ABSTRACT
Endophytic fungi has becoming a potensial source of bioactive compounds. In this work we
had isolated 10 endophytic fungi isolates from leaves and rhizomes of Alpinia galanga Sw.,
and investigated its antibacterial properties. Results of the experiments showed that 7 out 10
of endophytic fungi isolates from leaves and rhizomes of Alpinia galanga Sw. had significant
antibacterial properties toward Escherichia coli and Staphylococcus aureus. This result
suggest that endophytic fungi isolates from leaves and rhizomes of Alpinia galanga Sw. can
be further explored as new sources of antibacterial compounds.
Keywords: endophytic, fungi, antibacterial, Alpinia galanga Sw.
ABSTRAK
Sumber baru bahan bioaktif yang akhir-akhir ini banyak dieksplorasi adalah jamur endofit.
Hal ini disebablan karena kemampuan jamur-jamur endofit memproduksi bahan-bahan
bioaktif yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku obat. Dalam penelitian ini
dilakukan percobaan untuk mengisolasi jamur endofit dari daun dan rimpang lengkuas
(Alpinia galanga Sw.) dan kemudian menguji daya antibakterinya. Dari percobaan yang
dilakukan diperoleh 10 isolat jamur endofit, 7 isolat dari daun lengkuas dan 3 isolat dari
rimpangnya. Dari 10 isolat jamur endofit ini, 7 isolat di antaranya menunjukkan daya
antibakteri yang cukup tinggi terhadap 2 bakteri uji yang digunakan yaitu Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jamur endofit di dalam
daun dan rimpang lengkuas memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan lebih
lanjut menjadi sumber baru bahan baku obat-obat antibakteri.
Kata kunci: jamur, endofit, lengkuas, antibakteri
bioaktif, baik yang sama dengan oleh mikroba endofit tersebut sangat
inangnya ataupun tidak sama tetapi perlu dilakukan.
seringkali memiliki aktivitas biologis Lengkuas (Alpinia galanga Sw.)
yang serupa dengan senyawa bioaktif adalah salah satu tumbuhan obat yang
yang diproduksi inangnya (1,3,4,5,6,7). sudah sangat dikenal memiliki
Strobel dan Daisy (8) bahkan kandungan berbagai senyawa aktif
menyatakan bahwa senyawa yang dengan berbagai aktivitas (12). Salah
dihasilkan oleh mikroba endofit satu aktivitas ekstrak lengkuas yang
seringkali memiliki aktivitas yang lebih sudah dibuktikan adalah daya
besar dibandingkan aktivitas senyawa antibakteri dan antijamur. Diperkirakan,
tumbuhan inangnya. di dalam jaringan tumbuhan lengkuas
Kemampuan mikroba endofit hidup mikroba-mikroba endofit yang
memproduksi senyawa bioaktif juga memproduksi zat-zat bersifat
merupakan peluang yang sangat antibakteri dan atau antijamur. Oleh
menantang dalam penyediaan bahan sebab itu dalam penelitian ini dilakukan
baku obat. Pembiakan atau kultur percobaan untuk mengisolasi jamur-
mikroba endofit dapat dilakukan dalam jamur endofit dari dua bagian
jumlah yang sangat besar tanpa tumbuhan lengkuas, yaitu dari rimpang
memerlukan lahan yang luas dan daunnya. Kemudian masing-
sebagaimana halnya tumbuh- masing isolat jamur difermentasi dan
tumbuhan, demikian pula waktu yang diuji daya antibakteri dari cairan hasil
dibutuhkan sebelum panen pun lebih fermentasi jamur tersebut. Diharapkan
singkat. Penanganannya pun relatif dari penelitian ini akan ditemukan
lebih mudah dan kemungkinan besar jamur-jamur endofit yang memiliki
lebih murah dibandingkan merawat aktivitas antibakteri yang lebih kuat
kebun tumbuhan obat yang luas. dibandingkan inangnya.
