/SPO - SKP/RSLK/VI/2018 00 1/3 Ditetapkan Oleh Direktur, STANDAR Tanggal Terbit: PROSEDUR 01/06/2018 OPERASIONAL
dr. Luthfy Indra Jaya Sebayang, M.Kes
Kegiatan penandaan lokasi operasi yang dilakukan oleh dokter operator PENGERTIAN pada pasien yang akan menjalani operasi dan dapat mengerti untuk identifikasi lokasi / daerah yang akan di operasi 1. Sebagai acuan dalam melakukan penandaan lokasi operasi 2. Untuk memastikan tepat bagian tubuh pasien yang akan dioperasi TUJUAN Pasien dan keluarga memahami lokasi bagian tubuh yang akan dioperasi. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi berdasarkan keputusan Direktur RSU Lasmi Kartika Nomor: /SK/Dir- KEBIJAKAN RSLK/IV/2018 Tentang Kebijakan kepastian tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat – pasien operasi dengan pelaksanaan “SURGICAL SAFETY CHECK LIST” di RSU Lasmi Kartika. 1. Petugas ( dokter / perawat / bidan dan petugas lainya ) melakukan 2. pencocokan identitas pasien pada dokument rekam medik dan gelang identitas pada pasien sebelum memeberikan tanda operasi. 3. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus di peroleh sebelum memberikan tanda operasi. PROSEDUR 4. Penandaan lokasi operasi dapat dilakukan di Rawat Inap oleh Dokter Spesialis Penanggung Jawab 5. Pemberian tanda lokasi operasi berupa lingkaran menggunakan Spidol Warker Warna Hitam PENANDAAN LOKASI OPERASI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
/SPO - SKP/RSLK/VI/2018 00 2/3 6. Pada organ yang hanya terdapat 1 sisi ( misal pada opersai App, operasi Batu empedu ) tidak perlu dilakukan penandaan lokasi operasi. 7. Prosedur 1. Lakukan cuci tangan 2. Ucapkan salam “Selamat pagi/ siang/sore bapak/Ibu, perkenalkan diri, “Saya.....(nama), jelaskan profesi/ unit kerja 3. Konfirmasi identitas pasien dengan menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir serta mencocokan identitas pasien pada gelang pasien 4. Jelaskan maksud dan tujuan penandaan pada lokasi yang akan di operasi. 5. Dokter operator memastikan ketepatan lokasi operasi dengan cara : meminta pasien/keluarga untuk menunjukkan tempat atau lokasi yang akan dioperasi. 6. Pasien dan keluarga benar-benar sudah memahami informasi yang diberikan/dijelaskan oleh Dokter operator dan menyetujui serta menandatangani Surat Izin Operasi yang telah dijelaskan oleh dokter operator. 7. Dokter operator memastikan bahwa surat izin operasi sudah ditulis sesuai dengan isi informasi dan ditandatangani. 8. Dokter operator mencocokkan ketepatan identitas pada imaging (foto rontgen, ct-scan, MRI, atau USG) dengan : a. Identitas pasien b. No.Rekam Medis pasien c. Lokasi yang akan dioperasi 9. Dokter operator melakukan penandaan menggunakan spidol permanen dengan memberikan tanda lingkaran (Ο) pada sisi atau daerah yang akan di operasi sebelum pasien diantar ke kamar operasi atau pada formulir penandaan lokasi operasi. 10. Dokter operator memberikan tanda pada area yang akan dioperasi dengan melibatkan pasien dan memberikan penjelasan yang setidak-tidaknya meliputi : a. Diagnosis dan cara tindakan PENANDAAN LOKASI OPERASI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
/SPO - SKP/RSLK/VI/2018 00 3/3 b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan c. Tujuan penandaan operasi d. Alternatif tindakan lain dan resikonya e. Resiko dan komplikasi yang kemungkinan terjadi f. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan g. Kemungkinan perluasan tindakan (operasi), bila ada harus diinformasikan sebelumnya 11. Menjelaskan kepada pasien / keluarga agar tidak menghapus tanda lingkaran yang telah dibuat oleh petugas. 12. Dokter operator memberi kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya Ucapkan terima kasih dan semoga semuanya dapat berjalan dengan baik. 13. Lakukan cuci tangan 14. Dokumentasikan tindakan penandaan lokasi operasi pada catatan terintregrasi di rekam medis.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap UNIT TERKAIT 3. Ruang Bedah ( OK ) 4. Ruang Bersalin ( VK ) 5. Poliklinik