THypoid
THypoid
PENDAHULUAN
Demam typhoid atau yang juga dikenali dengan nama lain yaitu, Typhus
abdominalis, Typhoid fever atau Enteric fever merupakan penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran cerna, dengan gejala demam kurang lebih 1 minggu,
gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran. Penyakit infeksi dari Salmonela
ialah segolongan penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejumlah besar spesies yang
tergolong dalam genus Salmonella, biasanya mengenai saluran pencernaan. (Hasan &
Alatas, 1991, dikutip Sodikin, 2011: hal.240).
Dari berbagai macam penyakit infeksi bakteri yang ada di belahan dunia ini,
demam typhoid menjadi masalah besar di Negara-negara berkembang.Kebanyakan
penyakit ini terjadi pada penduduk Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika latin.
Dampak yang akan terjadi pada pasien penderita typhoid yang tidak segera
ditangani mengakibatkan keadaan yang semakin memburuk, didalam usus bisa terjadi
pendarahan usus, perforasi dan peritonitis, diluar usus mengakibatkan terjadinya
lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakterimia), yaitu meningitis, kolestisiasis,
ensefelopati.
ISI
Demam typhoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan Salmonella yang
memasuk itubuh penderita melalui saluran pencernaan. Sumber utama yang terinfeksi
adalah manusia yang selalu mengeluarkan mikroorganisme penyebab
penyakit,baik ketika ia sedang sakitatau sedang dalam masa penyembuhan.Pada
masa penyembuhan, penderita pada masihmengandung Salmonella spp didalam
kandung empedu atau didalam ginjal. Sebanyak 5% penderita
demam tifoid kelak akan menjadi karier sementara,
sedang 2 % yang lain akanmenjadi karier yang menahun. Sebagian besar dari karier
tersebut merupakan karier intestinal (intestinal type) sedang yang lain termasuk
urinarytype. Kekambuhan yang yang ringan padakarier demam tifoid, terutama pada
karier jenisintestinal, sukar diketahui karena gejala dan keluhannya tidak jelas.
Masa inkubasi 10-14 hari. Penyakit ini mempunyai tanda-tanda yang khas berupa
perjalanan yang cepat yang berlangsung kurang lebih 3 minggu.
Gejala pada anak-anak lebih ringan daripada orang dewasa. Masa inkubasi rata-rata
10 - 20 hari, yaitu :
1) Demam
Pada kasus yang khas ,demam 3 minggu remiten. Minggu pertama suhu tubuh
terus meningkat setiap hari dan menurun pada pagi hari.dan meningkat lagi disore dan
malam hari yang di ikuti perubahan kesadaran berupa mengigau. Minggu kedua terus
dalam keadaan demam minggu ketiga suhu tubuh berangsur-angsur turun dan normal
pada akhir minggu ketiga.
Napas berbau, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor, tampak berselaput putih
susu,bagian tepinya merah terang, jarang disertai tremor ,muntah, perut kembung, hati
dan limpa membesar. Perut terasa sakit, konstipasi ataupun diare.Hilangnya nafsu
makan, sehingga menyebabkan badan terasa lemas dan berat badan berkurang.
3) Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran menurun antara apatis sampai samnolen jarang terjadi sopor
atau koma atau gelisah Dan tidak dapat berpikir secara jelas.
4) Gejala lainnya
Punggung dan anggota gerak mengalami keseleo, pada minggu pertama demam,
bradikardi (nadi cepat), epistaksis (mimisan).Otot terasa nyeri. Sakit kepala yang
hebat, menggigil dan keringat dingin. - Timbul beberapa bercak kecil berwarna merah
dadu di daerah dada dan perut. Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning,
sebab pada tipus organ hati bisa membengkak seperti gejala hepatitis.Pada tipus limpa
juga membengkak.
Komplikasi biasanya timbul pada minggu ke-3 atau ke-4 dan terjadi pada ± 25%
kasus yang tidak mendapatkan pengobatan.Kematian sering mengikuti komplikasi ini.
Komplikasi tersebut antara lain :
Gangguan metabolic
Perdarahan saluran cerna
Perforasi saluran cerna
Peritonitis
Hepatitis tifosa
Pnemonia
Ensefalopati tifosa
Abses otak
Meningitis
Osteomielitis
Endokarditis
Abses pada berbagai organ
Komplikasi yang paling sering terjadi dan berbahaya adalah perdarahan dan perforasi
saluran cerna. Turunnya suhu tubuh secara drastis sering menjadi pertanda terjadinya
komplikasi tersebut.
Pengobatan demam typhoid yang secara garis besar ada 3 bagian, yaitu perawatan,
diet dan obat.
1) Perawatan
Penderita demam typhoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, obsevasi
serta pengobatan (Rempengan dan Laurenz, 1993).
Lama perawatan (Length of stay) demam typhoid sangat tergantung dari tingkat
keparahan penyakitnya, ketaatan dan kedisiplinan pasien pada minum obat serta diet
makanan. Pada umumnya lama perawatan demam typhoid adalah 7 hari, pasien
dipulangkan setelah 10 hari bebas panas. Lama perawatan yang terlalu cepat
dikhawatirkan dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dan kekambuhan
kembali (Hadisapoetro,1990).
2) Diet
Beberapa peneliti menganjurkan makanan padat dini yang wajar sesuai dengan
keadaan penderita dengan memperhatikan segi kualitas dan kuantitas. Kualitas
makanan disesuaikan kebutuhan baik kalori, protein, elektrolit, vitamin maupun
mineralnya serta diusahakan makan yang rendah atau bebas selulose, menghindari
makanan yang sifatnya iritatif. Pada penderita dengan gangguan kesadaran maka
pemasukan makanan lebih diperhatikan perawatan. Pemberian makanan padat dini
banyak memberikan keuntungan seperti dapat menekan turunnya berat badan selama
perawatan, masa dirumah sakit dapat diperpendek, dapat menekan penurunan kadar
albumin dalam serum, dapat mengurangi kemungkinan kejadian infeksi lain selama
perawatan (Rampengan dan Laurentz, 1993).
3) Obat
Demam typhoid merupakan penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi
sebelum adanya obat-obatan antimikroba (10-15%), tetapi sejak adanya obat
antimikroba terutama kloramfenikol maka angka kematian menurun secara drastis (1-
4%) (Rampengan dan Laurent, 1993).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Typhoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran cerna
dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna dan gangguan
kesadaran. Penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhi, salmonella type A.B.C penularan terjadi secara
pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Cara pencegahan penyakit typoid yang dilakukan adalah cuci tangan setelah dari
toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum
susu mentah (yang belum dipasteurisasi), hindari minum air mentah, rebus air sampai
mendidih dan hindari makanan pedas.
3.2 Saran
Mansjoer, Arif 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapis, Jakarta.