Macam Macam Cairan Infus
Macam Macam Cairan Infus
BESERTA KANDUNGANNYA
Oleh
1601460044
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
Maret 2017
Macam Macam Cairan Infus
1. Cairan Hipotonik :
Osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah di
bandingkan serum), maka larut dalam serum, & menurunkan osmolaritas serum. Sehingga
cairan ditarik dari dalam pembuluh darah menuju ke luar ke jaringan sekitarnya (prinsip
cairan berpindah dari osmolaritas yang rendah ke osmolaritas lebih tinggi), sampai akhirnya
mengisi sel-sel yg dituju. Digunakan pada kondisi sel “mengalami” dehidrasi, contohnya
pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, serta pada pasien hiperglikemia
(dengan kadar gula darah tinggi) dengan gangguan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yg
membahayakan ialah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel,
menyebabkan kolaps kardiovaskular & peningkatan tekanan intrakranial (didalam otak) pada
sebagian beberapa orang. Misalnya ialah NaCl 45% & Dekstrosa 2,5%.
2. Cairan Isotonik :
Osmolaritas (merupakan tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (merupakan bagian
cair dari komponen darah), maka terus berada di dalam pembuluh darah. Berguna pada
pasien yg mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, maka tekanan darah konsisten
menurun). Mempunyai risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada
penyakit gagal jantung kongestif & hipertensi. Misalnya ialah cairan Ringer-Laktat (RL), &
normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
3. Cairan hipertonik :
Osmolaritasnya lebih tinggi di bandingkan serum, maka “menarik” cairan & elektrolit dari
jaringan & sel ke dalam pembuluh darah. Dapat mengurangi edema (bengkak), menstabilkan
tekanan darah & meningkatkan produksi urin . Penggunaannya kontradiktif dengan cairan
hipotonik. Contohnya NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%, Dextrose 5%+Ringer-Lactate,
Dextrose 5%+NaCl 0,9%, product darah (darah), & albumin.
4. Kristaloid
bersifat isotonik, sehingga efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan ke dalam pembuluh
darah dalam waktu yg singkat, & bermanfaat pada pasien yg memerlukan cairan segera.
Contohnya Ringer-Laktat & garam fisiologis.
5. Koloid
Ukuran molekulnya (umumnya protein) cukup besar maka tidak akan ke luar dari membran
kapiler, & terus berada dalam pembuluh darah, sehingga sifatnya hipertonik, & mampu
menarik cairan dari luar pembuluh darah. Misalnya ialah albumin & steroid.
»» Lihat SOP Pemasangan Infus
C. Jenis-Jenis Cairan Infuse & Fungsinya
Adapun jenis-jenis cairan infus antara lain :
1. Cairan Kristaloid :
Manfaat cairan Ringer Laktat : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk konduksi saraf dan
otak, mengganti cairan hilang karena dehidrasi, syok hipovolemik dan kandungan natriumnya
menentukan tekanan osmotik pada pasien.
c.) Deaktrosa
Cairan terdiri dari beberapa komposisi yakni :
Manfaat deaktrosa adalah cairan yang diperlukan pasien pada saat terapi intravena,dan
diperlukan untuk hidrasi ketika pasien sedang dan selesai operasi.
Manfaat yang dirasakan pasien dengan cairan ini 3-4 kali lebih cepat dan efektif daripada
cairan Ringer Laktat (RL).
3. Cairan Koloid :
Cairan ini merupakan cairan yang terdiri dari molekul besar yang sulit untuk menembus pada
membran kapiler. Biasanya cairan digunakan untuk mengganti cairan yang hilang yakni
cairan intravaskuler, digunakan untuk membuat tekanan osmose plasma lebih terjaga dan
mengalami peningkatan. Jenis cairan koloid yaitu :
a.) Albumin
Komposisi : Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian yang berasal dari plasma manusia
(misalnya 5 %).
Adapun manfaat albumin yaitu mengganti jumlah volume yang hilang atau protein ketika
pasien mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat operasi ,trauma, gagal ginjal
yang akut dan luka bakar. Selain itu, ketika pasien diterapi dengan albumin dapat memberi
pengaruh diuresis yang berkelanjutan serta membantu dalam penurunan berat badan.
b.) Hidroxyetyl Starches (HES)
Komposisi : Starches (memiliki 2 tipe polimer glukosa:amilosa dan amilopektin).
Manfaat cairan HES yakni membantu menurunkan permeabilitas pembuluh darah pada
pasien post trauma. sSehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan dan membantu
menambah jumlah volume plasma walaupun pasien mengalami kenaikan permeabilitas.
c.) Dextran
Komposisi : Polimer glukosa (hasil sintesis bakteri Leuconosyoc mesenteroides melalui
media sukrosa)
Manfaat dextran, membantu menambah plasma ketika pasien mengalami trauma, syok sepsis,
iskemia celebral, vaskuler perifer dan iskemia miokard. Selain itu, cairan dextran memberi
efek anti trombus yakni dapat menurunkan viskositas darah dan mencegah agregasi platelet.
d.) Gelatin
Komposisi: hidrolisi kolagen bovine
Manfaat : Memberi efek antikoagulan, Dapat membantu menambah volume plasma pada
pasien
4. Cairan Mannitol
Komposisi terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Manfaatnya yaitu
membantu tekanan intrakranial yang tingga menjadi normal atau berkurang, memberi
peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal (oliguria), membuateksresi
senyawa toksik menjadi meningkat. Bermanfaat juga sebagai larutan irigasi genitouriner
ketika pasien sedang menjalani operasi prostat atau transuretral.
