Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Oleh:
Risto Salakparang
16011002

UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON


2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yng Maha Esa atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga tugas ini berhasil diselesaikan. untuk diajukan sebagai
salah satusyarat untuk menunjang nilai mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan. P e n u l i s
m e n ya d a r i m a k a l a h i n i j a u h d a r i s e m p u r n a . O l e h k a r e n a i t u , penulis memohon
maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan yang terdapat pada t u g a s a k h i r i n i
k a r e n a s e b a g a i m a n u s i a , p e n u l i s t i d a k a k a n p e r n a h l u p u t d a r i kesalahan.
Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak.
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian
p e s a t . Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkatlunak
saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metodekomputasi yang cukup
berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilank e p u t u s a n ( Decisions Support
System) . D a l a m teknologi informasi, s i s t e m pengambilan keputusan merupakan
cabang ilmu yang letaknya diantara systeminformasi dan sistem cerdas.
Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hali n i
d i k a r e n a k a n a d a n y a e r a g l o b a l i s a s i , y a n g m e n u n t u t s e b u a h p e r u s a h a a n untuk
bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Denganmengacu kepada
solusi yang diberikan oleh metode AHP ( Analytical Hierarcy Process ) dalam membantu
membuat keputusan, seorangdecision maker dapatmengambil keputusan tentang pemilihan
supplier secara objektif berdasarkanmulti kriteria yang ditetapkan.
M e t o d e A H P a d a l a h m e t o d e p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n ya n g m u l t i
k r i t e r i a , sedangkan pengambilan keputusan dibidang pembelian juga
mengandalkankriteria-kriteria yaitu kualitas barang, kecepatan pengiriman barang,
harga b a r a n g d a n s t a t u s s u p p l i e r . D e n g a n m e l i h a t a d a n y a k r i t e r i a - k r i t e r i a
yangdipergunakan untuk mengambil keputusan, maka akan sangat cocok
u n t u k menggunakan metode AHP dengan multi kriteria.

Permasalahan
Adapun permasalahan yang timbul ini disebabkan seseorang menemui berbagaikesulitan
dalam mengambil keputusan dalam pemilihan kriteria diantaranyaadalah kesulitan
dalam criteria dalam pemilihan sepeda motor yang nantinya akan dia beli yaitu : sepeda
motornya memiliki desain yang bagus, berkualitasserta irit dalam bahan bakar.
Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah memberi pengetahuan tentang arti dari metodeAHP dan untuk
membuat keputusan yang dapat membantu pihak-pihak tertentudalam mengambil keputusan
yang terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal.
BAB II
ISI

Pengertian Sistem Penunjang Keputusan


KonsepS i s t e m Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support
S i s t e m (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970 -an oleh Michael S.
ScottMorton dengan istilah
Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatus i s t e m ya n g berbasis
komputer ya n g ditujukan untuk membantu p e n g a m b i l keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak
terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistemyang memanfaatkan dukungan komputer
dalam proses pengambilan keputusan.

Beberapa Definisi Lain dari Sistem Penunjang Keputusan


1.Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedurberbasis model untuk
memproses data dan pertimbangan untuk membantu m a n a j e m e n
a l a m p e m b u a t a n
k e p u t u s a n n y a .

2. Alter (1990
)m e m b u a t d e f i n i s i s i s t e m p e n d u k u n g
k e p u t u s a n d e n g a n memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan
data elektronik(PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :

SPK

Penggunaan :Aktif Pengguna :Manajemen

Tujuan :Efektifitas

Time horizon :Sekarang dan masa depan

Kelebihan : Fleksibilitas
PDE

Penggunaan : Pasif

Pengguna : Operator/Pegawai4

Tujuan : Efisiensi Mekanis

Time horizon :Masa Lalu

Kelebihan :Konsistensi

3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer
yangd i b a n g u n l e w a t s e b u a h p r o s e s a d a p t i f d a r i p e m b e l a j a r a n , p o l a -
polap e n g g u n a n d a n
e v o l u s i
s i s t e m .

4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer y a n g t e r d i r i
atas komponen-komponen antara lain komponen sistembahasa (language),
k o m p o n e n s i s t e m p e n g e t a h u a n ( k n o w l e d g e ) d a n komponen sistem pemrosesan
masalah (problem processing) yang salingberinteraksi satu dengan yang lainnya.

5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi
yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksilangsung dengan komputer
untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan
keputusan tak terstrukturyang tidak terantisipasi.

6. Man dan Watson


Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, ya n g
m e m b a n t u p e n g a m b i l k e p u t u s a n m e l a l u i p e n g g u n a a n d a t a d a n model-model
keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya
semit e r s t r u k t u r m a u p u n y a n g
t i d a k t e r s t r u k t u r .

7. Moore and Chang


Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem
yangb e r k e m a m p u a n mendukung analisis ad hoc data, dan
p e m o d e l a n keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa
depan,dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.5

8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer y a n g t e r d i r i
atas komponen-komponen antara lain komponen sistembahasa (language),
k o m p o n e n s i s t e m p e n g e t a h u a n ( k n o w l e d g e ) d a n komponen sistem pemrosesan masalah.

9. Turban & Aronson (1998)


Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan
u n t u k mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan
pengambilank e p u t u s a n p a d a k o n d i s i s e m i t e r s t r u k t u r d a n t i d a k t e r s t r u k t u r .
P a d a dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para m a n a j e r
m e l a k u k a n p e n i l a i a n s e r t a m e n g g a n t i k a n p o s i s i d a n p e r a n manajer.

