Anda di halaman 1dari 20

KASUS 1

PENGKAJIAN
Ny. H, 38 Tahun, Perempuan, Islam, Tidak kawin, Cimanggis, Pendidikan: SMA
Ruang rawat: Arimbi, tidak bekerja, Tanggal Masuk: 10 September 2013, Tanggal
Pengkajian : 01 Oktober 2013, No. CM : 03.05.70

Penanggung jawab : Tn R, 43 Tahun, Islam, Karyawan swasta, Cimanggis, Hub. dengan


klien : Kakak
Pasien datang karena marah-marah, memamku-maki ibu dengan kata-kata kasar “lonte”
sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakiit. Pasien suka ketawa-kwtawa dan berbicara
sendiri. Merasa ada yang membisikkan kepada pasien, suara laki-laki. Jika mandi bisa 3-4
jam. Sejak klien satu minggu mengalami putus obat, klien suka bertelanjang di rumahnya.
Ibu klien mengatakan klien sudah bulak-balik masuk rumah sakit sejak tahun 2000. Sejak
kelas 1 SMA pulang sekolah seperti orang kesurupan membicarakan nabi-nabi. Dalam
keluarga klien tidak ada yang menderita atau mengalami gangguan jiwa seperti klien.. Klien
mengatakan sedih saat klien ditinggal oleh pacarnya ketika ia memasuki lingkungan
pesantren.
Pemeriksaan Fisik : Nadi: 86 X / Menit, Tekanan Darah: 110/70 mmHg, Suhu : 360C,
Pernapasan : 22 x / Menit

:Laki-laki meninggal : Perempuan

:Perempuan meninggal : Klien

1
: Laki-laki : Tinggal 1 rumah

: Garis Keturunan

Klien merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara. Ayah klien sudah meninggal.
Klien tinggal bersama ibunya saja. Klien jarang berkomunikasi dengan keluarga jika
ada sesuatau yang dipikirkan dan dirasakan, klien lebih sering diam dan menyendiri.
Pola asuh orang tua klien keras terhadap klien, klien sering dikatakan paling jelek di
keluarganya.

Klien mengatakan agamanya islam, klien mengatakan penyakitnya saat ini adalah cobaan
dari Allah SWT.Klien jarang melakukan sholat lima waktu, tetapi klien suka berdoa.
Penampilan klien rapi dan sesuai. Klien mengganti pakaian setiap hari. Kuku tangan dan
kaki klien pendek. Klien mampu berpakaian dengan mandiri.Klien tampak kooperatif
ketika berbincang-bincang dengan perawat. Di dalam kelompok klien ramah dan selalu
berbincang-bincang dengan temannya.Klien tampak aktif, klien mau mencuci piring
setelah makan, klien mau mengikuti TAK tetapi klien jarang mengikuti senam pagi.Klien
mengatakan ingin pulang. Klien mengatakan sedih karena keluarganya jarang
mengunjunginya Afek klien tumpul, klien berespon apabila diberi stimulus dengan
sentuhan oleh perawat.Selama berinteraksi klien kooperatif, ada kontak mata, klien
menunjukan sikap yang terbuka, dan selalu mau diajak untuk berbincang-bincang.
Klien mengatakan mendengar suara yang isinya mengajak main. Klien mengatakan
suaranya sering datang saat waktu magrib dan saat klien tidak beraktifitas. Respon klien
khawatir dan kesal saat suara-suara itu muncul.Selama dikaji tidak ditemukan adanya
perubahan proses pikir. Jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan.

Klien dapat berbicara dengan orang lain jika diberi stimulus dengan sentuhan.
Klien memendam masalah klien sendiri dan tidak mau cerita tentang masalahnya kepada
keluarganya.

2
Klien mengatakan kondisi lingkungannya di rumahnya ramai. Di rumah sakit klien
sering bercerita atau bercanda dengan teman-teman yang dipercayainya. Klien jarang
mengikuti senam selama di rumah sakit.
Klien jarang kumpul dengan teman-temannya.
Klien mengatakan klien tidak bekerja. Klien pernah melamar pekerjaan dan pernah
diterima, tapi klien mengundurkan diri karena klien tidak bisa menjahit.
Pendidikan terakhir klien adalah SMA. Klien tidak pernah dikeluarkan dari sekolah
Klien mengatakan tetangga klien mengetahui dirinya mempunyai gangguan jiwa.

