Anda di halaman 1dari 2

Pelabuhan Tahuna

Pelabuhan Tahuna yang dibangun dengan dana APBN Kementerian Perhubungan sebesar
Rp 138.7 milyar, saat ini telah dilengkapi dengan fasilitasdermaga pelayaran rakyat berukuran
90x6 m2, dermaga multipurpose berukuran 200x8 m2, dermaga baru berukuran 100x20
m2, trestle 1,2,3 yang berukuran 28,3x6 m2 ditambah perlebaran, trestle 4 yang berukuran 28,5x6
m2 ditambah perlebaran. Dermaga Pelabuhan Tahuna memiliki kapasitas sandar kapal berukuran
5.000 DWT – Dead Weight Tonnage. Pada sisi darat Pelabuhan Tahuna juga dilengkapi
sejumlah fasilitas seperti lapangan penumpukan berukuran 5.200 m², gudang, terminal
penumpang, gedung perkantoran, dan sejumlah fasilitas lainnya.
Selain mendukung sarana dan prasarana transportasi laut bagi masyarakat di Kabupaten
Kepulauan Sangihe, Pelabuhan Tahuna saat ini aktif mendukung kegiatan lalu lintas komoditas
tumbuhan ekspor (kopra) tujuan Philipina yang rutin setiap bulannya melalui laut. Sebagai
pelabuhan pengumpul, Pelabuhan Tahuna juga disinggahi oleh kapal pelayaran perintis dengan
rute jalur R-33 yang mencakup Pelabuhan Tahuna – Mangaran – Lirung – Melonguane – Essang
– Kakorotan – Karatung – Miangas – Marore – Kawio – Kawaluso – Tahuna – Kahakitang –
Siau – Bitung – Siau – Makalehi – Kahakitang – Tahuna – Kawaluso – Kawio – Marore –
Miangas – Karatung – Geme – Melanguane – Lirung – Mangaran – Tahuna.
Pelabuhan Tahuna setiap harinya melayani pelayaran ke sejumlah daerah seperti: Tahuna
– Manado, Tahuna – Siau , Bitung – Tahuna –Talaud (Kapal Pelni), Makassar – Tahuna (Kapal
Kargo), Surabaya – Tahuna (Kapal Kargo), Tahuna – Philipina (Kapal Kargo). Nantinya
Pelabuhan Tahuna juga akan mendukung Program Tol Laut dimana Pelabuhan Tahuna masuk
dalam trayek T5 tol laut.
Dengan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Tahuna, akan dapat meningkatkan
konektivitas masyarakat khususnya masyarakat di pulau terluar yang berbatasan langsung
dengan negara lain seperti masyarakat di Pulau Sangihe. Berikut adalah gambar dari Pelabuhan
Tahuna:
GRT (Gross register tonnage) adalah jumlah dari semua volume ruangan kapal yang
tertutup atau yang dapat ditutup secara kedap air, baik yang berada dibawah geladak maupun
yang berada diatasnya (deck line). Oleh karena itu, 1 register ton = 1000 kaki kubik (28,32 m3).
Deadweight tonnage disingkat DWT) adalah jumlah bobot/berat yang dapat ditampung
oleh kapal untuk membuat kapal terbenam sampai batas yang diizinkan dinyatakan dalam long
ton atau metrik ton. Batas maksimum yang diizinkan ditandai dengan plimsol
mark pada lambung kapal.

Istilah kapal "Panamax" merujuk kepada kapal yang mempunyai dimensi maksimum
yang muat memasuki pintu air Terusan Panama. Saiznya ditentukan oleh dimensi ruang pintu air
tersebut, dan kedalaman terusan. Untuk memastikan jumlah kargo yang dapat dibawa oleh
sebuah kapal adalah semaksimum yang mungkin, banyak kapal dibina menepati had Panamax.
Banyak barangan pukal seperti produk bijirin diangkut oleh kapal-kapal Panamax (atau sub-
Panamax).

Pertambahan kapal-kapal bersaiz maksimum telah memberi masalah kepada Terusan


Panama. Sebuah kapal Panamax yang melalui laluan sempit di pintu air memerlukan pengawalan
yang tepat, dan pengalihan dibuat di siang hari pada tempoh masa yang mungkin lebih panjang.
Oleh kerana kapal-kapal terbesar tidak dapat melalui Gailard Cut, terusan ini telah menggunakan
alternatif sistem satu arah secara efektif untuk kapal-kapal sebegini.

Anda mungkin juga menyukai