Anda di halaman 1dari 8

Deskripsi Diri

Komponen : Pengembangan Kualitas Pembelajaran

Pernyataan Dosen :

A.1 Usaha Kreatif

Sebelum memulai perkuliahan, terlebih dahulu Saya memberikan


pemahaman kepada para mahasiswa bahwa dalam tataran teologis
kuliah sebagai upaya untuk mencari ilmu pengetahuan jangan dianggap
beban, tapi harus diniatkan ibadah sebagai kewajiban untuk
memanusiakan manusia dan harus dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, niat yang lurus, belajar serius, dan bertawakal kepada Allah.
Kemudian memetakan paradigma perkuliahan baik menyangkut filosofi
dan normatif keilmuan (ranah kognitif),

cara bersikap dan berperilaku ilmiah (ranah afektif) baik di dalam


kampus maupun di luar, maupun wawasan vokasional yang harus
dikuasai (ranah psikomotor) di mana ketiga domein pendidikan itu
harus menjadi satu kesatuan yang koheren dan konsisten. Dengan
langka-langkah : Pertama, mengamati basic capacity untuk mengetahui
standar minimal kemampuan dan kualitas mahasiswa di awal
perkuliahan, dengan cara saling memperkenalkan diri saya dan
mahasiswa, mulai dari asal tempat tinggalnya, asal sekolah dan
pekerjaan orang tuanya. Sementara untuk melihat potensi mahasiswa,
saya mencoba memberikan pertanyaan yang ada relevansinya dengan
mata kuliah yang saya berikan. Ke dua, Pembahasan silabus dan Satuan
Acara Perkuliahan (SAP). SAP yang berisi bahan silabus tersebut
kemudian saya petakan dalam rentang rencana perkuliahan selama
satu semester yang di dalamnya terjabarkan capaian-capaian berupa
tujuan dan target pembelajaran, metode dan strategi serta jadwal
pertemuan kelas (time schedule) dan sejumlah buku sumber belajar
terkait. sekaligus disampaikan dengan menjelaskan aspek filsafat
ilmunya: baik ontologi, epistemologi, maupun aksiologinya sehingga
mahasiswa memahami dan mengerti apa hakikat ilmu yang tengah
dikaji, bagaimana cara meraihnya, dan untuk apa nilai manfaatnya. Ke
tiga, Memberikan tugas-tugas dengan cara dilelang, ditawarkan
kepada mahasiswa, siapa yang siap sendirian sebagaimana layaknya
Dosen memberikan kuliah kepada mahasiswanya, atau berkelompok.
Dengan diberikan aturan, bahwa referensi makalahnya harus mengutif
dari buku langsung minimal enam (6) buku, dari internet dibatasi hanya
dua sumber, untuk menghindari kebiasaan mahasiswa hanya copy
paste. Makalahnya dipresentasikan memakai LCD dan dikumpulkanya
dengan cara di-Emailkan. Ke empat, Menjelaskan evaluasi belajar, agar
mahasiswa dapat mengetahui sejak awal metode evaluasi yang saya
gunakan. keseluruhan proses pembelajaran menjadi satu-kesatuan
yang memiliki implikasi dalam penilaian. Artinya, standar penilaian akan
merupakan akumulasi dari apa yang dilihat, didengar, dilakukan, dan
dirasakan baik di dalam maupun di luar kelas termasuk aktif-tidaknya
dalam diskusi, jumlah kehadiran, keaktifan selama proses
pembelajaran, UTS, tugas, dan UAS.

