking varchar 20 No NIK booking
3 nik_user Varchar 20 No Nama user
4 tgl_peminjaman date No Tanggal peminjaman

8. Tabel User

File Name : User

Type of File : master files

Primary Key : nik_user

Foreign Key : no_administrator

Tabel 4.44 Tabel User


No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_user varchar 20 No NIK KT
2 nik_administrator varchar 20 No Nomor SPK
3 Nama_user varchar 30 No NIK Administrator
4 jabatan_user varchar 15 No Nama KT
5 alamat_kt Text No Alamat KT
6 telpon_kt varchar 15 No Telepon KT
7 password_kt varchar 20 No Passowrd KT

9. Tabel Pengembalian

File Name : Pengembalian

Type of File : transaction files

Primary Key : no_pengembalian

Foreign Key : no_peminjaman, nik_user


155

Tabel 4.45 Tabel pengembalian


No Field Type Size Null Keterangan
1 no pengembalian varchar 30 No Nomor pengembalian
2 no peminjaman varchar 30 No Nomor peminjaman
3 nik_user varchar 20 No NIK user
4 tgl_pembelian Date No Tanggal pengembalian

10. Tabel data_ request

File Name : data_request

Type of File : transaction files

Primary Key : no_data_request

Foreign Key : nik_user

Tabel 4.46 Tabel data_request


No Field Type Size Null Keterangan
1 no_data_request varchar 30 No No request alat
2 Nik_user varchar 20 No NIK user
3 tanggal_data_request date No Tanggal request
alat baru
4 jenis_alat varchar 20 No Jenis alat
5 tipe_alat varchar 20 No Tipe alat
6 merk_alat varchar 20 No Merk alat
7 jumlah_alat int 10 No Jumlah alat

11. Tabel administrator

File Name : administrator

Type of File :master files

Primary Key : nik_administrator

Foreign Key :-
156

Tabel 4.47 Tabel Administrator


No Field Type Size Null Keterangan
1 nik_administrator varchar 20 No Nik administrator
2 nama_administrator varchar 30 No Nama administrator
3 alamat_administrator Text No Alamat administrator
4 telepon_administrator varchar 15 No Telepon
administrator
5 password_administrator varchar 20 No Password
administrator

Kemudian pada tahap selanjutnya, kita perlu mengidentifikasi data dan

hak akses apa yang diperlukan dan dilokasi mana. Analis ystem menemukan

bahwa persyaratan logika tersebut perlu ditentukan dalam bentuk data-to-

location-CRUD matrix yang merupakan suatu matrix yang digunakan untuk

memetakan persyaratan data ke lokasi. (Whitten, 2004)

Tabel 4.48 Tabel data-to-location-CRUD matrix Sistem Informasi Pergudangan


yang diajukan
Kepala Bagian
Administrator

Warehosuing
Pergudangan

Location
Staff

KT

Entity.Attribute
Administrator INDV
.nik_administrator CRD
.nama_administrator CRD
.alamat_administrator CRUD
.telepon_administrator CRUD
.password_administrator CRUD
Booking ALL ALL ALL
.no_booking CR R CR
.sn_alat CRUD R CRUD
.nik_kt CR R CR
.tgl_booking CR R CR
.tgl_akan_pinjam CRU R CRU
.tgl_akan_kembali CRU R CRU
Peminjaman ALL ALL
157

.no_peminjaman CR CR
.no_booking CR CR
.nik_user CR CR
.tgl_peminjaman CR CR
Pengembalian ALL ALL ALL
.no_pengembalian CR R CR
.no_peminjaman CR R CR
.nik_user CR R CR
.tgl_pengembalian CR R CR
Alat ALL ALL
sn_alat CRD CRD
jenis_alat CRD CRD
Tipe_alat CRD CRD
merk_alat CRD CRD
status_alat CRUD CRUD
kondisi_alat CRUD CRUD
keterangan_alat CRUD CRUD
Data_Request ALL ALL
no_data_request CRD CRD
nik_user CRD CRD
tgl_data_request CRD CRD
jenis_alat_baru CRUD CRUD
merk_alat_baru CRUD CRUD
jmlh_alat_baru CRUD CRUD
KT ALL ALL INDV
nik_kt CRD R R
no_spk CRUD R R
nik_administrator CRD X X
nama_kt CRD R R
alamat _kt CRUD R R
telepon_kt CRUD R R
status_blacklist_kt CRUD RU R
password _kt CRUD X RU
Blacklist ALL ALL ALL
no_blacklist CR R CR
nik _kt CR R CR
nik_user CR R CR
tgl_blacklist CR R CR
ket_blacklist CR R CR
Surat Perintah Kerja (SPK) ALL ALL
no_spk CRD R
nik_bagian_operasional CRUD R
Spk CRUD R
Bagian Operasional ALL ALL
158

nik_bagian_operasional CRD R
nama_bagian_operasional CRD R
alamat_bagian_operasional CRUD
telepon_bagian_operasional CRUD
User ALL INDV INDV
nik_user CRD R R
nik_administrator CRD X X
nama_user CRD R R
alamat_user CRUD R R
telepon_user CRUD R R
jabatan_user CRD R R
password_user CRUD RU RU

Keterangan:

INDV : individual

ALL : Al

SS : Subset

U : Update

X : No Access

C : Create

R : Read

D : Delete
159

4.3.8 Perancangan Antar Muka

HEADER

Depan Data Jenis Data Alat Jenis SPK

Data Setting Input Jenis


Data
Karyawan
Jenis Peralatan
Data User

Data SPK NO Nama Jenis Aksi

Peminjaman Edit | Hapus

Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk Data Jenis

HEADER

Depan Data Jenis Data Alat Data SPK

Data Setting Input Jenis


Data
Karyawan
Data Peralatan
Data User

Jumlah
Data SPK NO Nama Alat Merk Nomor Seri Jenis Alat Opsi
Alat

Peminjaman Edit | Hapus

Edit | Hapus
Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat

HEADER

Depan Data Jenis Data Alat Jenis SPK

Data Setting Input Jenis SPK


Data
Karyawan
Data Jenis SPK
Data User

Data SPK NO Nama Jenis Opsi

Peminjaman Edit | Hapus

Edit | Hapus
Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK


160

HEADER

Depan

Data Setting Input Karyawan


Data
Karyawan
Data Karyawan
Data User

Data SPK NO Nama NIK Telp Alamat Opsi

Peminjaman Edit | Hapus

Edit | Hapus
Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan

HEADER

Depan
Nama Lengkap _____________________
Data Setting
NIK _____________________
Data
Karyawan
Telpon
Nama Lengkap ____________________
Data User
Alamat ____________________
Data SPK

Peminjaman

Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan

HEADER

Depan

Data Setting Input User

Data
Karyawan
Data User Akses
Data User

Data SPK NO Nama User ID Password Level Opsi

Peminjaman Edit | Hapus

Edit | Hapus
Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.62 Halaman Input Data User


