Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REVIEW

INDEPENDENT FUNCTIONS OF VIRAL PROTEIN AND NUCLEIC ACID IN


GROWTH OF BACTERIOPHAGE

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dala Mengikuti
Perkuliahan GENETIKA

Oleh,

Shafira Hana Marsyah


(0310172083)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

‫اار ِحيم‬
َّ ِ‫ن‬
ِِ ‫الر ْح َم‬
َّ ِ‫ــــــــــــــــمِاﷲ‬
ِِ ‫س‬ْ ‫ِب‬

Alhamdulillahirrabil’alamiin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang


telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critcal
Journal Review ini dari jurnal “Independent Functionsof Viral Protein And Nucleic Acid
In Growth Of Bacteriophage” dengan tepat waktu. Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas wajib dari mata kuliah “Genetika”.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Ibu
Ummi Nur Affini Dwi Jayanti, M.Pd. yang telah membimbing saya dalam penyusunan
Critical Journal Review ini.

Dalam menyelesaikan tugas ini, saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan tegur sapa, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari dosen dan seluruh pembaca, agar dapat dijadikan pedoman
perbaikan untuk selanjutnya.

Medan, 27 April 2019

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

I. Identiitas Jurnal ..............................................................................................................1

II. Blibiografi .....................................................................................................................1

III. Tujuan Penulisan .........................................................................................................1

IV. Fakta Unik isi Artikel Jurnall ......................................................................................2

V. Pertanyaan yang Muncul ..............................................................................................4

VI. Konsep atau Prinsip Biologi/Pendidikan Biologi yang ada Relevansinya Dengan
Konsep yang Dipelajarai ............................................................................................4

VII. Refleksi ......................................................................................................................5

ii
I. Identitas Jurnal
Adapun identitas artikel jurnal yang saya bahas mengenai jurnal ini yaitu sebagai
berikut :
Judul Jurnal : Journal Of General Physiology
Judul Artikel Jurnal : Independent Functionsof Viral Protein And Nucleic
Acid In Growth Of Bacteriophage
Nama penulis : Hershey dan Martha Chase
Asal institusi : Departemen Genetika, Carnegie Institution of
Washington, Cold Spring Harbor, Long Island
doi : 10.1085/ jgp. 36.1.39
ISSN : 0022-1295 (Cetak) 1540-7748 (Online)
Volume & halaman : Vol. 36, Hal. 39-56, No 1
Penerbit : Rockefeller University Press
Tahun terbit : 1952

II. Blibiografi
Hershey dan Martha. 1952. Independent Functionsof Viral Protein And Nucleic Acid
In Growth Of Bacteriophage. Journal Of General Physiology. Vol. 36 (1);
39-56.

III. Tujuan Penulisan


(a) Pembaca dapat mengetahui sejauh mana protein dan asam nucleik beperan dalam
pertumbuhan bacteriophage.
(b) Pembaca dapat membandingkan perkembangbiakan bakteriofag T2, T3, dan T4
di dalam sel bakteri.
(c) Pembaca dapat menganalisis percobaan yang dilakukan Hershey dan Martha
Chase mengenai pertumbuhan bakteriofage.
(d) Pambaca dapat menciptakan hubungan fakta yang berhubungan dengan konsep
masing-masing pertumbuhan dari bakteriofage T2, T3, dan T4.

1
IV. Fakta Unik Isi Artikel Jurnal
1. Bakteriofag T2, T3, dan T4 berkembang biak dalam sel bakteri dalam bentuk non-
infektif.
2. Salah satu langkah pertama dalam pertumbuhan T2 adalah pelepasan dari lapisan
protein asam nukleat partikel virus, setelah itu sebagian besar protein yang
mengandung belerang tidak memiliki fungsi lebih lanjut.
3. Bakteriofag T2 dapat dinonaktifkan dengan menangguhkan partikel dalam
konsentrasi tinggi natrium klorida, dan dengan cepat melarutkan suspensi dengan
air.
4. Fag yang tidak aktif terlihat dalam mikrograf elektron sebagai "hantu." Karena
tidak ada inaktivasi terjadi jika pengenceran lambat.
5. Plasmolisis memisahkan fag T2 menjadi hantu yang mengandung hampir semua
sulfur dan larutan yang mengandung hampir semua DNA dari partikel utuh.
6. Efek yang dicatat adalah karena syok osmotik, karena fag yang tersuspensi dalam
garam dan diencerkan perlahan tidak dinonaktifkan, dan DNA-nya tidak terpapar
dengan DNase.
7. DNA fag menjadi sangat sensitif terhadap DNase setelah adsorpsi pada bakteri
yang terbunuh dengan panas.
8. Hal yang sama berlaku untuk DNA fag yang diadsorpsi menjadi bakteri hidup,
dan kemudian dipanaskan hingga 80 ° C. selama 10 menit, di mana suhu fag tidak
terserap tidak peka terhadap DNase.
9. DNA fag yang diadsorpsi ke bakteri yang tidak dipanaskan resisten terhadap
DNase, mungkin karena dilindungi oleh struktur sel yang tahan terhadap enzim.
10. Eksperimen semacam ini tidak memuaskan dalam satu hal: seseorang tidak dapat
memastikan apakah DNA yang dibebaskan mewakili semua DNA dari beberapa
partikel yang tidak aktif, atau hanya sebagian saja. Hasil yang sama diperoleh
ketika bakteri (strain B) dilisis dengan sejumlah besar fag T2 atau T4 yang
dibunuh oleh UV dan kemudian diuji dengan label P2 berlabel T2 dan T4.
11. Poin utama yang menarik dalam percobaan ini adalah bahwa debris bakteri yang
jenuh dengan T2 yang membunuh UV menyerap T4 lebih baik daripada T2, dan
debris yang jenuh dengan T4 mengadsorpsi T2 lebih baik daripada T4.

