Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

METODE PENELITIAN

“PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SMA PEMBANGUNAN


LABORATORIUM UNP”

Oleh :
ANITA YUSMAR
16076012
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 16
Desember 2011 peneliti mendapat keterangan dari Guru BK SMA Pembangunan
Laboratorium UNP, siswa sering kali menunda dalam mengerjakan tugas dalam
bentuk take home atau pekerjaan rumah (PR) pada setiap mata pelajaran. Di SMA
Pembangunan Laboratorium UNP mata pelajaran yang menjadi objek
prokrastinasi adalah matematika, bahasa inggris dan fisika. Bentuk dari
prokrastinasi akademik siswa SMA Pembangunan Laboratorium UNP yaitu masih
terdapat siswa yang tidak mengumpulkan pekerjaan rumah pada waktu yang
sudah ditentukan dengan berbagai macam alasan.
Pentingnya penelitian ini dilakukan dalam layanan bimbingan dan
konseling agar guru BK dapat membantu kelompok individu yang mempunyai
masalah sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Salah satu faktor yang diduga menyebabkan perilaku prokrastinasi
akademik siswa adalah faktor keluarga, misalnya orang tua. Berdasarkan
wawancara singkat dengan beberapa siswa SMA Pembangunan Laboratorium
UNP dalam kegiatan observasi awal, ada yang mengungkapkan bahwa orang
tuanya tidak terlalu peduli dengan kegiatan belajar anaknya sehingga anak belajar
semaunya sendiri. Kelengkapan sarana dan prasarana belajar di sekolah dan di
rumah juga menjadi salah satu alasan siswa untuk tidak mengerjakan tugas yang
diberikan oleh gurunya. Diduga masih banyak faktor-faktor penyebab
prokrastinasi akademik siswa di SMA Pembangunan Laboratorium UNP.
Untuk menjawab faktor apa saja yang sebenarnya menyebabkan
prokrastinasi akademik siswa di SMA Pembangunan Laboratorium UNP, perlu
dilaksanakan penelitian yang empiris. Inilah yang mendorong peneliti untuk
mengadakan penelitian mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab prokrastinasi
akademik siswa di SMA Pembangunan Laboratorium UNP.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di SMA Pembangunan
Laboratorium UNP, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar siswa masih belum memiliki kemampuan dalam mengelola
waktu untuk belajar
2. Sebagian siswa memiliki disiplin belajar yang rendah
3. Sebagian siswa belum memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab
dalam mengerjakan tugas.
4. Ada sebagian besar siswa yang cenderung untuk melakukan prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan tugas.
5. Ada beberapa siswa merasa stress atau kesulitan dalam menyelesaikan
tugas.
6. Ada sebagian siswa yang kurang mendapatkan perhatian orang tuanya
dalam kegiatan belajar.
7. Masih ada beberapa siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi tetapi
prokrastinasi akademiknya tinggi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka permasalahan penelitian ini
dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut adalah faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik siswa di SMA
Pembangunan Laboratorium UNP?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang
terjadi akibat prokrastinasi siswa di SMA Pembangunan Laboraturium UNP
E. Manfaat
Manfaat penelitian ini bagi siswa :
1. Meningkatkan kedisiplinan belajar siswa
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar.
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah untuk membantu guru dalam
mengatasi masalah prokrastinasi akademik siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi dapat terjadi pada setiap individu dengan berbagai statusnya,
oleh karenaitu muncul penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir
terkait dengan prokrastinasi. Saat ini prokrastinasi adalah masalah umum yang
terjadi di dunia akademik dan sesuatu yang mengancam bagi pelakunya (Ferrari,
et al., 1995). Prokrastinasi patut diwaspadai terlebih bila pada siswa dengan
potensi unggul seperti peserta akselerasi, sebab siswa yang berpotensi intelektual
atau berbakat secara akademik sangat diharapkan dapat menjalankan aktifitas
akademik dengan lebih produktif dan hasil maksimal.
Desimone menjelaskan istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin
procrastinare, yang memiliki arti harfiah untuk menunda atau menangguhkan
sampai hari esok (Ferrari, et al., 1995). Husetiya (2010) mengartikan prokrastinasi
akademik merupakan penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-
ulang dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, baik memulai maupun
menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan bidang akademik. Adapun
Solomon dan Rothblum (1984) menyebutkan enam area akademik untuk melihat
jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi oleh pelajar, yaitu tugas mengarang,
belajar menghadapi ujian, membaca, kinerja administratif, menghadiri pertemuan,
dan kinerja akademik secara keseluruhan. Ferrari menjelaskan seseorang yang
dikatakan melakukan prokrastinasi akademik adalah ketika seseorang memiliki
ciri-ciri menunda untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan
daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan (Ghufron & Rini, 2010).
Munculnya perilaku prokrastinasi akademik ini ditunjang oleh beberapa faktor
yang kondusif untuk menjadi katalisator munculnya perilaku prokrastinasi
akademik pada seseorang yaitu faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri
individu yang meliputi faktor fisik dan psikologis dan faktor eksternal berupa
faktor di luar diri individu berupa gaya pengasuhan dan kondisi lingkungan yang
linien (Ferrari, et al.,1995).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan
rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari
suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima.

B. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa akselerasi tingkat SMA di SMA
Pembangunan Laboratorium UNP dengan sampel dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI peserta program akselerasi SMA Pembangunan Laboratorium
UNP yang berada pada usia 13-15 tahun.

C. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi
dengan menggunakan instrumen jenis skala Likert. Dalam skala Likert terdapat
pernyataan yang terdiri dari atas dua macam, yaitu pernyataan yang favorable
(mendukung atau memihak pada objek sikap) dan unfavorable (tidak mendukung
objek sikap). Adapun skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini ada
dua, yaitu skala SRL dan skala prokrastinasi.
Referensi

Gunawinata, Nanik, & Lasmono. (2008). Perfeksionis, prokrastinasi akademik,


dan penyelesaian
skripsi mahasiswa. Indonesia Psychological Journal, 23, 3, 256-276.
Diperoleh dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 23308256276_0215-0158.pdf.

Husetiya, Y. (2010). Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada


mahasiswa
fakultas psikologi universitas diponegoro semarang.
http://eprints.undip.ac.id/24780.

Solomon L. J., & Rothblum E. D. (1984). Academic procrastination: frequency


and cognitive-
behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology, 33, 4, 503-509.
Diperoleh dari
http://www.rohan.sdsu.edu/~rothblum/doc_pdf/procrastination/AcademicP
rocrastination Frequency.pdf.

Anda mungkin juga menyukai