Klien mengatakan menyukai semua yang ada pada dirinya. Tapi klien kurang suka
dengan kulitnya yang hitam. Klien dapat menyebutkan nama , alamat, umur, dan
klien mengatakan belum menikah, klien menyukai dirinya sebagai perempuan. lien
mengatakan anak ke enam dari tujuh bersaudara, klien di rumah kadang-kadang
membantu pekerjaan orang tua. Klien di ruang Arimbi berperang sebagai pasien.klien
mengatakan ingin mempunyai kulit yang putih, klien ingin menikan bila ada yang mau
dengannya.Klien mengatakan minder dengan penyakitnya yang tak kunjung
sembuh.Klien mengatakan tidak dekat dengan siapa-siapa di rumahnya. Klien
mengatakan malas mengikuti kegiatan di masyarakat. Selama di rumah sakit klien suka
mengikuti TAK tetapi jarang mengikuti senam pagi. Klien di ruang Arimbi dekat
dengan Ny. V dan Ny. C

Klien tidak mengalami orientasi dan tidak ditemukan waham.Klien tidak mengalami
disorientasi tempat, waktu dan orang. Klien mampu menyebutkan nama, tempat tinggal
dan hari.Klien masih ingat kejadian jangka panjang, klien diantar ke rumah sakit oleh ibu
dan kakaknya. Sedagkan jangka pendek, klien masih mengingat mahasiswa praktikan
yang mengelolanya minggu lalu. Saat ini klien mengatakan dirinya sudah mandi,
makandan minum obat.Klien mampu berkonsentrasi,terbukti klien memahami apa yang
dibicarakan dan dapat menyebutkan SP Halusinasi. Klien dapat menghitung umur
perawat, ketika perawat mengatakan lahir pada tahun 1993, klien menjawab umur
perawat 20 tahunKlien mampu mengambil keputusan pada saat diberikan dua pilihan
seperti mandi dulu atau sarapan dulu setelah bangun tidur, klien mengatakan mandi dulu
setelah itu sarapan.Klien menyadari dirinya mengalami gangguan jiwa.Klien makan

3
sehari tiga kali, lalu mencuci piring dan mneyimpan piring pada tempatnya. Sebelum dan
sesudah makan klien mencuci tangannya.Klien BAB satu kali sehari, klien BAK 5 klai
sehari. Klien BAB dan BAK pada tempatnya dan disiram dengan bersih.Klien
mengatakan mandi sehari 2-3 kali sehari menggunakan sabun dan menggosok gigi. Klien
mengatakan keramas setiap pagi.Klien mampu berpakaian sendiri, cara berpakaian cukup
rapi dan sesuai. Klien jarag berhias.Klien mengatakan tidur siang pukul 14.00 WIB dan
tidur malam Pukul 20.00Klien mampu minum obat sendiri sesuai jadwal yaitu pagi,
siang dan sore. Klien minta obatnya ke perawat dan langsung diminum. Klien sudah
mengetahui fungsi obatnya.Klien menyadari bahwa klien membutuhkan perawatan lanjut
dirumah Klien kadang-kadang membantu pekerjaan orang tuanya seperti menyapu,
mencuci piring, dan memasak Klien tidak pernah keluar rumah karena tidak diberi izin
oleh keluarganya. Kilen mengatakan malas mengikuti kegiatan kelompok masyarakat

Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid.


Terapi Medik ; Haloperidol : 3 x 5 mg, Trihexipenidil : 3 x 2 mg,
Chlorpromazine : 1 x 100 mg

4
KASUS 2

Identitas klien
Tn. J, 45 Tahun, tgl lahir 6 Juni 1967, Laki-laki ,Islam, SMA, pekerjaan Buruh
Jalan Malabar Ujung RT 05/02 Kelurahan Tegalega Kecamatan Bogor Tengah
Sudah Menikah, No Rekam medis 058477, Diagnosa Medis: Schizoprenia. Tanggal
masuk RS: 26 September 2013, Tanggal masuk ruangan : 30 September 2013
Tanggal pengkajian: 01 Oktober 2013, Informan : Klien, Status, Perawat, dan Keluarga
Penanggung jawab : Ny. N, 34 tahun, Perempuan, Islam,Guru, Hubungan dengan klien:
Adik

Klien mengatakan di bawa ke rumah sakit karena klien tidak bisa tidur, marah-
marah,bicara dan tertawa sendiri. Keluarga juga mengatakan klien mengancam adiknya,
merokok, minum kopi, jarang mandi, keluyuran, serta mengancam akan membunuh
orang.Klien mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2005, selama ini klien berobat jalan
di dokter praktek dan RS Marzoeki Mahdi. Pengobatan klien kurang berhasil
dikarenakan putus obat selama satu minggu.klien mengatakan saat obat habis, ibunya
mengatakan tidak perlu minum obat karena nantinya akan sembuh dengan sendirinya.
Klien tidak pernah melakukan kekerasan namun klien hanya marah-marah dan serta
mengancam akan membunuh orang. Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa seperti klien. Keluarga mengatakan pengalaman yang
tidak menyenangkan bagi klien adalah saat di bawa ke RS Marzoeki Mahdi tetapi
sekarang klien sudah menerimanya.
Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Pernafasan :
20x/menit, Suhu 37oC . Tinggi badan : 165 cm. Berat badan : 46 kg
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

Genogram

5
Keterangan :
: laki-laki : laki-laki meninggal

: perempuan : tinggal serumah

: klien : garis saudara kandung

Klien mengatakan, klien adalah anak ke-1 dari 7 bersaudara. Klien sudah menikah,
dan mempunyai empat orang anak. Hubungan komunikasi keluarga klien cukup baik
tetapi, hubungan klien dengan istri klien kurang harmonis. Pola asuh di keluarga
menurut klien biasa saja, pengambilan keputusan dalam keluarga adalah ibunya.

Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.Klien dapat menerima


identitasnya sebagai laki-laki dan klien sudah menikah.Klien sebagai seorang suami
kurang mampu menghidupi keluarganya. Klien bekerja sebagai penjaga sekolah. Klien
bekerja tetapi tidak bisa membiayai sekolah anak-anaknya.Klien mengatakan ingin
cepat pulang dan bekerja lagi seperti sebelumnya.Klien mengatakan malu dan minder
karena penyakit yang dideritanya saat ini. Klien mengatakan kecewa karena isterinya
meminta cerai secara terus menerus.pada saat interaksi kontak mata klien kurang dan
klien menundukan kepala.

Klien mengatakan dekat dengan semua anggota keluarganya namun menurut keluarga
orang yang paling dekat dengan klien adalah anak bungsunya. Klien mengatakan di

6
lingkungan rumahnya, klien tidak mengikuti kegiatan di masyarakat. Klien hanya
bekerja sebagai penjaga sekolah.Klien mengatakan malas mengobrol dengan yang
lainya. Klien juga mengatakan tidak mengobrol dengan yang lain karena yang lain
masing-masing dengan kegiatanya.

Dirumah sakit Klien tampak lebih banyak diam, tiduran, duduk-duduk saja, berbicara
seperlunya, kontak mata kurang, dan interaksi harus dimotivasi.Klien mengatakan
agamanya adalah Islam.Klien mengatakan selama di rumah sakit, klien jarang solat
karena tidak ada sarung dan malas berwudhu.

Klien berbicara terbatas atau seperlunya, klien belum mampu memulai pembicaraan,
klien lebih banyak diam, klien berbicara jika ditanya saja.
Klien tampak lesu, lebih suka tiduran, lebih banyak diam, dan duduk-duduk saja.
Klien mengatakan senang bisa berbicara dengan perawat. Saat ditanya klien ingin
segera pulang dan berkumpul dengan keluarganya.

Baju klien kurang rapih dan kurang bersih. Dalam penggunaan pakaian sudah sesuai.
Klien mandi 2x sehari menggunakan sabun, tetapi tidak menggosok gigi karena klien
malas meminta sikat gigi ke perawat. Kuku klien panjang,rambut terlihat jarang disisir
Pada saat interaksi, afek klien sesuai saat bercerita sesuatu yang lucu klien tertawa, dan
saat bercerita hal yang sedih klien tampak sedih.
Saat interaksi klien kooperatif dan mau menjawab pertanyaan dari perawat. Kontak
mata kurang, interaksi harus dimotivasi, klien tidak dapat memulai pembicaraan, dan
bicara seperlunya.
Klien mengatakan saat di rumah, setiap malam klien mendengar suara-suara berisik dan
bisikan namun selama di rumah sakit frekuensi munculnya suara itu sudah tidak ada.
Pada saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan gangguan proses pikir.
Pada saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami gangguan isi fikir atau waham.

Tingkat kesadaran klien baik, orientasi terhadap waktu, tempat dan orang baik. Klien
mengatakan tahu sedang di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, tahu siang dan malam dan
kenal dengan perawat.

7
Daya ingat jangka panjang dan pendek klien baik. Klien mampu menceritakan masa
lalu seperti pernah dirawat di Ruang Kresna, klien mampu menyebutkan kembali nama
orang yang diajak berkenalan kemarin.
Klien mampu berkonsentrasi, klien mampu menjawab pertanyaan dari perawat, tidak
mudah beralih, saat di tanya penghitungan 10+5-5 klien mampu menjawab yaitu 10.
Klien mampu memutuskan makan dulu lalu cuci piring, mandi dahulu baru klien akan
makan serta berdoa dan cuci tangan dahulu sebelum dan sesudah makan.
Klien mengatakan bahwa klien menyadari dirinya sedang sakit dan dirawat dirawat di
RS Marzoeki Mahdi.
Makan : klien makan 3 kali sehari dan porsi makan selalu habis
Klien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, tetapi tidak menggosok gigi, gigi klien
tampak kurang bersih.
BAB/BAK : Klien mengatakan kurang lebih BAB 1 kali sehari dan BAK kurang lebih
4 kali sehari dan dibersihkan
Berpakaian : klien mengganti pakaian setiap hari 1 kali, tidak dibantu oleh perawat,
pakaian klien sedikit kotor dan kurang rapih.
Istirahat dan tidur : klien tidur siang pukul 12.30 - 13.30 WIB dan tidur malam pukul
21.00 – 06.00 WIB
Klien minum obat secara teratur 3x sehari, setelah sarapan pagi, makan siang, dan
setelah makan malam. Sehabis makan klien meminta obat ke perawat, dan klien selalu
didampingi saat minum obat.
Klien suka membantu pekerjaan rumah bila pulang dari tempat kerjanya.
Klien bekerja sebagai penjaga sekolah.
Mekanisme koping klien maladaptif yaitu klien lebih senang menyendiri, melamun,
tidak mau berinteraksi dan menceritakan masalah yang dirasakan.
Klien mengatakan lebih sering di rumah dan jarang melakukan kegiatan karena klien
bekerja.
Klien mengatakan jarang bergabung atau mengobrol dengan tetangga disekitar
rumahnya.
Klien mengatakan bekerja sebagai penjaga sekolah.
Klien mengatakan tinggal dengan bersama ibu, istri, anak-anaknya dan juga adiknya.
Klien mengatakan biaya sekolah anak-anaknya dibantu oleh keluarganya karena uang
hasil kerjanya kurang mencukupi.

8
Klien menjalankan perawatan selama di rumah sakit.
Klien mengatakan tahu tentang penyakitnya, klien mengatakan dia dibawa ke rumah
sakit oleh keluarganya karena setiap malam tidak bisa tidur, mendengar suara-suara
berisik, klien marah-marah serta berteriak. Klien tidak mengetahui nama obat yang
diminumnya. Klien tidak mengetahui akibat jika putus obat.
Diagnosa medis : Schizoprenia
Terapi medik : Diazepam 1 x 1 mg
Haloperidol 3 x 5 mg
Tryhexyphenidyl 3x2 mg

9
KASUS 3

1. Identitas Klien
Ny.A, Tanggal lahir : 25 November 1969,44 tahun, Perempuan,
Islam,Pendidikan : SD, Alamat : Kp. PuloRt 36/10, Kelurahan
Sukadamai, Kec. TanahSereal,Status : Bercerai,No. RM :
015128,Diagnosa Medik : Skizophrenia, Tanggal masuk : 29 September
2013, Tanggal Pengkajian : 01 Oktober 2013, Informan : Status, klien dan
keluarga klien, Perawat ruangan

2. Penanggung jawab
Tn. S,Umur 65 tahun Jenis Kelamin laki-laki, Islam, wiraswasta, Gg. Masjid Baru
Rt 12/01, pasar minggu, Jak-Sel, Hubungan keluarga: Mantan Suami

Klien dibawa kerumah sakit karena Sering gelisah, mudah tersinggung, banyak bicara,
mengancam, keluyuran, bicara dan ketawa sendiri.

Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, Klien mengalami sakit sejak
Juni 2007, Klien sudah 4 kali di rawat di RS. Marzoeki Mahdi. Pengobatan klien
Kurang berhasil dikarenakan putus obat selama 2 tahun. Klien pernah melakukan
kekerasan seperti memukul adiknya karena adiknya menghina dan bicara tidak sopan
kepada klien, klien sebagai pelaku dan juga korban pukulan yaitu pada usia 44 tahun.
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki atau mengalami
gangguan jiwa seperti klien. Klien mengatakan pernah bercerai dan perceraian
merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Klien mengatakan waktu sebelum sakit ia sangat rajin ikut pengajian didekat
rumahnya dan semenjak ia sakit ia jadi jarang ikut pengajian karena jarang diajak oleh
tetangganya yang suka pilih-pilih teman sehingga klien jadi malas bergabung dengan
tetangganya dan lebih suka sendiri.Klien mengatakan orang yang berarti dalam
hidupnya adalah suami dan anaknya, kedua orang tuanya. ‘uwa’ kakak-kakaknya dan
adik-adiknya.

10
Fisik :
Tanda-tanda vital . Tekanan Darah:120/80mmHg,Suhu 36,2 ˚C,Nadi: 98
kali/menit,Pernafasan 8 kali/menit. BB: 77 kg TB:152 cm

Klien adalah anak ke 4 dan 7 bersaudara. Klien sudah bercerai dan mempunyai 1
orang anak. Klien hanya tinggal bersama anaknya. Pola asuh klien di dalam keluarga
yaitu keras. Pola komunikasi klien tertutup yaitu, klien selalu memendam
kekesalannya. Pengambil keputusan didalam keluarga yaitu klien sendiri.