161

HEADER

Depan

Data Setting Input SPK

Data
Karyawan Data SPK
(Surat Perintah Kerja)
Data User

Data SPK NO Nomor SPK Karyawan Pelanggan Jasa Opsi

Peminjaman Hapus | Cetak

Hapus | Cetak
Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK

HEADER

Depan

Data Setting Input Peminjaman Input Pengembalian

Data
Karyawan
Data Peminjaman
Data User

Nomor Tanggal Tanggal


Data SPK NO Peminjam Status Kembali Opsi
Peminjaman Pinjam Kembali

Peminjaman Belum Edit | Hapus

Belum Edit | Hapus


Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman

HEADER

Depan Cetak Laporan

Data Setting Jenis Laporan Pilih Jenis


Data
Karyawan
Dari ▼ ▼
Tanggal Bulan 2011 ▼
Data User

Sampai Tanggal ▼ Bulan ▼ 2011 ▼


Data SPK

Peminjaman

Laporan Cetak Report

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan


162

HEADER

Depan
DATA BOOKING
Data Setting
Tanggal
Data NO Nomor SPK Nama Alat Jumlah Status Opsi
Booking
Karyawan
Hapus | Validasi
Data User
Hapus | Validasi
Data SPK

Peminjaman

Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.66 Halaman Input Booking

HEADER

DATA REQUEST
Depan

Data Setting Input Request


Tanggal
Data NO Nama Alat Jumlah Status Opsi
Request
Karyawan
Hapus | Validasi
Data User
Hapus | Validasi
Data SPK

Peminjaman

Laporan

Booking

Data Request

Log Out

FOOTER

Gambar 4.67 Halaman Input Data Request


163

4.3.9 Tampilan Aplikasi Program

Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program

Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis

Gambar 4.70 Tampilan Input Data User


164

Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan

Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK

Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian


165

Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak Laporan

Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking

Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request


166

4.4 System Implementation

Dalam pengembangan Sistem Informasi Pergudangan akan dilakukan

tahapan selanjutnya yaitu system implementation. Kegiatan yang dilakukan

penulis dalam tahap ini adalah:

4.4.1 Pembuatan sistem

Pada pembuatan Sistem Informasi Pergudangan berbasis Jaringan yang

ditulis ini, penulis menggunakan untuk bahasa pemrograman PHP Versi 5.2.2,

MySQL versi 5.0.4.1 untuk database-nya, untuk Software editor menggunakan

Edit Plus versi 2.20 dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar.

4.4.2 Pengujian sistem

Pada pengujian sistem, penulis melakukan testing terhadap Sistem

Peminjaman Peralatan ini dengan metode blacbox testing. Menurut Hanif Al

Fatta (2007) pada Black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan

menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil

dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Pada Blackbox testing

ini, penulis hanya melakukan Input data dan melihat output-nya apakah sesuai

dengan proses bisnis yang diharapkan . Berikut adalah hasil tesnya:

a. Testing Account Bagian Pergudangan

Tabel 4.49 Tabel testing Account Bagian Pergudangan


Field Keterangan Hasil
Input username Bagian
Pergudangan Harus diisi Sesuai
Input password Bagian
Pergudangan Harus diisi Sesuai
167

Input SN peralatan Harus diisi Sesuai


Harus diisi sesuai dengan data pembelian
Input jenis peralatan peralatan Sesuai
Harus diisi sesuai dengan data pembelian
Input tipe peralatan peralatan Sesuai
Harus diisi sesuai dengan data pembelian
Input merek peralatan peralatan Sesuai
Harus diisi sesuai dengan kondisi terakhir
Input kondisi peralatan peralatan, Sesuai
Input keterangan peralatan Diisi jika peralatan mengalami kerusakan Sesuai
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
Input jenis peralatan pergudangan Sesuai
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
Input tipe peralatan pergudangan Sesuai
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
Input merek peralatan pergudangan Sesuai
Harus diisi sesuai rekomendasi dari Kabag.
Input jumlah peralatan pergudangan Sesuai
Harus diisi sesuai dengan data yang
terdapat pada data request peralatan pihak
Input nomor booking luar Sesuai
Harus diisi sesuai dengan list booking untuk
Input nomor booking peminjaman hari ini Sesuai
Harus diisi sesuai dengan daftar
peminjaman yang pengembaliannya dua
Input nomor peminjaman hari lagi dari sekarang Sesuai
Harus diisi sesuai dengan booking form
Input nomor booking yang diserahkan KT Sesuai
Harus diisi sesuai dengan booking form
Input peminjaman peralatan yang diserahkan PA Sesuai
Input revisi tanggal
pengembalian Harus diisi sesuai dengan request KT Sesuai
Harus diisi sesuai dengan SPK yang
Input nomor peminjaman diserahkan KT Sesuai
Harus diisi sesuai dengan SPK yang
diserahkan KT dan peralatan yang
Input pengembalian peralatan diserahkan KT Sesuai
Diisi jika KT melakukan pelanggaran yang
merugikan bagian pergudangan seperti
merusakkan peralatan dan terlambat
Input status blacklist KT mengembalikan tanpa konfirmasi. Sesuai
Diisi jika KT dimasukkan kedalam daftar
Input keterangan blacklist blacklist Sesuai
Input password Bagian Harus diisi sesuai keinginan Bagian
Pergudangan pergudangan, minimal 4 karakter Sesuai
Harus diisi sesuai keinginan Bagian
Input verifikasi password pergudangan,dan harus sama dengan Input
Bagian Pergudangan password minimal 4 karakter Sesuai
168

b. Testing Account Kabag. Pergudangan

Tabel 4.50 Tabel Testing Account Kabag. Pergudangan


Field Keterangan Hasil
Input username Kabag. Harus diisi sesuai
Input password Kabag. Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun laporan Harus diisi sesuai dengan keinginan sesuai
Kabag. Pergudangan, combo box berisi
pilihan bulan dan tahun
Input validasi Harus diisi sesuai dengan keinginan sesuai
Kabag. Pergudangan, combo box berisi
pilihan
Input password Kabag. Harus diisi sesuai keinginan Kabag. sesuai
Pergudangan Pergudangan, minimal 4 karakter
Input verifikasi password Harus diisi sesuai keinginan Kabag. dan sesuai
Kabag. harus sama dengan input password
Kabag. Pergudangan, minimal 4 karakter

c. Testing Account Administrator

Tabel 4.51 Tabel Testing Account administrator


Field Keterangan Hasil
Input username administrator Harus diisi Sesuai
Input password administrator Harus diisi Sesuai
Input NIK user Harus diisi sesuai data dari bagian Sesuai
Operasional
Input nama KT Harus diisi sesuai data dari bagian Sesuai
Operasional
Input alamat KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD Sesuai
(Human Resource Development)
Input telepon KT Harus diisi sesuai data dari bagian HRD Sesuai
dan harus angka.
Input SPK KT Harus diisi sesuai data dari bagian Sesuai
HRD,Combo box berisi pilihan SPK.
Input password KT Harus diisi sesuai NIK KT, minimal 4 Sesuai
karakter
Input verifikasi password user Harus diisi sesuai nama dan harus sama Sesuai
dengan Input Password, minimal 4 karakter
Input NIK karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. Sesuai
pergudangan Pergudangan
Input nama karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. Sesuai
pergudangan Pergudangan
Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. Sesuai
Input alamat karyawan Pergudangan
pergudangan

