Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada akhir tahun 2013, terdapat 479 perusahaan yang terdaftar pada

situs Bursa Efek Indonesia (BEI).Jumlah perusahaan yang demikian

banyaknya dapat membuat investor, terutama investor pemula, kesulitan untuk

memilih perusahaan mana yang baik untuk menjadi tempat berinvestasi.

Untuk membantu para investor tersebut dalam mengambil keputusan, maka

dapat digunakan berbagai cara untuk menilai suatu perusahaan, baik dengan

melihat sendiri laporan keuangan perusahaan tersebut, ataupun dengan

menggunakan jasa pialang saham. Namun, selain menggunakan cara tersebut

di atas, BEI juga telah menyediakan laporan yang memberikan gambaran

ringkas terhadap seluruh perusahaan-perusahaan yang terdaftar padanya.

Laporan tersebut berupa IDX Yearly Statistic.Laporan ini diterbitkan tiap akhir

tahun oleh pihak BEI, dan dapat diunduh oleh siapa saja melalui

situs www.idx.co.id.

Laporan ini juga memberikan tabel yang mengurutkan perusahaan-

perusahaan tersebut berdasarkan aspek-aspek tertentu, seperti Top 20 Gainer

Stock, Top 20 Loser Stock, 50 Biggest Market Capitalization, 50 Most Active

Stock by Trading Volume, dan lain lain. Dapat dipercaya bahwa tabel-tabel

yang diberikan BEI ini sangat membantu para investor-investor dalam

menentukan pilihannya dalam berinvestasi, terutama para investor pemula

1
yang belum memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai penilaian

perusahaan, portfolio, dan lain lain, serta masih belum mau untuk

menggunakan jasa pialang saham. Dari seluruh tabel yang disediakan oleh

BEI, penulis tertarik dengan tabel Biggest Market Capitalization.Market

Capitalization (biasa disebut Market Cap) merupakan suatu penilaian ukuran

perusahaan. Semakin besar nilai Market Cap, maka semakin besar pula ukuran

perusahaan tersebut.Maka dari itu, Market Cap dapat disebut juga sebagai

harga yang harus dibayar seseorang untuk menjadi pemegang saham terbesar

dalam suatu perusahaan. Penulis tertarik untuk meneliti Market Cap karena

tabel Biggest Market Cap yang disediakan BEI tersebut memiliki perbedaan

yang cukup mencolok dibandingkan tabel-tabel lain.

Perbedaan tersebut terletak pada perusahaan-perusahaan yang tertera di

tabel tersebut.Pada tabel Top Gainer Stock, Top Loser Stock, dan tabel-tabel

lainnya, perusahaan-perusahaan yang tertera pada tabel tersebut selalu berubah

setiap tahun. Bahkan perusahaan yang tahun lalu menempati posisi paling atas

dari 20 Top Gainer Stock, tahun ini dapat tidak tertera sama sekali di tabel

yang sama. Namun tidak demikian halnya dengan tabel Biggest Market Cap.

Perusahaan-perusahaan yang menempati posisi sepuluh besar Market Cap

terbesar cenderung sama. Bahkan Astra International menempati posisi

puncak sebagai perusahaan dengan Market Cap terbesar selama empat tahun

berturut-turut, sejak tahun 2010-2013 (lihat tabel 1.1).

