Meskipun demikian potensi penularan tetap ada, karena itu orang-orang yang
merawat jenazah penderita HIV/AIDS harus tetap waspada untuk menghindari penularan
tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan jenazah adalah kelengkapan
alat perawatan jenazah, diantaranya adalah memakai pakaian khusus yaitu wajib
mengenakan Universal Precaution (UP) atau alat perlindungan diri, yakni standar
perlengkapan kesehatan (terdiri atas penutup kepala, masker, sarung tangan, pakaian
steril, dan sepatu bot), hal yang tidak kalah pentingnya adalah menghindari kontaminasi
langsung dengan jenazah, menempatkannya di tempat pemandian bukan dipapah
sebagaimana biasanya, serta pembuangan air limbah harus langsung pada tempat
pembuangan.
• Perlu diingat bahwa virus HIV hanya dapat hidup dan berkembang dalam tubuh
manusia hidup, maka beberapa waktu setelah penderita infeksi HIV meninggal,
virus akan mati. Tetapi virus lain HVB (hepatitis B), HCV (hepatitis C) lebih menular
dari HIV.
• Menerapkan kewaspadaan universal (perlindungan diri) tanpa mengabaikan
tradisi budaya dan agama yang dianut keluarganya.
Penguburan Jenazah
• Petugas perlu memakai sarung tangan karet.
• Jenazah dikuburkan dengan cara biasa (Buka kafan pada muka)
• Kapur klorin tidak perlu ditabur dalam liang kubur.
1.
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Surat
Az Zumar: 30).
Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV
2.
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).
3.
“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian
berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” (Surat An Nisa': 78)
4.
Catatan :
Kaporit sebagai bahan dasar pembuatan larutan klorin ini dapat diperoleh di toko-
toko kimia.
NILAI
NO TINDAKAN
1 2 3 4
1 Persiapan lingkungan dan alat
1. Jaga privasi klien
2. Cintakan suasana tenang
Alat
1. Kassa
2. Air minum
3. Sendok makan
2 Tanda-tanda mendekati kematian:
A. Fisik
1. Denyutan ditengah-tengah dahi
2. Kornia tidak bersinar
3. Saat klie keadaan sakit secara bertahap hidung
kelihatan menurun jika dilihat dari sisi
4. Telinga layu berlahan-lahan masuk kedalam
5. Kaki extensi dan lama-lama sulit dikembalikan
6. Denyutan diubun-ubun
7. Dingin di pusat dan turun ke pinggang, kemudian
kembali ke atas
8. Rasa nyeri pada seluruh tubuh dan tidak bisa
dialokasi
9. Gagal napas (dipsnea)
10. Hilang rasa (menurunnya panca indra)
11.Mual dan muntah terutama saat diberi makanan
12.Masalah pada bowel , tiba-tiba BAB karena
menurunnya spinterani.
Emosional
1. Bingung sampai depresi
2. Cemas tanpa sebab
3. Gangguan tidur
4. Spiritual distress
PROSEDUR
3 Duduk dekat klien
4 Selalu ingatkan klien untuk berbaik sangka pada
Alloh
C. Persiapan alat :
1. Pakaian pelindung/SKORT/JAS LAB.
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Kaca mata
5. Plester/hypavix
6. Perban gulung
7. Kapas lemak untuk cebok
8. Kapas kering sebagai penutup hidung
9. Pampers
10. Tas plastik untuk tempat sampah.
11. Celemek
Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV
12. 2 buah Waslap
13. Ember yang berisi air bersih
14. Kain panjang /jarit /sarung
15. Plastik pembungkus jenazah
16. Jas hujan dan Sepatu boat bila diperlukan.
D. Prosedur pelaksanaan
1. Jaga privasi jenazah.
2. Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan.
3. Pakai alat pelindung diri (sarung tangan, masker dan skort).
4. Atur tempat tidur dalam posisi datar dan tubuh dalam posisi
telentang.
5. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat bekas
tersebut dalam wadah yang aman sesuai dengan kaidah
kewaspadaan universal.
6. Tutup setiap luka pada pasien yang ada dengan plester
kedap air.
7. Lepaskan perhiasan dan benda berharga dihadapan
keluarga.
8. Lepaskan pakaian pasien (Jika sulit, bias digunting atas izin
keluarga)
9. Bersihkan tubuh jenazah mulai dari kepala, muka,
ektremitas atas, dada, kaki, punggung, dan area genetalia
yang terdapat kotoran/ darah dan keringkan.
10. Tutup kelopak mata dengan kassa (bila tidak dapat menutup,
tambahkan plester).
11. Tutup hidung dan telinga dengan kapas.
12. Tutup mulut dengan mengatupkan dagu, ikat menggunakan
kassa (ambil dahulu jika ada gigi palsu),bila perlu ganjal
dagu bgian bawah dg handuk kecil.
13. Tutup anus dan genetalia dengan kasa dan plester kedap air
14. Luruskan tubuh jenazah dan letakkan tangan di sisi atau
terlipat di dada.
15. Beri alas bagian bawah jenazah dg kain panjang sekaligus
letakkan pampers di bawah bokong
16. Miringkan jenazah kea rah yang berlawanan untuk
mengganti alas tidur dengan jarit dengan teknik menggulung
17. Tutup bagian atasnya dg jarit disaksikan oleh keluarga.
18. Bungkus jenazah dg plastik yang telah disiapkan, kemudian
tutup lagi dg kain panjang/ jarit.
B. Persiapan Petugas :
1. Pastikan tidak ada luka yang terbuka, Jika ada luka
kecil/lecet dibalut dengan pembalut anti air
2. Petugas sebaiknya bejumlah minimal2 orang
3. Petugas harus memakai APD lengkap (minimal
masker,handscon, dan skort)
C. Persiapan alat :
1. Pakaian pelindung/SKORT/JAS LAB.
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Kaca mata
5. Pinset
6. Kapas klorin
7. Plester/hypavix
8. Perban gulung
9. Kapas lemak untuk cebok
10. Kapas kering sebagai penutup hidung
11. Pampers
12. Tas plastik untuk tempat sampah.
13. Celemek
14. 2 buah Waslap
15. Ember yang berisi air bersih
Nursing HIV 2015 Perawatan Pasien HIV
16. Kain panjang /jarit /sarung
17. Plastik pembungkus jenazah
18. Jas hujan dan Sepatu boat bila diperlukan.
D. Prosedur pelaksanaan
1) Mencuci tangan
2) Petugas memakai alat pelindung:
a. Jas hujan/ skort sebaiknya yang kedap air.
b. Sarung tangan karet yang panjang (sampai ke siku)
c. Memakai sepatu bot sampai lutut.
d. Pelindung wajah (masker dan kaca mata)
3) Jika keluarga menghendaki untuk dimandikan
Siram jenazah dengan larutan klorin 0,5 %
Bersihkan rongga mulut, telinga, hidung dubur,
kemaluan/ luka jenazah boleh dibersihkan dan disumbat
dengan kapas yang direndam dengan larutan klorin
(gunakan alat penjepit/pinset)
Jenazah dimandikan mengikuti hukum agama (syariat)
a) Siapkan air biasa secukupnya
b) Air sabun
c) Air yang dicampur klorin
d) Letakkan jenazah di tempat tertutup
e) Lepas kain penutup jenazah
f) Tutup area kemaluan dengan kain
g) Keluarkan kotoran jenazah dengan sedikt mengangkat
jenazah (bagian perut)
h) Siram air mulai dari bagian wudhu (muka) sampai
lengan dan bagian kanan
i) Siramkan air dengan 1 arah
j) Lengan kiri kemudian kaki kanan, kaki kiri sambil
memebersihkan badan.
SOP (Standart
Operasional Alat dan Bahan
Prosedur ) 1. Kapas digulung kecil (se-ibu jari) : kurleb 20 biji
2. Plastik jernih/transparan lembut : 6 x 8 kaki (2 x 3 meter)
3. Cairan Klorin 0,5% : kurleb 5 liter
4. Ember/baskom tempat air
5. Sarung tangan karet (Glove) : sesuai kebutuhan.
6. Apron/Jubah Plastik : bila ada.
7. Masker (penutup mulut) : 4 helai
8. Sepatu boot : 4 pasang
9. Pinset/Penjepit Kapas : 1 pasang
Persiapan Lingkungan
1. Berdekatan dengan saluran pembuangan air/parit (permukaan
tanah).
2. Jika tak ada parit, galilah lubang serapan dengan ukuran 3×3
kaki atau (1×1 meter)
3. Tempat pemandian jenazah.
4. Cairan Klorin 0,5% : ± 5 liter