Input telepon karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian HRD Sesuai
pergudangan dan harus angka
169

Input jabatan karyawan Harus diisi sesuai data dari bagian Kabag. Sesuai
pergudangan pergudangan Combo box berisi pilihan
jabatan (Kabag. dan staff pergudangan)
Input password karyawan Harus diisi sesuai NIK karyawan, minimal Sesuai
pergudangan 4 karakter
Input verifikasi password Harus diisi sesuai NIK karyawan Sesuai
karyawan pergudangan pergudangan dan harus sama dengan Input
password karyawan pergudangan , minimal
4 karakter
Input SPK Harus diisi sesuai data dari Kabag. Sesuai
Operasional
Input NIK Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. sesuai
Operasional
Input NIK Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. sesuai
Operasional
Input nama Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. sesuai
Operasional
Input alamat Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. sesuai
Operasional
Input telepon Bag. Operasional Harus diisi sesuai data dari Kabag. sesuai
Operasional dan harus angka
Input password administrator Harus diisi sesuai keinginan administrator, sesuai
minimal 4 karakter
Input verifikasi password Harus diisi sesuai keinginan administrator sesuai
administrator dan harus sama dengan Input password
administrator, minimal 4 karakter
Input nomor booking Harus diisi sesuai
Input NIK KT Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun data Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan sesuai
booking dan tahun
Input nomor peminjaman Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun data Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan sesuai
peminjaman dan tahun
Input nomor pengembalian Harus diisi sesuai
Input bulan dan tahun data Harus diisi, Combo box berisi pilihan bulan sesuai
pengembalian dan tahun
Input SN peralatan Harus diisi sesuai
Input jenis peralatan Harus diisi, Combo box berisi pilihan jenis sesuai
peralatan
Input nomor request peralatan Harus diisi sesuai
baru
Input nomor request pembelian Harus diisi sesuai
peralatan
170

Berdasarkan hasil pengujian diatas dengan memperhatikan kinerja sistem dalam

pengolahan data, maka penulis mengusulkan sistem ini dapat dijalankan dengan

baik dengan spesifikasi hardware dan software sebagai berikut:

a. Hardware

1. Server

a) Processor Intel Pentium 43.0 GHz

b) 512 MB of RAM

c) Harddisk 80 GB

d) Monitor dengan resolusi 1024 x 768

e) Keyboard dan Mouse

f) Printer tinta

2. Client

a) Processor Intel Pentium 41.6 GHz

b) 256 MB of RAM

c) Harddisk 60GB

d) Monitor dengan resolusi 1024 x 768

e) Keyboard dan Mouse

f) Printer tinta

b. Software

1. Server

a) Microsoft Windows XP professional Ver. 2002 Service Pack 2

b) WAMP5 Version 1.6.3 yang mengintegrasikan: Apache versi


171

2.2.4, PHP versi 5.2.2, dan MySQL versi 5.0.41

c) Recommended Browser: Mozilla Firefox versi 1.5

2. Client

a) Microsoft Windows XP professional Ver. 2002 Service Pack 2

b) WAMP5 Version 1.6.3 yang mengintegrasikan: Apache versi

2.2.4, PHP versi 5.2.2, dan MySQL versi 5.0.41

c) Recommended Browser: Mozilla Firefox versi 1.5


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya dapat diambil

kesimpulan dari Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan

pada PT. Interkoneksi Persada adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya pengembangan Sistem Informasi Pergudangan yang sudah

berbasis jaraingan ini, tentunya akan memudahkan Bagian Pergudangan

dalam mengelola data peralatan, terlihat mulai membaiknya proses

pengunaan peralatan dan laporan-laporan periodiknya.

2. Kinerja Karyawan Teknisi (KT) dan Bagian Pergudangan dapat efektif dan

efisien dalam memproses booking peralatan, mendapatkan Surat Perintah

Kerja (SPK), peminjaman dan pengembalian peralatan serta pelaporannya.

Sehingga manajemen peralatan dan laporannya menjadi lebih baik.

3. Pihak manajemen yang berhubungan dengan sistem yaitu Kepala Bidang

Pergudangan dan Kepala Bidang Operasional dapat memperoleh informasi

dengan proses yang cepat dan tepat serta perencanaan yang matang

terbukti dengan kinerja Karyawan Teknisi lebih profesional.

4. Dengan adanya fitur Surat Perintah Kerja (SPK) yang mengintegrasikan

kebutuhan peralatan dalam pemgembangan sistem ini dapat membantu

pihak pergudangan dalam menangani kebutuhan Karyawan Teknisi untuk

melaksanakan SPKnya.

172
173

5. Dengan adanya fitur-fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu

pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk

pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat

diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain:

1. Disarankan adanya pengembangan sistem ini yang tadinya berbasis

jaringan yang hanya bisa diakses dalam kantor saja (intranet), menjadi

sistem yang membentuk aplikasi berbasis web online (internet) sehingga

user dapat mengakses aplikasi ini kapan dan dimana saja.

2. Mengembangkan sistem ini agar lebih terintegrasi dengan bidang-bidang

lainnya seperti antar bidang dengan bidang-bidang lainnya dalam

perusahaan seperti: Bidang Keuangan, Bidang HRD, dan Bidang

Operasional, serta perusahaan pihak luar, sehingga menciptakan suatu

sistem yang utuh dan satu kesatuan

3. Dalam pengembangan sistem diharapkan juga untuk memulai membuat

system pengamanan data, agar lebih terjaga keamanan informasinya.


DAFTAR PUSTAKA

Andi, D., Ilmu Dasar Pergudangan. Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Davis, Gordon B., Accounting Information Systems, (New Jersey: Prentice-Hall),


2005.

Frengky, A., Database Pergudangan, Informatika, Bandung, 2000.

Gulo, W. Metodologi Penelitian, Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia),


Jakarta, 2005.

Gerald, Jerry Fitz Andra F., Fundamentals Of Systems Analysis (edisi kedua; New
York: John Willey & Sons), 1991.

Hadi, Wahyu S.,Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada


PT. Lembalindo Tirta Anugrah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Handoko, Semeru, Istilah-istilah Dalam Pergudangan, Jakarta, 2000.

Irmansyah, Faried, Pengantar Database. www.IlmuKomputer.com, 2003.

Jogiyanto H.M., Analisis & Design Sistem Informasi, Andi Yogyakarta,


Yogyakarta, 2003.

Jogiyanto H.M., Metode Penelitian, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2006.

Jogiyanto H.M., Sistem Teknologi Informasi Edisi II, Andi Yogyakarta,


Yogyakarta, 2005.

174
175

Jusup, Hasan Shadily, Aplikasi dalam Persediaan Barang, Jakarta, 2001.

Kadir, Abdul, Pengenalan Jaringan Komputer, Andi Yogyakarta, Yogyakarta ,


2003.

Kristanto, Andri, Jaringan Komputer. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.