2
12. Ketika partikel bakteriofag T2 menempel pada sel bakteri, sebagian besar DNA
fag memasuki sel, dan residu yang mengandung setidaknya 80 persen protein yang
mengandung belerang dari fag tetap di permukaan sel.
13. Fakta-fakta ini mempersoalkan fungsi yang mungkin dari 20 persen protein yang
mengandung sulfur yang mungkin atau mungkin tidak masuk ke dalam sel.
14. DNA fag membentuk bagian dari struktur intraseluler terorganisir sepanjang
periode pertumbuhan fag.
15. Anderson (1949) menemukan bahwa bakteriofag T2 dapat dinonaktifkan dengan
menangguhkan partikel dalam konsentrasi tinggi natrium klorida, dan dengan
cepat melarutkan suspensi dengan air.
16. Eksperimen ini menunjukkan bahwa beberapa reseptor sel untuk T2 berbeda dari
beberapa reseptor sel untuk T4, dan bahwa fag yang menempel pada reseptor
spesifik ini dinonaktifkan oleh mekanisme yang sama seperti fag yang menempel
pada reseptor yang tidak dipilih.
17. Anderson (1951) telah memperoleh mikrograf elektron yang menunjukkan bahwa
fag T2 menempel pada bakteri di ekornya. Jika perlekatan berbahaya ini
dipertahankan selama perkembangan infeksi, dan jika kesimpulan yang dicapai di
atas benar, itu seharusnya menjadi masalah sederhana untuk memecah membran
fag kosong dari bakteri yang terinfeksi, meninggalkan DNA fag di dalam sel.
18. Sebagian besar belerang fag tetap di permukaan sel selama infeksi, dan tidak
mengambil bagian dalam penggandaan fag intraseluler. Sebagian besar DNA fag,
di sisi lain,memasuki sel segera setelah adsorpsi fag ke bakteri.
19. Sebagian besar protein yang mengandung belerang dari partikel fag yang diam
tidak mengambil bagian dalam penggandaan fag, dan pada kenyataannya tidak
memasuki sel. Oleh karena itu sedikit atau tidak ada sulfur yang harus ditransfer
dari fag induk ke progeni.
20. Eksperimen jurnal ini menunjukkan dengan jelas bahwa pemisahan fisik fag T2
menjadi bagian genetik dan non-genetik dimungkinkan. Pemisahan fungsional
yang sesuai terlihat dalam independensi parsial fenotip dan genotipe dalam fag
yang sama

3
V. Pertanyaan yang Muncul
1) Bakteriofag T2, T3, dan T4 berkembang biak dalam sel bakteri dalam bentuk non-
infektif. Mengapa berlaku sama untuk fag yang dibawa oleh bakteri lisogenik
tertentu menurut Lwoff dan Gutmann, 1950 ?
2) Jekaskan penyebab dari partikel fag tidak aktif dan membran fag kosong dalam
pertumbuhan bakteriofag ?
3) Jelaskan alasan bakteriofag yang tidak aktif terlihat dalam mikrograf elektron
disebut sebagai "hantu" ?
4) Proses apa yang terjadi sehingga fag menunjukkan dirinya sebagai sensitisasi
DNA fag ke DNase ?
5) Apakah ada bahan fag bebas sulfur selain DNA yang masuk ke dalam sel?
kemudian apakah itu ditransfer ke keturunan fag?

VI. Konsep atau Prinsip Biologi/Pendidikan Biologi yang ada Relevansinya dengan
konsep yang dipelajari
Dalam pembasan isi jurnal ini sebagian besar membicarakan tentang gen, dan materi
genetic lainnya pada pertumbuhan bakteriofage. Tentunya dalam istilah biologi kata
genetika bukanlah persoalan yang baru dan tentunya dibarengi ilmu lainnya seperti
kimia, matematika dan fisika. Genetika merupakan cabang ilmu biologi yang
memepelajari tentang pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya dan mengikuti
pola-pola tertentu dimana terdapat DNA, RNA dan materi genetic lainnya. Genetika
memiliki kedudukan dalam biologi yaitu dengan kenaan Theodosius Dobzhansky
menyatakan “Nothing In Biology Is Understandable Except In The Light Of Genetiks
(Ayala dkk, dalam Corebima 2010). Dikatakan lebih lanjut genetika adalah inti dari
biologi, dimana ditemukan kerangka berfikir yang menjelaskan keanekaragaman
kehidupan maupun proses-prosenya. Bahkan Russel dalam Corebima (2010)
menyatakan genetika sudah lama dikenal sebagai salah satubidang kunci dalam
biologi dantidak ada satupun bidang lain yang lebih berperan membentuk
pengetahuan kita tentang hal awal hidup. Adapun hubungan antara genetika dan
fisiologi biologiberupa kajian tentang tumbuhan, hewan, manusia atau yang lainnya
yang merupakan kanjian ekpresi gen.

4
VII. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada artikel jurnal Hershey dan Martha Chase (1952)
memberikan gambaran tentang komponen genetik pertumbuhan bakteriofage T2, T3,
dan T4. Dengan begitu kita menjadi tahu sifat dari virus dan kedepannya untuk para
pembaca ataupun kita semua bisa mencegah dampak buruk dari virus dan mampu
memutuskan rantai kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai