Pengendalian Hipertensi
Tekanan darah adalah daya yang dikeluarkan darah yang mendesak dinding-dinding pembuluh
darah. Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan pembalut karet yang dapat
menggembung, yang dililitkan melingkar pada lengan bagian atas dan tersambung ke alat
pencatat tekanan. Ada dua ukuran yang diperoleh. Sebagai contoh: 120/80. Angka pertama
disebut tekanan darah sistolik karena angka ini mengindikasikan tekanan darah selama jantung
berdetak (sistole), dan angka kedua disebut tekanan darah diastolik karena tekanan itu
mengindikasikan tekanan darah selama jantung mengendur (diastole). Tekanan darah diukur
dalam milimeter air raksa, dan para dokter menggolongkan para pasien sebagai penderita
hipertensi ketika tekanan darah mereka di atas 140/90.
Merokok dapat memperbesar risiko terkena aterosklerosis, diabetes, serangan jantung, dan
stroke. Jika demikian, merokok dan tekanan darah tinggi merupakan kombinasi yang berbahaya
yang dapat memicu penyakit kardiovaskular. Walaupun masih dipertentangkan, kafein—yang
terdapat dalam kopi, teh, dan minuman kola—serta tekanan emosi dan fisik juga bisa
memperparah tekanan darah tinggi. Selain itu, para ilmuwan tahu bahwa sering mengkonsumsi
minuman beralkohol dan kurangnya kegiatan fisik dapat meningkatkan tekanan darah.
Adalah keliru untuk menunggu sampai tekanan darah tinggi berkembang sebelum langkah-
langkah positif diambil. Gaya hidup yang sehat harus menjadi perhatian sejak dini.
Mempedulikan hal ini sejak sekarang akan menghasilkan mutu kehidupan yang lebih baik di
masa depan.
Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan gaya hidup yang lebih sehat termasuk berhenti
merokok, mengendalikan lemak dalam darah (kolesterol dan trigliserida) dan diabetes,
mengkonsumsi cukup kalsium dan magnesium, serta mengendalikan tekanan emosi dan fisik.
Obat-obatan tertentu bisa meningkatkan tekanan darah, seperti obat pelega pernapasan, antasid
yang kadar natriumnya tinggi, obat penambah nafsu makan, serta kafein penawar rasa nyeri
untuk migrain.
1. Langkah-Langkah yang Dapat Membantu Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi
• Kurangi berat badan
• Kurangi konsumsi garam
• Tingkatkan konsumsi makanan yang kaya kalium
• Kurangi konsumsi minuman beralkohol
• Berolahraga secara teratur
2. Cara-Cara Lain yang Mungkin Dapat Membantu Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi
• Tambahan kalsium dan magnesium
• Diet sayur-sayuran berserat tinggi
• Terapi antistres
3. Langkah-Langkah yang Terkait
• Berhenti merokok
• Kendalikan kadar kolesterol
• Kendalikan diabetes
• Hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah
Materi Bulan Januari 2019
Pengendalian Diabetes Mellitus
Pengelolan diabetes melitus membutuhkan waktu yang lama dan terus-menerus. Hal ini
dilakukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah sehingga diabetes tidak berkembang
menjadi penyakit lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama banyak pihak termasuk penderita,
keluarga, dokter dan ahli lain. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mengatakan
setidaknya ada 4 pilar sukses pengobatan diabetes melitus. Apa saja 4 pilar tersebut? Mari kita
ikuti penjelasan berikut ini.
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri perlu diajarkan. Pemantauan kadar
glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus dari dokter.
Kemudian, pasien diajarkan untuk membuat diary pemantauan glukosa darah beserta tanda dan
gejala hipoglikemia (turunnya glukosa darah) dan gejala hiperglikemia (naiknya glukosa darah)
beserta cara penanganannya. Dari diary inilah, biasanya dokter akan menentukan terapi terbaik
bagi masing-masing penderita.
Pola makan yang seimbang tidaklah sulit. Asupan yang dimakan harus sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Makanan cepat saji sebaiknya dihindari. Berikut tata cara pola makan seimbang bagi
penderita diabetes yang direkomendasikan PERKENI:
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45- 65% total asupan energi. Jadwal makan tetap tiga
kali sehari untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kalau diperlukan, dapat diberikan
makanan selingan buah sebagai snack sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori. Asupan lemak yang melebihi 30%
tidak dianjurkan. Asupan kolesterol yang direkomendasikan adalan <200 mg/hari.
Protein yang dianjurkan adalah 10-20% total asupan energi dalam sehari. Namun, protein
dapat dibatasi jumlahnya pada penderita diabetes yang sudah mengalami komplikasi gagal ginjal.
Hal ini bertujuan agar protein yang dimakan tidak membebani ginjal. Sumber protein yang baik
adalah yang berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangan juga produk laut seperti ikan, udang
dan kerang.
Dengan membiasakan pola hidup sehat, kadar glukosa darah pun dapat terkontrol. Misalnya,
membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan memilih aktif berjalan kaki. Begitu pun ketika
di kantor atau pertokoan, hindari penggunaan lift dan aktif naik tangga.
2. Aktivitas rekreasi
Aktivitas rekreasi adalah aktivitas dengan intensitas sedang-tinggi yang dilakukan pada waktu
liburan, biasanya berupa olahraga. Bagi penderita diabetes, olahraga yang baik adalah yang
bersifat aerobik, seperti jalan cepat, jogging, bersepeda, dan berenang. Namun, bila kondisi
cukup fit dan belum terdapat komplikasi, olahraga beregu seperti futsal dan voli juga dapat
menjadi pilihan.
Aktivitas sedentari adalah aktivitas yang memerlukan energi sedikit. Dalam arti sempit adalah
kegiatan yang bermalas-malasan. Jadi ,hindari bentuk kegiatan seperti ini. Contohnya menonton
telivisi, menggunakan internet dalam waktu lama, dan main game komputer.
Kadangkala diet dan aktivitas jasmani belum cukup mengendalikan kadar glukosa darah. Oleh
sebab itu, dokter biasanya meresepkan sejumlah obat tertentu untuk menurunkan kadar glukosa
agar normal. Patuhi jadwal dan tata cara minum obat. Bila mendapat suntikan insulin, Anda juga
wajib mematuhinya. Pelajari tentang efek penggunaan obat dapat membantu apabila terjadi
kegawat-darutan diabetes yang mengancam nyawa.
Dengan 4 pilar sukses ini, penderita diabetes melitus dapat meningkatkan kualitas hidup dengan
lebih baik.