Ladjamudin, Al-Bahra bin., Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu
Yogyakarta, 2005.

Lucas, David, Analisis dan Desain Pergudangan. Grasindo, Jakarta, 2008.

McLeod, Raymond Jr., Sistem Informasi Manajemen Versi Revisi, PT.


Prenhallindo, Jakarta, 2006.

Muhasan, Pengembangan Aplikasi Pendukung Operasional pada Sistem


Pergudangan, Karya Pustaka Hal 756, Yogyakarta, 2008.

Munawar, Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.

Murdrick, Jhon M., Karakteristik Sistem, Jakarta, 2004.

Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi


Berorientasi Objek Edisi Revisi, Bandung, 2005.

Pranata, E., Prioritas Sistem Pergudangan , Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.

Prihatna, Henky., Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional. PT Elex Media


Komputindo, Jakarta, 2005.

Sidik, Ir, Betha., MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang


Aplikasi Web. Informatika, Bandung, 2005.
176

Sudrajat, Teori Study Literatur, Indobook, Bogor, 2005.

Suhendar, Konsep Dasar Pergudangan, Ghanesa Exact, Bandung, 2000.

Sutarto, Rachmad H., Tutorial Adobe Photoshop 7. www.IlmuKomputer.com,


2003.

Skousen, Hubungan Pergudangan dengan Perusahaan, Grapindo, Jakarta, 2001.

Syamsul, Teuku R.,Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis


Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Jakarta, FST UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Syukur, Muhammad, Membuat Website Dimanis dengan PHP, Duta Nusantara,


Jakarta, 2007.

Turban, Efraim., Information Technology for Management: Transforming


Organizations in the Digital Economy 4th Edition. United States: John
Wiley & Sons, Inc, 2004.

Widodo, Wahyu K., Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang


Terdistribusi (Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang), FST
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008

Whitten, Jeffrey L. Lonnie D. Bentley and Kevin C. Dittman, System Analysis


and Design Method 6 Edition, McGrow Hill, Singapore, 2004.
xxix

Lampiran 2

A. Lampiran Angket (Kuesioner)

Kuesioner yang dibagikan adalah kuesioner yang bersifat terbuka dan

kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui system inventaris barang yang

berjalan dan yang dibutuhkan. Target dan kuesioner tersebut adalah karyawan

yang berhubungan dengan sistem tersebut serta manager, Karyawan Teknisi (KT)

sehingga responden yang didapat dengan jumlah yang cukup mewakili yaitu 30

Responden (60% dari Karyawan Teknisi), kuesioner ini hanya sebagai data

tambahan untuk membantu penulis dalam menganalisis sistem yang berjalan di

PT. Interkoneksi Persada.

1. Bagaimana proses sistem Pergudangan selama ini yang anda rasakan?

Pertanyaan yang dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai

sistem pergudangan yang berjalan pada PT. Interkoneksi Persada.

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Baik 0 0%
b. Cukup Baik 4 13%
c.Kurang Baik 26 87%
d. Tidak Baik 0 0%
TOTAL 30 100%
xxx

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan

pada PT. Interkoneksi Persada berjalan secara kurang baik.

2. Apakah Anda sudah memahami sistem pergudangan yang sedang berjalan

di perusahaan ini?

Pertanyaan ini dilontarkan untuk mengetahui sejauh mana para pengguna

sistem ini mengerti dan paham terkait alur kerja dan berjalannya sebuah

sistem.

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Ya, Sudah 3 10%
b. Kurang 7 23%
c.Belum 20 67%
d. Tidak Sama Sekali 0 0%
TOTAL 30 100%

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang

berjalan pada PT. Interkoneksi Persada belum banyak dipahami oleh

Karyawan Teknisi.

3. Apakah Sistem yang sedang berjalan ini sudah cukup membantu kinerja

anda?
xxxi

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai sistem pergudangan

yang berjalan apakah sudah mengakomodir segala kebutuhan kerja para

karyawan teknisi.

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Ya, Maksimal 1 3%
b. Biasa saja 9 30%
c.Kurang 19 63%
d. Belum 1 3%
TOTAL 30 100%

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang berjalan

pada PT. Interkoneksi Persada belum bisa mengakomodir kinerja karyawan.

4. Sistem seperti apa yang sedang berjalan diperusahaan ini?

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi menganai bentuk sistem yang

sedang berjalan

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Terkomputerisasi 0 0%
b. Semi Terkomputerisasi 24 80%
c. Manual 6 20%
d.Tidak Tahu 0 0%
TOTAL 30 100%
xxxii

Berdasarkan hasil survey diatas terkait sistem berjalan yang dipakai dalam

sistem pergudangan adalah Semi Terkomputerisasi.

5. Apakah ada kendala bekerja ketika berhubungan dengan departemen

Pergudangan?

Pertanyaan ini dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai kendala

Secara khusus di Departemen Pergudangan yang merupakan jantung

perusahaan dan support kinerja karyawan teknisi.

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Ya 25 83%
b. Biasa saja 1 3%
c. Belum 3 10%
d.Tidak ada 1 3%
TOTAL 30 100%
xxxiii

Berdasaqrkan hasil evaluasi diatas, dapat diketahui bahwa sistem yang

sedang berjalan mendapatkan cukup tinggi dalam kendala kerja.

6. Apa saja kendala-kendala yang sering dihadapi oleh bagian dan Karyawan

Teknisi?

Pertanyaan ini untuk memetakan permasalah/kendala yang terjadi pada

sistem yang berjalan.

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. SDM 3 10%
b. Sistem 21 70%
c. SDM dan Sistem 6 20%
d. Tidak Tahu 0 0%
TOTAL 30 100%

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa kendala pada sistem

yang berjalan yaitu sistemnya.

7. Seperti apa sistem pergudangan yang anda butuhkan?

Pertanyaan ini dilontarkan untuk memperoleh informasi mengenai Sistem

Informasi Pergudangan yang dibutuhkan.


xxxiv

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Terkomputerisasi 30 100%
b. Semi Terkomputerisasi 0 0%
c. Manual 0 0%
d. Tidak Tahu 0 0%
TOTAL 30 100%

Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa sistem yang dibutuhkan

adalah Sistem Informasi Pergudangan yang terkomputerisasi.

8. Apakah anda mau mencoba dengan pengembengan sistem, yang sedang

saya kerjakan?

Pertanyaan ini untuk mendapat respon dari Karyawan Teknisi dan

bagianpergudangan terkait penawaran uji coba pengembangan sistem yang

sedang berjalan.

Jawaban Responden Jumlah Penjawab Persentase


a. Boleh 26 87%
b. Ragu-ragu 3 10%
c. tidak Tahu 1 3%
d. Tidak Boleh 0 0%
TOTAL 30 100%
xxxv

Berdasarkan quisoner diatas maka dapat diketahui bahwa para Karyawan

Teknisi dan bagian pergudangan menginginkan pengembangan sistem yang

sedang berjalan agar lebih efektif dan epesian.


xxxvi

Lampiran 3

B. Hasil Observasi

Beberapa pertanyaan dari pihak Pergudangan PT. Interkoneksi Persada:

1. Karyawan Teknisi (KT): meminta agar fitur laporan untuk lebih dilengkapi

2. Bagian Pergudangan: ada perubahan data barang di gudang, yang tadinya

data barang berisikan data barang secara umum diganti menjadi data per-

barang barang dengan jenis dan tipenya.

