Anda di halaman 1dari 18

MACAM-MACAM CAIRAN INFUS

BESERTA KANDUNGANNYA

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Kebutuhan Dasar Manusia II

yang dibina oleh Ibu Maria Dyah

Oleh

Emilia Dyah Novitasari

1601460044

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
Maret 2017
Macam Macam Cairan Infus

A. Pengertian Kebutuhan Cairan & Elektrolit


Kebutuhan cairan & elektrolit ialah sebuah proses dinamik lantaran metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yg tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis & lingkungan.
Cairan & elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yg berdiri sendiri jarang terjadi
dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.

B. Pengelompokan Cairan Infus


Menurut pengelompokannya, cairan infus dapat di kelompokkan menjadi :

1. Cairan Hipotonik :
Osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah di
bandingkan serum), maka larut dalam serum, & menurunkan osmolaritas serum. Sehingga
cairan ditarik dari dalam pembuluh darah menuju ke luar ke jaringan sekitarnya (prinsip
cairan berpindah dari osmolaritas yang rendah ke osmolaritas lebih tinggi), sampai akhirnya
mengisi sel-sel yg dituju. Digunakan pada kondisi sel “mengalami” dehidrasi, contohnya
pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, serta pada pasien hiperglikemia
(dengan kadar gula darah tinggi) dengan gangguan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yg
membahayakan ialah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel,
menyebabkan kolaps kardiovaskular & peningkatan tekanan intrakranial (didalam otak) pada
sebagian beberapa orang. Misalnya ialah NaCl 45% & Dekstrosa 2,5%.

2. Cairan Isotonik :
Osmolaritas (merupakan tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (merupakan bagian
cair dari komponen darah), maka terus berada di dalam pembuluh darah. Berguna pada
pasien yg mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, maka tekanan darah konsisten
menurun). Mempunyai risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada
penyakit gagal jantung kongestif & hipertensi. Misalnya ialah cairan Ringer-Laktat (RL), &
normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
3. Cairan hipertonik :
Osmolaritasnya lebih tinggi di bandingkan serum, maka “menarik” cairan & elektrolit dari
jaringan & sel ke dalam pembuluh darah. Dapat mengurangi edema (bengkak), menstabilkan
tekanan darah & meningkatkan produksi urin . Penggunaannya kontradiktif dengan cairan
hipotonik. Contohnya NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%, Dextrose 5%+Ringer-Lactate,
Dextrose 5%+NaCl 0,9%, product darah (darah), & albumin.
4. Kristaloid
bersifat isotonik, sehingga efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan ke dalam pembuluh
darah dalam waktu yg singkat, & bermanfaat pada pasien yg memerlukan cairan segera.
Contohnya Ringer-Laktat & garam fisiologis.

5. Koloid
Ukuran molekulnya (umumnya protein) cukup besar maka tidak akan ke luar dari membran
kapiler, & terus berada dalam pembuluh darah, sehingga sifatnya hipertonik, & mampu
menarik cairan dari luar pembuluh darah. Misalnya ialah albumin & steroid.
»» Lihat SOP Pemasangan Infus
C. Jenis-Jenis Cairan Infuse & Fungsinya
Adapun jenis-jenis cairan infus antara lain :

1. Cairan Kristaloid :

a.) Normal Saline


Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l
Kegunaan :

 Mengganti cairan saat diare


 Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di intravaskuler
 Menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit serta membuat peningkatan pada metabolit
nitrogen berupa ureum dan kreatinin pada penyakit ginjal akut.

b.) Ringer Laktat (RL)


Komposisi : (mmol/100 ml : Na = 130, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq
/L)

Manfaat cairan Ringer Laktat : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk konduksi saraf dan
otak, mengganti cairan hilang karena dehidrasi, syok hipovolemik dan kandungan natriumnya
menentukan tekanan osmotik pada pasien.

c.) Deaktrosa
Cairan terdiri dari beberapa komposisi yakni :

Glukosa = 50 gr/l,100 gr/l,200 gr/l

Manfaat deaktrosa adalah cairan yang diperlukan pasien pada saat terapi intravena,dan
diperlukan untuk hidrasi ketika pasien sedang dan selesai operasi.

d.) Ringer Asetat (RA)


Komposisi cairan ini hampir sama dengan cairan Ringer Laktat namun keduanya memiliki
manfaat yang berbeda bagi pasien yaitu :

 berguna sebagai cairan metabolisme di otot pasien


 Bermanfaat bagi pasien resusitasi (kehilangan cairan akut) yang mengalami dehidrasi yang
berat dan syok maupun asidosis
 bagi pasien diare (yang kehilangan cairan dan bikarbonat masif)
 demam berdarah
 luka bakar (syok hemoragik)

Manfaat yang dirasakan pasien dengan cairan ini 3-4 kali lebih cepat dan efektif daripada
cairan Ringer Laktat (RL).