44

Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Tinggal serumah
44 : Umur Klien : Bercerai

Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki tetapi klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukainya yaitu tuah
dada.Klien sebagai perempuan dan klien mengatakan merasa puas sebagai
perempuan.Klien mengatakan ia adalah seorang janda, sebagai seorang ibu juga, klien
mampu untuk melakukan aktifitas rumah tanga seperti menyapu, mengepel dan
berjualan di rumahnya.Klien mengatakan ingin sembuh dan menjadi seorang ustadjah
Klien Mengatakan ia Hanya menjadi sampah masyarakat di lingkungannya.

11
Klien mengatakan beragama islam klien mengatakan sakitnya ini merupakan cobaan
dari Allah SWT. Klien maupundi rumah, selain beribadah seperti shalat, klien juga
mengatakan selalu berdzikir dan bershalawat dan membaca Al-Quran.

Klien mengatakan sering mendengar suara-suarayang banyak seperti mengatakan


“yani gila” sebanyak 20 kali, setiap hari (pagi,siang,sore,malam) disaat lagi sendiri
dan respon klien terhadap suara-suara itu kesal dan marah.Saat dilakukan pengkajian,
tidak ditemukan adanya waham. Klien mampu menjawab pertanyaan yang di berikan
oleh perawat, walau menjawab berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Pada saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan adanya disorientasi waktu, tempat
dan orang. Penampilan klien tidak rapi, rambut berantakan, pakai bedak berantakan.
Bicara klien cepat dan keras, nada suara tinggi.Klien gelisah, mondar-mandir, gedor-
gedor pintu dan banting pintu.Klien mengatakan sedih ketika mengingat mantan
suaminya.Pada saat di kaji, afek klien labil emosinya yang cepat berubah-ubah seperti
kadang-kadang marah.Mudah tersinggung, klien selalu berusaha mempertahankan
pendapatan dan kebenaran dirinya, curiga, mata melotot.

Klien mampu mengingat jangka panjang yaitu tentang suami dan anaknya serta
keluarganya, mampu mengingat kejadian sekitar seminggu yang lalu sebelum masuk
rumah sakit klien pernah dipukul oleh adiknya
klien masih ingat dan hafal saat ini diajarkan teknik mengontrol halusinasi
Klien mampu berhitung dan dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan
bantuan perawat.Contohnya : Saat diberi kesempatan untuk memilih makan dulu atau
minum obat dulu, klien memilih untuk makan dulu.
Klien menyadari bahwa ia sedang di RS, tetapi klien menyangkal kalau dirinya
mengalami gangguan kejiwaan tapi jika perawat memberi penjelasan, klien
menyadarinya bahwa ia sakit.

Klien pernah dikucilkan oleh tetangganya sehingga klien tidak ingin bergabung/
bergaul dengan tetangganya.Klien juga jarang dan tidak suka bergabung atau
mengobrol dengan tetangga di mrumahnya, selalu memendam kekesalannya terhadap
orang lainKlien mengatakan ia sangat senang bekerja, klien berdagang untuk

12
mencukupi kebutuhan hidupnya dan anaknya. Klien mengatakan pekerjaannya hanya
berjualan siomay.Saat ini Klien tinggal bersama anak satu-satunya saja.Hidup klien
pas-pasan, mendapat uang dengan hasil kerjanya dan hasil kerja anaknya, ekonomi
klien juga jading di bantu oleh kakak kandungnya yang nomor 3.Klien menjalankan
perawatan selama di rumah sakit
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan siapa pun. Klien makan 3x sehari dan
frekuensinya dihabiskan
Klien mampu BAB dan BAK sendiri tanpa bantuan
Klien mengatakan sering mandi, dalam sehari klien mandi 7x dikarenakan gerah
Klien mengatakan mampu mandi sendiri tanpa bantuan perawat atau orang lain
Dalam berpakaian, klien mengenakan baju rangkap-rangkap atau berlapis-lapis, klien
mampu menggunakan pakaian sendiri tanpa bantuan, klien sering berganti-ganti
pakaian.Dalam berhias, rambut klien berantakan dan tidak disisir, klien memakai
bedak tidak rata, dan tidak rapiKlien mengatakan tidurnya nyenyak tapi kadang-
kadang tidak nyenyak karena klien disebelah kamarnya sering teriak-teriak.
Klien mengatakan selalu rutin minum obat selama di RS. Secara teratur 3x sehari,
setelah sarapan pagi, setelah makan siang dan setelah makan malam klien selalu
didampingi dalam minum obat.Klien masih memerlukan motivasi dalam memelihara
kesehatannya, klien perlu melakukan perawatan lanjutan dan klien perlu terapi
motivasi dari orang-orang disekitarnyaKlien mengatakan sering setelah pulang
berjualan dan melakukan aktivitas seperti menyapu, mengepel, menyuci, memasak,
dll.Klien mengatakan tidak pernah kumpul dengan teman-temannya tapi klien hanya
keluar rumah untuk berjualan siomay di SD dekat rumahnya.
Saat ada masalah klien sernang memendam kekesalannnya dan keinginannya
sehingga saat sakitnya kambuh, klien akan mengeluarkan emosinya yang tidak
terkendali.

Diagnose medik: skizofrenia paranoid


Terapi medic :Haloperidol (HP) 3 x 5mg tablet,Trihexipenidil (THP) 3 x 2 mg
tablet ,Chorpromazin (CPZ) 1 x 100 mg tablet,Valdimex 10mg 2 x1 injeksi (selama
3 hari).Lodomer 5mg 2 x 1 injeksi (selama 3 hari).

13
KASUS 4
1. Identitas
Nn. R ( 37 Tahun) Alamat : Bojong Rawa Lumbu RT 06/05 Bekasi,
Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 7 April 1976 ,Tanggal masuk : 24 Agustus
2013,Tanggal pengkajian : 1 Oktober 2013 ,No CM :
05.75.88,Agama : Kristen,Jenis Kelamin :
Perempuan,Pendidikan : SMA

2. Penanggung Jawab
Tn. L, 63 Tahun ,pendidikan SD,Pekerjaan: Petani,Alamat: Bojong Rawa Lumbu RT 06/05
Bekasi,Jenis Kelamin: Laki-laki,Agama Kristen,Hubungan dengan klien : Ayah Kandung

Klien dibawa ke RSMM oleh ayahnya sebelum dirawat di ruang Utari. Klien di rawat di
ruang Subadra karena di rumah, klien terjatuh dari tangga ± 7 meter dan berusaha bunuh diri
dan kondisinya pingsan, klien muntah-muntah sebanyak 5 x dan terdapat luka lecet pada
wajah dan memar pada lengan dan paha. Klien di rumah sakit menunjukan berbicara kacau,
sulit tidur dan mondar-mandir.
Klien pernah di rawat sebanyak 7 kali di rumah sakit karena gangguan jiwa, klien masuk ke
ruang Utari tanggal 24 Agustus 2013. Klien terakhir pulang dari rumah sakit dan di rumah
tidak minum obat. Klien mengatakan jarang dibawa kontrol dan klien juga mengatakan
pertama kali sakit karena putus cinta
Tekanan Darah : 120/80 mmHg,Nadi : 84x/menit,Suhu: 36oC,Respirasi : 18x/menit,Berat
Badan : 155 cm,Tinggi Badan : 56 kg
Klien tidak mengalami keluhan fisik apapun.

Menurut klien orang yang paling berarti dan paling berpengaruh dalam hidupnya adalah
ayahnya karena ayahnya yang selama ini selalu berada didekatnya. Di rumah sakit klien
mengenal banyak klien yang lainnya.Klien hanya berdiam diri di rumah tidak pernah keluar
rumah, klien hanya keluar rumah jika mengikuti kegiatan kebaktian dihari Minggu. Klien
malu bergaul dengan orang lain

Klien yakin dan percaya agamanya yaitu KristenKlien jarang beribadah, klien di lingkungan
rumahnya ke gereja 1 x seminggu.

14
1. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki : Tinggal 1 rumah

: Perempuan : Meninggal

: Garis kerurunan : Klien

Klien adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara. Klien belum menikah sampai saat ini. Dalam
anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Klien mengatakan ayah klien
yang mengurusnya di rumah, memberikan keperluan klien dengan baik. Klien jarang
berkomunikasi dengan keluarga jika ada sesuatu yang dipikirkan. Pengambil keputusan dalam
keluarganya adalah ayahnya.

Klien mengatakan mendengar suara yang tidak nyata. Namun klien tidak dapat menjelaskan
isi suara-suara tersebut karena terdengar seperti suara – suara bisikan manusia. Frekuensi
suara – suara tersebut muncul tidak jelas. Klien mengatakan munculnya suara saat sendiri.
Respon klien saat halusinasi ada hanya diam dan melamun.
Tidak ditemukan gangguan proses fikir
Tidak ditemukan gangguan isi fikiran
Kesadaran klien cukup baik. Tidak terdapat diorientasi, waktu,tempat,dan orang. Pada saat
ditanya sekarang siang atau malam , klien menjawab :siang. Saat ditanya tempat mandi
dimana, klien menunjuk kamar mandi. Serta jika ditanya nama tempatnya, klien dapat
menyebutkan namanya

