Anda di halaman 1dari 15

Created :

Aini Alifatin, M.Kep


Dewi Baririt B. S.Kep, Ners
Riza Desima, S.Kep, Ners
Ika Rizki Angraini S.Kep, Ners

Nursing HIV 2015 FAKULTAS ILMU KESEHATAN Perawatan Pasien HIV


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014-2015
MENGAPA PERAWATAN JENAZAH HIV-AIDS PERLU
DILAKUKAN?
Belakangan ini terjadi perlakuan diskriminatif kepada beberapa jenazah pengidap
HIV/AIDS, padahal bagaimanapun juga jenazah HIV/AIDS adalah manusia yang harus
dimanusiawikan di akhir masa kehidupannya. Memang sangat beralasan bahwa perlakuan
tersebut lebih dikarenakan karena adanya bentuk kekhawatiran dari sebagian masyarakat
yang masih mengganggap bahwa adanya virus HIV/AIDS yang masih melekat pada jenazah.
Padahal orang yang sudah meninggal berarti sel-sel darahnya sudah mati, begitu pula
dengan sel darah yang mengandung virus HIV/AIDS akan ikut mati juga pada beberapa jam
berikutnya.

Meskipun demikian potensi penularan tetap ada, karena itu orang-orang yang
merawat jenazah penderita HIV/AIDS harus tetap waspada untuk menghindari penularan
tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan jenazah adalah kelengkapan
alat perawatan jenazah, diantaranya adalah memakai pakaian khusus yaitu wajib
mengenakan Universal Precaution (UP) atau alat perlindungan diri, yakni standar
perlengkapan kesehatan (terdiri atas penutup kepala, masker, sarung tangan, pakaian
steril, dan sepatu bot), hal yang tidak kalah pentingnya adalah menghindari kontaminasi
langsung dengan jenazah, menempatkannya di tempat pemandian bukan dipapah
sebagaimana biasanya, serta pembuangan air limbah harus langsung pada tempat
pembuangan.

Di pengujung perawatan, seluruh perlengkapan juga harus dilepas pada saat


penguburan jenazah. Meski penggunaan sarung tangan karet masih diperlukan untuk
menurunkan dan membuka kain kafan, seluruh perlengkapan harus direndam dalam
larutan klorin 0,5 persen hal ini semata dilakukan agar virus yang kemungkinan masih
menempel dipastikan tidak akan menular kepada yang lain. Dan tidak kalah pentingnya
adalah bisa memberikan perawatan yang layak dan manusiawi kepada penderita
HIV/AIDS.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA MELAKUKAN PERAWATAN JENAZAH


HIV-AIDS

• Perlu diingat bahwa virus HIV hanya dapat hidup dan berkembang dalam tubuh
manusia hidup, maka beberapa waktu setelah penderita infeksi HIV meninggal,
virus akan mati. Tetapi virus lain HVB (hepatitis B), HCV (hepatitis C) lebih menular
dari HIV.
• Menerapkan kewaspadaan universal (perlindungan diri) tanpa mengabaikan
tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya.

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


Berikut adalah Standar alat perlindungan diri yang dipakai ketika perawatan
jenazah:

Pesan Penting Untuk Keluarga Jenazah


• Jika dimuka jenazah terdapat luka, maka keluarga tidak dibolehkan mencium
jenazah.

Penguburan Jenazah
• Petugas perlu memakai sarung tangan karet.
• Jenazah dikuburkan dengan cara biasa (Buka kafan pada muka)
• Kapur klorin tidak perlu ditabur dalam liang kubur.

Setelah Penguburan Jenazah


• Petugas dianjurkan mandi dengan sabun.

HADIST TENTANG PERAWATAN JENAZAH

Mari kita perhatikan firman-firman Allah Ta’ala berikut ini:

1.
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Surat
Az Zumar: 30).
Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV
2.
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).

3.
“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian
berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” (Surat An Nisa': 78)

4.

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka


sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia
memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan”. (Surat Al Jumu`ah:
8).

PROSEDUR PEMBUATAN LARUTAN KLORIN 0,5%


1. Kenakan sarung tangan karet yang tebal.
2. Siapkan 25 liter air dalam bak besar.
3. Siapkan 175 gram kaporit 70% atau 200 gram kaporit 60%.
4. Letakkan kaporit di atas selembar kain berukuran 40x40 cm, bungkus dengan kain
tersebut dengan mengikat keempat ujung -ujungnya
5. Haluskan kaporit dengan pemukul.
6. Masukkan kaporit terbungkus kain tersebut dalam air, remas remas untuk
melarutkan hingga larut rata.
7. Larutan klorin dibagi menjadi dua tempat satu tempat
8. Untuk memandikan jenazah dan satu tempat lainnya untuk dekontaminasi alat.