2
Tabel 1.1

Tabel Perusahaan dengan Market Capitalization Terbesar Periode 2009 –


2013

2009
No Kode Perusahaan Market Cap (mill Rp)
1 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 190,511,993
2 ASII Astra International Tbk. 140,477,929
3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 118,381,027
4 BMRI Bank Mandiri (persero) Tbk. 97,572,549
5 PGAS Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk. 94,541,882
2010
No Kode Perusahaan Market Cap (mill Rp)
1 ASII Astra International Tbk. 220,837,782
2 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 160,271,994
3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 156,214,138
4 BMRI Bank Mandiri (persero) Tbk. 135,112,216
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 128,277,806
2011
No Kode Perusahaan Market Cap (mill Rp)
1 ASII Astra International Tbk. 299,578,293
2 BBCA Bank Central Asia Tbk. 195,267,673
3 HMSP HM Sampoerna Tbk. 170,937,000
4 BBRI Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. 164,851,675
5 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 155,925,000
2012
No Kode Perusahaan Market Cap (mill Rp)
1 ASII Astra International Tbk. 307,675,004
2 HMSP HM Sampoerna Tbk. 262,541,700
3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 222,116,978
4 BMRI Bank Mandiri (persero) Tbk. 187,110,000
5 TLKM Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. 182,447,993
2013
No Kode Perusahaan Market Cap (mill Rp)
1 ASII Astra International Tbk. 275,288,161
2 HMSP HM Sampoerna Tbk. 273,499,200
3 BBCA Bank Central Asia Tbk. 234,321,208
4 TLKM Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. 216,719,992
5 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 198,380,000
Sumber : BEI Yearly Statisitc 2009 – 2013

3
Berdasarkan data yang terlihat pada tabel 1.1, dapat ditarik kesimpulan

bahwa perhitungan berdasarkan Market Cap menunjukkan hasil yang relative

stabil, artinya jika sebuah perusahaan telah menempati posisi 10 besar

perusahaan dengan Market Cap terbesar pada tahun ini, maka besar

kemungkinan bahwa perusahaan tersebut akan tetap berada pada posisi tersebut

untuk tahun-tahun berikutnya, perbedaannya hanya terletak pada peringkat

perusahaan tersebut. Berdasarkan hal ini, diyakini bahwa Market Cap dapat

digunakan para calon investor pemula untuk menentukan perusahaan mana

yang paling cocok untuk menjadi tempat berinvestasi mereka.

Hal yang menarik dalam hal ini adalah bagaimana cara perusahaan

dapat menjaga agar Market Cap mereka dapat tetap stabil, yaitu dengan

meneliti faktor-faktor apa yang mempengaruhi Market Capitalization. Untuk

penelitian ini, akan dipilih beberapa variabel independen yang diperkirakan

dapat mempengaruhi Market Cap. Faktor-faktor tersebut adalah kesehatan

perusahaan, kinerja perusahaan, serta kekayaan perusahaan.Untuk menilai

kesehatan perusahaan, digunakan variabel working capital turnover

ratio.Menurut Huchzermeyer (2014), Working capital turnover ratioakan

memberikan gambaran bagaimana efisiensi dan kondisi kesehatan keuangan

jangka pendek perusahaan. Untuk menilai penciptaan nilai ekonomik

perusahaan tentu saja dapat digunakan variabel Economic Value Added (EVA).

Petit (2000) menjelaskan bahwa EVA sebenarnya juga merupakan pengukuran

profit perusahaan, perbedaanya dengan pengukuran profit biasa adalah EVA

juga memperhitungkan biaya modal (cost of capital), sehingga hasil yang

4
diberikan oleh EVA akan memberitahu apakah perusahaan telah menciptakan

nilai ekonomik atau tidak. Jika nilai EVA lebih besar daripada biaya modal,

maka perusahaan tersebut telah menciptakan nilai tambah ekonomik bagi para

pemegang sahamnya (O’Byrne, 1996).Sedangkan untuk penilaian kekayaan

perusahaan, digunakan variabel Market Value Added (MVA).MVA merupakan

selisih dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku atas saham

tersebut.Semakin tinggi MVA, berarti semakin makmur/kaya para pemegang

saham perusahaan tersebut.Perusahaan yang memiliki MVA tinggi berarti

memiliki nilai buku yang lebih rendah daripada nilai pasarnya, selisih inilah

yang dianggap menjadi kekayaan perusahaan dan pemegang saham (Rosihana,

2012).