Hasil pengamatan langsung:

1. Aplikasi masih berbasis berdiri sendiri (stand alone).

2. Sitem berjalan masih semi terkomputerisasi dan belum maksimal dalam

mengatasi permasalahan sehingga kinerja kurang efektif dan epesien.

3. Terjadinya antrian pengguna aplikasi, dikarenakan aplikasinya hanya bisa

diakses di satu komputer saja.

4. Dari aplikasi yang sudah tersedia, masih belum bisa memprediksi

kebutuhan stok barang yang harus tersedia setiap harinya.


xxxvii

Lampiran 4

WAWANCARA I

Responden : H. Ahmad Dahlan

Jabatan : Direktur

Reporter : Ahmad Syahril

Pelaksanaan : Senin, 16 Maret 2009

Waktu : Jam 14.00-15.00 WIB

Tempat : Ruang kantor Direktur

Tujuan Wawancara: Mengetahui Latar Belakang dan Bidang Perusahaan

Point Utama Wawancara:

1. Perusahaan ini bergerak dibidang apa?

Jawaban: bergerak dibidang telekomunikasi dan jasa instalasi berbasis jaringan

internet, yang berbentuk total partner and tehnical support solution (mitra kerja)

dengan perusahan- purusahan utama semacam Indosat, telkomsel dan lintasarta.

2. Bisakah Bapak ceritakan profil singkat berdirinya perusahaan ini?


xxxviii

Jawaban: Berbekal pengalaman selama tujuh tahun bekerja di perusahan besar yang

bergerak di Telekomunkasi, tepatnya pada tanggal 15 Ferruari 2001 perusahaan ini

dibentuk oleh bapak Dahlan dan Widoyo dengan beberapa kolegannya yang berasal

dari PT Lintasarta. Perusahaan ini kemudian banyak merekrut alumni- alumni

Politeknik Negri Jakarta (PNJ) karena memang sebagian funding father perusahaan

ini adalah eks. Dari PNJ. telah menangani banyak perusahaan maka PT. Interkoneksi

Persada akan memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberi nilai tambah

buat perusahaan client.

3. Bolehkah Bapak menggambarkan struktur organisasi perusahaan ini?

Jawaban: Perusahaan ini mempunya struktur organisasi standar sebagaimana

perusahan-perausahan yang ada, di komandoi oleh seorang direktur yang

membawahi 4 Bidang: Bidang Operasional dikepalai oleh Pak Mardi Gunawan,

Bidang Manajemen dan HRD dikepalai oleh Pak Agung Wahyudi, ST. Bidang

Pergudangan dikepalai oleh Pak Teguh Taryono, sedangkan Bidang Finance dan

Planning di kepalai oleh Pak Muhammad Ali, SE.

4. Apakah tugas dan tanggung jawab tiap bidang yang ada? terutama di bidang

pergudangan tempat saya mengadakan penelitian?

Jawaban: secara garis besar Bidang Operasional: visi utamanya adalah service

excellent terhadap client dan supcont (perusahan induk yang bekerja sama), Bidang

Manajemen dan HRD lebih kepada penguatan teknis dan kinerja SDM, untuk Bidang
xxxix

Finance dan Planning lebih kepada siklus keuangan dan perencanaan perusahaan.

Nah berkaitan dengan Bidang Pergudangan, karena kerja kami adalah jasa instalasi

dan teknisi yang membutuhkan banyak prangkat- prangkat hard ware maka butuh

sebuah system yang mengontrol alur keluar masuk-barang, stock barang, dan

manajemen peminjaman. Departemen ini support utama kerja teknisi,bagaimana

teknisi mau bekerja dengan baik jika barangnnya tidak ada.

5. Apakah Sistem Perusahaan ini sudah terkomputerisasi semua?

Jwaban: belum, hanya di Bidang Finance dan Planning, yang lainnya rata-rata masih

semi terkomputerisasi. itupun hanya sebatas untuk beck up dan input data.

6. Sebatas apa memanfaatkan ilmu teknologi computer yang ada?

Jawaban: hanya sebatas untuk beck up dan input data dalam lingkup perusahaan.

Sebagaimana wawancara aslinya.

H. Ahmad Dahlan
Direktur
xl

Lampiran 5

WAWANCARA II

Responden : Teguh Taryono

Jabatan : Kepala Bagian Pergudangan

Reporter : Ahmad Syahril

Pelaksanaan : Selasa, 17 Maret 2009

Waktu : Jam 15.30-17.00 WIB

Tempat : Ruang Kantor Kelapa Bagian Pergudangan

Tujuan Wawancara: Mengetahui Problem dan Prosedur Sistem Yang Sedang

Berjalan

Point Utama Wawancara:

1. Apa saja element yang terlibat di bidang pergudangan?

Jawaban: ada 4 element yang berhubungan langsung dengan pergudangan

ini, yang pertama karyawan teknisi yang mendapatkan SPK (Surat

Perintah Kerja), otomatis mereka butuh perangkat untuk

instalasi,yang kedua karyawan operasinal yang bertugas mengatur

keluar-masuk barang, pelayanan teknisi, dan pengadaan barang, yang

ketiga dept. Finance untuk pengajuan pengadaan barang, dan ke-4


xli

dept. operasional untuk laporan stock barang yang akan disinkronkan

dalam mengeluarkan SPK.

2. Bagaimana departemen pergudangan memproses/mengolah data-data yang

didapatkannya?

Jawaban: mensinkronisasi data untuk menjadi laporan yang manual,

sebagai base pengambilan keputusan untuk pengajuan anggaran

pengadaan, dan evaluasi stock barang.

3. Apakah ada pengemlompokan barang yang di kelola oleh pihak

pergudangan?

Jawaban: ada, barang yang dikelola oleh pergudangan sebatas barang

yang digunakan untuk operasional karyawan teknisi,dan ada dua

pengelompokkan jenis barang, yaitu barang habis-pakai seperti skun,

Tie Rap, Spicing Tape, Grounding Bar, Roster, Baut Arester, kabel

belden, Kabel LMR, Kabel PVC, dan macam-macam kabel lainnya. Yang ke

dua jenis barang partnership, seperti: VSAT, Radio Link, dan amcam-

macam konektor.

4. Apa saja salinan laporan yang bapak terima dan dibutuhkan dari departemen

Pergudangan ini?
xlii

Jawaban: Laporan barang masuk, Laporan barang pijaman dan pembelian,

Laparan stock barang, data klasifikasi barang.

5. Adakah Kendala-kendala pada system yang sedang digunakan pada saat ini?

Jawaban: ada, karena sistemnya semi terkomputerisasi atau bisa

dikatakan masih manual, dan itupun hanya sebatas input data dan beck

up data kadang ada juga yang memanipulasi data, data yang tercecer

dan laporan yang tidak valid, itu dari segilaporan. Dari segi teknis

dilapangan pun kadang karyawan teknisi berebut barang.