Catatan :
Kaporit sebagai bahan dasar pembuatan larutan klorin ini dapat diperoleh di toko-
toko kimia.

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


1. PERAWATAN MENJELANG AJAL

NILAI
NO TINDAKAN
1 2 3 4
1 Persiapan lingkungan dan alat
1. Jaga privasi klien
2. Cintakan suasana tenang
Alat
1. Kassa
2. Air minum
3. Sendok makan
2 Tanda-tanda mendekati kematian:
A. Fisik
1. Denyutan ditengah-tengah dahi
2. Kornia tidak bersinar
3. Saat klie keadaan sakit secara bertahap hidung
kelihatan menurun jika dilihat dari sisi
4. Telinga layu berlahan-lahan masuk kedalam
5. Kaki extensi dan lama-lama sulit dikembalikan
6. Denyutan diubun-ubun
7. Dingin di pusat dan turun ke pinggang, kemudian
kembali ke atas
8. Rasa nyeri pada seluruh tubuh dan tidak bisa
dialokasi
9. Gagal napas (dipsnea)
10. Hilang rasa (menurunnya panca indra)
11.Mual dan muntah terutama saat diberi makanan
12.Masalah pada bowel , tiba-tiba BAB karena
menurunnya spinterani.
Emosional
1. Bingung sampai depresi
2. Cemas tanpa sebab
3. Gangguan tidur
4. Spiritual distress
PROSEDUR
3 Duduk dekat klien
4 Selalu ingatkan klien untuk berbaik sangka pada
Alloh

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


Saat berbicara fokuskan ucapan yang baik
5 Jika klien masih sadar dan tidak ada kontra indikasi
beri minum klien sedikit-sedikit dengan sendok
makan
Jika klien tidak sadar basahi kassa dengan air minum
kemudian usap pada bibir klien
6 Lakukan Talqin dengan bacaan “Laa ilaaha illallah”
7 Tetap lakukan Talqin apapun kondisi klien
8 Doa untuk klien
NILAI

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


2. PERAWATAN JENAZAH DI RS
Nomer Station 2
Judul Station Perawatan Jenazah di RS
Waktu yang 7 menit
dibutuhkan
Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS
Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada keluarga
2. Keterampilan prosedur di Ruang Rawat Inap:
a. APD
b. Kemampuan Membungkus Jenazah dengan 2 jarit
a. Mengkafani Jenazah
c. Mengelola limbah infeksius
3. Managemen pasien
4. Profesionalisme

SOP A. Persiapan Keluarga


(Standart 1. Beritahu keluarga bahwa pasien sudah meninggal dan
Operasional perawatan jenazah pasien harus mematuhi standar
Prosedur ) keamanan yang telah ditetapkan.
2. Jelaskan pd keluarga bahwa jenazah bisa dirawat di Kamar
Mayat RS bila keluarga menghendaki.
3. Jelaskan tradisi tertentu berkaitan dg budaya dan agama
masih diperbolehkan asal tdk bertentangan dg prisip2
kewaspadaan.
B. Persiapan Petugas :
1. Pastikan tidak ada luka yang terbuka, Jika ada luka
kecil/lecet dibalut dengan pembalut anti air
2. Petugas sebaiknya bejumlah minimal2 orang
3. Petugas harus memakai APD lengkap (minimal
masker,handscon, dan skort)

C. Persiapan alat :
1. Pakaian pelindung/SKORT/JAS LAB.
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Kaca mata
5. Plester/hypavix
6. Perban gulung
7. Kapas lemak untuk cebok
8. Kapas kering sebagai penutup hidung
9. Pampers
10. Tas plastik untuk tempat sampah.
11. Celemek
Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV
12. 2 buah Waslap
13. Ember yang berisi air bersih
14. Kain panjang /jarit /sarung
15. Plastik pembungkus jenazah
16. Jas hujan dan Sepatu boat bila diperlukan.
D. Prosedur pelaksanaan
1. Jaga privasi jenazah.
2. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan.
3. Pakai alat pelindung diri (sarung tangan, masker dan skort).
4. Atur tempat tidur dalam posisi datar dan tubuh dalam posisi
telentang.
5. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat bekas
tersebut dalam wadah yang aman sesuai dengan kaidah
kewaspadaan universal.
6. Tutup setiap luka pada pasien yang ada dengan plester
kedap air.
7. Lepaskan perhiasan dan benda berharga dihadapan
keluarga.
8. Lepaskan pakaian pasien (Jika sulit, bias digunting atas izin
keluarga)
9. Bersihkan tubuh jenazah mulai dari kepala, muka,
ektremitas atas, dada, kaki, punggung, dan area genetalia
yang terdapat kotoran/ darah dan keringkan.
10. Tutup kelopak mata dengan kassa (bila tidak dapat menutup,
tambahkan plester).
11. Tutup hidung dan telinga dengan kapas.
12. Tutup mulut dengan mengatupkan dagu, ikat menggunakan
kassa (ambil dahulu jika ada gigi palsu),bila perlu ganjal
dagu bgian bawah dg handuk kecil.
13. Tutup anus dan genetalia dengan kasa dan plester kedap air
14. Luruskan tubuh jenazah dan letakkan tangan di sisi atau
terlipat di dada.
15. Beri alas bagian bawah jenazah dg kain panjang sekaligus
letakkan pampers di bawah bokong
16. Miringkan jenazah kea rah yang berlawanan untuk
mengganti alas tidur dengan jarit dengan teknik menggulung
17. Tutup bagian atasnya dg jarit disaksikan oleh keluarga.
18. Bungkus jenazah dg plastik yang telah disiapkan, kemudian
tutup lagi dg kain panjang/ jarit.

