Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian hipertiroid

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah


produksi jumlah hormon tiroid dalam tubuh.dengan katalain kelenjar tiroid
bekerja lebih aktif,dinamakan dengan thyrotoksikosis,dimana berarti terjadi
peningkatan level hormon tiroid yang ekstrim dalam darah.

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kerja hormon tiroid


mengakibatkan respons yang lebih besar dari keadaan normal.
Hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) adalah suatu kondisi di mana kelenjar
tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Hipertiroidisme dapat
secara signifikan mempercepat metabolisme tubuh, menyebabkan penurunan
berat badan tiba-tiba, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, berkeringat
dan gelisah atau mudah tersinggung (Anonim, 2010)

Menurut Martin A. Walter, hipertiroid adalah kondisi umum yang


berkaitan dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, khususnya yang
disebabkan oleh komplikasi kardiovaskuler

B. Klasifikasi
1. Goiter Toksik Difusa (Graves’ Disease)
Kondisi yang disebabkan, oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan
tubuh dimana zat antibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga
menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid terus
menerus. Graves’ disease lebih banyak ditemukan pada wanita daripada
pria, gejalanya dapat timbul pada berbagai usia, terutama pada usia 20 – 40
tahun. Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan
pada sistem kekebalan tubuh, yaitu dimana zat antibodi menyerang sel
dalam tubuh itu sendiri.
2. Nodular Thyroid Disease
Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar tiroid membesar dan
tidak disertai dengan rasa nyeri. Penyebabnya pasti belum diketahui. Tetapi
umumnya timbul seiring dengan bertambahnya usia.
3. Subacute Thyroiditis
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar tiroid dan inflamasi,
dan mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam jumlah besar ke dalam
darah. Umumnya gejala menghilang setelah beberapa bulan, tetapi bisa
timbul lagi pada beberapa orang.
4. Postpartum Thyroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama setelah melahirkan
dan terjadi selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali normal
secara perlahan-lahan.

C. Signifikasi
Di Eropa ditemukan bahwa prevalensi Hipertiroid berkisar 1%-2%, dan di
Inggris kasus Hipertiroid terdapat pada 0,8 per 1000 wanita per tahun.
Prevalensi Hipertiroid di Indonesia berdasarkan wawancara yang
terdiagnosis dokter sebesar 0,4%.
Penderita Hipertiroid wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria yaitu
5 : 1.
(Hasil Riskesdas 2013), (Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 23, No. 3,
September 2007)

D. Patofisiologi
Hormon tiroid mempunyai banyak peran yang sigmifikan di dalam proses
di dalam tubuh, proses-proses ini yang kita sebut metabolisme. Jika terdapat
banyak hormon tiroid, setiap fungsi dari tubuh akan diatur untuk bekerja
lebih cepat. Karena selama hipertiroid terjadi peningkatan metabolisme,
maka setiap pasien akan mengalami kehilangan banyak energi.
E. Kelompok Risiko Tinggi
Yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi adalah:
 Wanita
 Pria atau wanita usia 20-40 tahun
 Riwayat gangguan tiroid keluarga
 Terdapat penyakit autoimun lainnya, misalnya DM tipe 1

F. Trend Waktu Terjadinya Penyakit


Tidak ada spesifikasi waktu untuk kejadian hipotiroid. Hipotiroid sering
terjadi saat masa kehamilan seorang wanita, atau saat tubuh memang sudah
mengalami kerusakan kelenjar tiroid.

G. Faktor Risiko
a. Masalah Kelenjar Pituitari

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, masalah pada kelenjar


pituitari juga dapat menyebabkan hipotiroidisme. Kelenjar pituitari,
kelenjar yang mengontrol tiroid, mungkin kontrak masalah seperti tumor,
yang mempengaruhi kemampuannya untuk memproduksi hormon-
hormon yang membantu dalam merangsang tiroid.

b. Akibat Kekurangan yodium

Kekurangan yodium merupakan salah satu faktor risiko untuk


hipotiroidisme. Tubuh kita tidak menghasilkan yodium, sehingga
termasuk yodium dalam makanan kita menjadi perlu untuk menjaga
penyakit di teluk.

c. Penyakit Hashimoto

Penyakit Hashimoto adalah situasi di mana sistem kekebalan tubuh


sendiri mulai bertindak terhadap tubuh. Pada penyakit ini, kekebalan
tubuh menyerang sistem tiroid, yang mempengaruhi kemampuan
kelenjar tiroid untuk berhasil memproduksi hormon tiroid, sehingga
mengakibatkan kondisi yang disebut hypothyroidism.

d. Diabetes Atau Rheumatoid Arthritis

Mereka yang menderita diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis berada


pada risiko yang lebih besar tertular hipotiroidisme. Penyakit ini menjadi
faktor risiko utama untuk hipotiroidisme.

e. Obat

Obat-obatan seperti sulfonamid dan lithium diambil untuk gangguan


kejiwaan dan hasilnya diabetes dalam produksi kurang dari hormon tiroid,
yang pada gilirannya menyebabkan hipotiroidisme.

f. Thyroid Gland Removal

Dalam kasus seperti kanker tiroid, menjadi penting untuk sebagian atau
seluruhnya menghapus tiroid, yang menjadi faktor risiko untuk
hipotiroidisme.

g. Treatment Of Hipertiroidisme

Kadang-kadang, pasien yang menjalani pengobatan hipertiroidisme juga


pada risiko tertular hipotiroidisme. Dalam pengobatan hipertiroidisme,
kelenjar tiroid diperlakukan dengan yodium atau antitiroid obat
radioaktif yang menyebabkan hipotiroidisme.

h. Kehamilan
Perempuan lebih berisiko terkena hypothyroidism selama dan setelah
kehamilan. Perubahan kadar hormon selama kehamilan perubahan
tingkat hormon tiroid, yang dapat menyebabkan hipotiroidisme.

i. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan


hipotiroidisme. Menurut penelitian, perokok memiliki peluang lebih
besar untuk mendapatkan masalah hipotiroid seperti masalah yang
berkaitan dengan arteri dan jantung.

j. Genetik

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga hipotiroidisme beresiko lebih


besar tertular hipotiroidisme.