Penelitian ini menggunakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Populasi.BUMN yang terdaftar pada

BEI hanya berjumlah 20 perusahaan, namun perusahaan-perusahaan itu

tersebar ke dalam enam Sektor yang berbeda. Performa saham dan Market Cap

perushaan-perusahaan tersebut pun berbeda, ada yang sudah beberapa kali

masuk ke dalam index LQ-45 BEI dan berada dalam sepuluh besar Market

Cap, ada juga yang sampai sekarang belum menujukkan performa yang

memuaskan. Atas dasar inilah disimpulkan bahwa BUMN yang terdaftar di

BEI sudah cukup mewakili perusahaan-perusahaan lainnya, baik dari segi

sektor, maupun performa saham perusahaan tersebut.

Belum banyak penelitian-penelitian terdahulu yang menjadikan Market

Cap sebagai dependent variable.Dalam banyak penelitian, biasanya Market

5
Cap ditempatkan sebagai independent variable. Beberapa penelitian tersebut

yaitu, Rahman (2013) meneliti pengaruh Return on Asset (ROA), Return on

Equity (ROE), dan Economic Value Added (EVA) terhadap return saham serta

kapitalisasi pasar. Populasi penelitian tersebut adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa ROA,

ROE, dan EVA secara simultan dan parsial tidak berpengaruh terhadap return

saham perusahaan. Penelitian tersebut juga memberikan hasil berupa ROA,

ROE, dan EVA secara simultan berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar.

Miranty (2012) juga melakukan penelitian mengenai return saham, dan

menggunakan DER, Kapitalisasi pasar, dan turnover ratio sebagai variabel

independen. Hasil penelitian yang menggunakan perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index periode 2005 – 2010 ini menemukan bahwa kapitalisasi

pasar memiliki pengaruh terhadap return saham.

Ake dan Ognaligui (2010) melakukan penelitian pada Douala Stock

Exchange di Kamerun periode 2006 – 2010.Penelitian ini bertujuan untuk

mencari tahu apakah financial stock market memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi.Untuk menghitung financial market, peneliti

menggunakan Market Capitalization sebagai variabel independen.Sedangkan

untuk menghitung pertumbuhan ekonomi, peneliti menggunakan Gross

Domestic Product (GDP) sebagai variabel dependen. Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa Market Capitalization berpengaruh positif terhadap Gross

Domestic Product. Glezakos (1993) meneliti pengaruh stock return terhadap

6
Market capitalization. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa stock

return berpengaruh negative terhadap Market Capitalization.

Berdasarkan uraian di atas tersebut, penulis berpendapat bahwa terdapat

hubungan antara Working Capital Turnover, Economic Value Added, dan

Market Value Added terhadap Market Capitallization. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Working

Capital Turnover, EVA, dan MVA terhadap Market Capitalization pada

BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

rumusah masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

“Apakah Working Capital Turnover, Economic Value Added, dan Market

Value Added memiliki pengaruh secara simultan dan parsial terhadap

Market Capitalization?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya,

maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

“Untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh Working Capital

Turnover, Economic Value Added, dan Market Value Added, baik

7
secara parsial maupun simultan, terhadap Market Capitalization pada

BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi Pemerintah, karena populasi penelitian ini adalah BUMN yang

terdaftar di BEI, maka peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat

menjadi salah satu sumber pertimbangan bagi pemerintah dalam hal

menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan Market Cap pada

BUMN

2. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak

perusahaan dalam menyusun strategi-strategi untuk meningkatkan

Market Cap nya.

3. Bagi calon investor, peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini

dapat membantu para calon investor dalam mengambil keputusan

berkaitan dengan investasi mereka pada BUMN dengan menggunakan

Market Cap sebagai dasar pertimbangannya.

4. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti berharap penelitian ini dapat

membantu dan menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang

ingin melakukan penelitian mengenai Market Cap, terutama yang

berkaitan dengan pengaruh manajemen modal kerja dan kinerja

perusahaan terhadap Market Cap.

Anda mungkin juga menyukai