Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS IRT SEMPE ARUMANIS GULALIQU DENGAN

ALGORITMA BLOCPLAN
RENDRA BAYU MURTHI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata letak dan penanganan bahan adalah salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja dalam suatu industri. Tata letak yang tidak tepat dapat

menyebabkan waktu pemindahan bahan menjadi tidak efektif karena jarak

antarstasiun kerja yang jauh. Kegiatan dalam industri harus diatur dan didesain

sehingga tercipta kegiatan yang saling mendukung sesuai aliran bahan dan

keterkaitan kegiatan. Tata letak yang baik adalah tata letak yang mampu

memanfaatkan ruang untuk proses secara efektif agar dapat meningkatkan utilitas

ruang serta meminimalkan biaya penanganan bahan.

Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-

fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tata letak

adalah faktor yang perlu mendapatkan perhatian di dalam mengelola industri

manufaktur karena tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan

efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang

terjadi dari hasil keputusan tentang tata letak, diantaranya kapasitas proses,

fleksibilitas, biaya penanganan bahan, dan kualitas lingkungan kerja, serta dapat

meningkatkan citra perusahaan (Wignjosoebroto, 1996). Menurut Machfud

(1990), perancangan tata letak fasilitas tidak hanya terbatas ketika akan

mendirikan atau membangun industri saja tapi juga sebagai pertimbangan untuk

fleksibilitas akan perubahan baik proses, teknologi, ataupun produknya. Tata letak

fasilitas yang teratur juga akan menjadi image perusahaan untuk dilihat baik di

mata masyarakat.

1
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS IRT SEMPE ARUMANIS GULALIQU DENGAN
ALGORITMA BLOCPLAN
RENDRA BAYU MURTHI 2
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Industri rumah tangga Sempe Arumanis Gulaliqu yang berlokasi di daerah

Kalasan Yogyakarta adalah industri produsen snack tradisional yang mana produk

diproduksi terlebih dahulu tanpa menunggu adanya pemesanan. IRT Sempe

Arumanis Gulaliqu memiliki keseluruhan luas bangunan dan tanah sebesar 551m2.

Tenaga kerja untuk bagian proses produksi sebanyak 45 dan mampu mengolah

bahan baku sebanyak ±350 kg setiap harinya. Kondisi tata letak yang tidak teratur

membuat kinerja tidak maksimal dan membuat biaya penanganan bahan

meningkat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti IRT Sempe

Arumanis Gulaliqu masih memiliki kekurangan yaitu adanya backtracking (aliran

balik bahan) dan cross-movement (gerakan memotong antaraliran) yang

mengakibatkan proses operasi produksi berjalan tidak maksimal, selain itu

kegiatan pemindahan bahan di IRT Sempe Arumanis Gulaliqu semua dilakukan

secara manual dengan frekuensi pemindahan bahan yang tinggi. Hasil dari

penelitian ini diperoleh sebuah usulan tata letak baru yang dibuat berdasarkan

hubungan keterkaitan kegiatan antarproses pada masing-masing stasiun kerja.

Bahwa pada perancangan tata letak membutuhkan software pengalokasian

wilayah, salah satu dari sekian banyak software tersebut yang paling tepat adalah

blocplan. Kelebihan blocplan dibandingkan dengan software lain adalah dalam

pengalokasian wilayah input data yang digunakan berupa data kualitatif nilai

derajat keterkaitan kegiatan.

Oleh karena itu, peneliti akan melakukan analisis tata letak fasilitas yang

menghasilkan beberapa perbaikan performansi untuk usulan rancangan tata letak

fasilitas baru yaitu berupa pola aliran bahan yang teratur dengan meminimalkan

backtracking, cross-movement, jarak, dan biaya pemindahan bahan.


PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS IRT SEMPE ARUMANIS GULALIQU DENGAN
ALGORITMA BLOCPLAN
RENDRA BAYU MURTHI 3
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

B. Rumusan Masalah

1. Apakah tata letak fasilitas yang ada di IRT Sempe Arumanis Gulaliqu saat ini

sudah sesuai dengan kriteria tata letak fasilitas yang baik?

2. Bagaimana merancang ulang tata letak fasilitas di IRT Sempe Arumanis

Gulaliqu agar memberikan performansi lebih baik dari pada sebelumnya?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini terdapat pembatasan masalah agar penelitian dapat lebih

terarah dan tepat sasaran. Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi:

1. Perbaikan tata letak fasilitas dengan algoritma blocplan disertai penyesuaian

yang diperlukan.

2. Perbaikan tata letak fasilitas hanya mempertimbangkan biaya permindahan

bahan terkait proses produksi dan tidak mempertimbangkan biaya perubahan

tata letak.

3. Performansi tata letak yang diukur adalah backtracking, cross-movement,

jarak pemindahan bahan, dan total biaya permindahan bahan.

4. Terkait kegiatan permindahan bahan yang dilakukan secara manual, maka

biaya permindahan bahan dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja.

D. Tujuan Penelitian

1. Merancang ulang tata letak fasilitas pada IRT Arumanis Gulaliqu.

2. Mendapatkan perbandingan performansi tata letak fasilitas saat ini dengan tata

letak fasilitas usulan dari jumlah backtracking, cross-movement, jarak pemindahan

bahan, dan total biaya permindahan bahan.


PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS IRT SEMPE ARUMANIS GULALIQU DENGAN
ALGORITMA BLOCPLAN
RENDRA BAYU MURTHI 4
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

E. Manfaat Penelitian

1. Sebagai alternatif pertimbangan perbaikan rancangan tata letak fasilitas bagi

IRT Sempe Arumanis Gulaliqu.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain maupun pembaca dalam hal

perbaikan tata letak.

Anda mungkin juga menyukai