H. Distribusi Geografis Penyakit


Hasil pemeriksaan TSH pada Riskesdas 2007 mendapatkan 12,8% laki-laki
dan 14,7% perempuan memiliki kadar TSH yang menunjukkan kecurigaan
adanya hipertiroid. Namun menurut Riskesdas 2013, hanya mendapat 0,4%
penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun atau lebih yang berasarkan
wawancara mengakui terdiagnosis hipertiroid. Meskipun secara persentase
kecil, namun secara kuantitas cukup besar. Jika pada tahun 2013 jumlah
penduduk usia ≥15 tahun sebanyak 176.689.336 jiwa, maka terdapat lebih
dari 700.000 orang terdiagnosis hipertiroid, dengan rincian masing-masing
provinsi dapat dilihat pada tabel.

I. Pencegahan
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala dan tanda penyakit
tyroid adalah dengan beberapa cara, yaitu :
a. Menggunakan garam beryodium untuk membantu pencegahan
terjadinya gondok yang sifatnya endemic.
b. Jangan mengkonsumsi makanan yang bisa mengurangi hormon tiroksin
misalnya, kol, kedelai, kacang tanah, bayam, strawberry dan kacang
polong.
c. Melakukan operasi sebelum gondok semakin membesar
d. Berhenti untuk merokok
e. Melakukan olahraga dengan teratur
f. Banyak mengkonsumsi kalsium dan vitamin D

J. Pengendalian
a. Pengobatan
Pengobatan yang diberikan terhadap penderita hipertyroid
bergantung pada faktor usia,gejala yang dialami,dan kadar hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid dalam darah. Ada beberapa pengobatan
yang biasa digunakan, yaitu ;
• Thionamide
Adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk menekan
produksi hormon tiroksin dan triiodotironin. Contohnya adalah
carbimazole dan propylthiouracil.
• Radioterapi
Mengkonsumsi obat dalam bentuk cair atau kapsul untuk menyusutkan
kelenjar tyroid.Khususnya pada wnita hamil,menyusui dan
merencanakan kehamilan.Orang yang mengalami gangguan
penglihatan,seperti mata kabur dan bola mata yang menonjol.
 Beta Blocker
Pengobatan yang dilakukan untuk menghambat munculnya gejala-
gejala akibat hipertiroidisme,seperti hiperaktif,detak jantung kuat,dan
tremor.
• Operasi tiroid
Adalah pengangkatan kelenjar tiroid dan disebut parsial jika hanya
sebagian yang diangkat dan disebut total jika seluruhnya diangkat.
Beberapa alasan kenapa perlu dilakukan operasi adalah :
o Jika hipertiroidisme muncul kembali setelah sebelumnya mengalami
penanganan dengan thionamide
o Terjadi pembengkakan yang cukup parah pada kelenjar tiroid
o Tidak bisa atau tidak mau dilakukan pengobatan radioiodine
o Penderita mengalami penyakit mata yang sangat parah akibat penyakit
graves

K. Area Penelitian
o Hipertiroid pada umumnya banyak ditemukan pada masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah pegunungan atau dataran tinggi.Hal ini
disebabkan karena kandungan iodium pada tanahnya kurang.
o Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa daerah dataran rendah juga
akan berpotensi menjadi area endemic hypertiroid.
o Pada daerah yang banyak mengandung kapur dan tekstur tanahnya tidak
bagus untuk menyerap iodium
o pH tanah juga mempengaruhi dalam penyerapan iodium.

Pertanyaan

1. Kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah produksi jumlah hormon tiroid


dalam tubuh disebut...
a. nodul tiroid
b. gondok
c. hipotiroid
d. hipertiroid
e. kanker tiroid
2. yang merupakan faktor risiko penyebab terjadinya hipotiroid adalah...
a. genetik
b. stress
c. merokok
d. defisiensi yodium
e. benar semua
3. yang bukan termasuk klasifikasi hipertiroid adalah...
a. Graves’ Disease
b. Nodular Thyroid Disease
c. Subacute Thyroiditis
d. Postpartum Thyroiditis
e. Bukan salah satu jawaban diatas
4. Yang merupakan pengobatan hipertiroid adalah...
a. Thionamide
b. Radioterapi
c. Beta Blocker
d. Operasi tiroid
e. Benar semua
5. hipertiroid yang muncul pada 3 – 6 bulan pertama setelah melahirkan
adalah...
a. Graves’ Disease
b. Nodular Thyroid Disease
c. Subacute Thyroiditis
d. Postpartum Thyroiditis
e. Tidak ada jawaban yang benar

Anda mungkin juga menyukai