A.2 Dengan memberikan keyakinan dan motivasi terhadap mereka,


bagaimana mereka memiliki kesadaran belajar untuk mencari ilmu
dengan penuh kesungguhan, kemandirian, tanpa bergantung semata
pada perintah dosen/akademik. Mereka tidak perlu dipaksa untuk
mengikuti kehendak dosen melainkan mengikuti proses pendewasaan
dan pembudayaan di dalam kelas secara sehat. mahasiswa memahami
dan mengerti apa hakikat ilmu yang tengah dikaji, bagaimana cara
meraihnya, dan untuk apa nilai manfaatnya. . Saya memberikan materi
sesuai dengan satuan acara perkuliahan (SAP) yang saya buat. Menurut
saya dengan disiplin penggunaan SAP pada kuliah memperkecil
kehilangan materi yang tidak tersampaikan kepada mahasiswa. Dengan
disiplin terhadap SAP target materi perkuliahan dapat terpenuhi.
Sejumlah metode dan strategi saya gunakan sesuai konteks dan
kebutuhannya semacam ceramah, diskusi kelompok, dan tanya jawab
sebagai metode yang cukup populer dan tentu saja konvensional.
metode-metode tersebut jelas banyak memberikan manfaat baik pada
pencapaian target kompetensi maupun pada evektifitas pembelajaran
yang menyenangkan, di samping berguna pada pengembangan analisis
dan tertib sistem berfikir mahasiswa.

A.3 Di awal perkuliahan sudah disepakati Kontrak belajar


substansinya sama-sama akan mengikat dosen maupun mahasiswa baik
menyangkut norma akademis, etika, termasuk estetika akademis.
Norma akademis antara lain menyangkut materi perkuliahan, ruang
belajar, maupun alokasi waktu yang telah dijadwalkan, termasuk
aturan-aturan akademis pada umumnya. Menyangkut, etika dan
estetika, misalnya pola komunikasi perlu disesuaikan dengan standar
kepantasan Islam. Demikian juga busana yang dikenakan, harus sesuai
dengan standar kepantasan dan keindahan dari sudut kaca mata Islam
dan kampus STAIS. Bahwa siapa yang telat lima belas menit tidak
diperbolehkan masuk kelas baik saya maupun mahasiswa. Mahasiswa
juga harus mengikuti perkuliahan saya minimal 75%, jika mahasiswa
tersebut mengikuti perkuliahan kurang dari 75% maka tidak
diperbolehkan mengikuti ujian. Dan untuk memelihara efektifitas
kesepakatan tersebut maka tentu saja, kontrak belajar itu harus juga
menyangkut reward and punishment. Yang melanggar diberi sanksi dan
yang berprstasi diberi penghargaan Kesepakatan-kesepakatan tersebut
saya yakini akan efektif berjalan manakala ada keteladanan dari dosen
dan saling mengingatkan di antara mahasiswa dan dosen.

A.4 Keteladanan yang bisa dan mampu saya lakukan adalah bersikap
wajar kepada mahasiswa, umpamanya setiap masuk kuliah jika white
board belum dibersihkan, maka saya membersihkanya sendiri,
walaupun media utama pembelajaran saya mempergunakan LCD. Dan
setelah selesai kuliah saya juga menghapusnya. Kebiasaan yang
sederhana tersebut tersebut, akhirnya setiap saya masuk ruangan,
white board sudah dibersihkan mahasiswa. Berpakaian sopan di ruang
kelas maupun di luar lingkungan kampus, konsisten dengan
kesepatakan yang telah disetujui bersama dalam kontrak perkuliahan.
Pelaksanaan tugas dan penyerahan nilai sesuai dengan waktu yang
ditetapkan (sesuai dengan kesepakatan anatara saya dan mahasiswa).
Sejak Saya diberi amanah dan terpilih menjadi DKM (Dewan
Kemakmuran Masjid) dilingkungan kampus periode 2015-2020, maka
saya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan contoh kepada
jama’ahnya, yang kebetulan jamaahnya terdiri dari mahasiswa dan
mahasiswi. Seperti shalat berjama’ah dan tepat waktu, mengisi
pengajian rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan
pengkajian keilmuan yang lainnya yang diampu oleh beberapa dosen
disesuaikan dengan jadwal dan keahliannya.

