Anda di halaman 1dari 9

Penanganan Kolesterol Tinggi

Gejala kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia memang tidak tampak, sehingga itulah yang
menyebabkan seseorang harus rajin melakukan Check Up (periksa darah) secara berkala 6 bulan
sekali setelah berkonsultasi kesehatan dengan dokter terlebih dahulu. Sementara itu usaha perbaikan
dapat dijalankan melalui diet rendah lemak dan rajin berolahraga. Jikalau segala upaya yang telah
dilakukan tidak lagi membuahkan hasil, maka "Obat" dapat dijadikan sebagai alternatif senjata
pamungkas.

Memang tingginya kolesterol (hiperkolesterolemia) bukanlah suatu penyakit dan juga gejalanya tidak
dirasakan, akan tetapi jika kita kurang waspada maka kolesterol yang tinggi tersebut akan merusak
dinding pembuluh darah dan tentunya keadaan demikian ini dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit baik yang mengenai jantung yaitu PJK (penyakit jantung koroner) dan juga otak yaitu stroke.

Apa fungsi kolesterol didalam tubuh kita ?


Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Misalnya sebagai
bahan pembentuk dinding sel, membuat asam empedu untuk mengelmusikan lemak, selain itu juga
dibutuhkan untuk membuat vitamin D dan juga berperan sebagai bahan untuk membuat hormon -
hormon sex dan kortikosteroid.

Kolesterol dibuat didalam hati dan usus halus, akan tetapi beredar didalam darah. Didalam darah
kolesterol terikat oleh suatu lipoprotein, yang terdiri dari kilomikron, VLDL (Very Low Density
Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein).

Setiap Lipoprotein memiliki fungsi masing-masing, seperti Kilomikron berfungsi untuk mengangkut
kolesterol yang baru saja dibentuk oleh didalam usus halus, VLDL berfungsi untuk membawa
kolesterol yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan energi,
LDL untuk mengangkut kolesterol didalam plasma darah dan keperluan pertukaran zat. Sayangnya
dalam menjalankan fungsinya partikel LDL ini mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh
darah koroner sehingga menimbulkan plak aterosklerosis (timbunan lemak pada dinding pembuluh
darah). Sementara HDL adalah merupakan kolesterol baik , karena fungsinya untuk menangkap
kolesterol dalam keadaan bebas untuk diangkut kembali kedalam hati.

Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya harus mengacu pada
pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP ATP
III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), yang antara lain
menetapkan bahwa :
Total Kolesterol :

Nilai Normal < 200 mg/dl


Perbatasan tinggi 200 - 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl

LDL Kolesterol :

Optimal < 100 mg/dl


Mendekati optimal 100 - 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 - 159 mg/dl
Tinggi 160 - 189 mg/dl
Sangat tinggi > 190 mg/dl

HDL Kolesterol :
Rendah < 40 mg/dl
Tinggi 60 mg/dl

Trigliserida :
Normal < 150 mg/dl
Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl
Tinggi 200 - 499 mg/dl
Sangat tinggi > 499 mg/dl

Selain daripada yang tersebut diatas , pada pedoman tersebut juga sudah ditentukan batasan nilai
LDL Kolesterol berdasarkan banyaknya faktror risiko pada seseorang terhadap penyakit jantung
koroner, antara lain :

Seseorang yang memiliki faktor risiko 0-1 maka target penurunan LDL kolesterol yang harus dicapai
adalah < 160 mg/dl
Seseorang yang memiliki faktor risiko 2 maka target yang harus dicapai adalah < 130 mg/dl

Seseorang yang telah mendapat PJK atau risiko PJK ekivalen seperti diabetes, maka target yang harus
dicapai adalah < 100 mg/dl

Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat berhubungan
dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti
hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan)
dan seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus
memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah
lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang
dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan gangguan. Namun adakalanya gejala khas
muncul juga pada penderita hiperkolesterolemia kronik (menahun) berupa Xanthelesma (endapan
kolesterol berbentuk noda kuning muda di tengah atau diujung kelopak mata. Gejala lainnya adalah
Xanthoma yakni timbulnya benjolan padat pada tendon (urat otot) siku, tumit atau lutut. Gejala-
gejala tersebut biasanya timbul pada penderita kolesterol bawaan atau genetic (Familial
hypercholesterolemia).

Pengobatan Hipekolesterolemia
Mulailah dengan memperbaiki pola hidup sehari-hari seperti :

Diet rendah lemak


Dalam makanan ada 3 macam lemak yakni saturated (lemak jenuh), monounsaturated (lemak tidak
jenuh dengan rantai tunggal), polyunsaturated (lemak tak jenuh ganda). Makanan seperti kuning
telur, jerohan, otak sapi mengandung minyak jenuh sehingga harus dihindari. Makanan laut seperti
udang dan kepiting, yang mengandung minyak tak jenuh tunggal, masih boleh dikonsumsi meski
dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan ikan yang berasal dari laut dalam (tenggiri, tuna) yang
mengandung minyak tak jenuh ganda dan Omega 3 hendaknya banyak dikonsumsi karena dapat
membantu menaikkan HDL kolesterol (kolesterol baik) dan menurunkan LDL kolesterol (kolesterol
jahat). Idealnya konsumsi makanan kita mengandung lemak dibawah 30 %, karbohidrat 50-60% dan
protein 20%. Konsumsi makanan berkolesterol jangan samapi lebih dari 300 mg/hari.

Hentikan kebiasaan merokok, karena dapat memicu penebalan atau penyempitan


pembuluh darah

Menjaga berat badan yang seimbang

Olah raga yang teratur


Olahraga yang bagaimana yang efektif dapat menurunkan kadar kolesterol ?
Olahraga yang melibatkan otot-otot besar tubuh seperti paha, lengan atas serta pinggul, seperti
senam, aerobic, jalan kaki, berenang, jogging, atau bersepeda; lakukan paling tidak tiga kali seminggu
masing-masing 1 jam. 5-10 menit pertama digunakan untuk pemanasan, 30 menit untuk olahraga dan
10 menit terakhir untuk pendinginan. Bagi mereka yang telah menginjak usia setengah baya keatas,
maka sebelum melaksanakan olahraga ini secara rutin memeriksakan dirinya ke dokter untuk
mengetahui apakah dirinya mengidap penyakit seperti hipertensi, PJK atau diabetes, sehingga
bentuk/jenis olahraganya dapat disesuaikan.

Obat-obatan
Kalau pada akhirnya harus minum obat, apa boleh buat.
Pada tahun 1980-an adalah era obat kolesterol terbaru yang mengandung 'Statin'. Kelompok obat ini
dapat menghambat kerja enzim yang mengatur bio-sintesa kolesterol.
Pertanyaan yang timbul adalah apakah obat tersebut dapat diminum seumur hidup?
Pada dasarnya dokter tidak menghendaki pasiennya minum obat seumur hidup. Ujung tombak
pengobatan hiperkolesterolemia adalah diet rendah lemak. Oleh sebab itu pada satu resep
pengobatan, seseorang juga harus berusaha untuk melakukan diet dibarengi dengan olahraga teratur
sehingga mencapai target pengobatan, sehingga obat dapat dihentikan. Akan tetapi jika dalam 3-6
bulan setelah pengobatan ternyata kadar kolesterol naik kembali, maka sebaiknya obat diminum terus
daripada menanggung risiko terkena PJK atau stroke dan tentunya dengan dosis yang telah
ditentukan oleh dokter.

Meskipun demikian, apabila obat tersebut diminum seumur hidup, obat tersebut tidak akan
menyebabkan kadar kolesterol turun menjadi terlalu rendah sehingga tubuh kekurangan kolesterol.
Disisi lain ternyata terdapat penelitian bahwa mereka yang mengkonsumsi obat penurun kolesterol
jangka panjang menda-patkan manfaat terhadap turunnya risiko kematian ataupun kesakitan PJK
(penyakit jantung koroner) dan stroke.

Sebaiknya anda tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan, sekalipun
obat yang sering didengungkan melalui iklan, sebab ada beberapa jenis obat yang memang
kandungannya mungkin tidak cocok dengan kebutuhan tubuh anda.

Dengan memperhatikan kiat-kiat ini maka kadar kolesterol anda akan terpelihara dengan baik.

10 Makanan Penurun Kolesterol


Banyak cara untuk menurunkan kadar kolesterol. Obat berbahan kimia terhitung efektif menurunkan
kolesterol. Tapi tentu saja ada efek samping. Anda bisa mencoba menurunkan kadar kolesterol
dengan cara alami.

Ada sejumlah makanan yang bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) alias
kolesterol jahat yang menyebabkan plak di pembuluh darah, dan meningkatkan High-Density
Lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bisa dimanfaatkan tubuh untuk mengolah vitamin yang
larut di dalam lemak.

Untuk menurunkan kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh. Lemak jenuh biasanya
ditemukan di produk hewani, misalnya daging, susu, krim, mentega, dan keju. Ada juga lemak jenuh
yang berasal dari nabati misalnya santan, minyak kelapa, dan lemak nabati.
Namun banyak juga makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga sangat efektif
menurunkan kadar kolesterol.

1. Kacang kedelai

Kacang kedelai dan turunannya, alias kedelai yang sudah diolah misalnya menjadi tahu, tempe, susu
kedelai, dan tepung kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.

Tapi ingat, meski nikmat tahu dan tempe bisa tidak efektif menurunkan kolesterol bila diolah dengan
sembarangan. Misalnya, digoreng dengan minyak jelantah atau dicampur santan. Sebab, santan dan
minyak goreng adalah sumber lemak jenuh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan untuk mengonsumsi
sedikitnya 25 gram protein kedelai per hari untuk menurunkan kadar kolesterol.

2. Kacang-kacangan

Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi
kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama
enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.

3. Ikan Salmon

Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan
trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan
jantung.

The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per minggu untuk
mendapatkan manfaat maksimal. Selain salmon, ikan tuna, trout, sarden, makerel, dan hering juga
baik.

4. Alpukat

Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat
tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.

Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh
sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per
harinya.

5. Bawang Putih

Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak zat yang baik untuk
kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang putih untuk meningkatkan stamina.

Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah,
menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.

Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di
dinding pembuluh darah.

6. Bayam

Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan
ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah
lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah
mangkuk untuk hasil maksimal.

7. Margarin
Beberapa jenis margarin bisa menurunkan kadar kolesterol. Misalnya margarin dari minyak biji
bunga kanola

8. Mede, Almon, dan Kenari

Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah bahan makanan rendah
lemak yang baik untuk kesehatan jantung.

Kacang-kacangan itu juga mengandung vitamin E, magnesium, dan phytochemical yang terkait erat
dengan kesehatan jantung. Sayangnya, seperti alpukat, kacang-kacang ini sangat tinggi protein. Jadi,
jangan rakus makan kacang agar manfaatnya benar-benar maksimal.

9. Teh

Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa
membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.

Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk
di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.

10. Cokelat

Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu
banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak
antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat
dikonsumsi.

Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses
pengolahannya. [L1]

Makanan Terbaik Penurun Kolesterol


KEBIASAAN dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi
kadar kolesterol darah Anda. Semakin baik pola dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin
terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan Anda secara keseluruhan .

Bagi Anda yang ingin terhindar dari masalah kolesterol ada baiknya mulai mempertimbangkan
makanan sehat antikolesterol. Berikut adalah lima makanan terbaik menurut Mayo Clinic yang
membantu menurunkan kolesterol dan melindungi jantung serta pembuluh darah Anda.

1. Bubur gandum/oatmeal
Oatmeal mengandung serat larut (soluble fiber) yang dapat menurunkan kolesterol buruk (low-
density lipoprotein /LDL) Anda. Soluble fiber juga ditemukan pada jenis makanan lain seperti kacang
ginjal (kidney beans), apel, buah pir, barley, dan buah prune. Serat yang larut diyakini mampu
menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan Anda. Mengonsumsi 10 gram lebih serat larut
setiap hari dapat menurunkan kadar total LDL. Setiap 1 1/2 cangkir oatmeal matang yang Anda
makan mengandung 6 gram serat. Jika Anda tambahkan buah seperti pisang, Anda menambah 4
gram lebih serat .

2. Kacang walnuts, almonds dan jenis lainnya


Berbagai studi menunjukkan, walnut secara signifikan menurunkan kolesterol dalam darah. Kacang
ini mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) yang dapat
membuat pembuluh darah tetap sehat dan elastis. Kacang Almond juga memiliki faedah yang tidak
terlalu beda, di mana penurunan kolesterol dapat Anda rasakan setelah sekitar empat minggu.

Diet untuk menurunkan kolesterol dengan 20 persen sumber kalori berasal dari walnut diklaim dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 12 persen. Kacang-kacangan umumnya berkalori tinggi
sehingga dengan hanya sekitar segenggam (tidak lebih dari 2 ons atau 57 gram) akan memberi
faedah.

Namun perlu diingat, ketika Anda mengonsumsinya dengan makanan lain jangan berlebihan. Makan
berlebih justru membuat Anda kegemukan dan memicu risiko jantung.

3. Ikan dan asam lemak omega-3


Banyak riset yang mendukung manfaat mengonsumsi ikan dalam menurunkan kolesterol karena ikan
kaya kandungan asam lemak omega-3. Asam lemak Omega-3 juga membantu jantung dengan
beragam cara seperti menurunkan tekanan darah dan menekan risiko pembekuan darah. Pada pasien
yang sudah mengalami serangan jantung, minyak ikan atau asam lemak omega-3 secara signifikan
menurunkan risiko kematian mendadak .

Para dokter biasanya merekomendasikan untuk memakan ikan minimal dua kali dalam semingguu.
Sumber makanan yang kaya omega-3 terdapat pada makarel, ikan herring, sarden, tuna albacore dan
salmon.

Perlu diingat, untuk mempertahankan faedah ikan bagi kesehatan, sebaiknya ikan dipanggang atau
dibakar dalam oven. Jika tidak suka ikan, Anda juga bisa mempeoleh omega-3 dari makanan lain
seperti ground flaxseed atau canola oil.

Anda juga dapat memperoleh omega-3 atau minyak ikan dari suplemen, tetapi tentu tidak akan
mendapatkn semua nutrien penting dalam ikan seperti selenium. Bila Anda memutuskan memakan
suplemen, ingatlah untuk tetap memperhatikan pola makan Anda dan makanlah daging yang rendah
lemak atau sayuran untuk menggantikan ikan.

4. Minyak Zaitun/Olive Oil


Minyak Zaitun atau olive oil mengandung campuran antioksidan potensial yang dapat menekan
kolesterol tanpa mengganggu kadar kolesterol baik (HDL) Anda .

Badan Pengawas Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumi sekitar 2 sendok makan
(23 gram) olive oil setiap hari untuk menjaga jantung tetap sehat. Untuk menambah olive oil dalam
daftar menu, Anda bisa mencampunya dengan sayuran, bumbu cair, atau mencampurnya dengan
cuka sebagai pelengkap salad. Anda juga dapat menggunakan olive oil as sebagai pengganti mentega
ketika memoles daging.

Beberapa riset menyarankan bahwa efek olive oil dalam menurunkan kolesterol akan lebih besar jika
Anda memilih extra-virgin olive oil atau minyak zaitun ekstra murni. Minyak jenis ini tidak melewati
proses pengolahan dan penambahan zat kimia yang diyakini mengandung lebih banyak antioksidan
menyehatkan. Sebaiknya hindari "light" olive oil karena biasanya jenis ini sudah melewati beragam
proses pengolahan sehingga faedahnya tidak akan maksimal.

5. Makanan yang difortifikasi atau diperkaya sterol dan stanol tumbuhan.


Banyak makanan yang kini telah difortifikasi dengan sterol atau stanol — zat dalam tumbuhan yang
membantu menahan penyerapan kolesterol.

Margarin, jus jeruk, atau yogurt ada yang sudah difortifikasi dengan sterol yang bisa menurunkan
LDL kolesterol hingga 10 persen. Jumlah sterol tumbuhan yang dibutuhkan untuk mencapai target itu
sedikitnya 2 gram yang setara dengan dua porsi (237 mililter) jus jeruk dengan fortifikasi sterol dalam
sehari.

Sterol atau stanol tumbuhan yang ditambahkan dalam makanan tidak akan memengaruhi kadar
trigliserida atau pun HDL. Sterol atau stanol juga tidak akan mengganggu penyerapan vitamin yang
larut dalam lemak seperti A, D, E and K. (AC) Sumber : Mayo Clinic.
Daftar Makanan Tinggi Purin
Makanan Asam Urat (Mg/100g)
Teobromin (Kafein Coklat) 2300
Limpa Kambing/Domba 773
Hati Sapi 554
Ikan Sarden 480
Jamur Kuping 448
Limpa Sapi 444
Daun Melinjo 366
Paru-Paru Sapi 339
Kangkung, Bayam 290
Ginjal Sapi 269
Jantung Sapi 256
Hati Ayam 243
Jantung Domba/Kambing 241
Ikan Teri 239
Udang 234
Biji Melinjo 222
Dagingkuda 200
Kedelai Dan Kacang-Kacangan 190
Dada Ayam Dengan Kulit 175
Daging Ayam 169
Daging Angsa 165
Lidah Sapi 160
Ikan Kakap 160
Tempe 141
Daging Bebek 138
Kerang 136
Udang Lobster 118
Tahu 108
KELOMPOK MAKANAN

BERDASARKAN KANDUNGAN BASA PURIN( asam urat)

KATEGORI I Kategori II Kategori III


100 – 1000 mg / 100g 9- 100mg/100g < 9mg/100g
JENIS MAKANAN
Otak Daging Sapi dan Ikan Nasi
Hati Ayam Ubi
Jantung Udang Singkong
Ginjal Tahu Jagung
Jeroan Tempe Roti
Kaldu Asparagus Bihun/mie
Daging Bebek Bayam Cake
Sarden Daun singkong Pudding
Makarel Kangkung Susu
kerang Daun dan biji mlinjo Keju
Telor
Sayur dan Buah
(selain
Kelompok II)

Anda mungkin juga menyukai