5. ASERING
Macam Macam Cairan Infus
Indikasi :
Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada keadaan : gastroenteritis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi :
Keunggulan :
Asetat dimetabolisme di otot, & masihlah dapat ditolelir pada pasien yg mengalami
gangguan hati
Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA akan mengatasi asidosis laktat lebih baik
dibanding RL pada neonatus
Pada kasus bedah, asetat akan mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan
isofluran
Memiliki resiko vasodilator
Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 persen sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA,
bisa meningkatkan tonisitas larutan infus maka memperkecil risiko edema serebral
5. KA-EN 1B
Macam Macam Cairan Infus
Komposisis :
Indikasi :
Sebagai larutan awal apabila status elektrolit pasien belum diketahui, misalnya ditemukan
pada kasus emergensi (dehidrasi lantaran asupan oral tidak memadai, demam)
Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian dengan cara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) & 50-100 ml/jam pada anak-anak
< 24 jam pasca operasi
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
Komposisi :
KA-EN 3A
Sodium klorida 2,34 g
Potassium klorida 0,75 g
Sodium laktat 2,24 g
Anhydrous dekstros 27 g
Cairan elektrolit (meq/L): Na + 60,K+10,Cl-50,glukosa 27g/L,kcal/L:108
KA-EN 3B
Sodium klorida 1,75 g
Ptasium klorida 1,5 g
Sodium laktat 2,24
Anhydrous dekstros 27 g
Cairan elektrolit (mEq/L) : Na + (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glukosa (27g/L),kcal/L
(108)
Indikasi :
Mensuplai kalium sebesar 20 MEq/L untuk KA-EN 3B
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral
terbatas
Mensuplai kalium sebesar 10 MEq/L untuk KA-EN 3A
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
7. KA-EN MG3
Macam Macam Cairan Infus
Komposisi:
Indikasi :
Rumatan untuk kasus di mana suplemen NPC dibutuhkan 400 Kcal/L
Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral
terbatas
Mensuplai kalium 20 MEq/L
Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
8. KA-EN 4A
Indikasi :
Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak
Tidak Dengan kandungan kalium, maka dapat diberikan kepada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
Tepat digunakan buat dehidrasi hipertonik
9. KA-EN 4B
Indikasi :
Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak umur kurang 3 th
Mensuplai 8 MEq/L kalium pada pasien maka meminimalkan risiko hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi :
Na 30 MEq/L
K 8 MEq/L
Glukosa 37,5 Gr/L
Laktat 10 MEq/L
Cl 28 MEq/L
10. Otsu-NS
Macam Macam Cairan Infus
Komposisi :
Na+=154
Cl- +154
Indikasi :
Untuk resusitasi
Kehilangan Na > Cl, misal diare
Sindrom yg berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar)
11. Otsu-RL
Komposisi :
Na+ =130
K+ = 4
Cl- =108.7
Laktat = 28
Ca++ = 2.7
Indikasi :
Suplai ion bikarbonat
Resusitasi
Asidosis metabolik
12. MARTOS-10
Indikasi :
Suplai air & karbohidrat dengan cara parenteral pada penderita diabetik
Kondisi kritis lain yg membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, stres berat, infeksi
berat & defisiensi protein
Dosis : 0,3 gr/kg BB/jam
Mengandung 400 Kcal/L
13. AMIPAREN
Komposisi :
tiap liter dari Amiparen terdiri dari beberapa kandungan yaitu:
L-leucine 14g, L-isoleucine 8g, L-valine 8g,lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent 10,5g),
L-threonine 5,7g,L-tryptophan 2g,L-methionine 3,9g,L-phenylalanine 7g,L-cysteine 1g,L-
tyrosine 0,5g, L-arginine 10,5g,L-histidine 5g,L-alanine 8g, L-proline 5g,L-serine
3g,aminoacetic acid 5,9g,L-aspartic acid 30 w/w%,total nitrogen 15,7g,sodium kurang lebih 2
mEq,acetate kira-kira 1220 mEq dan kandungan Sodium bisulfit ditambahkan sebagai
stabilisator.
Indikasi :
Luka bakar
Stres metabolik berat
Infeksi berat
Kwasiokor
Pasca operasi
Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
Total Parenteral Nutrition
14. AMINOVEL-600
Indikasi :
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
Penderita GI yg dipuasakan
Kebutuhan metabolik yg meningkat (misal luka bakar, trauma & pasca operasi)
Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
Stres metabolik sedang/ringan
15. PAN-AMIN G
Komposisi :
Amino acid 29.2 g, essential amino acids 21.8 g, non essential amino acids 7.4 g, serbitol 50
g
Indikasi :
Suplai asam amino pada hiponatremia & stres metabolik ringan
Nitrisi dini pasca operasi
Tifoid
16. TUTOFUSIN OPS
Sumber :
http://askep33.com/2016/02/22/macam-macam-cairan-infus/
http://halosehat.com/review/tindakan-medis/jenis-jenis-cairan-infus