PENYUSUN:
Nur Aisiyah Sakti
K1A1 14 066
PEMBIMBING:
dr. Satrio Wicaksono, M. Sc
1.1.Latar Belakang
Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan
faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Bahaya pekerjaan (akibat
kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau
kronis.1 Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubungannya dengan
pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang
meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang
mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari
kesehatan seseorang. Pada hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari
dinamika, akibat dan problematika yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif
tiga komponen utama yang mempengaruhi seseorang bila bekerja yaitu:
1. Kapasitas kerja: Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.
2. Beban kerja: fisik maupun mental.
3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain: bising,
panas, debu, parasit, dan lain-lain. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa
dicapai suatu kesehatan kerja yang optimal. Sebaliknya bila terdapat
ketidakserasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit
ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan
produktifitas kerja.2
Potensi bahaya akibat kerja dibagi menjadi 5 (lima) golongan, yaitu:
1. Golongan fisika
Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, uap logam, gas, larutan,
3. Golongan biologi
4. Golongan ergonomi
Angkat angkut berat, posisi kerja janggal, posisi kerja statis, gerak
5. Golongan psikososial
Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber
televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan
dari frekuensi ekstrim,rendah hingga yang sangat tinggi . Perlu diketahui bahwa
arus bolak-balik menghasilkan medan elektromagnetik yang dihasilkan peralatan
gangguan pada kesehatan jika melebihi ambang batas. Angka yang dikeluarkan
batasan pajanan kuat medan listrik yang diduga dapat menimbulkan efek biologis
yaitu 5 kV/m.3
yang bersumber dari bumi, bisa diperoleh dari kehidupan organisme, sumber-
pemanasan dan penerapan deteksi sebagai suatu sistem pengaman dan radar dari
terjadinya efek kesehatan. Efek kesehatan ini yang dimulai dengan peristiwa yang
terjadi pada tingkat molekuler dan kemudian akan berkembang menjadi gejala
klinis. Sifat dan keparahan gejala dan juga waktu kemunculannya sangat
bergantung pada jumlah dosis radiasi yang diserap dan laju penerimaannya.9
Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapar
oleh sinar-X segera teramati tidak berselang lama dari penemuan sinar-X. Efek
merugikan itu berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Berdasarkan data
pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit
yang disebutkan oleh sinar-X, pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat
menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus
tumor yang disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek dari sinar-X telah
belahan dunia ternyata kesalahan tidak hanya pada operator tetapi juga melibatkan
karena itu budaya keselamatan merupakan suatu hal yang penting sehingga harus
menjadi sasaran yang ingin diwujudkan dalam pemanfaatan tenaga nuklir dan
radiasi pengion yaitu sikap mental yang mempunyai rasa tanggung jawab dan
1.2.Tujuan
Untuk mengetahui akibat dari radiasi gelombang elektromagnetik
berdasarkan pendekatan kedokteran keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan
orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli
bidang telekomunikasi.3
adalah jenis yang kedua. Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada
gelombang elektromagnetik.4
gelombang mikro
infra merah
cahaya tampak
ultraviolet
sinar x
sinar gamma
Urutan dari atas ke bawah adalah frekuensi makin besar serta panjang
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena
diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada
gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik.
frekuensi antara 1020 Hz-1025 Hz. Sinar gamma merupakan hasil reaksi yang
terjadi dalam inti atom yang tidak stabil. Sinar gamma mempunyai daya tembus
yang paling kuat dibanding gelombang elektromagnetik yang lain. Sinar gamma
dapat menembus pelat besi yang tebalnya beberapa cm. Penyerap yang baik
untuk sinar gamma adalah timbal (Pb). Aplikasi sinar gamma dalam bidang
kesehatan adalah untuk mengobati pasien yang menderita penyakit kanker atau
tumor. Sumber radiasi yang sering digunakan pada pengobatan penyakit ini
adalah Cobalt-60 atau sering ditulis Co-60. Salah satu alat untuk mendeteksi sinar
gamma adalah detektor Geiger-Muller. Ada jenis detektor sinar gamma yang
2. Sinar-X (Rontgen)
atom. Sinar-X mempunyai daya tembus terbesar kedua sesudah sinar gamma.
kesehatan untuk mengecek pasien yang mengalami patah tulang. Sinar-X juga
frekuensi antara 1015 Hz -1016 Hz. Sinar ultraviolet ini merupakan hasil
transisi elektron-elektron pada kulit atom atau molekul. Sinar ultraviolet tidak
tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar ini dapat dideteksi dengan
ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari tidak baik pada kesehatan khususnya
kulit jika mengenai manusia. Manusia terlindungi dari sinar ultraviolet dari
matahari karena adanya lapisan ozon di atmosfer yang berfungsi menyerap
Sinar tampak sering juga disebut sebagai cahaya. Sinar tampak termasuk
1014 Hz. Matahari merupakan sumber cahaya tampak yang alami. Sinar tampak
ini terdiri dari berbagai warna, dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,
dan ungu. Kita semua bisa melihat warna benda karena benda memantulkan
warna-warna ini dan masuk kembali ke mata kita. Aplikasi : dengan cahaya
gambarnya menjadi berwarna seperti aslinya, kita dapat melihat televisi berwarna,
Sinar inframerah ini merupakan hasil transisi vibrasi atau rotasi pada
inframerah tidak tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar infra merah
dapat dideteks dengan menggunakan pelat-pelat film tertentu yang peka terhadap
bahan.
