Anda di halaman 1dari 3

9.

Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia


Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya masih sangat buruk.
Sehingga Indonesia selalu kekurangan para ahli dan harus mendatangkannya dari luar negeri. Sedangkan
kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya bisa menjadi pembantu saja.

12. Masalah Pangan


Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan membuat harga pangan terus
meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi
lahan. Sangat ironis memang mengingat Indonesia adalah negara agraris yang sangat subur.
Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan menjadi salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan saat ini, pemerintah harus mengimpornya dari luar negeri.
.

1 Latar Belakang

Harga pangan global naik pada Maret 2012, dalam tiga bulan berturut-turut kenaikan terjadi pada
harga biji-bijian dan minyak nabati. Kenaikan harga pangan dipicu oleh kenaikan harga minyak
mentah dunia.

Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 April mendatang.
Dampak dari kenaikan harga BBM itu, dipastikan harga pangan akan naik, sehingga beban kehidupan
masyarakat akan semakin berat. Kenaikan harga BBM dipastikan akan berpengaruh pada harga
sembako. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan menurun. Padahal, sembako adalah
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi setiap hari. “Kalau BBM sudah naik, pasti beras naik,
minyak goreng naik, gula naik, dan barang-barang lainnya juga naik,”. kenaikan harga BBM yang akan
dilakukan karena seolah-olah pemerintah tak punya opsi lain. Padahal, jika pemerintah mau serius,
masih ada opsi lain yang bisa ditempuh agar harga BBM tidak terus naik. Kesimpulannya, manajemen
energi Indonesia memang butuh banyak pembenahan. Opsi yang seharusnya dilakukan pemerintah
sejak dulu, adalah mengolah minyak hasil dalam negeri sendiri, terutama untuk minyak tanah dan
premium. Sudah saatnya mengolah minyak tanah sendiri. Indonesia harus punya banyak mesin
pengolahan minyak. APBN kita yang sebesar 1.435 Triliun cukup untuk itu. Ini untuk kepentingan
jangka panjang.

Sejumlah kebutuhan pokok khususnya pangan di berbagai daerah sejak ditundanya kenaikan harga
BBM pekan ini mulai menunjukkan kenaikan. Kebutuhan pangan, seperti cabai, beras, bawang merah
dan putih, daging dan telur ayam, gula pasir, naik sekitar 30-75% bahkan bisa mencapai dua kali lipat
dengan kalau dilihat dari faktor musim dan yang meningkat tajam adalah cabai keriting dan cabai
merah dengan lonjakan harga hingga mencapai dua kali lipat.

Praktek nya dalam ilmu-ilmu Ekonomi, harga merupakan salah satu faktor utama-- meskipun bukan
faktor satu-satunya yang mempengaruhi pilihan pembeli. Harga menjadi faktor utama pilihan pembeli
semakin terlihat di antara kelompok-kelompok miskin. Namun, harga bukan menjadi faktor utama
pilihan pembeli bagi masyarakat yang mampu/kaya. Namun, teori ini hanya berlaku bagi produk-
produk di luar kebutuhan bahan pangan. Untuk kebutuhan bahan pangan yang termasuk kebutuhan
primer, akan memiliki dampak garis lurus dengan turunnya pembelian pada kebutuhan sekunder dan
pertumbuhan ekonomi.

Singkat kata kita bisa lihat dari situasi pasar dan kondisi pasar yang begini beberapa
gambaran. Pertama, Jika harga barang primer meningkat, sementara pendapatan tetap, akan
menyebabkan harga barang sekunder pun akan meningkat.Kedua, Pembelian terhadap barang
sekunder pun akan menurun. Ketiga, Perubahan harga barang konsumsi menyebabkan tingkat
substitusi (pergantian) terhadap barang konsumsi akan berubah pula.

Dari 3 gambaran yang sudah dijelaskan, dapat dilihat kasusnya di masyarakat, di mana pada saat
cabai rawit harganya meningkat maka pedagang makanan yang banyak menggunakan cabai akan
menggantikannya dengan cabai oplosan atau mengurangi kadar cabainya.
Dengan demikian, dari penjelasan di atas, maka harga kebutuhan primer harus dikendalikan oleh
pemerintah. Jika tidak, maka akan terjadi kelesuan ekonomi negara, yang berimbas pada penurunan
daya saing produk lokal dan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam
seperti
pertanian, peternakan, perikanan, dan sumber daya lainnya.
Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati yang belum dimanfaatkan
secara optimal, salah satunya adalah tanaman waluh. Pemanfaatan
tanaman waluh dimasyarakat belum bervariasi yaitu waluh yang masih
muda di masak sayur dan waluh yang sudah tua direbus menjadi kolak.

Anda mungkin juga menyukai