Protein Sel-WPS Office
Protein Sel-WPS Office
NIM : J1A117055
Kelas : R-002
Mk : Teknologi Fermentasi
Protein sel tunggal mulai diperkenalkan oleh Carol L. Wilson tahun 1996
disebut juga sebagai biomassa, bioprotein, atau protein mikroba yaitu biomassa
mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan ragi yang dapat digunakan sebagai
sumber protein pangan dan pakan. PST bersifat food grade sebagai suplemen
makanan untuk manusia atau feed grade sebagai pakan ternak (suplemen
makanan untuk hewan). PST mengandung protein yang tinggi (sekitar 60-82%),
lemak, karbohidrat, asam nukleat, vitamin, dan mineral. Mikroorganisme yang
umum digunakan sebagai protein tunggal, antara lain alga Chlorella, Spirulina,
dan Scenedesmus; dari khamir Candida utylis; dari kapang berfilamen Fusarium
gramineaum; juga dari bakteri.
Kelemahan penggunaan bakteri adalah penerimaan bakteri terhadap
makanan oleh ternak sangat rendah, ukuran sel bakteri sangat sukar dipanen dan
kandungan asam nukleat bakteri lebih tinggi. Keuntungan penggunaan bakteri
yaitu bakteri dapat tumbuh pada berbagai substrat, waktu regenerasi cepat dan
kandungan protein kasarnya lebih tinggi.
KEGUNAAN / MANFAAT
a. Pakan Ternak
b. Makanan Manusia
Kelebihan
-Produksi protein lebih cepat dan efisien dibandingkan produksi protein nabati
atau hewani
-Nilai gizi PST lebih tinggi dibandingkan protein nabati karena komposisi asam
amino lebih lengkap
-Produksi PST tidak memerlukan tempat yang luas
-Produksi PST tidak dipengaruhi kondisi luar karena kondisi fermentasi dapat
diatur
-Proses produksi PST fleksibel karena dapat digunakan berbagai substrat dan
mikroorganisme
Kekurangan
Bahan baku berupa tetes tebu sebagai sumber karbohidrat. Tetes tebu
diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan Ca dengan
menambahkan H2SO4, lalu disterilisasi dan siap difermentasi dalam tabung yang
juga disterilisasi. Bahan pembantu yang digunakan adalah amina (NH2), asam
sulfat (H2SO4), HCl, NaOH, karbon aktif, “beet molasses” dan “raw sugar”.
2. Fermentasi
Kristal murni asam glutamat yang berasal dari proses pemurnian asam
glutamat. Asam glutamat harus mempunyai kemurnian lebih dari 99 % sehingga
bisa didapatkan MSG yang berkualitas baik. Kristal murni asam glutamat
dilarutkan dalam air sambil dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3 pada
pH 6,6-7,0 yang kemudian berubah menjadi MSG. Pada keadaan asam glutamat
akan bereaksi dengan Na dan membentuk larutan MSG. Arang aktif digunakan
untuk menjernihkan kotoran. Kemudian disaring dengan menggunakan “vacum
filter”.
3. Kanker
4. Adiktif
5. Obesitas
MSG menguatkan rasa atau aroma bahan makanan pokok. Manfaat lainnya
adalah menghilangkan rasa tidak enak yang terdapat pada bahan makanan
tertentu, misalnya menghilangkan rasa langu kentang. Namun, tidak berarti
bahwa MSG menghilangkan rasa tidak enak bahan makanan yang sudah rusak.
Penyedap cita rasa sesunggunya tidak mengedapkan cita rasa makanan tetapi
mengitensifkan, atau menguatkan cita rasa.
3. Asam cuka
Asam asetat berasal dari kata Latin asetum, “vinegar”. Asam asetat, asam
etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang merupakan
asam karboksilat yang paling penting di perdagangan, industri, dan laboraturium
dan dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka
memiliki rumus kimia CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam cuka berwujud cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Asam cuka
adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. Sifat
kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya
digunakan secara luas dalam industri kimia dan laboratorium. Asam cuka mudah
menguap di udara terbuka, mudah terbakar, dan dapat menyebabkan korosif
pada logam. Asam cuka jika di reaksikan dengan karbonat akan menghasilkan
karbon dioksida.
Sifat fisika dari asam cuka adalah bentuk cairan jernih, tidak berwarna,
berbau menyengat, pH asam, memiliki rasa asam yang sangat tajam,mempunyai
titik beku 16,6 oC, titik didih 118,1 oC dan larut dalam air, alkohol, dan eter. Asam
asetat di buat dengan fermentasi alkohol oleh bakteri Acetobacter.
d. Bahan dasar pembuatan anhidrida asam asetat yang sangat penting diperlukan
untuk asetilasi terutama di dalam pembuatan selulosa asetat.
e. Bahan dasar untuk pembuatan banyak persenyawaan lain seperti asetil klorida.
Asam asetat pekat bersifat korosif, sehingga harus digunakan dengan penuh
hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata
permanen, serta iritasi pada membran mukosa. Asam asetat yang lebih pekat
adalah berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena dapat menyebabkan
kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan yang mematikan pada
keasaman darah.
1. Air kelapa dimasukkan ke dalam gentong tanah (guci) yang biasa dipakai dalam
pembuatan cuka.
2. Setelah air kelapa dimasukkan dalam gentong lalu wadah tersebut diletakkan
di tempat yang memiliki aerasi yang cukup baik selama 1 – 2 bulan.
3. Selama penyimpanan tersebut, senyawa gula yang terdapat di dalam air kelapa
mengalami proses fermentasi menjadi alkohol dan berlanjut menjadi asam cuka
yang diperjual belikan.