A.5 Keterbukaan Terhadap Kritik, Dosen juga adalah manusia, salah


satu karakteristik manusia adalah tempat salah dan lupa. Maka
keterbukaan terhadap kritik merupakan suatu keniscayaan. Tingkat
kedewasaan seseorang dalam ilmu pengetahuan dan tindakan
tercermin dari keterbukaan terhadap kriktik. Ketika saya mengajar, ada
seorang mahasiswa melakukan koreksi terhadap formula yang saya
tulis dan menunjukkan pustakanya. Saya menerima kritikan atas
kesalahan saya dan saya ucapkan terimakasih kepadanya. Beberapa
pengalaman saya dalam menyikapi kritikan antara lain: Saya sering
mengatakan bahwa dalam perkuliahan, saya dengan mahasiswa adalah
mitra. Sebagai seorang mitra, saya berusaha untuk selalu terbuka
terhadap berbagai problema yang hadapi para mahasiswa, bukan saja
dalam hal pembelajaran tetapi juga persoalan-persoalan pribadi yang
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keseriusan
mereka dalam perkuliahan. Oleh karena itu yang terjadi dalam proses
pembelajaran adalah sharing. Informasi yang didapatkan mahasiswa
belum tentu saya ketahui, demikian juga sebaliknya, maka dengan
sharing berarti saya dengan para mahasiswa berbagi informasi.
Berangkat dari hubungan kemitraan ini, maka saya sampaikan kepada
para mahasiswa bahwa jika saya salah Anda boleh mengkritik, tetapi
tentu dengan kritik yang konstruktif bukan destruktif atau
menyudutkan. Kritikan tentu juga tidak apologi, tetapi harus punya
landasan berpikir yang logis, punya argumen yang bisa
dipertanggungjawabkan
. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

A. Dampak Perubahan Sosial dalam MasyarakatPerubahan sosial


adalah proses sosial yang berlangsung secara terus-menerus
dalam kehidupan masyarakat, berkaitan dengan pergeseran
fungsi sistem dan struktur sosial sehingga mengubah pola perilaku
anggota masyarakat.
1. Dampak Positif Menunjukkan bah a perubahan sosial
memberikan pengaruh kemajuan dalam kehidupan
masyarakat.Adapun dampak positif perubahan sosial sebagai
berikut !
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiPerkembangan
iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru
yang mendorong berbagai ino"asi yang dapat memudahkan
kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial kearah
modernisasi .
b. #ercipta lapangan kerja baruDapat mendorong industrialisasi
dan perkembangan perusahaan multinasional. Dengan
pengembangan perusahaan secara global dan pembukaan
industri kecil, tersedia banyak lapangan pekerjaan sehingga
mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal
.c. #ercipta tenaga kerja profesionaluntuk mendukung persaingan
industri diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan,
keterampilan, keahlian, dan profesionalisme yang tinggi.
d. $ilai dan norma baru terbentuk $ilai merupakan sesuatu yang
baik, penting, dihargai dan norma merupakan aturan yang
mengikat nilai.
e. %fekti"itas dan efisiensi kerja meningkat%fekti"itas dan
efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi
yang dapat menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak, dan
tepat sasaran.&. Dampak $egatif Menunjukkan kerugian yang di
alami oleh masyarakat, kerugian tersebut berupa materiel
maupun non materiel.

2. Adapun dampak negatif perubahan sosial sebagai berikut !

a. #erjadi disintegrasi sosialDisintegrasi terjadi karena adanya


re"olusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang dapat
mendorong perpecahan dalam masyarakat.

b. #erjadi pergolakan daerahPergolakan daerah dapat muncul


akibat !- kesenjangan ekonomi- tidak memperhatikan tatanan
hidup- mengabaikan nilai dan norma- perbedaan agama, ras, suku
bangsa dan politik.
c. 'enakalan remajaMuncul akibat pengaruh perubahan sosial,
nilai-nilai kebebasan budaya barat diadopsi tanpa menyesuaikan
kondisi kebudayaan sendiri.
d. #erjadi kerusakan lingkungan
e. %ksistensi adat istiadat berkurangnilai adat istiadat semakin
ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai
dengan perkembangan (aman, dan digantikan dengan nilai
kebudayaan modern
.f. )embaga sosial tidak berfungsi secara optimalmenyalah
gunakan kedudukn dan e enang
.g. Muncul paham dunia i- 'onsumerisme, paham * idiologi yang
menjadikan seseorang mengonsumsi * memakai barang-barang
secara berlebihan.- Sekularisasi, paham yang memisahkan urusan
dunia dengan urusan agama.- +edonisme, paham yang
menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan
sebanyak munkin dan menghindari perasangka-perasangka yang
menyakitkan

Anda mungkin juga menyukai