15
Klien mampu mengingat jangka panjang yaitu ayahnya, ibunya sudah meninnggal, dan
saudara-saudara keluarganya.Klien mampu mengingat kejadian beberapa hari lalu saat
ayahnya menjenguk ke ruangan dan membawakan beberapa makanan yang disukai
klien.Klien dapat mengingat kejadian mulai dari tadi pagi pukul 07.00-12.00 siang hari
Penampilan klien kurang rapih, kuku klien panjang dan potong, badan dan mulut klien
tercium bau dan warna giginya kekuningan. Klien mampu memulai pembicaraan, menyapa
klien yang lain dan bercerita tentang dirinya. Nada bicara klien sedikit keras.
Klien hanya mondar-mandir, klien kadang-kadang diam dan duduk. Klien mau mengikuti
aktivitas dengan motivasi dari perawat.
Alam perasaan klien biasa saja, tidak menunjukan sedih atau gembira dengan berlebihan.
Ekspresi yang ditunjukan klien sesuai dengan apa yang dirasakan saat klien merasa senang,
namun saat mengatakan hal sedih ekspresi muka klien terkadang ekspresi mukanya
menegang, klien tampak sedih saat membicarakan ayahnya ataupun keluarganya.
Selama wawancara klien kooperatif menjawab pertanyaan yang dianjurkan namun terkadang
kontak mata kurang saat melihat dan mendengar.

Klien menyukai salah satu bagian tubuhnya yaitu matanya, karena menurut klien matanya
bagus dan bisa untuk melihat. Klien dapat menerima identitasnya sebagai wanita. klien
mengatakan usianya 36 tahun dan dirinya tamatan SMA. Klien sebagai seorang anak dan
klien belum menikah. Klien tidak bekerja, di rumah klien hanya melakukan membantu
kegiatan rumah tangga membantu ayahnya. Klien mengatakan ingin sembuh dan pulang
.Klien mengatakan dirinya sakit dan tidak mau bergaul dengan tetangganya di rumah karena
malu dengan kondisi dirinya.

Menurut klien orang yang paling berarti dan paling berpengaruh dalam hidupnya adalah
ayahnya karena ayahnya yang selama ini selalu berada dikdekatnya. Di rumah sakit klien
mengenal banyak klien yang lainnya.Klien hanya berdiam diri di rumah tidak pernah keluar
rumah, klien hanya keluar rumah jika mengikuti kegiatan kebaktian dihari Minggu. Klien
malu bergaul dengan orang lain

Klien tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana 5+5-5+5 hanya menjawab “tidak tahu
ya”Klien mampu mengambil keputusan sederhana, pada saat diberikan pertanyaan untuk
memilih “mandi dulu atau ganti baju dulu?” atau “buka baju dulu atau mandi dulu?” Klien
menjawab benar semua.

16
Klien menyadari tentang dirinya yang mengalami gangguan jiwa dan perlu perawatan di
RSMM bogor untuk mendapatkan pengobatan.

Klien mengatakan makan 3x sehari. Klien mampu makan secara mandiri dan menghabiskan
makanannya sendiri. Klien makan snack / buah juga secara teratur . Selesai makan klien
mampu membersihkan piring dan gelas secara mandiri.
Klien mandi sehari sekali tidak menggunakan sabun hanya menggunakan shampo, sikat gigi
dengan pasta gigi namun jarang sekali menggosok gigi, pada saat dikaji klien menggaruk-
garuk bagian tubuh yang gatal (terdapat bekas garukan), gigi klien tampak kekuningan dan
kuku klien panjang dan kotor.
Klien mengatakan ke kamar mandi saat BAB atau BAK dan membersihkan selesai BAB.
Klien mengganti pakaian secara mandiri, mengganti pakaian satu kali sehari, pakai sesuai.
Klien mengatakan klien tidak terganggu saat tidur. Klien tidur dari jam sembilan malam
sampai jam lima pagi. Tidur bisa nyenyak, sebelum tidur klien mengobrol dengan teman-
temannya
Klien meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter, ada yang dua kali sehari dan ada
yang tiga kali sehari. Klien selalu didampingi perawat saat meminum obat.
Klien masih memerlukan motivasi dalam memlihara kesehatannya, klien perlu melakukan
perawatan lanjutan dan klien perlu terapi motivasi dalam dari orang-orang di sekitarnya.
Klien mengatakan senang bermain dengan keponakannya di rumah dan klien terkadang
membantu beres-beres pekerjaan rumah.
Klien hanya menjawab “tidak tahu” saat ditanya bagaimana keadaan

Klien senang berkumpul dengan teman-temannya, klien tidak memiliki pekerjaan dan tidak
mau bekerja. Klien tinggal bersama ayahnya, klien menjalani perawatan selama di rumah
sakit.

Pengetahuan klien kurang mengenai gangguan jiwanya, faktor persepsinya koping yang
dilakukan untuk keluarganya, sistem pendukungnya.