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


19. Pasang label identitias pada kaki (berisi nama, no.reg, jenkel,
ruang, tgl/jam meninggal, dx).
20. Rapikan dan bersihakan alat2 yang telah dipakai, buang
sampah ketempat sampah medis yang direndam larutan
klorin 2 %
21. Beritahu petugas kamar jenazah bahwa jenazah adalah
penderita penyakit menular.
22. Lepas sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin
23. Cuci tangan

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


3. PERAWATAN JENAZAH DI RUANG JENAZAH
Nomer Station 3
Judul Station Perawatan Jenazah di Ruang Jenazah
Waktu yang 7 menit
dibutuhkan
Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS
Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada keluarga
2. Keterampilan prosedur di Kamar jenazah:
a. Penggunaan APD
b. Memandikanjenazah HIV-AIDS
c. Mengelola limbah infeksius
3. Managemen pasien
4. Profesionalisme
SOP A. Persiapan Keluarga
(Standart 1. Tanyakan apakah keluarga menginginkan jenazah
Operasional dimandikan di RS atau di rumah
Prosedur ) 2. Jika menginginkan dimandikan di rumah sakit, siapkan dan
informasikan pada keluarga berapa lama akan dilakukan
tindakan tersebut dan siapkan alat yang diperlukan.

B. Persiapan Petugas :
1. Pastikan tidak ada luka yang terbuka, Jika ada luka
kecil/lecet dibalut dengan pembalut anti air
2. Petugas sebaiknya bejumlah minimal2 orang
3. Petugas harus memakai APD lengkap (minimal
masker,handscon, dan skort)

C. Persiapan alat :
1. Pakaian pelindung/SKORT/JAS LAB.
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Kaca mata
5. Pinset
6. Kapas klorin
7. Plester/hypavix
8. Perban gulung
9. Kapas lemak untuk cebok
10. Kapas kering sebagai penutup hidung
11. Pampers
12. Tas plastik untuk tempat sampah.
13. Celemek
14. 2 buah Waslap
15. Ember yang berisi air bersih
Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV
16. Kain panjang /jarit /sarung
17. Plastik pembungkus jenazah
18. Jas hujan dan Sepatu boat bila diperlukan.

D. Prosedur pelaksanaan
1) Mencuci tangan
2) Petugas memakai alat pelindung:
a. Jas hujan/ skort sebaiknya yang kedap air.
b. Sarung tangan karet yang panjang (sampai ke siku)
c. Memakai sepatu bot sampai lutut.
d. Pelindung wajah (masker dan kaca mata)
3) Jika keluarga menghendaki untuk dimandikan
 Siram jenazah dengan larutan klorin 0,5 %
 Bersihkan rongga mulut, telinga, hidung dubur,
kemaluan/ luka jenazah boleh dibersihkan dan disumbat
dengan kapas yang direndam dengan larutan klorin
(gunakan alat penjepit/pinset)
 Jenazah dimandikan mengikuti hukum agama (syariat)
a) Siapkan air biasa secukupnya
b) Air sabun
c) Air yang dicampur klorin
d) Letakkan jenazah di tempat tertutup
e) Lepas kain penutup jenazah
f) Tutup area kemaluan dengan kain
g) Keluarkan kotoran jenazah dengan sedikt mengangkat
jenazah (bagian perut)
h) Siram air mulai dari bagian wudhu (muka) sampai
lengan dan bagian kanan
i) Siramkan air dengan 1 arah
j) Lengan kiri kemudian kaki kanan, kaki kiri sambil
memebersihkan badan.