6. Apa harapan Bapak agar Departemen Pergudangan ini bisa lbh baik dan

ideal?

Jawaban: kami ingin mempunyai sebuah system yang otomatis atau

minimalnya terkomputerisasi untuk mengolah data dan laporan serta

mengatur hubungan teknisi dan dept. pergudangan dengan

terkomputerisasi.

Sebagaimana wawancara aslinya

Teguh Taryono
Kep. Bag. Pergudangan
xliii

Lampiran 6 SCHEDULE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

No. KEGIATAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A Pengumpulan Data
1. Observasi X X X X X X X X 15 Jan- 15 Mar 2009
2. Wawancara X 16-17 Maret 2009
3. Kuesioner X X 18-30 Maret 2009
4. Studi Pustaka X X X X X X 05-14 Jan&01-30 Mar 09
5. Literatur Sejenis X X
B Pengembangan Sistem
1. Sistem Initiation
a. Identifikasi Masalah X X X 01-21 April 2009
b. Lingkup Sistem X X X 25-14 Mei 2009
2. Sistem Analisa
a. Sistem yang Sedang Berjalan
* Studi Kelayakan X X 15-25 Mei 2009
* Analisis Kebutuhan X X X X X X 01 Jun- 14 Jul 2009
- Riset Sistem sekarang X X 01-16 jun 2009
- Pengamatan Sistem Serupa X X 19-28 Juni 2009
- Prototipe X X 03-10 Juli 2009
b. Perancangan Sistem
* Use Case Model Diagram X X 21- 30 Juli 2009
* Narasi Use Case X X 02-15 Agustus 2009
* Activity Diagram X X 18-25 Agustus 2009
* Class Diagram X X 01-10 September 2010
* Sequence Diagram X X 21-28 September 2009
* Statechart Diagram Okt- Nov 2009 (review)
c. Perancangan Database X X X 05-21 Januari 2010
d. Perancangan Antarmuka X X 23 jan-06 Feb 2010
e. Implementasi Sistem
* Pembuatan Sistem X X X 07-18 Februari 2010
* Pengujian Sistem X X X 19-21 Februari 2010
xliv

Lampiran 7 if($databooking[status]==1){$status="Validated";
$linkvalidasi="";}
A. Source Code Booking elseif($databooking[status]==2){$status="<font
<?php color=red>Ditolak</font>";
if(!$hapus and !$validasi) $linkvalidasi="<a
{ href='$mainurl&validasi=$databooking[id]'>Validasi</a>
$getbooking=mysql_query("select * from booking order ";}
by id desc"); else{$status="Belum";$linkvalidasi="<a
?> href='$mainurl&validasi=$databooking[id]'>Validasi</a>
<b>DATA BOOKING</b> ";}
<div class="contentdata"> echo
<table border="1" width="100%" cellpadding="4" "<tr><td>$n.</td><td>$databooking[nomorspk]</td><td
cellspacing="0"> >$data_alat[nama] -
<tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td $data_alat[merk]</td><td>$databooking[jumlah]</td><td
class="judulcontent">Nomor SPK</td><td >$databooking[tanggal_booking]</td>
class="judulcontent">Nama Alat</td> <td>$status</td>
<td class="judulcontent">Jumlah</td><td <td><a
class="judulcontent">Tanggal Booking</td><td href='$mainurl&hapus=$databooking[id]'>Hapus</a> |
class="judulcontent">Status</td><td $linkvalidasi</td></tr>";
class="judulcontent">Opsi</td></tr> }
<?php ?>
while($databooking=mysql_fetch_array($getbooki </table>
ng)) <?php
{ }
$getalat=mysql_query("select * from peralatan else
where id='$databooking[id_alat]'"); {
$data_alat=mysql_fetch_array($getalat); if($hapus)
$n++; {
xlv

include "form/hapusbooking.php"; class="judulcontent">Nama </td><td


} class="judulcontent">User ID</td>
elseif($validasi) <td class="judulcontent">Password</td><td
{ class="judulcontent">Level</td><td
include "form/validasibooking.php"; class="judulcontent">Opsi</td></tr>
} <?php
} while($datauser=mysql_fetch_array($getuser))
?> {
$n++;
B. Source Code Data User $getnama=mysql_query("select nama from
<?php karyawan where
$blok=$_GET['blok']; id='$datauser[id_karyawan]'");$datanama=mysql_fetch_a
if(!$input and !$edit and !$hapus and !$blok) rray($getnama);
{ echo
$getuser=mysql_query("select * from datauser where "<tr><td>$n.</td><td>$datanama[nama]</td><td>$datau
id_karyawan!='0' order by id desc"); ser[userid]</td><td><i>$datauser[password]</i></td><td
?> >$datauser[level]</td>
<input type="button" value="Input User" <td><a
onClick="document.location='<?php echo href='$mainurl&edit=$datauser[id]'>Edit</a> | <a
"$mainurl&input=user"; ?>';"> href='$mainurl&hapus=$datauser[id]'>Hapus</a>";
<br><br> //echo " | <a
<b>Data User Akses</b> href='$mainurl&blok=$datauser[id]'>Blok</a>";
<div class="contentdata"> echo "</td>
<table border="1" width="100%" cellpadding="4" </tr>";
cellspacing="0"> }
<tr><td width="5%" ?>
class="judulcontent">No</td><td </table>
<?php
xlvi

} class="judulcontent">NIK</td><td
else class="judulcontent">Telp</td>
{ <td class="judulcontent">Alamat</td><td
if($input){include class="judulcontent">Opsi</td></tr>
"form/datauser.php";}elseif($edit){include <?php
"form/edituser.php";}elseif($hapus){include while($datakaryawan=mysql_fetch_array($getkar
"form/hapususer.php";} yawan))
} {
?> $n++;
echo "<tr><td>$n.</td><td>";
C. Source Code Data Karyawan if($datakaryawan[blacklist]==0)
<?php {
if(!$input and !$edit and !$hapus) echo "<font
{ color=blue>$datakaryawan[nama]</font>";
$getkaryawan=mysql_query("select * from }
karyawan where statuskerja='1' order by id desc"); else
?> {
<input type="button" value="Input Karyawan" echo "<font
onClick="document.location='<?php echo color=red>$datakaryawan[nama]</font>";
"$mainurl&view=$view&input=karyawan"; ?>';"> }
<br><br> echo
<b>Data Karyawan</b> "</td><td>$datakaryawan[nik]</td><td>$datakaryawan[t
<div class="contentdata"> elepon]</td>
<table border="1" width="100%" cellpadding="4" <td>$datakaryawan[alamat]</td><td><a
cellspacing="0"> href='$mainurl&edit=$datakaryawan[id]'>Edit</a> | <a
<tr><td width="5%" href='$mainurl&hapus=$datakaryawan[id]'>Hapus</a></t
class="judulcontent">No</td><td d></tr>
class="judulcontent">Nama </td><td ";
xlvii