17
Kasus 5
1. Identitas Klien
Ny. H, Perempuan, 36 tahun, Islam, SLTA, bercerai / janda, Skizofrenia, Alamat :
Cibeureum,Tanggal masuk : 7 Oktober 2013
Tanggal Pengkajian : 29 Oktober 2013 ,No CM : 077942

2. Identitas Penanggung Jawab


Ny. S, Perempuan, Islam,Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Hubungan dengan klien :
Kakak
Alamat : Pancasan,Informan : klien, status, keluarga dan petugas
ruangan

Klien dibawa oleh petugas poli Rumah Sakit Dr. H. Marzoki Mahdi dan keluarga klien
dengaan keluhan kurang lebih dua bulan klien maarah-marah, memukul, banting-banting
barang, tidak bisa tidur, berbicara sendiri, berbicara kacau, mengganggu lingkungan, makan
minum banyak dan perawatan diri menurun.

Klien mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2007, namun tidak pernah dirawat dan hanya
berobat jalan, klien putus obat sejak tahun 2011 sehingga menyebabkan penyakit klien
kambuh lagi, dengan gejala marah-marah, memukul, bicara sendiri, verbal kacau,
mengganggu lingkungan, kurang merawat diri, dan klien pernah memukul anak tetangga.
Paman dan sepupu klien juga ada yang mengalami gangguan jiwa dengan gejala yang sama
seperti klien.
Klien juga mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu suaminya
menceraikan klien karena klien mengalami gangguan jiwa. Sampai sekarang klien masih
merasa kecewa, sedih dan dendam jika teringat dengan peristiwa itu.
Tekanan Darah : 120/70 mmHg, Nadi : 72x/menit,Respirasi
: 20x/menit Suhu : 360c,Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 58 kg

18
A. Genogram

X
X X

3
6
3
6
t
Keterangan :
h
= Laki-laki
= Perempuan t
X = Meninggal h
= Klien
≠ = Bercerai
--- = Tinggal serumah

Klien anak ke empat dari empat bersaudara.


Pola komunikasi dalam keluarga klien tidak harmonis, klien sealu dijauhi oleh
keluarganya. Klien diasuh oleh kedua orang tuanya, di keluarga klien pengambilan keputusan
ada pada ayahnya.
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya namun yang paling klien sukai
bagian hidungnya karena mancung.Klien dapat menyebutkan identitas dirinya, yaitu nama,
alamat, jenis kelamin dan klien menyukai dirinya sebagai perempuanPeran klien di rumah
sebagai anak yang selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Walaupun begitu klien masih
bisa membereskan rumah seperti menyapu, mencuci, dan memasak.Klien mengatakan
setelah sembuh dan keluar dari RS. Dr. H Marzoeki Mahdi, klien ingin bekerja kembali.Klien
mengatakan malu dan minder pada keluarga besar dan tetangganya karena tidak dapat
mempertahankan bahtera rumah tangganya.
Menurut klien orang yang berarti dalam hidupnya adalah sepupunya. Karena hanya pada
sepupunya klien dapat bercerita. Klien mengatakan tidak pernah ikut kegiatan / organisasi
19
apa pun di masyarakat, karena klien malas keluar.Klien mengatakan tidak pernah keluar
rumah karena klien lebih suka menyendiri dirumah.

klien beragama islam.klien mengatakan selama di rumah sakit klien jarang sholat karena
malas. Namun klien selalu mengikuti kegiatan pengajian setiap hari rabu.
Klien berpakaian cukup rapi, rambut klien panjang sebahu dan di ikat tapi sering merasa
gatal karena ada kutunya, kuku klien pendek dan bersih, ganti baju harus dimotivasi.klien
tidak pernah berhias.Klien berbicara dengan nada pelan, kontak mata kurang, dan tidak dapat
memulai pembicaran.Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak lesu, tapi klien mau
mengikuti kegiatan senam dirungan walaupun dengan motivasi.Klien menggatakan merasa
sedih karena keluarga belum menjenguknya.
Afek klien sesuai karena ketika bercerita tentang sedih klien ikut sedih, dan saat bercerita hal
lucu klien ikut tertawaKlien cukup kooperatif, terlihat tenang, dengan nada suara pelan.
Klien mengatakan dulu mendengar suara atau melihat bayangan yang menyuruhnya untuk
banyak makan. Respon klien langsung mengikuti perintah halusinasinya itu. Klien
mendengar suara-suara dan melihat bayangan ketika menjelang tidur jam 21.00 wib dan
ketika klien sedang diam. Pada saat dikaji suara itu sudah tidak ada.Pada saat dikaji tidak
terjadi sircumtansial, tangennsial dan blocking.Pada saat dikaji tidak ada tanda-tanda waham.
Tingkat kesadaran klien composmentis dan klien dapat menyebutkan hari, waktu dan tempat,
serta orang yang ada disekitarnya.

20

Anda mungkin juga menyukai