Dengan demikian penggunaan mikroba
endofit sebagai sumber bahan baku
METODE PENELITIAN
obat secara ekonomis diperkirakan
lebih efisien dibandingkan dengan
Alat dan Bahan
menggunakan tumbuhan obat.
Dalam penelitian ini digunakan
Pemanfaatan mikroba endofit sebagai
beberapa alat, antara lain oven (WTB
sumber bahan baku obat juga akan
Binder), autoklaf (Delixi), laminar air
mereduksi kerusakan alam yang
flow, rotary shaker (Model VRN-210),
disebabkan oleh penebangan
refrigerator, inkubator (Memmert),
tumbuhan obat dalam jumlah besar.
vortex mixer, sentrifus (Hittech),
Apa lagi sudah terbukti pula bahwa
timbangan digital, kompor listrik, dan
dalam satu tumbuhan dapat diisolasi
alat-alat gelas seperti gelas piala, labu
lebih dari satu bahkan puluhan jenis
Erlenmeyer (Pyrex), cawan Petri
mikroba endofit yang masing-masing
(Pyrex), tabung reaksi, dan lain-lain.
mempunyai potensi untuk
Sebagai bahan penelitian digunakan
memproduksi satu atau lebih senyawa
daun dan rimpang lengkuas (Alpinia
bioaktif (4,9,10,11), maka dapat
galanga Sw.), yang diambil dari
dikatakan bahwa produksi bahan baku
tumbuhan liar yang tumbuh di Waduk
obat melalui kultur mikroba endofit
Ragunan, Jakarta Selatan. Sebelum
merupakan peluang besar yang sangat
digunakan tumbuhan yang diperoleh
menantang. Oleh sebab itu penelitian-
dideterminasi terlebih dahulu di
penelitian untuk mengeksplorasi
Herbarium Tumbuhan Obat Fakultas
keaneka-ragaman jenis serta
Biologi Universitas Nasional. Sterilisasi
kandungan zat bioaktif yang diproduksi
permukaan bahan-bahan ini dilakukan
162
Daya antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang lengkuas
(Ernawati Sinaga, Noverita, Dinah Fitria)
dengan etanol 70% dan larutan Sodium lebih kurang 3 x 3 cm. Potongan
hipoklorit 5,3%. sampel kemudian direndam dalam
Sebagai bakteri uji digunakan isolat etanol 70% selama 2 menit, lalu
murni Escherichia coli dan dilanjutkan dengan perendaman dalam
Staphylococcus aureus yang diperoleh larutan natrium hipoklorit 5,3% selama
dari Laboratorium Mikrobiologi dan 5 menit, dan terakhir direndam kembali
Genetika, Fakultas Biologi, Universitas dalam etanol 70% selama 1 menit.
Nasional. Media pertumbuhan yang Prosedur ini mengikuti prosedur
digunakan adalah MEA (Malt Extract sterilisasi permukaan sebagaimana
Agar) (Scharlau), media PDY (Potatoes yang dilakukan oleh beberapa peneliti
Dextrose Yeast), dan MHA (Mueller terdahulu, antara lain Radu dan
Hinton Agar) (Oxoid) yang disiapkan Kqueen (15) dan Sugiharto (16).
dengan cara-cara yang lazim Isolasi jamur endofit dilakukan
sebagaimana dilakukan dalam dengan metode tanam langsung.
berbagai penelitian sebelumnya (13,14) Setelah disterilisasi permukaan,
atau dalam buku-buku acuan. Untuk potongan sampel dikeringkan dengan
pembanding digunakan cakram kertas saring steril selama beberapa
antibiotika standar yang mengandung menit. Kemudian masing-masing
Ampisilin 10 g (AMP 10) (Oxoid). potongan sampel diletakkan pada
media MEA (Malt Extract Agar)
Cara Kerja modifikasi, yaitu media MEA yang telah
ditambahkan serbuk tumbuhan inang,
Pembuatan media MEA modifikasi:
sambil sedikit ditekan, dengan posisi
Media yang digunakan untuk
permukaan belahan sampel menempel
pertumbuhan jamur endofit dalam
pada media agar. Inokulasi sampel
penelitian ini adalah MEA (Malt Extract
dilakukan di dalam laminar air flow, dan
Agar) yang dimodifikasi dengan
pada setiap cawan Petri diletakkan 4
penambahan ekstrak bagian tumbuhan
potongan sampel. Selanjutnya sampel
inang yang digunakan. Media tersebut
diinkubasi selama 2-14 hari tergantung
dibuat dengan cara menimbang MEA
pada tingkat pertumbuhannya, pada
sebanyak 35,5 gram ditambah dengan
suhu 27-29 oC (suhu ruangan).
serbuk bagian tumbuhan sebanyak 15
Jamur endofit yang telah tumbuh
g, Bacto agar 5 g, dan kloramfenikol
pada media MEA modifikasi, kemudian
0,2 g. Seluruh bahan-bahan tersebut
diamati secara makroskopis, meliputi
dilarutkan dengan akuades sampai 1
antara lain warna permukaan, warna
liter dan dipanaskan sampai mendidih.
permukaan sebaliknya, bentuk
Selanjutnya media disterilisasi dengan
permukaan, dan tepian koloni. Koloni
autoklaf selama 15 menit pada suhu
yang mernunjukkan perbedaan
1210C, tekanan 1-2 atm.
dianggap sebagai isolat yang berbeda,
yang kemudian dipisahkan dan dikultur
Isolasi dan pemurnian kultur jamur
kembali dalam media MEA modifikasi
endofit: Isolasi jamur endofit diawali
baru yang terpisah satu sama lain. Hal
dengan melakukan sterilisasi
ini dilakukan berulang-ulang sampai
permukaan pada sampel, yaitu daun
diperoleh kultur yang koloninya
dan rimpang lengkuas. Sampel
seragam. Pemurnian ini bertujuan
dibersihkan terlebih dahulu
untuk memisahkan koloni mikroba
menggunakan air suling yang mengalir
endofit dengan koloni lainnya yang
untuk menghilangkan kotoran di bagian
berbeda untuk dijadikan isolat murni.
permukaan. Setelah itu sampel
Isolat endofit yang menunjukkan sifat
ditiriskan dan dibagi menjadi 4
morfologi jamur, kemudian dipindahkan
potongan masing-masing berukuran
ke media MEA dalam cawan Petri yang
163
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 161 -170
jenis bakteri uji, yaitu Escherichia coli dilakukan, karena memerlukan data
dan Staphylococcus aureus, masing- tambahan yang belum diperoleh dalam
masing dengan tiga ulangan. Setelah penelitian ini. Direncanakan penentuan
inkubasi pada suhu 370C selama 24 jenis akan dilakukan pada penelitian
jam, dilakukan pengukuran diameter selanjutnya.
daerah hambat yang ditandai dengan Di samping bentuk dan warna koloni
terbentuknya daerah bening di sekitar yang berbeda satu sama lain, ternyata
cakram, dengan menggunakan kecepatan tumbuh masing-masing
penggaris milimeter. isolat jamur endofit ini juga berbeda-
beda. Kecepatan tumbuh ini diamati
Rancangan dan Analisis Data dari pertambahan ukuran diameter
Isolat jamur endofit yang diperoleh koloninya pada rentang waktu tertentu.