} <input type="button" value="Input Peminjaman"


?> onClick="document.location='<?php echo
</table> "$mainurl&input=peminjaman"; ?>';">
<br /> <input type="button" value="Input Pengembalian"
<b>Ket </b>: <br /> onClick="document.location='<?php echo
- Warna merah = Blacklist<br /> "$mainurl&input=pengembalian"; ?>';">
<br><br>
</div> <b>Data Peminjaman</b>
<?php <div class="contentdata">
} <table border="1" width="100%" cellpadding="4"
else cellspacing="0">
{ <tr><td width="5%"
if($input==karyawan){include class="judulcontent">No</td><td
"form/karyawan.php";}elseif($edit){include class="judulcontent">Nomor Peminjaman</td><td
"form/editkaryawan.php";}elseif($hapus){include class="judulcontent">Peminjam</td>
"form/hapuskaryawan.php"; } <td class="judulcontent">Tanggal Pinjam</td><td
} class="judulcontent">Tanggal Kembali</td>
?> <td class="judulcontent">Status Kembali</td>
<td class="judulcontent">Opsi</td></tr>
D. Source Code Peminjaman <?php
<?php while($datapinjam=mysql_fetch_array($getdatapi
if(!$input and !$edit and !$hapus and !$view) njam))
{ {
$getdatapinjam=mysql_query("select * from peminjaman $n++;
group by no_peminjaman order by id desc"); $getalat=mysql_query("select nama,merk from
?> peralatan where
id='$datapinjam[id_alat]'");$data_alat=mysql_fetch_array
($getalat);
xlviii

$getpeminjam=mysql_query("select nama from if($datapinjam[statuspengembalian]==0){$status=


karyawan where "<font color=red>Belum</font>";}else{$status="<font
id='$datapinjam[id_karyawan]'");$datapeminjam=mysql_ color=blue>Sudah</font>";}
fetch_array($getpeminjam); echo "<td>$status</td>";
$getwaktupinjam=explode("-
",$datapinjam[tanggal_pinjam]);$getwaktukembali=explo echo "<td><a
de("-",$datapinjam[tanggal_kembali]); href='$mainurl&hapus=$datapinjam[no_peminjaman]'>H
$stringbulan=$getwaktupinjam[1];$bulan=bulanin apus</a></td>
donesia($stringbulan); </tr>";
$stringbulan2=$getwaktukembali[1];$bulan2=bula }
nindonesia($stringbulan2); ?>
echo "<tr><td>$n.</td><td><a
href='$mainurl&view=$datapinjam[no_peminjaman]'>"; </table><br />
if($datapinjam[waktutelat]!=0) <b>Ket </b>: <br />
{ - Warna merah pada nomor peminjaman = Telat<br />
echo "<font </div>
color=red>$datapinjam[no_peminjaman]</font>"; <?php
} }
else else
{ {
echo "<font if($input==peminjaman){include
color=blue>$datapinjam[no_peminjaman]</font>"; "form/peminjaman.php";}
} elseif($input==pengembalian){include
echo "form/pengembalian.php";}elseif($hapus){include
"</a></td><td>$datapeminjam[nama]</td><td>$getwakt "form/hapuspeminjaman.php";}
upinjam[2] $bulan $getwaktupinjam[0]</td> elseif($view){include
<td>$getwaktukembali[2] $bulan2 "data/viewnomorpinjam.php";}
$getwaktukembali[0]</td>"; }
xlix

<table border="1" width="100%" cellpadding="4"


if($_GET['clear']) cellspacing="0">
{ <tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td
unset($_SESSION['namasesi']); class="judulcontent">Nama Jenis</td><td
unset($_SESSION['nomorpinjam']); class="judulcontent">Opsi</td></tr>
} <?php
?> while($datajenis=mysql_fetch_array($getjenis))
{$n++;
E. Source Code Peralatan echo "<tr><td>$n.</td><td>$datajenis[jenis]</td>
<a href="<?php echo "$mainurl&view=jenis"; ?>">Data <td><a
Jenis</a> | <a href="<?php echo "$mainurl&view=alat"; href='$mainurl&view=$view&edit=$datajenis[id]'>Edit</
?>">Data Alat</a> a> | <a
| <a href="<?php echo "$mainurl&view=spk"; ?>">Jenis href='$mainurl&view=$view&hapus=$datajenis[id]'>Hap
SPK</a><br /><br /> us</a></td></tr>";
<?php }
if($view==jenis) ?>
{ </table>
if(!$input and !$edit and !$hapus) </div>
{ <?php
$getjenis=mysql_query("select * from jenis_alat order }
by jenis"); else
?> {
<input type="button" value="Input Jenis" if($input==jenis) { include "form/jenis_alat.php";
onClick="document.location='<?php echo }elseif($edit){include
"$mainurl&view=$view&input=jenis"; ?>';"> "form/editjenis.php";}elseif($hapus){include
<br><br> "form/hapusjenis.php";}
<b>Jenis Peralatan</b> }
<div class="contentdata"> }
l

elseif($view==alat) $getjenis=mysql_query("select jenis from


{ jenis_alat where
if(!$input and !$edit and !$hapus) id='$data_alat[jenis]'");$datajenis=mysql_fetch_array($ge
{ tjenis);
$getalat=mysql_query("select * from peralatan $getjumlah=mysql_query("select jumlah
order by id desc"); from stock_alat where
?> id_alat='$data_alat[id]'");$datajumlah=mysql_fetch_array
<input type="button" value="Input Alat" ($getjumlah);
onClick="document.location='<?php echo echo
"$mainurl&view=$view&input=alat"; ?>';"><br /><br /> "<tr><td>$n.</td><td>$data_alat[nama]</td><td>$data_
<b>Data Peralatan</b> alat[merk]</td><td>$data_alat[sn]</td><td>$datajenis[je
<div class="contentdata"> nis]</td><td>$datajumlah[jumlah]</td>
<table border="1" width="100%" cellpadding="4" <td><a
cellspacing="0"> href='$mainurl&view=$view&edit=$data_alat[id]'>Edit</
<tr><td width="5%" a> | <a
class="judulcontent">No</td><td href='$mainurl&view=$view&hapus=$data_alat[id]'>Hap
class="judulcontent">Nama Alat</td><td us</a></td></tr>";
class="judulcontent">Merk</td>
<td class="judulcontent">Nomor Seri</td><td }
class="judulcontent">Jenis Alat</td><td echo "</table>";
class="judulcontent">Jumlah Alat</td><td }
class="judulcontent">Opsi</td></tr> else
<?php {
if($input==alat){include
while($data_alat=mysql_fetch_array($getalat)) "form/alat.php";}elseif($edit){include
{ "form/edit_alat.php";}elseif($hapus){include
$n++; "form/hapus_alat.php";}
}
li

