Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

REKAYASA HIDROLOGI

OLEH:

ABIGAIL ANGGIE PUTRIANA ONGGOSANDOJO

(D011171530)

DEPARTEMEN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA
2018
SIKLUS HIDROLOGI

Kita semua mengetahui bahwa semua mahkluk yang ada di bumi


membutuhkan air. Salah satu sumber agar bumi mendapatkan air ialah melalui
hujan. Hujan yang terjadi di permukaan bumi merupakan hal yang akan terus
menerus terjadi. Mekanisme terjadinya hujan yang terus menerus ini, biasa di
sebut dengan siklus hidrologi atau siklus air. Kata hidrologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu “Hydrologia” yang maknanya ilmu air. Hidrologi merupakan suatu
ilmu yang mempelajari tentang keberadaan air di alam, yang meliputi segala
bentuk dan perubahan-perubahannya. Ilmu hidrologi merupakan suatu ilmu yang
mendasari dalam proses pengolahan data curah hujan.
Daur hidrologi atau siklus hidrologi merupakan suatu peristiwa yang
menyebabkan air laut akan menguap yang kemudian akan jatuh ke permukaan
bumi, dan akan kembali ke laut. Air lau menguap di karenakan oleh adanya
radiasi matahari yang menjadi awan, kemudian awan akan bergerak ke atas
daratan karena tertiup oleh angin. Adanya tabrakan antara butir-butir uap air
akibat desakan angin menyebabkan presipitasi. Presipitasi ini terjadi dalam bentuk
hujan, salju, hujan es, dan embun.

Dalam siklus hidrologi terdapat pula unsur-unsur pembentukannya,


dimana unsur tersebut membentuk suatu alur atau rangkaian ketika air menuju ke
atmosfer, kemudian kembali ke permukaan, dan kembali lagi ke lau. Untuk lebih
jelasnya menurut Soemarto (1986), ada sembilan unsur, yaitu:
1. Evaporasi
Proses pertama yang terjadi dalam siklus hidrologi ialah evaporasi
atau penguapan. Proses ini diawali dengan terjadinya pernguapan pada air
yang berada di permukaan laut, seperti pada danau, sungai, dan laut.
Namun proses ini dapat terjadi pula pada permukaan tanah.
Proses penguapan ini mengubah air yang semula berwujud cair
menjadi gas yang kemudian akan berkumpul menjadi awan, dan naik ke
atmosfer bumi. Semakin tinggi suhu yang dipancarkan matahari, maka
semakin banyak pula air yang akan menguap.
2. Transpirasi
Proses kedua yang terjadi pada siklus ini ialah proses transpirasi.
Penguapan yang terjadi bukan hanya pada air dan tanah saja, tetapi
penguapan ini juga dapat terjadi pada mahkluk hidup, seperti tumbuhan
dan hewan. Proses penguapan yang terjadi pada tumbuhan dan hewan ini
lah yang dinamakan proses transpirasi. Namun, air yang di hasilkan dari
proses penguapan transpirasi jumlahnya lebih sedikit daripada proses
evaporasi.
3. Evaprotranspirasi
Proses ini merupakan proses gabungan dari proses evaporasi dan
proses transpirasi. Laju dari proses evapotranspirasi memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap jumlah air yang akan naik ke atmosfer bumi.
4. Sublimasi
Selain melewati proses evaporasi, proses transpirasi, dan proses
evapotranspirasi, naiknya air berwujud cair menjadi air berwujud uap dari
permukaan bumi menuju atmosfer juga dipengaruhi oleh sublimasi.
Sublimasi merupakan proses perubahan es yang ada di kutub atau puncak-
puncak gunung menjadi uap air tanpa mengalami fase pencairan terlebih
dahulu.
Meskipun jumlahnya sedikit, namun proses sublimasi juga
memiliki kontribusi terhadap berapa jumlah air yang naik ke atmosfer
bumi. Siklus ini masuk dalam kategori siklus hidrologi panjang dan
mengalami proses yang berjalan lambat.
5. Kondensasi
Proses yang keempat ialah proses kondensasi. Proses ini
merupakan proses perubahan wujud uap air hasil proses evaporasi.
menjadi kembali kebentuk yang lebih padat yaitu butiran-butiran air mikro
yang membentuk awan. Proses kondensasi ini dipengaruhi oleh suhu
udara, awan dapat terbentuk pada saat suhu udara dingin.
6. Adveksi
Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan
mengalami adveksi. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu
titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan
tekanan udara. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan
berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan. Perlu diketahui
bahwa, tahapan adveksi tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.
7. Presipitasi
Proses presipitasi merupakan suatu proses dimana butiran-butiran
air mikro dalam awan menjadi dinamis ketika ditekan oleh angin, sehingga
menyebabkan bertabrakan. Tabrakan antar butir ini menyebabkan
terjadinya curahan. Jenis curahan dipengaruhi oleh temperatur pada iklim
suatu daerah, dapat berwujud air ataupun salju, atau dimungkinkan terjadi
hujan es apabila suhu memungkinkan.
8. Surface run-off
Setelah proses prestipisasi terjadi, maka proses selanjutnya disebut
dengan run off atau proses pergerakan air dari suatu tempat yang tinggi
menuju tempat rendah di permukaan bumi. Contoh dari proses pergerakan
air tersebut dapat dilihat di selokan atau saluran air, sungai, muara, danau,
laut, hingga samudra. Pada proses ini, air yang mengalir akan kembali lagi
menuju lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang muncul dari proses presipitasi akan
mengalir di atas permukaan bumi, melalui proses run off. Ada sebagian
kecil air tersebut yang juga bergerak di dalam pori-pori tanah dan akhirnya
terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan air yang turun dari
atmosfer dan mengalir di pori-pori tanah itulah yang disebut dengan proses
inflitrasi. Lambat laun, air dalam pori-pori tanah tersebut akan kembali
lagi ke laut.

Berdasarkan waktu yang di butuhkan untuk terjadi suatu siklus hidrologi,


dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Siklus hidrologi pendek

Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui


proses adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus ini akan diturunkan
melalui hujan di daerah sekitar laut. Berikut penjelasan singkat dari siklus
hidrologi pendek ini:
 Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air
akibat adanya panas matahari.
 Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
 Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.
2. Siklus hidrologi sedang
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi
di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena
proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. Berikut
penjelasan singkat dari siklus hidrologi sedang ini:
 Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air
akibat adanya panas matahari.
 Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju
daratan.
 Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi
hujan.
 Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju
sungai dan kembali ke laut
3. Siklus hidrologi panjang

Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya


terjadi di daerah beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus
hidrologi ini, awan tidak langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih
dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser. Berikut penjelasan
singkat dari siklus hidrologi panjang ini:
 Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air
akibat adanya panas matahari.
 Uap air yang terbentuk kemudian mengalami sublimasi
 Awan yang mengandung kristal es kemudian terbentuk.
 Awan mengalami proses adveksi dan bergerak ke daratan
 Awan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju.
 Salju terakumulasi menjadi gletser.
 Gletser mencair karena pengaruh suhu udara dan membentuk aliran
sungai.
 Air yang berasal dari gletser mengalir di sungai untuk menuju laut
kembali.
Daftar Pustaka

Setiyanto, Rudi.(2014).Siklus Hidrologi.(Online). Tersedia: http://materi4belajar.


blogspot.com/2018/01/siklus-hidrologi-pengertian-proses.html . Januari
2014.
Susilo, Riyanto.(2018).Siklus Hidrologi dan Proses-Proses Terjadinya.(Online).
Tersedia: https://www.amuzigi.com/2018/04/siklus-hidrologi.html . 1 April
2018.

Ken.(2016).Siklus Hidrologi, Pengertian, Proses, Gambar, dan


Penjelasannya.(Online). Tersedia: http://www.ebiologi.net/2016/03/siklus-
hidrologi-pengertian-proses.html . Maret 2016.

Raden.(2018).Siklus Hidrologi.(Online). Tersedia: https://kingsunda.com/siklus-


hidrologi-pengertian/ . 20 April 2018

Anda mungkin juga menyukai