Anda di halaman 1dari 7

Materi Edukasi Hipertensi Bulan Januari 2018

HIPERTENSI

Pengertian hipertensi (tekanan darah tinggi)

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah
kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh darah
(arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh
aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam
keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.

Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter
merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa
darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik,
ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.

Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi,
sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).

Ciri-Ciri Dan Gejala Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala
ringan. Namun, darah tinggi yang parah mungkin menyebabkan:

 Sakit kepala parah


 Pusing
 Penglihatan buram
 Mual
 Telinga berdenging
 Kebingungan
 Detak jantung tak teratur
 Kelelahan
 Nyeri dada
 Sulit bernapas
 Darah dalam urin
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

Faktor-Faktor Berikut Ini Bisa Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena Hipertensi:

 Kelelahan
 Diabetes
 Asam urat
 Obesitas
 Kolesterol tinggi
 Penyakit ginjal
 Kecanduan alkohol
 Wanita yang menggunakan pil KB
 Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.
Materi Edukasi Diabetes Bulan Januari 2018

DIABETES

Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup salah terutama yang menyebabkan
akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal
yang bersifat kronis dan jangka panjang. Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber
energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga
untuk otak, namun jika berlebih bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah/diabetes.

Kadar gula darah yang normal bagi tubuh manusia adalah 70-130 mg/dl saat puasa. Karena
gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari
bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi.
Untuk memastikan bahwa seseorang apakah mengidap diabetes atau tidak maka perlu
diagnosis dokter melalui cek darah.

Gejala yang biasanya mengiringi penyakit gula darah ini seperti berikut ini:

 Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur


 Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih
 Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari
 Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak
 Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur
 Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh
 Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut

Pembagian Tipe Penyakit Diabetes

Diabetes sendiri ada dua jenis yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2 dan masing-masing tipe
memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu penderita dengan lainnya.

1. Diabetes Tipe 1 banyak Terjadi pada Kelompok Usia Dibawah 40 an Tahun


Sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang
berfungsi untuk memproduksi insulin. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar glukosa sehingga
terjadi kerusakan lebih lanjut pada organ-organ tubuh tertentu. Diabetes tipe 1 banyak
ditemukan menyerang kelompok usia di bawah 40 an tahun, karenanya bahkan disebut
sebagai diabetes anak-anak. Terapi yang dijalankan biasanya dengan memberikan suntikan
insulin juga penerapan pola makan sehat, dan tentu juga menjalankan tes darah secara rutin
pastinya.

2. Diabetes Tipe 2 Akibat Kurangnya Produksi Insulin dalam Tubuh


Jenis ini lebih umum terjadi, 90% penderita diabetes dunia ditengarai mengidap diabetes jenis
ini. Hal ini disebabkan kurangnya produksi insulin dalam tubuh,sehingga sel-sel tubuh kurang
sensitif terhadap insulin, istilahnya resistensi insulin. Secara umum, diabetes tipe ini
dihubungkan juga dengan kondisi obesitas, meski bukan serta merta seseorang yang obesitas
dapat divonis mengidap diabetes. Tetapi peningkatan indeks massa tubuh seseorang juga
meningkatkan risiko diabetes, umumnya yang terserang adalah para manula.

Faktor Penyebab Diabetes

1. Faktor Penyebab yang Tidak bisa Dimodifikasi, Tidak Dapat Dikontrol (Alami/Bawaan)
Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat
diubah, yang di antaranya adalah:

 Faktor Usia Membuat Organ Pankreas Berkurang Fungsinya


 Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir (terlalu berat/terlalu kecil)
 Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes

2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi/dikontrol


Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang. Beberapa
diantaranya adalah:

 Kebiasaan Merokok
 Obesitas atau Kegemukan
 Pola Makan Tak Sehat (suka makan makanan manis/tinggi karbohidrat)
 Jarang dan Malas Berolahraga
 Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes
 Tingginya Kadar Kolesterol
 PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus
menstruasi, serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta
obesitas.

Materi Edukasi Asma Bulan Januari 2018

ASMA
Pengertian Asma
Asma adalah penyakit paru-paru yang juga disebut sebagai asma bronkial. Asma
merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan bernapas karena berbagai
alasan. Namun penyebab yang paling umum adalah saluran pernapasan di paru -paru
mengalami peradangan sehingga oksigen tidak dapat masuk ke tubuh. Pasien umumnya
mendeskripsikan serangan asma seperti bernapas melalui sedotan kertas yang sempit.
Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa, dengan penyebab dan gejala yang
beragam. Banyak “perawatan ajaib” muncul dalam beberapa tahun terakhir dan mengklaim
dapat menyembuhkan asma. Namun, hingga sekarang asma masih menjadi salah satu
penyebab utama kasus gawat darurat di Amerika Serikat. Berdasarkan angka resmi, sekitar
9,7 % anak Amerika dan sekitar 8,2% orang Amerika dewasa menderita kondisi ini. Ketika
tidak ditangani, asma dapat menganggu aktivitas normal sehari-hari. Pada kasus yang lebih
parah, asma juga dapat menyebabkan kematian.

Penyebab Asma
Penyebab umum dari serangan asma adalah sebagai berikut:

 Infeksi, seperti pilek, flu, dan sinusitis.


 Iritan seperti parfum, pelembut pakaian, semprotan udara, dan alat pembersih.
 Asap rokok
 Perubahan cuaca yang mendadak
 Obat-obatan seperti aspirin
 Emosi yang kuat, seperti kegelisahan berat, amarah, atau bahkan kebahagiaan yang
berlebih
 Aktivitas fisik berat, termasuk olahraga
Gejala Utama Asma
Penyebab asma dapat berbeda pada setiap penderita, namun terdapat beberapa gejala yang
harus diwaspadai, yaitu:

 Dada terasa sesak


 Kelelahan
 Sesak napas
 Suara mengi atau siulan saat bernapas
 Tidak dapat bernapas atau napas pendek
 Napas dangkal dan cepat
 Kurang berenergi saat beraktivitas
 Sering batuk ketika berbicara atau tertawa
Orang-orang yang sudah menderita asma cukup lama biasanya menyadari bahwa
mereka terkadang merasakan sensasi menggelitik yang aneh pada dagu mereka sebelum
serangan terjadi. Beberapa orang lain mengalami rasa panik yang tidak dapat dijelaskan
ketika tubuh bereaksi terhadap kekurangan asupan oksigen. Jika Anda menderita asma,
atau jika Anda merupakan pengasuh utama bagi penderita asma, sangat penting untuk
mengenali gejala utama asma.

Anda mungkin juga menyukai