dari daun dan rimpang lengkuas Dari jamur endofit yang diperoleh, ada
(Alpinia galanga Sw.) dianalisis secara yang kecepatan pertumbuhannya
deskriptif berdasarkan pengamatan tinggi, yaitu dalam waktu 3 hari sudah
secara morfologi makroskopis dan memenuhi seluruh permukaan cawan
mikroskopis. Untuk uji aktivitas Petri berukuran 9 cm, namun, ada
antibakteri digunakan Rancangan Acak sebagian isolat jamur endofit yang
Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. lambat pertumbuhannya, yaitu hingga 7
Sebagai perlakuan adalah jenis isolat hari pengamatan hanya mencapai
jamur endofit masing-masing terhadap diameter koloni sebesar 2,3 cm (Tabel
dua jenis bakteri uji, yaitu Escherchia 3).
coli dan Staphylococcus aureus. Hasil
pengukuran diameter daerah hambatan Daya antibakteri
dari setiap jenis bakteri di analisis Data antibakteri isolat jamur endofit
secara statistik menggunakan program diuji menggunakan 2 jenis bakteri, yaitu
SPSS (Statistical Product and Service Escherichia coli mewakili bakteri gram
Solution) 11.5 for windows. Data positif dan Staphylococcus aureus
dianalisis dengan sidik ragam (Analisis mewakili bakteri gram negatif. Hasil
of Variance = ANOVA). Apabila hasil percobaan menunjukkan bahwa
uji ANOVA menunjukkan terdapat sebagian besar isolat jamur endofit
perbedaan yang nyata pada taraf yang diperoleh, baik yang berasal dari
pengujian (P<0,05), maka dilakukan daun maupun rimpang lengkuas,
analisis lanjutan dengan uji LSD (Least memiliki aktivitas antibakteri yang kuat.
Significant Difference). Hal ini ditunjukkan dengan
pembentukan daerah hambat dengan
diameter yang cukup besar, baik pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
koloni bakteri Escherichia coli maupun
Staphylococcus aureus (Tabel 4).
Isolat jamur endofit yang diperoleh
Dari kesepuluh isolat jamur endofit
Dari daun dan rimpang lengkuas
yang diperoleh tampak bahwa 7 isolat
(Alpinia galanga Sw.), diperoleh total
di antaranya memiliki daya antibakteri
10 isolat jamur endofit, yaitu 7 isolat
lebih kuat dibandingkan kontrol positif
berasal dari daun dan 3 isolat dari
rimpang. Ke sepuluh isolat ini telah (cakram kertas Ampisilin 10 g)
diamati koloninya secara makroskopis, terhadap bakteri E.coli, dan 9 dari 10
meliputi warna koloni, tekstur koloni, isolat tersebut memiliki daya antibakteri
tepi koloni, dan ukuran diameter koloni. lebih kuat dibandingkan kontrol positif
Hasil pengamatan tersebut disajikan terhadap bakteri S. aureus.
dalam tabel 1 dan 2. Dalam penelitian
ini penentuan jenis jamur endofit belum
165
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 161 -170
166
Daya antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang lengkuas
(Ernawati Sinaga, Noverita, Dinah Fitria)
167
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 161 -170
Hasil uji statistik yang dilakukan terhadap S. aureus yang lebih rendah
dengan Anova dan dilanjutkan dengan dibandingkan isolat-isolat lainnya.
uji LSD mendukung hal ini dengan hasil Dengan demikian dapat dikatakan
uji yang menunjukkan perbedaan yang bahwa 7 isolat yang menunjukkan daya
bermakna (P<0,05) di antara masing- antibakteri cukup tinggi, baik terhadap
masing isolat. Ketiga isolat yang daya E.coli maupun S. aureus, adalah isolat
antibakterinya terhadap E.coli tidak nomor 1,2,3,4,6,7, dan 9. Dari ketujuh
lebih tinggi dibandingkan kontrol positif, isolat ini, lima di antaranya
yaitu isolat nomor 5, 8, dan 10, ternyata menunjukkan kecepatan tumbuh yang
juga menunjukkan daya antibakteri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
168
Daya antibakteri jamur endofit dari daun dan rimpang lengkuas
(Ernawati Sinaga, Noverita, Dinah Fitria)
169
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 161 -170
170