10. Raymond McLeod, Jr. (1998)


Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem
y a n g menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk
permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Pengertian Metode AHP
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika.Metode ini
adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan
yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat prosespengambilan keputusan
dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel
ini dalam suatu susunan hirarki, membernilai numerik pada pertimbangan subjektif
tentang pentingnya tiap variabel danmensintesis berbagai pertimbangan ini untuk
menetapkan variabel yang mana yangm e m i l i k i prioritas paling tinggi dan
bertindak untuk mempengaruhi hasil p a d a situasi tersebut. Metode AHP ini
membantu memecahkan persoalan yang kompleksdengan menstruktur suatu hirarki
kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan d e n g a n menarik berbagai
p e r t i m b a n g a n g u n a m e n g e m b a n g k a n b o b o t a t a u prioritas. Metode ini juga
menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yangbersangkutan pada berbagai
persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan y a n g b e r a g a m m e n j a d i h a s i l
yang cocok dengan perkiraan kita secara i n t u i t i f sebagaimana yang
dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty,1993).

Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan


bagip e r o r a n g a n atau kelompok untuk membangun
gagasan-gagasan d a n mendefinisikan persoalan dengan cara membuat
asumsi mereka masing-masingdan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada
dua alasan utama untukmenyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan
lain. Alasan yangpertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak
dapatd i b a n d i n g k a n karena sutu ukuran atau bidang yang
b e r b e d a d a n k e d u a , menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang -
kadang saling bentrok,artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat
dicapai denganpemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam
membuatekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang
disebut prioritas.

Prinsip Dasar dan Aksioma AHP


AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:
1. DekomposisiDengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-
bagian secarahierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang
palingsederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap
himpunanalternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail,
mencakuplebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan
tujuan yangterdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung
beberapa elemen, dimana elemen -elemen tersebut bisa dibandingkan, mem iliki
kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu
mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.

2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).Dengan prinsip ini akan


dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang a d a d e n g a n t u j u a n
menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen.
P e n i l a i a n m e n g h a s i l k a n s k a l a p e n i l a i a n ya n g b e r u p a a n g k a . P e r b a n d i n g a n
b e r p a s a n g a n d a l a m bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.

3. Sintesa PrioritasS i n t e s a p r i o r i t a s d i l a k u k a n d e n g a n m e n g a l i k a n p r i o r i t a s
lokal dengan prioritas d a r i kriteria bersangkutan di level atasnya dan
menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa
gabungan atau dikenal dengan prioritas globalyang kemudian digunakan untuk memboboti
prioritas lokal dari elemen di level terendahsesuai dengan kriterianya.

Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode AHP

Kelebihan
1.Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi da ri kriteria yang dipilih sampai
padasub-sub kriteria yang paling dalam.

2.Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria


danalternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
3.Memperhitungkan daya tahan atau ketahana n output analisis sensitivitas
pengambilankeputusan.

Metode “ pairwise comparison” AHP mempunyai kemampuan untuk


m e m e c a h k a n masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar
pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan
model yangkomperehensif. Pembuat keputusan menetukan pilihan atas pasangan perbandingan
yangsederhana, membengun semua prioritas untuk urutan alternatif. “
Pairwaise comparison
”A H P m w e n g g u n a k a n d a t a ya n g a d a b e r s i f a t k u a l i t a t i f b e r d a s a r k a n p a d a
p e r s e p s i , pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati, namun kelengkapan data
numerik tidak menunjang untuk memodelkan secara kuantitatif.

Kelemahan
1.Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli
sehingga dalam hal inimelibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidakberarti
jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

2.Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian


secarastatistiksehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk

Tahapan Dalam Metode AHP

Langkah-langkah AHP
Langkah – langkah dan proses Analisis Hierarki Proses (AHP) adalah sebagai berikut

1. Memdefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk memilih
alternatif atau menyusun prioriras alternatif, pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.

2. Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapatditinjau dari
sisi yang detail dan terukur.
3. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses inimenghasilkan bobot
atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemendengan bobot tertinggi
memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatumatriks perbandinagan
berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yangsama

4. Melakukan pengujian konsitensi terhadap perbandingan antar elemen yangdidapatan pada tiap
tingkat hierarki.

Sedangkan langkah-langkah “pairwise comparison” AHP Adalah


1. Pengambilan data dari obyek yang diteliti.
2. Menghitung data dari bobot perbandingan berpasangan responden dengan metode“
pairwise comparison
” AHP berdasar hasil kuisioner.
3. Menghitung rata-rata rasio konsistensi dari masing-masing responden.
4. Pengolahan dengan metode “
pairwise comparison” AHP.
5. Setelah dilakukan pengolahan tersebut, maka dapat disimpulkan adanya konsitensid e n g a n
tidak, bila data tidak konsisten maka diulangi lagi dengan pengambilan
d a t a seperti semula, namun bila sebaliknya maka digolongkan data terbobot yang
selanjutnyadapat dicari nilai beta (b).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:


•Metode ini mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
•Dengan memakai metode ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketikapengambilan
keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusandapat berkurang.
•Aplikasi dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal maupundepartemen untuk
dapat mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada.15
Daftar Pustaka
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/

http://bangded.blogspot.com/2011/04/penerapan-metode-ahp.html

http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/04/16/analisis-hierarki-proses/

Anda mungkin juga menyukai