3. Cairan Koloid :
Cairan ini merupakan cairan yang terdiri dari molekul besar yang sulit untuk menembus pada
membran kapiler. Biasanya cairan digunakan untuk mengganti cairan yang hilang yakni
cairan intravaskuler, digunakan untuk membuat tekanan osmose plasma lebih terjaga dan
mengalami peningkatan. Jenis cairan koloid yaitu :

a.) Albumin
Komposisi : Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian yang berasal dari plasma manusia
(misalnya 5 %).

Adapun manfaat albumin yaitu mengganti jumlah volume yang hilang atau protein ketika
pasien mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat operasi ,trauma, gagal ginjal
yang akut dan luka bakar. Selain itu, ketika pasien diterapi dengan albumin dapat memberi
pengaruh diuresis yang berkelanjutan serta membantu dalam penurunan berat badan.
b.) Hidroxyetyl Starches (HES)
Komposisi : Starches (memiliki 2 tipe polimer glukosa:amilosa dan amilopektin).

Manfaat cairan HES yakni membantu menurunkan permeabilitas pembuluh darah pada
pasien post trauma. sSehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan dan membantu
menambah jumlah volume plasma walaupun pasien mengalami kenaikan permeabilitas.

c.) Dextran
Komposisi : Polimer glukosa (hasil sintesis bakteri Leuconosyoc mesenteroides melalui
media sukrosa)

Manfaat dextran, membantu menambah plasma ketika pasien mengalami trauma, syok sepsis,
iskemia celebral, vaskuler perifer dan iskemia miokard. Selain itu, cairan dextran memberi
efek anti trombus yakni dapat menurunkan viskositas darah dan mencegah agregasi platelet.

d.) Gelatin
Komposisi: hidrolisi kolagen bovine

Manfaat : Memberi efek antikoagulan, Dapat membantu menambah volume plasma pada
pasien

4. Cairan Mannitol
Komposisi terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Manfaatnya yaitu
membantu tekanan intrakranial yang tingga menjadi normal atau berkurang, memberi
peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal (oliguria), membuateksresi
senyawa toksik menjadi meningkat. Bermanfaat juga sebagai larutan irigasi genitouriner
ketika pasien sedang menjalani operasi prostat atau transuretral.

5. ASERING
Macam Macam Cairan Infus
Indikasi :
Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada keadaan : gastroenteritis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

Komposisi :

Setiap liter asering terkandung didalamnya :


 Na 130 MEq
 Cl 109 MEq
 K 4 MEq
 Ca 3 MEq
 Asetat (garam) 28 MEq

Keunggulan :
 Asetat dimetabolisme di otot, & masihlah dapat ditolelir pada pasien yg mengalami
gangguan hati
 Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA akan mengatasi asidosis laktat lebih baik
dibanding RL pada neonatus
 Pada kasus bedah, asetat akan mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan
isofluran
 Memiliki resiko vasodilator
 Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 persen sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA,
bisa meningkatkan tonisitas larutan infus maka memperkecil risiko edema serebral

5. KA-EN 1B
Macam Macam Cairan Infus
Komposisis :

 Sodium klorida 2,25 g


 Anhidrosa dekstros 37,5 g
 Elektrolit (meq/L) yang terdiri dari : Na+ (38,5),Cl- (38,5),dan glukosa (37,5 g/L

Indikasi :
 Sebagai larutan awal apabila status elektrolit pasien belum diketahui, misalnya ditemukan
pada kasus emergensi (dehidrasi lantaran asupan oral tidak memadai, demam)
 Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian dengan cara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) & 50-100 ml/jam pada anak-anak
 < 24 jam pasca operasi
 Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

6. KA-EN 3A dan KA-EN 3B

Komposisi :
 KA-EN 3A
 Sodium klorida 2,34 g
 Potassium klorida 0,75 g
 Sodium laktat 2,24 g
 Anhydrous dekstros 27 g
 Cairan elektrolit (meq/L): Na + 60,K+10,Cl-50,glukosa 27g/L,kcal/L:108
 KA-EN 3B
 Sodium klorida 1,75 g
 Ptasium klorida 1,5 g
 Sodium laktat 2,24
 Anhydrous dekstros 27 g
 Cairan elektrolit (mEq/L) : Na + (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glukosa (27g/L),kcal/L
(108)

Indikasi :
 Mensuplai kalium sebesar 20 MEq/L untuk KA-EN 3B
 Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral
terbatas
 Mensuplai kalium sebesar 10 MEq/L untuk KA-EN 3A
 Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

7. KA-EN MG3
Macam Macam Cairan Infus
Komposisi:

 Sodium klorida 1,75 g


 Anhydrous dekstros 100 g
 Sodium laktat 2,24 g
 Cairan elektrolit (mEq/L) yang terdiri dari: Na+ (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glikosa
(100 g/L),kcal/l (400)

Indikasi :
 Rumatan untuk kasus di mana suplemen NPC dibutuhkan 400 Kcal/L
 Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral
terbatas
 Mensuplai kalium 20 MEq/L
 Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)

8. KA-EN 4A

Indikasi :
 Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak
 Tidak Dengan kandungan kalium, maka dapat diberikan kepada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
 Tepat digunakan buat dehidrasi hipertonik

Komposisi (per 1000 ml) :


 K 0 MEq/L
 Na 30 MEq/L
 Cl 20 MEq/L
 Laktat 10 MEq/L
 Glukosa 40 Gr/L

9. KA-EN 4B

Indikasi :
 Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak umur kurang 3 th
 Mensuplai 8 MEq/L kalium pada pasien maka meminimalkan risiko hipokalemia
 Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi :
 Na 30 MEq/L
 K 8 MEq/L
 Glukosa 37,5 Gr/L
 Laktat 10 MEq/L
 Cl 28 MEq/L

10. Otsu-NS
Macam Macam Cairan Infus
Komposisi :

 Na+=154
 Cl- +154

Indikasi :
 Untuk resusitasi
 Kehilangan Na > Cl, misal diare
 Sindrom yg berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar)

11. Otsu-RL

Komposisi :

 Na+ =130
 K+ = 4
 Cl- =108.7
 Laktat = 28
 Ca++ = 2.7

Indikasi :
 Suplai ion bikarbonat
 Resusitasi
 Asidosis metabolik

12. MARTOS-10

Macam Macam Cairan Infus


Komposisi :
 400 kcal/L

Indikasi :
 Suplai air & karbohidrat dengan cara parenteral pada penderita diabetik
 Kondisi kritis lain yg membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, stres berat, infeksi
berat & defisiensi protein
 Dosis : 0,3 gr/kg BB/jam
 Mengandung 400 Kcal/L
13. AMIPAREN

Komposisi :
tiap liter dari Amiparen terdiri dari beberapa kandungan yaitu:

L-leucine 14g, L-isoleucine 8g, L-valine 8g,lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent 10,5g),
L-threonine 5,7g,L-tryptophan 2g,L-methionine 3,9g,L-phenylalanine 7g,L-cysteine 1g,L-
tyrosine 0,5g, L-arginine 10,5g,L-histidine 5g,L-alanine 8g, L-proline 5g,L-serine
3g,aminoacetic acid 5,9g,L-aspartic acid 30 w/w%,total nitrogen 15,7g,sodium kurang lebih 2
mEq,acetate kira-kira 1220 mEq dan kandungan Sodium bisulfit ditambahkan sebagai
stabilisator.

Indikasi :
 Luka bakar
 Stres metabolik berat
 Infeksi berat
 Kwasiokor
 Pasca operasi
 Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
 Total Parenteral Nutrition
14. AMINOVEL-600

Macam Macam Cairan Infus


Komposisi :

 amino acid (L-form) 50g


 D-sorbitol 100g
 ascorbic acid 400mg
 inositol 500mg
 nicotinamide 60mg
 pyridoxine HCl 40mg,
 riboflavin sodium phosphate 2,5mg.
 Selain itu komposisinya terdiri dari elektrolit:
 Sodium 35 mEq
 potassium 25 mEq
 magnesium 5 mEq
 acetate 35 mEq
 maleate 22 mEq
 chloride 38 mEq

Indikasi :
 Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
 Penderita GI yg dipuasakan
 Kebutuhan metabolik yg meningkat (misal luka bakar, trauma & pasca operasi)
 Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
 Stres metabolik sedang/ringan
15. PAN-AMIN G

Komposisi :
Amino acid 29.2 g, essential amino acids 21.8 g, non essential amino acids 7.4 g, serbitol 50
g

Indikasi :
 Suplai asam amino pada hiponatremia & stres metabolik ringan
 Nitrisi dini pasca operasi
 Tifoid
16. TUTOFUSIN OPS

Komposisi tiap liternya adalah:

 Natrium = 100 mEq


 Kalium = 18 mEq
 Kalsium = 4 mEq
 Sorbitol = 50 gram
 Klorida = 90 mEq
 Magnesium =6 mEq

Sumber :

http://askep33.com/2016/02/22/macam-macam-cairan-infus/
http://halosehat.com/review/tindakan-medis/jenis-jenis-cairan-infus

Anda mungkin juga menyukai