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


k) Miringkan jenazah ke kiri, bersihkan dan siram bagian
punggung jenazah
l) Mandikan jenazah dengan bilangan gasal 3,5,7
m) Bilas dengan menggunakan air sabun, air klorin
n) Keringkan dengan handuk
o) Rambut disisir
p) Jika jenazah perempuan, kepang/jalin rambut menjadi
3 bagian
q) Tutplah dengan kain putih
r) Jenazah diangkat dean diletakkan di meja atau tempat
yang sudah disiapkan kain kafan.
4.) Mengkafani Jenazah
Lapisan Kain Kafan:
Siapkan 7 helai tali
 Lapisan No.1 (Paling luar) (paling sekali) : Kain kafan
lebar
 Lapisan No.2 : Kain kafan
 Lapisan No.3: Plastik Jernih
 Lapisan No.4 : Kain kafan
5.) Pampers diletakkan di atas kain kafan yang paling atas
(paling dalam)
6.) Angkat jenazah yang sudah dimandikan
7.) Letakkan pasien di atas meja yang sudah disiapkan kaian
kafan
8.) Tutup mulut, lubang hidung, telinga dg kapas.
9.) Balut jenazah dengan kapas dan kain kafan lapisan 1
10.) Balut jenazah dengan lapisan 2dan lapisan plastik (gunting
jika kelebihan plastik)
11.) Balut lapisan terakhir dengan kain kafan lapisan 4 (pastikan

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


tidak nampak plastik).
12.) Ikat kain kafan pada bagian atas kepala,leher, dada,pinggang,
patella, pergelangan kaki dan ujung kaki.
13.) Lepas APD, cuci tangan dengan sabun, dibawah air mengalir
14.) Randam APD kedalam larutan klorin 2 %.
15.)Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
16.)Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk
pengawetan kecuali oleh petugas khusus yang telah mahir
dalam hal tersebut.
17.)Jenazah tidak boleh diotopsi. ( Otopsi dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari pimpinan rumah sakit dan
dilaksanakan oleh petugas yang telah ahli dalam hal
tersebut).
18.)Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air
mengalir bila terkena darah atau cairan tubuh lain.
19.)Semua permukaan yang terkena percikan atau tumpahan
darah atau cairan tubuh lain segera dibersihkan dengan
larutan klorin 0,5%.
20.)Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus
diproses dengan urutan: dekontaminasi, pembersihan,
disinfeksi atau sterilisasi.
21.)Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan
dalam sampah medis.
22.)Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar sesuai cara
pengelolaan

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


4. PERAWATAN JENAZAH DI RUMAH
Nomer Station 4
Judul Station Perawatan Jenazah di Rumah
Waktu yang 7 menit
dibutuhkan
Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS
Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada keluarga
2. Keterampilan prosedur:
b. Pengaturan posisi dan tempat memandikan jenazah
c. Memandikan jenazah HIV-AIDS
d. APD
e. Mengkafani Jenazah
3. Managemen pasien
4. Profesionalisme

SOP (Standart
Operasional Alat dan Bahan
Prosedur ) 1. Kapas digulung kecil (se-ibu jari) : kurleb 20 biji
2. Plastik jernih/transparan lembut : 6 x 8 kaki (2 x 3 meter)
3. Cairan Klorin 0,5% : kurleb 5 liter
4. Ember/baskom tempat air
5. Sarung tangan karet (Glove) : sesuai kebutuhan.
6. Apron/Jubah Plastik : bila ada.
7. Masker (penutup mulut) : 4 helai
8. Sepatu boot : 4 pasang
9. Pinset/Penjepit Kapas : 1 pasang

Persiapan Lingkungan
1. Berdekatan dengan saluran pembuangan air/parit (permukaan
tanah).
2. Jika tak ada parit, galilah lubang serapan dengan ukuran 3×3
kaki atau (1×1 meter)
3. Tempat pemandian jenazah.
4. Cairan Klorin 0,5% : ± 5 liter

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV


5. Pindahkan pasien yang sudah dimandikan di meja
Prosedur Pelaksanaan
1. Lapisan Kain Kafan:
2. Siapkan 3 helai tali
3. Lapisan No.1 (Paling luar) (paling sekali) : Kain kafan lebar
4. Lapisan No.2 : Kain kafan
5. Lapisan No.3: Plastik Jernih
6. Lapisan No.4 : Kain kafan
7. Pampers diletakkan di atas kain kafan yang paling atas (paling
dalam)
8. Angkat jenazah yang sudah dimandikan
9. Letakkan pasien di atas meja yang sudah disiapkan kaian kafan
10. Tutup mulut, lubang hidung, telinga dg kapas.
11. Balut jenazah dengan kapas dan kain kafan 1 lapis
12. Balut jenazah dengan 1 lapisan plastik 1 lapis (gunting kelebihan
plastik)
13. Balut lapisan terakhir dengan kain kafan 2 lapis (pastikan tidak
nampak plastik).
14. Ikat kain kafan pada bagian atas kepala, bawah kaki dan perut.

Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV

Anda mungkin juga menyukai