Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KONDISI KETIDAKADILAN TERHADAP DANA


DALAM KEPENDIDIKAN DI SMK N 1 AIR PUTIH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran metode


penelitian

Oleh:
Ulpa Sari
16076009

Dosen Pengampu
Dr. Muhammad Anwar, S.Pd, M.T

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
panulisan Proposal penelitian yang berjudul “PENGARUH KONDISI
KETIDAKADILAN TERHADAP DANA KEPENDIDIKAN DI SMK N 1 AIR
PUTIH” Dengan baik.

Sebelumnya, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang


telah memberikan tugas ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga


terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan Proposal Penelitian ini.
Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
Proposal Penelitian ini, terutama dosen untuk penyempurnaan Proposal Penelitian ini.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga


Proposal Penelitian ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Padang, 11 Mei 2019

Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan sumber daya manusia baik
secara individu maupun bersama-sama bertanggung jawab untuk mewujudkan pembangunan
nasional. Menurut Mulyasa (2011: 2), pendidikan adalah proses pematangan seseorang
menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat dan kemampuan. Pendidikan
merupakan suatu proses yang terus menerus dan dilakukan seumur hidup. Pendidikan
memegang peranan penting agar kualitas kehidupan manusia lebih siap menghadapi
perubahan pada era globalisasi. Peningkatan kualitas hidup manusia dimulai dari pendidikan.
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2012 pasal 1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan adalah suatu usaha meningkatkan bakat,
kemampuan, dan sikap melalui kegiatan belajar agar kualitas hidup lebih baik.
Tujuan pendidikan adalah penuntun dan pembimbing bagi peserta didik agar tumbuh
sesuai dengan bakat dan kemampuan agar dapat bersaing terhadap perubahan era globalisasi
(Mulyasa, 2011: 5). Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal
3 tentang Tujuan Pendidikan yang berbunyi:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”.
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara untuk
memperoleh pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bangsa (Suprastowo,
2014: 150).Walaupun pendidikan sangat penting, tidak semua masyarakat yang dapat
mengenyam pendidikan. Permasalahan ini dikarenakan terkendala oleh biaya pendidikan
yang tinggi. Sehingga masyarakat lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari daripada mengeyam pendidikan. Faktor utama yang meyebabkan angka putus sekolah
tinggi adalah faktor ekonomi (Pendit, 2016: 280). Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah
berupaya untuk mengurangi angka putus sekolah yaitu dengan memberikan bantuan untuk
menunjang pendidikannya. Beasiswa merupakan salah satu alternatif untuk siswa yang
mempunyai keinginan untuk sekolah dan dapat memenuhi kebutuhan sekolah. Dalam hal ini,
beasiswa yang dimaksud adalah bantuan biaya pendidikan. Bantuan tersebut diutamakan bagi
siswa yang kurang mampu dalam hal ekonomi. Dengan bantuan biaya pendidikan diharapkan
mampu meningkatkan kesejahteraan siswa.
Beasiswa merupakan pemberian bantuan biaya pendidikan yang ditawarkan kepada
siswa untuk menjunjang pendidikannya. Beasiswa merupakan bantuan pendidikan berupa
dana yang diberikan kepada peserta didik untuk menunjang pendidikannya (Azzahro,
2016:21). Sedangkan menurut Dakhyu (2011: 17), beasiswa adalah bantuan berupa finansial
yang diberikan siswa dengan tujuan untuk proses pendidikan yang ditempuh. Tujuan
beasiswa adalah agar siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat menjadi lebih baik. Karena pendidikan merupakan investasi jangka
panjang untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pemberian subsidi
biaya pendidikan bertujuan untuk mengurangi beban orang tua siswa untuk memperoleh
pendidikan (Jihan, dkk, 2014: 4).
Dalam hal ini, bantuan biaya pendidikan sangat penting untuk melahirkan kualitas
siswa dan dapat membantu siswa yang orangtuanya kurang mampu untuk membiayai
pendidikan. Dari penjelasan tersebut, sejalan dengan Peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bab V pasal 27 ayat (1),
menyatakan bahwa memberi bantuan biaya atau beasiswa kepada peserta didik yang orang
tua atau walinya kurang mampu membiayai pendidikannya. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa
Beasiswa diarahkan untuk membantu siswa untuk menunjang pendidikan. Dengan
bantuan tersebut, siswa mampu memenuhi kebutuhan biaya pendidikan baik biaya langsung
maupun biaya tidak langsung. Biaya langsung seperti iuran sekolah, alat tulis, dan seragam,
sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya transportasi, kursus, dan uang saku
(Muhammad dan Jazidie, 2013). Serta dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih
tinggi. Bantuan biaya pendidikan dapat diperoleh dari dinas pendidikan pusat, provinsi, kota
dan sekolah. Bantuan yang diberikan dinas pendidikan pusat, provinsi dan kota merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa jenjang SD/SMP/SMA/SMK baik negeri maupun
swasta yang kurang mampu dalam membiayai pendidikannya. Bantuan biaya pendidikan
yang berasal dari dinas pendidikan pusat adalah Program Indonesia Pintar (PIP). Dalam buku
Petunjuk Teknis (Juknis), Dengan adanya beasiswa diharapkan siswa dapat melanjutkan
sekolah dan dapat memenuhi kebutuhan sarana belajar. Dari pemenuhan kebutuhan tersebut
diharapkan dapat menghasilkan output yang berkualitas untuk menghasilkan output yang
berkualitas, maka mutu pendidikan harus ditingkatkan (Khairunnisa, 2015: 2).

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, banyak faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketidak mampuan orang tua
untuk mencukupi kebutuhan belajar siswa, kurangnya motivasi belajar, terlambat
mengerjakan tugas, dan lain-lain. Dari beberapa faktor tersebut, maka akan mempengaruhi
kinerja belajar siswa. Hal ini yang membuat peneliti melakukan penelitian mengenai
efektivitas pemberian beasiswa terhadap siswa yang benar-benar kurang mampu.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah pemberian beasiswa dapat meningkatkan kinerja belajar pada siswa?
2. Apakah penerima beasiswa benar-benar diberikan kepada hak yang wajib
menerima?
3. Apakah pemberian beasiswa mampu membantu meningkatkan perekonomian
keluarga?
4. Apakah pemberian beasiswa mampu membantu meningkatkan kebutuhan untuk
belajar siswa?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan mengadakan penelitian ini adalah:

1. Ingin membantu kondisi ekonomi orang tua siswa.


2. Untuk mengetahui seberapa pendapat dana untuk setiap siswa.
3. Untuk mengarahkan kepada siapalah yang berhak untuk mendapatkan bantuan
tersebut.
1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi peneliti, penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait pengeluaran
pemerintah dalam meningkatkan efisiensi di bidang pendidikan.
2. Bagi guru, diharapkan benar-benar mendata siswa yang benar-benar kurang mampu.
3. Bagi pembaca secara umum, penelitian ini diharapkan bisa memberi tambahan
informasi dan wawasan tentang mengenai dana.

1.5. Sistematika Penelitian


Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi
penelitian. Secara garis besar penelitin ini disusun sebagai berikut:
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Dana/Keuangan


Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi
modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
serta untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat
penunda pembayaran. Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara
umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas
pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun
kekayaan.

2.2. Pengertian Kependidikan


Apa yang dimaksud dengan pendidikan? Secara umum, pengertian pendidikan adalah
suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia
yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan,
dan penelitian.
Ada juga yang mengatakan definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan masyarakat.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada
peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang
manusia yang kritis dalam berpikir.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian sekarang ini adalah penelitian
kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan
data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif).
Penelitian Kuantitatif atau Quantitatif Research adalah suatu metode penelitian yang bersifat
induktif, objektif dan ilmiah di mana data yang di peroleh berupa angka-angka (score, nilai)
atau pernyataan-pernyataan yang di nilai, dan dianalisis dengan analisis statistik.

3.2. Subjek Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK N 1 AIR PUTIH dengan sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa yang mendapatkan dana dari sekolah.

3.3. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan dan mengukur informasi tentang
variabel-variabel yang diteliti, dengan cara sistematis yang memungkinkan seseorang untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang dinyatakan, menguji hipotesis, dan mengevaluasi hasil.
Komponen pengumpulan data penelitian adalah umum untuk semua bidang studi termasuk
ilmu fisik dan sosial, humaniora, bisnis, dan lain-lain.
Terlepas dari bidang studi atau preferensi untuk mendefinisikan data (kuantitatif, kualitatif),
pengumpulan data yang akurat sangat penting untuk menjaga integritas penelitian. Baik
pemilihan instrumen pengumpulan data yang tepat (yang ada, dimodifikasi, atau yang baru
dikembangkan) dan instruksi yang digambarkan dengan jelas dalam penggunaannya untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
BAB V
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dimana setiap dana haruslah tepat mendapatkannya karna jika tidak, maka akan
membuat siswa tersebut tidak senangnya dalam belajar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan Bahwa : Pengaruh
yang ditimbulkan dari dana seharusnya yang didapatkan setiap siswa. Jika kondisi sosial
ekonomi orang tua tinggi maka prestasi belajar anak akan tinggi pula, namun sebaliknya
apabila kondisi sosial ekonomi orang tua rendah maka prestasi belajar anak juga rendah,
karena kurangnya dukungan sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan belajar
anaknya, hal ini dapat menghambat motivasi anak untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang
https://www.kamusq.com/2013/06/penelitian-kuantitatif-adalah.html
https://arenalomba.com/metode-pengumpulan-data-kuantitatif/

Anda mungkin juga menyukai