} ?>
elseif($view==spk) </table>
{ </div>
if(!$input and !$edit and !$hapus) <?php
{ }
$getjenis=mysql_query("select * from jenis_spk else
order by jenis"); {
?> if($input==spk){include "form/jenis_spk.php";}
<input type="button" value="Input Jenis elseif($edit){include
SPK" onClick="document.location='<?php echo "form/editjenis_spk.php";}elseif($hapus){include
"$mainurl&view=$view&input=spk"; ?>';"><br /><br /> "form/hapusjenis_spk.php";}
<b>Data Jenis SPK</b> }
<table border="1" width="100%" cellpadding="4" }
cellspacing="0"> ?>
<tr><td width="5%" </table>
class="judulcontent">No</td><td
class="judulcontent">Nama Jenis</td><td
class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php F. Source Code Laporan
while($datajenis=mysql_fetch_array($getjenis)) <script>
{$n++; $(document).ready(function(){
echo "<tr><td>$n.</td><td>$datajenis[jenis]</td> $("#formreport").validate({
<td><a rules:{
href='$mainurl&view=$view&edit=$datajenis[id]'>Edit</ jenis:"required",
a> | <a tanggal:"required",
href='$mainurl&view=$view&hapus=$datajenis[id]'>Hap bulan:"required",
us</a></td></tr>"; tahun:"required",
} tanggal2:"required",
lii

bulan2:"required", <option value="datarequest">Data Request</option>


tahun2:"required", </select><br />
<label class="formulir">Dari</label>
}, <select name="tanggal">
messages:{ <option value=""
jenis:" x", selected="selected">Tanggal</option>
tanggal:" x", <?php
bulan:" x", for($t=1;$t<=31;$t++)
tahun:" x", {
tanggal2:" x", echo "<option value='$t'>$t</option>";
bulan2:" x", }
tahun2:" x", ?>
}, </select>
}); <select name="bulan">
}); <option value="" selected>Bulan</option>
</script> <?php
<form action="" method="post" id="formreport"> include "support/bulan.php";
<strong>CETAK LAPORAN</strong><br> ?>
<label class="formulir">Jenis Laporan</label> </select>
<select name="jenis"> <select name="tahun">
<option value="" selected>Pilih Jenis</option> <option value="<?php echo date("Y"); ?>"><?php echo
<option value="peminjaman">Peminjaman</option> date("Y"); ?></option>
<option <?php
value="pengembalian">Pengembalian</option> for($t=date("Y")+1;$t<=date("Y")+10;$t++)
<option value="spk">SPK</option> {
<option value="datakaryawan">Data echo "<option value='$t'>$t</option>";
Karyawan</option>
<option value="stockalat">Stock Alat</option> }
liii

?> ?>
</select><br /> </select><br />
<label class="formulir">Sampai</label>
<select name="tanggal2"> <br><br>
<option value="" <input type="submit" value="Cetak Report"
selected="selected">Tanggal</option> name="cetak">
<?php </form>
for($u=1;$u<=31;$u++) <?php
{ $cetak=$_POST['cetak'];
echo "<option value='$u'>$u</option>"; $jenis=$_POST['jenis'];
} $tanggal=$_POST['tanggal'];
?> $bulan=$_POST['bulan'];
</select> $tahun=$_POST['tahun'];
<select name="bulan2"> $tanggal2=$_POST['tanggal2'];
<option value="" selected>Bulan</option> $bulan2=$_POST['bulan2'];
<?php $tahun2=$_POST['tahun2'];
include "support/bulan.php"; $tanggal_1="$tahun-$bulan-$tanggal";
?> $tanggal_2="$tahun2-$bulan2-$tanggal2";
</select> if($cetak)
<select name="tahun2"> {
<option value="<?php echo date("Y"); ?>"><?php echo ?>
date("Y"); ?></option> <script>document.location='<?php echo
<?php "cetak.php?jenis=$jenis&from=$tanggal_1&to=$tanggal_
for($t=date("Y")+1;$t<=date("Y")+10;$t++) 2"; ?>';</script>
{ <?php
echo "<option value='$t'>$t</option>"; }
?>
}
liv

$cekbooking=mysql_num_rows(mysql_query("sel
G. Source Code SPK ect * from booking where
<?php nomorspk='$dataspk[nomorspk]' and status='0'"));
if(!$input and !$edit and !$hapus) $getkaryawan=mysql_query("select nama from
{ karyawan where id='$dataspk[id_karyawan]'");
$getspk=mysql_query("select * from spk order by id $datakaryawan=mysql_fetch_array($getkaryawan)
desc"); ;
echo
?> "<tr><td>$n.</td><td>$dataspk[nomorspk]</td><td>$dat
<input type="button" value="Input SPK" akaryawan[nama]</td><td>$dataspk[namapelanggan]</td
onClick="document.location='<?php echo >
"$mainurl&input=spk"; ?>';"> <td>$dataspk[jasa]</td>
<br><br> <td><a
<b>Data SPK (Surat Perintah Kerja)</b> href='$mainurl&hapus=$dataspk[id]'>Hapus</a> |";
<div class="contentdata"> if($cekbooking==0)
<table border="1" width="100%" cellpadding="4" {
cellspacing="0"> echo " <a
<tr><td width="5%" href='cetakspk.php?nomorspk=$dataspk[nomorspk]'>Ceta
class="judulcontent">No</td><td k</a>";
class="judulcontent">Nomor SPK</td><td }
class="judulcontent">Karyawan</td><td else
class="judulcontent">Pelanggan</td> {
<td class="judulcontent">Jasa</td><td echo " Cetak";
class="judulcontent">Opsi</td></tr> }
<?php echo "</td></tr>";
while($dataspk=mysql_fetch_array($getspk)) }
{ ?>
$n++; </table>
lv

</div> <table border="1" width="100%" cellpadding="4"


<?php cellspacing="0">
} <tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td
else class="judulcontent">Nama Alat</td>
{ <td class="judulcontent">Jumlah</td><td
if($input==spk){include "form/spk.php";} class="judulcontent">Tanggal Request</td><td
elseif($hapus){include "form/hapusspk.php";} class="judulcontent">Status</td><td
} class="judulcontent">Opsi</td></tr>
<?php
if($_GET['clear']) while($datarequest=mysql_fetch_array($getrequest))
{ {
unset($_SESSION['sesinomorspk']); $n++;
} if($datarequest[status]==0){$status="Menunggu";
?> }elseif($datarequest[status]==1){$status="Disetujui";}els
e{$status="Disetujui";}
H. Source Code Data Request echo
<?php "<tr><td>$n.</td><td>$datarequest[nama_alat]</td><td>
if(!$input and !$hapus and !$validasi) $datarequest[jumlah]</td><td>$datarequest[tanggal]</td>
{ <td>$status</td>
$getrequest= mysql_query("select * from datarequest <td><a
order by id desc"); href='$mainurl&hapus=$datarequest[id]'>Hapus</a> - ";
?> echo "<a
<b>DATA REQUEST</b><br /><br /> href='?menu=$menu&validasi=$datarequest[id]'>Validasi
<input type="button" value="Input Request" </a>";
onclick="document.location='<?php echo echo "</td></tr>";
"$mainurl&input=request"; ?>';" /><br /> }
<div class="contentdata"> ?>

Anda mungkin juga menyukai