7. Gelombang Televisi
8. Gelombang Radio
oleh antena penerima. Luas daerah yang dicakup dan panjang gelombang
radio tidak dapat secara langsung didengar,tetapi energi gelombang ini harus
diubah menjadi energi bunyi oleh pesawat radio sebagai penerima aplikasi :
Gelombang radio sering digunakan untuk komunikasi yaitu penggunaan
sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun
1. Efek fisiologis
manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan
mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan,
kepala pening.
2. Efek psikologis
Risiko bahaya yang mungkin terjadi pada pekerja radiasi yaitu efek
menurunnya jumlah leukosit (dibawah normal atau <6.000 m3). Pada manusia
dewasa, leukosit dapat dijumpai sekitar 7.000 sel per mikroliter darah.12
Efek Deterministik ( efek non stokastik), efek ini terjadi karena adanya
proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang
terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada
seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di
atas dosis ambang dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi.
Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima
lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada
dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek
untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul
maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi
mengubah sel-sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini
mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha
untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau
transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik
terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang
sama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek
yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-
sifat sel yang baru tersebut akan mewariskan kepada turunannya sehingga timbul
efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel
tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari
bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi
terjadinya efek kesehatan. Efek kesehatan ini, yang dimulai dengan peristiwa yang
terjadi pada tingkat molekuler, akan berkembang menjadi gejala klinis. Sifat dan
keparahan gejala, dan juga waktu kemunculannya, sangat bergantung pada jumlah
Beberapa survey dan laporan tentang efek kesehatan yang bersifat subjektif
dan perasaan lelah. Dari beberapa studi epidemiologi pada populasi manusia dari
rekam medis, kuisioner dan tes fisik, menunjukan bahwa paparan kronik radiasi
konsentrasi.5
2.1.6. Diagnosis
aspek :
1. Aspek medik: dasar tata laksana medis dan tata laksana penyakit akibat kerja
1. anamnesa;
2. pemeriksaan fisik;
mendapatkan informasi semua pajanan yang dialami dan pernah dialami oleh
5. Cara bekerja.
6. Proses kerja.
seperti MSDS (Material Safety Data Sheet) dari bahan yang digunakan dan
oleh waktu timbulnya gejala setelah terpajan oleh bahan tertentu. Penyakit lebih
sering timbul apabila berada di tempat kerja dan berkurang saat libur atau cuti.
Hasil pemeriksaan pra-kerja dan berkala dapat digunakan sebagai salah satu data
secara:
1. kualitatif :
2. kuantitatif :
penyakit antara lain: jenis kelamin, usia, kebiasaan, riwayat penyakit keluarga
mungkin disebabkan oleh pajanan yang sama di luar tempat kerja sehingga perlu
informasi tentang kegiatan yang dilakukan di luar tempat kerja seperti hobi,
enam langkah diatas, dibuat kesimpulan penyakit yang diderita oleh pekerja
nilai batas dosis bagi pekerja tidak terlampaui, perlengkapan proteksi radiasi yang
untuk pesawat sinar-X radiologi intervensional. Tebal kesetaran timah hitam harus
b. Pelindung tiroid: pelindung tiroid yang terbuat dari bahan yang setara dengan 1
mm Pb.
c. Pelindung gonad: pelindung gonad yang setara dengan 0,2 mm Pb,atau 0,25
harus diberi tanda secara permanen dan jelas pada apron tersebut. Proteksi ini
harus dengan ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mencegah gonad secara
d. Sarung tangan: sarung tangan proteksi yang digunakan untuk fluoroskopi harus
Proteksi ini harus dapat melindungi secara keseluruhan, mencakup jari dan
pergelangan tangan.
e. Kacamata: kacamata yang terbuat dari bahan yang setara dengan 1 mm Pb.
f. Tirai: tirai yang digunakan oleh radiografer harus dilapisi dengan bahan yang
Selain itu, seluruh pekerja radiasi pada radiodiagnostik juga harus menggunakan
membantu dalam memperkirakan dosis radiasi yang diterima oleh pekerja yang
3.1. Simpulan
Berdasarkan paparan dalam materi ini, maka diperlukan usaha
preventif sebagai upaya pencegahan dari efek radiasi gelombang
elektromagnetik dimana lebih memperhatikan penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) selama terpapar oleh radiasi elektromagnetik dan
memperhatikan nilai ambang batas dari radiasi elektromagnetik tersebut
dan intensitas serta lamanya terpapar oleh radiasi elektromagnetik yang
ada dilingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA