Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGANGGARAN MODAL PERUSAHAAN ASING DAN


REKTRUKTURISASI MNC
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional
Yang diampu oleh Prof. Dr. Bambang Widagdo, MM

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Dea Purni Utami 201610160311029
Fazminar Chaira Untsa 201610160311047
Anggi Novia Dwi Putri 201610160311049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, daninayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Penganggaran Modal Perusahaan Asing Dan
Rektrukturisasi MNC. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah
Manajemen Keuangan Internasioanl..
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
dosen, masyarakat, dan teman-teman sekalian. Oleh karena itu, kami selaku
penulis mengucapkan terimahkasih yang sebesar-besarnya .
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalammualaikum Wr. Wb.

Malang, 16 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. Perbedaaan Sudut Pandang Anak Perusahaan dan Induk
Perusahaan .......................................................................................3
B. Contoh Penganggaran Modal MNC ................................................6
C. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penganggaran Modal
MNC ..............................................................................................11
D. Memasukkan Aturan Pajak Internasional dalam Penganggaran
Modal MNC ...................................................................................21
BAB III PENUTUP ...........................................................................................27
A. Kesimpulan ....................................................................................27
B. Saran ..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penganggaran modal atau capital budgeting adalah suatu aspek penting
bagi manajer dalam mengambil keputusan investasi. Investasi adalah
penempatan dana di masa sekarang dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang. Investasi tidak hanya yang berkaitan
dengan bidang keuangan saja namun dapat berupa penggantian, perluasan
produk atau pasar yang sudah ada, perluasan ke produk atau pasar baru,
proyek keselamatan dan/atau lingkungan hidup dan lain-lain (Brigham,
2011).
Keputusan dalam berinvestasi harus dipertimbangkan dengan baik
karena perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah yang besar untuk
berinvestasi dan dana yang ditanamkan dalam investasi tidak dapat diperoleh
dalam waktu yang singkat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan
investasi dapat berakibat fatal bagi suatu perusahaan atau kegiatan usaha
sehingga manajer harus melakukan perhitungan dengan teliti agar investasi
yang dilakukan tidak membawa kerugian bagi perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbedaan pajak, pengiriman laba, perubahan kurs dalam
anak perusahaan MNC?
2. Bagaimana menghitung penganggaran modal FNC?
3. Apa saja faktor dalam penganggaran modal FNC?
4. Apa saja variasi aturan pajak di antara berbagai Negara?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan pajak, pengiriman laba, perubahan kurs dalam anak
perusahaan MNC
2. Menghitung penganggaran modal FNC
3. Faktor dalam penganggaran modal FNC
4. Variasi aturan pajak di antara berbagai Negara

2
BAB II
PEMBAHASAN

PENGANGGARAN MODAL ANAK PERUSAHAAN ASING


A. Perbedaaan Sudut Pandang Anak Perusahaan dan Induk Perusahaan
Kelayakan analisis penganggaran dapat berbeda jika dilihat dari sudut
pandang yang berbeda karena arus kas masuk bersih setelah pajak untuk anak
perusahaan jumlahnya dapat jauh berbeda dengan yang diterima induk
perusahaan. Perbedaan ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yang
berbeda di antaranya:
1. Perbedaan Pajak
Jika laba proyek suatu saat akan dikirim ke induk perusahaan,
MNC perlu mempertimbangkan bagaimana pemerintah negara induk
perusahaan akan mengenakan pajak terhadap laba tersebut. Jika
pemerintahan negara induk perusahaan mengenakan pajak tinggi atas
laba yang dikirimkan, maka proyekini mungkin layak jika dilihat dari
sudut pandang anak perusahaan, tetapi akan layak jika dipandang dari
sudut induk perusahaan. Pada skenario seperti ini, induk perusahaan
tidak perlu mempertimbangkan proyek tersebut, meskipun terlihat layak
dari sudut pandang anak perusahaan.
2. Pembatasan Pengiriman Laba
Pertimbangan usulan proyek yang akan dilakukan pada suatu
negara dimana terdapat batasan pemerintah yang mensyaratkan
persentase tertentu dari laba anak perusahaan harus ditahan di negara
tersebut. Karena induk perusahaan tidak akan memperoleh akses atas
dana tersebut, maka proyek ini tidak akan menarik bagi induk
perusahaan, meskipun bisa saja menarik bagi anak perusahaan. Salah
satu yang mungkin dilakukan adalah dengan meminta anak perusahaan
mencari sebagian pembiayaan proyek dari negara asal. Dengan cara
tersebut, bagian dana yang tidak boleh dikirim ke induk perusahaan
dapat digunakan untuk membayar beban pembiayaan.

3
3. Pengiriman Laba yang Berlebihan
Pertimbangan suatu induk perusahaan yang membebankan biaya
administrasi yang sangat tinggi pada anak perusahaan karena
manajemen yang tersentralisasi di kantor pusat. Bagi anak perusahaan,
biaya ini mencerminkan beban. Bagi induk perusahaan, biaya ini
merupakan pendapatan yang mungkin jauh melebihi biaya pengelolaan
anak perusahaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini, laba proyek
mungkin terlihat rendah dari sudut pandang anak perusahaan, dan
terlihat tinggi dari sudut pandang induknya. Kelayakan proyek sekali
lagi akan tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Pada sebagian
besar kasus, mengabaikan sudut pandang induk perusahaan akan
mendistorsi nilai proyek asing yang sesungguhnya.
4. Perubahan Kurs
Jika laba dikirim kembali ke induk perusahaan, biasanya laba
tersebut dikonversi dari mata uang lokal anak peruasahaan menjadi
mata uang induk perusahaan. Jadi jumlah yang diterima induk
perusahaan dipengaruhi oleh kurs yang berlaku. Jika proyek anak
perusahaan dinilai dari sudut pandang anak perusahaan, taksiran arus
kas bagi anak perusahaan tidak perlu dikonversi menjadi mata uang
induk perusahaan.

Tampilan 1.1
Proses Pengiriman Laba
Anak Perusahaan ke
Induk Perusahaan

5. Rangkuman Berbagai Faktor


Tampilan 1.1 memberikan ilustrasi dari proses sejak laba
dihasilkan oleh anak perusahaan hingga induk perusahaan menerima
kembali dana yang ditanamkan. Tampilan tersebut memperlihatkan
bahwa laba terlebih dulu dikurangi oleh oleh pajak yang dibayarkan

4
pada pemerintah setempat. Lalu, sebagian laba akan ditahan oleh anak
perusahaan (baik karena keinginan anak perusahaan atau untuk
mematuhi peraturan pemerintah setempat), dan menyisakan jumlah
berupa dana yang akan dikirim kembali. Dana yang akan dikirim
kembali mungkin tetap terkena pajak penghasilan dari pemerintah
setempat. Sisa dana tersebut dikonversikan menjadi mata uang induk
perusahaan (sesuai kurs yang berlaku) dan dikirim ke induk perusahaan.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang diperlihatkan
disini yang dapat mengurangi aba anak perusahaan, arus kas yang
sesungguhnya dikirim anak perusahaan mungkin hanya merupakan
sebagian kecil dari laba yang dihasilkannya. Kelayakan suatu proyek
dari sudut pandang induk perusahaan tergantung tidak hanya dari arus
kas anak perusahaan tetapi juga dari arus kas yang pada akhirnya akan
diterima induk perusahaan.
Sudut pandang induk perushaan layak untuk dipertimbangkan saat
menentukan apakah suatu proyek akan meningkatkan nilai perusahaan.
Dengan mempertimbangkan bahwa pemegang saham induk perusahaan
adalah pemilik, maka induk perushaaan harus mengambil keputusan
yang akan memuaskan pemegang sahamnya. Suatu proyek, baik proyek
asing maupun domestik, pada akhirnya harus menghasilkan cukup arus
kas bagi induk perusahaan untuk meningkatkan kekayaan pemegang
saham. Setiap perubahan pada beban induk perusahaan harus di
pertimbangkan dalam analisis. Induk perusahaan mungkin memerlukan
beban tambahan untuk memonitor manajemen anak perusahaan baru
atau mengonsolidasikan laporan keuangan anak perusahaan. Tiap
proyek yang akan menciptakan nilai sekarang bersih yang positif untuk
anak perusahaan akan meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Suatu pengecualian dalam menggunakan sudut pansang induk
perusahaan terjadi ketika anak perusahaan asing tidak sepenuhnya
dimiliki oleh induk peruasahaan dan proyek asing sebagian dibiayai
oleh laba ditahan induk dan laba ditahan anak perusahaan. Pada kasus
ini, anak perusahaan asing harus memberikan kepuasan pada suatu

5
kelompok pemegang saham. Tiap perjanjian antara induk perusahaan
dan anak perusahaan akan diterima oleh dua entitas tersebut hanya
jikma perjanjian ini meningkatkan nilai bagi kedua pihak. Tujuannya
adalah mengambil keputusan dengan mempertimbangkan kedua
kelompok pemegang saham, bukan untuk mentransfer kekayaan dari
satu entitas ke entitas lain.

B. Contoh Penganggaran Modal MNC


Penganggaran modal MNC diperlukan untuk seluruh proyek jangka
panjang yang perlu dipertimbangkan. Proyek tersebut dapat berupa
pengembangan kecil dari divisi anak perusahaan hingga pendirian anak
perusahaan baru. Bagian ini memberikan contoh terkait kemungkinan
pendirian anak perusahaan baru. Contoh ini dimulai dengan asumsi yang akan
menyederhanakan analisis penganggaran modal. Lalu diberikan pertimbangan
tambahan untuk menekan potensi kerumitan pada analisis tersebut. Contoh ini
memberikan satu ilustrasi dari beberapa kemungkinan metode yang tersedia
yang dapat memberikan hasil yang sama.
Latar Belakang
Spartan, Inc., sedang mempertimbangkan untuk mendirikan anak
perusahaan di Singapura yang akan memproduyksi dan menjual raket secara
lokal. Manajemen Spartan telah meminta berbagai departemen untuk
memberikan informasi yang relevan untuk analisis penganggaran modal.
Selain itu, beberapa eksekutif Spartan telah bertemu dengan pegawai
pemerintah di Singapura untuk membahas usulan pendirian anak perusahaan.
Beberapa informasi relevan disajikan berikut:
1. Investasi awal. Diperkirakan sebesar 20 juta dola Singapura (S$), yang
mencakup dana untuk mendukung modal kerja yang diperlukan oleh
proyek tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa kurs spor berlaku
saat ini adalah $0,50 per dolar Singapura, jumlah investasi awal induk
perusahaan dalam dolar AS akan mencapai $10 juta.

6
2. Umur proyek. Proyek diperkirakan akan berlangsung selama empat
tahun. Pemerintah Singapura berjanji untuk membeli pabrik dari induk
perusahaan setelah empat tahun.
3. Harga dan permintaan. Perkiraan harga dan jadwal permintaan setiap
tahun selama empat tahun diperlihatkan berikut:
Tahun Harga per Permintaan di
Raket Singapura
1 S$350 60.000 unit
2 S$350 60.000 unit
3 S$360 100.000 unit
4 S$380 100.000 unit

4. Biaya. Biaya variabel per unit (untuk bahan baku, tenaga kerja, dan
sebagainya) telah diperkirakan dan dikonsolidasikan sebagaimana
diperlihatkan berikut ini:
Harga Biaya Variabel per
raket
1 S$200
2 S$200
3 S$250
4 S$260

Biaya tambahan sewa ruang kantor adalah S$1 juta pertahun. Beban
overhead
per tahun lain diperkirakan sebesar S$1 juta pertahun.
5. Kurs. Kurs spot dolar Singapura adalah $0,50. Spartan menggunakan
kurs spot sebagai taksiran terbaik atas kurs yang akan terjadi di masa
depan. Oleh karena itu, perkiraan kurs selama masa depan adlaah $0,50.
6. Pajak negara setempat atas laba anak perusahaan. Pemerintah
Singapura mengizinkan Spartan, Inc., mendirikan anak perusahaan dan
akan mengenakan pajak sebesar 20persen atas laba. Selain itu,
pemerintah juga mengenakan 10% pajak atas dana yang dikirim
kembali oleh anak perusahaan untuk induk perusahaan.

7
7. Pajak pemerintah AS atas laba anak perusahaan Spartan.
Pemerintahan AS akan memberikan kredit pajak atas pajak yang
dibayar di Singapura; oleh karena itu, laba yang dikirim kembali ke
induk perusahaan di AS tidak ajan di kenakan pajak oleh pemerintah
AS.
8. Arus kas dari anak perusahaan ke induk perusahaan Spartan. Anak
perusahaan Spartan merencanakan untuk mengirim seluruh arus kas
bersih yang diterima kepada induk perusahaan pada akhir tahun.
Pemerintah Singapura berjanji tidak akan memberikan batasan atas arus
kas yang akan dikirim kembali ke induk perusahaan.
9. Depresiasi. Pemerintah Singapura mengizinkan anak perusahaan
Spartan mendepresiasi biaya dan perlengkapan pabrik hingga maksimal
sebesar S$2 juta per tahun, atau jumlah yang akan digunakan oleh
perusahaan.
10. Nilai sisa. Pemerintah Singapura akan membayar induk perusahaan
sebesar S$2 juta untuk memperoleh kepemilikan anak peruasahaan
setelah empat tahun. Diasumsikan tidak ada pajak atas keuntungan
modal dari penjualan anak perusahaan.
11. Tingkat pengembalian yang diinginkan. Spartan, Inc., mensyaratkan
tingkat pengembalian sebesar 15 persen atas proyek ini.
Analisis

Tampilan 1.2
Analisis Penganggaran
Modal: Spartan, Inc.

8
Analisis penganggaran modal akan dilakukan berdasarkan sudut
pandang induk perusahaan, dengan asumsi bahwa anak perusahaan bertujuan
untuk menghasilkan arus kas yang pada akhirnya dikirim ke induk
perusahaan. Oleh karena itu, nilai sekarang bersih (net present value – NPV)
dari sudut pandang induk perusahaan di hitung berdasarkan perbandingan
nilai sekarang arus kas yang diterima induk perusahaan dibandingkan dengan
investasi awal induk perusahaan. NPV proyek internasional akan tergantung
dari sudut yang digunakan, sudut pandang induk atau anak perusahaan.
Karena contoh ini menggunakan sudut pandang induk perusahaan AS, maka
arus kas yang dipertimbangkan adalah dolar yang pada akhirnya diterima oleh
induk perusahaan dari hasil proyek.
Pengeluaran awal yang dipertimbangkan adalah investasi oleh induk
perusahaan. Tingkat pengembalian yang diinginkan dihitung berdasarkan
biaya modal induk perusahaan untuk melakukan investasi oleh induk
perusahaan. Tingakt pengembalian yang diinginkan dihitung berdasarkan
biaya modal induk perusahaan untuk melakukan investasi, dengan
penyesuaian untuk resiko proyek. Agar pendiri anak perusahaan bermanfaat
bagi induk perusahaan Saprtan, nilai sekarang arus kas masa depan (termasuk
nilai sisa) yang pada akhirnya akan diterima induk perusahaan harus lebih
besar dari investasi awal induk perusahaan.
Analisis penganggaran modal untuk menentukan apakah Spartan inc.,
harus mendirikan anak perusahan diberikan pada tampilan 1.2. Tahap pertama
adalah menggabungkan perkiraan permintaan dan harga untuk meramalkan
total pendapatan (baris 1 hingga 3). Lalu, beban dijumlahkan untuk
mendapatkan perkiraan total beban (baris 4 sampai 9). Berikutnya dihitung
laba sebelum pajak (baris 10) dengan mengurangi total beban dari total
pendapatan. Pajak pemerintah setempat (baris 11) lalu dikurangi dari laba
sebelum pajak untuk menghitung laba anak perusahaan setelah pajak (baris
12).
Beban depresiasi ditambahkan pada laba anak perusahaan setelah pajak
untuk memperoleh arus kas bersih anak perusahaan (baris 13). Seluruh dana
ini akan dikirim oleh anak perusahaan, sehinngga baris 14 sama dengan baris

9
13. Maka perusahaan dapat mengirim seluruh arus kas pada induk perusahaan
karena investasiawal yang diberikan induk perusahaan telah mencakup modal
kerja. Dana yang dikirim untuk induk perusahaan terkena pajak 10persen
(baris 15), sehingga jumlah aktual dana setelah pajak yang akan dikirimkan
diperlihatkan pada baris 16. Nilai sisa proyek diperlihatkan pada baris 17.
Dana dikirim sebelumnya di konversi menjadi dolar dengan menggunakan
kurs yang berlaku saat itu (baris 18). Arus kas induk perusahaan dari anak
perusahaan diperlihatkan pada baris 19. Dana berkala yang diterima dari anak
perusahaan tidak terkena pajak perusahaan AS karena diasumsikan bahwa
induk perusahaan akan memperoleh kredit dari pajak yang dibayar di
Singapura untuk mengurangi pajak terutang pada pemerintahan AS.
Meskipun tersedia beberapa teknik penganggaran modal, teknik yang
paling umum digunakan adalah dengan mengestimasikan arus kas dan nilai
sisa yang akan diterima induk perusahaan dan menghitung NPV proyek
seperti diperlihatkan berikut:
𝑛
𝐶𝐹𝑡 𝑆𝑉𝑛
𝑁𝑃𝑉 = −𝐼𝑂 ∑ 𝑡
+
(1 + 𝑘) (1 + 𝑘)𝑛
𝑡=1

Dimana:
IO = pengeluaran awal (investasi)
CFt = arus kas periode t
SV = nilai sisa
k = tingkat pengembalian proyek yang diinginkan
n = masa berlaku proyek (jumlah periode)

Nilai sekarang (present value – PV) untuk arus kas bersih tiap periode
dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebesar 15 persen (baris 20).
Tingkat diskonto harus mencerminkan biaya modal induk perusahaan yang
telah disesuaikan dengan risiko proyek. Terakhir, NPV kumulatif (baris 22) di
hitung dengan mengonsolidasikan arus kas diskonto pada tiap periode dan
mengurangi investasi awal (baris 21). Misalnya , pada akhir tahun 2, NPV
kumulatif adalah -$5.610.586. Angka ini dihitung dengan mengonsolidasikan
sejumlah $2.347.826 pada tahun 1, dengan $2.041.588 pada tahun 2, dan

10
mengurangi investasi awal sebesar $10.000.000. NPV kumulatif pada tiap
periode mengukur berapa jumlah investasi awal yang telah tertutup oleh
penerimaan arus kas yang didiskonto. Oleh karena itu, angka ini dapat
digunakan untuk memperkirakan berapa periode yang diperlukanuntuk
menutup investasi awal. Untuk beberapa proyek, NPV kumulatif akan tetap
negatif selama seluruh periode, yang berarti bahwa arus kas diskonto tidak
akan pernah melebihi investasi awal. Atau investasi awal tidak akan perna
tertutup. Nilai krisis pada baris 22 adalah ilai pada periode terakhir karena
nilai ini mencerminkan NPV proyek.
Pada contoh ini, NPV kumulatif pada akhir periode adalah $2.229.867.
Karena nilai NPV positif, Spartan, Inc., mungkin menerima proyek ini jika
tingkat diskonto 15 persen telah mencerminkan risiko proyek. Namun, jika
analisis tersebut belum memperhitungkan risiko, Spartan mungkin
memutusakan untuk menolak proyek.

C. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penganggaran Modal MNC


Contoh Spartan, Inc., mengabaikan bebrbagai faktor dapat
mempengaruhi analisis penganggaran modal, seperti:
1. Fluktuasi Kurs
Spartan, Inc., menggunakan kurs spot dolar singapura saat ini
($0,50) sebagai perkiraan kurs pada seluruh periode yang digunakan.
Perusahaan mengetahui bahwa umumnya kurs akan berubah seiring
waktu, tetapi perusahaan tidak mengetahui apakah dolar Singapura akan
melemah atau menguat di masa depan. Meskipun kesulitan untuk
memprediksi kurs telah diketahui, analisis penganggaran modal
multinasional paling tidak dapat memasukkan skenario lain untuk
perubahan kurs, sperti skenario pesimis dan skenario optimis. Dari
sudut pandang induk perusahaan, apresiasi dolar Singapura akan
menguntungkan karena arus kan masuk dolar Singapura akan
dikonversi menjadi dolar Amerika dalam jumlah yang lebih banyak.
Sebaliknya, depresiasi akan tidak menguntungkan karena dolar

11
Singapura yang melemah akan dikonversi menjadi dolar AS yang lebih
sedikit seiring waktu.

Tampilan 1.3
Analisis menggunakan
berbagai skenario kurs:
Spartan, Inc

Tampilan 1.3 memperlihatkan skenario dolar Singapura yang


lemah (S$ lemah) dan skenario dolar Singapura yang kuat (S$ kuat).
Pada bagian atas tabel perkiraan arus kas dolar Singapura setelah pajak
(termasuk nilai sisa) bagi anak perusahaan yang diperoleh dari baris 16
dan 17 pada tampilan 1.2. Jumlah dolar AS yang dihasilkan dari
konversi dolar Singapura tergantung dari kurs yang berlaku pada saat
dolar tersebut ditukar. Jumlah dolar Singapura dikali dengan taksiran
kurs akan menentukan perkiraan jumlah dolar AS yang diterima oleh
induk perusahaan.
Perhatikan dari Tampilan 1.3 bahwa arus kas yang diterima oleh
induk perusahaan akan berbeda tergantung dari skenario yang terjadi.
Dolar Singapura yang kuat akan menguntungkan, seperti terlihat dari
peningkatanarus kas yang diterima dalam dolar AS. Perbedaan beasar
pada jumlah arus kas yang diterima induk perushaaan pada berbagai
skenario menggambarkan dampak perkiraan kurs terhadap kelayakan
suatu proyek internasional.

12
Tampilan 1.4
Sensitivitas NPV Proyek
terhadap berbagai
skenario kurs: Spartan,
Inc

Ramalan NPV berdasarkan perkiraan kurs digambarkan pada


Tampilan 1.4. Estimasi NPV mencapai angka tertinggi jika dolar
Singaura diperkirakan menguat dan akan rendah jika dolar Singapura
diperkirakan melemah. Estimasi NPV akan negatif pada skenario S$
yang lemah tetapi akan positif pada skenario S$ stabil dan S$ yang
kuat. Kelayakan proyek yangseungguhnya akan tergantung pada
distribusi probabilitas tiga skenario dolar Singapura selama umur
proyek. Jika skenario dolar Singapura yang lemah memiliki probabilitas
tinggi akan terjadi maka proyek ini seharusnya tidak diterima.
Beberapa MNC AS memilih proyek di negara yang mata uang
setempat terikat dengan dolar. Mereka mungkin melakukan analisis
penganggaran modal yang mengasumsikan bahwa kurs tidak berubah.
Namun terdapat kemungkinan bahwa mata uang setempat akan
terdevaluasi suatu waktu di masa depan, yang akan berdampak besar
pada arus kas yang akan diterima induk perusahaan. Oleh karena itu,
MNC dapat mengestimasikan ulang NPV proyek berdasarkan skenario
devaluasi tertentu yang diperlirakan mungkin terjadi. Jika berdasarkan
skenario devaluasi proyek tetap memungkinkan untuk dilakukan, maka
MNC akan merasa lebih pasti untuk melakukan proyek tersebut.

2. Inflasi
Analisis penganggaran modal secara implisit mempertimbangkan
inflasi, karena biaya variabel per unit serta harga produk umumnya
akan meningkat seiring waktu. Pada beberapa negara, inflasi mungkin

13
sangat berflutuasi dari tahun ke tahun dan karenanya dapat sangat
memengaruhi arus kas bersih suatu proyek. Pada negara denan tingkat
inflasi tinggi dan sangat fluktuatif, hampir tidak mungkin bagi anak
perusahaan untuk memprediksi inflasi tiap tahun secara akurat. Presikdi
inflasi yang tidak akurat dapat mengarah pada ramalan arus kas bersih
yang juga tidak akurat.
Meskipun fluktuasi pada inflasi akan mempengaruhi biaya dan
pendapatan dengan cara yang sama, namun besaran perubahannya
mungkin sangat berbeda. Hal ini terutama terjadi jika proyek
melibatkan komponen yang sebagian di impor dan menjual produk
jadinya secara lokal. Pada kasus ini inflasi ekonomi lokal kemungkinan
besar akan memilih dampak yang lebih luas pada pendapatan
dibandingkan dampak pada biaya.
Dampak gabungan dari inflasi dan fluktuasi kurs terhadap arus kas
bersih anak perusahaan dapat memiliki dampak kompensasi dipandang
dari sudut pandang induk perusahaan. Kurs pada negara dengan inflasi
tinggi cenderung melemah seriring waktu. Oleh karena itu, meskipun
laba anak perusahaan terlihat tinggi, laba ini akan turun saat dikonversi
menjadi mata uang induk perusahaan (jika ata uang anak perusahaan
telah melemah). Namun dampak kompensasi tersebut tidak selalu tepat
atau konsisten. Karena inflasi hanya salah satu dari beberapa faktor
yang memengaruhi kurs, maka tidak ada jaminan bahwa suatu mata
uang akan terdepresiasi saat tingkat inflasi relatif tinggi. Oleh karena
itu, dampak inflasi dan kurs terhadap arus kas bersih tidak dapat
diabaikan.

3. Rencana Pembiayaan
Beberapa proyek asing sebagian dibiayai oleh anak perusahaan
asing. Berikut ilustrasi bagaimana pembiayaan asing dapat
mempengaruhi kelayakan proyek.
Pembiayaan Anak perusahaan. Asumsikan bahwa anak
perusahaan meminjam S$10 juta untuk membeli kantor yang pada

14
contoh sebelumnya diasumsikan disewa. Asumsikan bahwa anak
perusahaan akan membayar bunga atas pinjaman ini tiap tahun (sebesar
S$1 juta) dan akan membayar pokok pinjaman (S$10jura) pada akhir
tahun 4, saat proyek berakhir. Karena pemerintah Singapura
mengizinkan depresiasi maksimum sebesar S$2juta per tahun atas
proyek ini, depresiasi anak perusahaan tidak akan berubah. Asumsikan
bahwa kantor tersebut dapat terjual seharga S$10juta setelah pajak pada
akhir tahun 4.
Masalah penganggaran modal domestik tidak akan mencakup
pembayaran utang dalam perhitungan arus kas karena seluruh beban
pembiayaan telah mencakup dalam tingkat diskonto. Namun proyek
asing akan lebih rumit, terutama jika anak perusahaan membiayai
sebagian investasi pada proyek asing. Meskipun penggabungan
investasi asing dari induk perusahaan dan anak perusahaan akan
menyederhanakan proses penganggaran modal, namun penggabungan
ini dapat menyebabkan kesalahan estimasi yang cukup signifikan.
Estimasi arus kas asing yang pada akhirnya akan dikirim ke induk
perusahaan dan terkena resiko kurs akan dinyatakan terlalu tinggi jika
beban bunga asing tidak secara eksplisit dinyatakan sebagai arus kas
keluar anak perusahaan asing. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih
akurat adalah dengan memisahkan investasi yang berasal dari anak
perusahaan dengan investasi dari induk perusahaan. Analisis
penganggaran modal dapat menekankan sudut pandang induk
perusahaan dengan membandingkan nilai sekarang dari arus kas yang
diterima oleh induk perusahaan dengan investasi awal induk
perusahaan.
Dengan perubahan asumsi tersebut, perlu dilakukan revisi terhadap
analisis penganggaran modal berikut:
1. Karena anak perusahaan meminjam dana untuk membeli kantor,
maka pembayaran sewa sebesar S$1 juta per tahun tidak diperlukan
lagi. Namun, anak perusahaan akan membayar bunga sebesar S$1

15
juta per tahun karena pinjaman tersebut. Oleh karena itu, arus kas
keluar anak perusahaan pertahun tetap sama.
2. Anak perusahaan harus melunasi pokok pinjaman sebesar S$10
jura (setelah 4 tahun) dari penjualan kantor yang dibeli dari dana
yang berasal dari pinjaman, anak perusahaan dapat menggunakan
kas dari penjualan tersebut untuk membayar pokok pinjaman.
Karena anak perusahaan telah menggunakan beban deprsiasi
maksimum yang diizinkan oleh pemerintah Singapura sebelum
mempertimbangkan kantor tersebut, maka anak perusahaan tidak dapat
menambah beban depresiasi per tahun. Pada contoh ini, arus kas yang
akhirnya diterima oleh induk perusahaan ketika anak perusahaan
memperoleh pembiayaan untuk membeli kantor akan sama dengan arus
kas yang dihitung pada contoh pertama (jika kantor tersebut sewa). Jika
junlah tersebut tidak saling mengompensasi, analisis penganggaran
modal dapat diulangi untuk menentukan apakah BPV dari sudut
pandang induk perusahaan akan lebih tinggi dibandingkan contoh
pertama
Pembiayaan Induk Perusahaan. Pertimbangkan satu alternatif
pembiayaan dimana induk peruasahaan menggunakan dana sendiri
untuk membeli kantor, bukan anak perusahaan yang menyewa atau
membeli kantor dengan dana pinjaman. Oleh karena itu, investasi awal
induk perusahaan menjadi $15 juta, yang terdiri atas $10 juta investasi
awal, ditambah $5 juta tambahan untuk mendapatlan S$10 juta untuk
membeli kantor. Ini menggambarkan bagaimana analisis penganggaran
modal berubah saat bagian investasi induk perusahaan lebih besar. Jika
induk perusahaan yang membeli kantor, bukan anak perusahaan, maka
perlu dibuat revisi berikut pada analisis penganggaran modal:
1. Anak perusahaan tidak perlu melunasi pinjaman (karena tidak perlu
meminjam dana) karena induk perusahaan akan membeli kantor.
Karena kantor akan dibeli, maka tidak akan ada biaya sewa.
2. Investasi awal induk perusahaan adalah S$15 juta, bukan S$10 juta.

16
3. Nilai sisa yang akan diterima induk perusahaan adalah S$22 juta
bukan S$12 karena kantor tersebut diasumsikan akan terjual
sebesar S$10 juta setelah pajak pada akhir tahun 4. Kas sebesar
S$10 jura yang diperoleh dari penjualan kantor ditambahkan pada
S$12 juta yang akan diperoleh dari penjualan seluruh anak
perusahaan.

Tampilan 1.5
Analisis dengan rencana
pembiayaan alternatif:
Spartan, Inc.

Analisis penganggaran modal bagi Spartan, Inc., berdasarkan


perubahan strategi pembiayaan dimana induk perusahaan membiayai
investasi awal sebesar S$15 juta diperlihatkan pada Tampilan 1.5.
Analisis ini menggunakan taksiran kurs awal sebesar $0,50 per dolar
singapura untuk setiap periode. Angka yang langsung terpengaruh oleh
revisi rencana pembiayaan ini diberikan dalam kurung. Sebagai
hasilnya jumlah lain juga terpengaruh secara tidak langsung. Misalnya,
laba anak perusahaan setelah pajak akan meningkat karena tidak ada
pembayaran bunga atau sewa atas kantor yang digunakan. NPV proyek
berdasarkan rencana pembiayaan alternatif ini akan positif tetapi lebih
kecil dibandingkan dengan rencana awal. Dengan mempertimbangkan
investasi awal induk perusahaan yang lebih tinggi dan NPV yang lebih
rendah, rencana ini tidak lebih layak dibandingkan dengan rencana
dimana anak perusahaan menyewa kantor atau membeli kantor dengan
dana pinjaman.

17
Perbandingan antara Pembiayaan Induk Perusahaan dengan
Anak Perusahaan. Salah satu alasan mengapa pembiayaan anaka
perusahaan lebih menguntungkan dibandingkan pembiayaan penuh dari
induk perusahaan adalah karena tingkat pembiayaan dengan pinjaman
lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang
diinginkan induk perusahaan atas dana yang diberikan pada anak
perusahaan. Namun jika pinjaman lokal memiliki suku bunga relatif
tinggi, pembiayaan lokal mungkin tidak terlalumenarik.
Secara umum, contoh yang direvisi ini memperlihatkan bahwa
penambahan investasi oleh induk perusahaan meningkatkan eksposur
kurs induk perusahaan akrena beberapa alasan. Pertama, karena induk
perusahaan menyediakan seluruh investasi, maka tidak diperlukan
pembiayaan asing. Maka anak perusahaan tidak perlu membayar bunga
dan karenanya mengirim arus kas yang lebih besar untuk induk
perusahaan. Kedua, nilai sisa yang akan dikirim ke induk perusahaan
akan lebih besar. Dengan mempertimbangkan pembayaran pada induk
perusahaan yang lebih besar, arus kas akhir akan diterima oleh induk
perusahaan lebih rentan terhadap perubahan kurs.
Eksposur induk perusahaan tidak terlalu besar jika anak perusahaan
membeli kantor karena anak perusahaan mengeluarkan sebagian dari
beban pembiayaan. Pembiayaan dari anak perusahaan memindahkan
beberapa beban mata uang yang sama yang akan diterima oleh anak
peruasahan dan karenanya akan mengurangi jumlah akhir yang akan
dikonversi menjadi dolar untuk dikirim pada induk perusahaan.
Pembiayaan dengan Laba Ditahan Anak Perusahaan. Beberapa
proyek asing seluruhnya dibiayai oleh laba ditahan anak perusahaan
asing yang tekah berdiri. Proyek ini sulit untuk dinilai dari sudut
pandang induk perusahaan karena dampak langsungnya hanya
dirasakan oleh anak perusahaan. Salah satu pendekatan adalah untuk
memandang investasi anak perusahaan pada proyek sebagai biaya
kesempatan (opportunity cost), karena dana dapat dikirim kembali
kepada induk perusahaan dan tidak diinvestasikan pada proyek asing.

18
Oleh karena itu, dari sudut pandang induk perusahaan investasi awal
merupakan jumlah dana yang sesungguhnya dapat diterima dari anak
perusahaan jika dana tersebut dikirim kembali, bukan diinvestasikan
pada proyek terkait. Arus kas dari sudut pandang induk perusahaan
mencerminkan arus kas yang pada akhirnya akan diterima oleh induk
perusahaan sebagai hasil dari proyek asing. Meskipun proyek tersebut
menghasilkan proyek laba bagi anak perusahan yang akan
diinvestasikan kembali oleh anak perusahaan, arus kas utama dari sudut
pandang induk perusahaan adalah arus kas yang pada akhirnya diterima
dari proyek tersebut. Dengan cara ini, apapun faktor internasional yang
akan memengaruhi arus kas (seperti pajak kekayaan dan perubahan
kurs) harus dipertimbangkan dalam penganggaran modal.

4. Pembatasan Pengiriman Dana


Pada beberapa kasus, pemerintah setempat mungkin memblokir
dana yang akan dikirim anak perusahaan untuk induk perusahaan.
Beberapa negara mengharuskan laba yang dihasilkan anak perusahaan
diinvestasikan kembali di negara tersebut selama paling tidak tiga tahun
sebelum dikirim ke luar. Batasa tersebut dapat memengaruhi keputusan
menerima atau menerima proyek.

Tampilan 1.6
Penganggaran modal
dengan pembatasan
pengiriman dana:
Spartan, Inc.

19
5. Ketidakpastian nilai sisa
Nilai sisa proyek MNC umumnya memiliki dampak besar terhadap
NPV proyek. Jika jumlah nilai sisa tidak pasti, MNC dapat
menggunakan berbagai kemungkinan nilai sisa dan melakukan estimasi
ulang NPV berdasarkan setiap kemungkinan tersebut. MNC juga dapat
memperkirakan nilai sisa pada titik impas (juga disebut nilai akhir pada
titik impas), yang merupakan nilai sisa yang dibutuhkan agar NPV
proyek bernilai nol. Jika nilai sisa aktual diperkirakan akan sama atau
melebihi nilai sisa pada titik impas, maka proyek dianggap layak.nilai
sisa pada titik impas (atau SVn) dapat dihitung dengan mengubah NPV
menjadi nol dan menyusun ulang persamaan penganggaran modal
seperti berikut:

6. Dampak Proyek terhadap Arus Kas Berjalan


Dalam kenyataannya, proyek baru sering kali memengaruhi arus
kas berjalan. Beberapa proyek asing mungkin memiliki dampak
menguntungkan terhadapat arus kas berjalan. Misalnya, jika suatu
produsen komponen komputer mendirikan anak perusahaan asing untuk
memproduksi komputer, anak perusahaan mungkin memesan
komponennya dari induk perusahaan. Maka, volume penjualan induk
perusahaan akan meningkat.

Tampilan 1.7
Penganggaran Modal jika
terdapat pengaruh pada
arus kas berjalan

20
7. Insentif Pemerintah Setempat
Proyek asing yang diusulkan oleh MNC dapat memiliki dampak
menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara setempat dan
karenanya sering kali didukung oleh pemerintah setempat. Insentif yang
ditawarkan pemerintah setempat harus dipertimbangkan dalam analisis
penganggaran modal. Misalnya,pinjaman pemerintah setempat dengan
bunga rendah atau pengurangan taarif pajang yang ditawarkan pada
anak perusahaan akan memperkuat arus kas periodik. Jika pemerintah
memberi subsidi saat awal pendirian anak perusahaan, maka investasi
awal MNC akan berkurang.

8. Opsi Riil
Beberapa proyek penganggaran modal memiliki opsi riil, dalam
bentuk adanya peluang bisnis tambahan. Karena peluang ini dapat
menghasilkan arus kas, maka peluang ini dapat menambah nilai proyek.
Nilai opsi riil dalam suatu proyek utamanya dipengaruhi oleh dua faktor
: (1) probabilitas vahwa opsi riil akan digunakan dan (2) NPV yang
diperoleh dari memanfaatkan opsi riil.

D. Memasukkan Aturan Pajak Internasional dalam Penganggaran Modal


MNC
Aturan pajak dapat berbeda di tiap negara, namun tiap bentuk pajak akan
menyebabkan arus kas MNC setelah pajak akan berbeda dengan arus kas
masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu usulan proyek asing (seperti
pendirian anak perusahaan baru atau akuisisi perusahaan asing), maka MNC
pertama harus memperkirakan pajak yang akan dibayar terkait dengan proyek
asing.
Variasi Aturan Pajak di Berbagai Negara
Setiap negara memiliki filosofi sendiri terkait dengan pihak yang
dikenakan pajak dan berpa banyak pajak yang dikenakan, maka tidak
mengherankan bahwa perlakuan pajak perusahaan berbeda antarnegara.
Karena setiap negara memiliki sistem pajak dan tarif pajak yang unik, MNC

21
perlu mengetahui berbagai aturan pajak pada tiap negara saat
mempertimbangkan investasi pada proyek asing karakteristik pajak penting
pada suatu negara yang harus dipertimbangkan dalam penilaian pajak
internasional MNC adalah :
1. Pajak Pendapatan Perusahaan
Secara umum, perusahaan mengenakan pajak terhadap pendapatan
perusahaan yang dihasilkan di wilayahnya, meskipun induk perusahan
tersebut berada di negara lain. Tiap negara memiliki aturan pajak
pendapatan perusahaan yang unik. Misalnya, Amerika mengenakan
pajak atas penghasilan dunia untuk setiap individu AS, yang mencakup
perusahaan. Namun umumnya, laba asing dari anak perusahaan asing
milik perusahaan AS tidak dikenakan pajak hingga ditransfer ke induk
perusahaan AS melalui pembayaran dividen atau distribusi likuidasi. Ini
merupakan konsep penangguhan (deferral).
Suatu MNC yang merencanakan melakukan investasi asing
langsung di negara asing harus menentukan apa yang memengaruhi
perkiraan laba dari proyek asing. Tarif pajak yang dikenakan oleh
beberapa negara terhadap laba yang dihasilkan dari aktivitas usaha
(termasuk anak perusahaan asing MNC) atau terhadap laba ynag
dikirim pada induk perusahaan. Tarif pajak mungkin lebih lebih rendah
bagi perusahaan yang tingkat penghasilannya lebih rendah. Tarif pajak

Tampilan 1.8
Perbandingan
karakteristik pajak
antarnegara

perusahaan juga dapat berbeda dalam satu negara, tergantung pada

22
apakah entitasnya merupakan perusahaan domestik atau bukan. Selain
itu, perusahaan asing yang tidak terdaftar dianggap telah berdiri secara
permanen di suatu negara, maka perusahaan tersebut dapat terkena
aturan pajak negara tersebut atas laba yang diperoleh di wilayahnya.

2. Pajak Kekayaan
Jenis pembayaran dari anak perusahaan MNC berikut umumnya
terkena pajak kekayaan dari pemerintah setempat: (1)anak perusahaan
mungkin mengirimkan sebagian labanya, dalam bentuk deviden pada
induknya karena induknya merupakan pemegang saham anak
perusahaan, (2) anak perusahaan mungkin membayar bunga pada
induknya atau pada pemberi utang di negara lain yang memberikan
pinjaman, (3) anak perusahan mungkin melakukan pembayaran pada
induknya atau pihak lain di luar negeri sebagai imbalan penggunaan
paten (seperti teknologi) atau hak lainnya. Pembayaran devidin
mengurangi jumlah yangg dapat diinvestasikan kembali oleh anak
perusahaan dinegara setempat. Pembayaran dari anak perusahaan untuk
perusahaan di negara lain dalam bentuk bunga atau paten
mencerminkan beban anak perusahaan, yang umumnya akan
mengurangi laba kena pajak dan karenanya mengurangi pajak
pengahasilan perusahan yang dibayar kepada pemerintah setempat.
Oleh akrena itu, pajak kekayaan dapat merupakan cara bagi pemerintah
setempatuntuk mengenakan pajak pada MNC yang membayar bunga
atau paten pada perusahaan di negara lain.

3. Tarif Pajak Pribadi dan Bea Masuk


Suatu MNC umunya lebih memikirkan tarif pajak perusahaan dan
pajak kekayaan dibandingkan tarif pajak individu karena arus kasnya
langsung dipengaruhi oleh pajak yang dikenakan.namun, tarif pajak
individu pada suatu negara dpat memengaruhi arus kas MNC secara
tidak langsung, karena MNC haru smembayar gaji yanglebih tinggi
pada karyawan di negara tersebut (seperti di Eropa) dimana penghasilan

23
individu dikenakan pajak dengan tarif relatif tinggi. Selain itu, pajak
pertambahan nilai suatu negara dapat memengaruhi arus kas yang akan
dihasilkan dari proyek asingkarena pajak ini membuat prosuk secara
global menjadi tidka kompetitif (mengurangi taksiran kauntitas produk
yang dapat dijual).

4. Cadangan Pajak Dibawa ke Muka atau ke Belakang


Laba negatif dari aktivitas operasi seringkali dibawa ke muka atau
ke belakang untuk mengurangi laba pada tahun lain. Aturan yang terkait
dengan hal ini, yang disebut rugi bersih dibawa ke depan dan ke
belakang (net operating loss carry/carry forwards), akan berbeda di
tiap negara. Suatu MNC mungkin tidak merencanakan untuk
memperoleh laba negatif fi negara asing. Namun, jika laba negatif
terjadi, maka akan bermanfaat jika dapat digunakan untuk mengurangi
laba positif di tahun lain. Sebagian besar negara asing tidak
mengizinkan laba negatif dibawa ke belakang namun memberikan
fleksibilitas agar dapat diperhitungkan di depan. Karena beberapa
proyek asing diperkirakan menghasilkan laba negatif pada tahun
pertama, aturan pajak di negara terkait akan memengaruhi pengurangan
pajak masa depan yang berasal dari rugi ini dan karenanya akan
memengaruhi arus kas masa depan di proyek asing terkait.

5. Perjanjian Pajak
Negara-negara seringkali menetapkan perjanjian pajak pengasilan,
dimana satu pihak akan mengurangi pajak dengan memberikan kredit
pada pajak yang dikenakan pada perusahaan yang beroperasi pada
wilayah pajak negara rekanan lain.perjanjian pajak membantu
perusahaan mengurangi eksposur terkena pajak ganda. Beberapa
perjanjian dikenakan pada pajak atas penghasilan yang diperoleh MNC
di negara asing. Perjanjian lain dikenakan pada pajak kekayaan yang
dikenakan pemerintah setempat atas laba asing yang dikirim pada induk
perushaan.

24
Tanpa perjanjian tersebut, laba anak perusahaan akan terkena pajak
pemerintah setempat, lalu kembali terkena pajak negara induk
perusahaan saat diterima oleh indk perusahaan. Jika induk perusahaan
menggunakan sebagian laba untuk emembayar dividen kas untuk
pemegang saham, maka akan menghasilkan pajak lipat tiga (karena
penghasilan deviden bagi pemegang saham jugaterkena pajak). Karena
perjanjian pajak pengasilan mengurangi pajak atas laba yang di peroleh
MNC, perjanjian ini mendorong investasi asing langsung. Beberapa
proyek asing yang dianggap layak mungkin tidak akan layak tanpa
perjanjian pajak penghasilan karena perkiraan arus kas akan dikurangi
oleh pajak yang tinggi.

6. Kredit Pajak
Seperti perjanjian pajak, kredit pajak membantu untuk menghindari
pajak ganda dan mendorong investasi asing langsung. Kebijaka kredit
pajak antarnegara sedikit berbeda, namun umunya kebijakan tersebut
berlaku seperti berikut. Perimbangkan suatu MNC AS yang terkena
pajak AS sebesar 35 persen. Asumsikan bahwa anak perusahaan asing
MNC ini menghasilkan laba ang terkena pajak kurang dari 35 persen
oleh pemerintah setempat. Laba yang dikiirm untuk induk perusahaan
dari anak perushaan akan terkena pajak AS tambahan sehingga total
pajak mencapai 35 persen. Dari sudut pandnag induk perusahaan, pajak
atas laba anak perusahaan yang dikirim kembali secara keseluruhan
adalah 35 persen, tanpa memerhatikan apakah negara asal anak
perusahaan atau Amerika yang menerima sebagian besar pajak tersebut.
Namun, dari sudut pandang pemerintahan kedua negara, alokasi pajak
menjadi penting jika anak perusahaan AS didirika di negara asing, dan
jika tarif pajak negara tersebut mendekati 35 persen, mereka dapat
menghasilkan pendapatan pajak tinggi dari laba yang diperoleh anak
perusahaan. Pemerintah setempat menerima pendapatan pajak tinggi
dari laba yang diperoleh anak perusahaan. Peerintah setempat menerima
pendapatan pajak yag berasal dari negara asal induk perusahaan.

25
7. Pajak atas Laba dari Transaksi Antarperusahaan.
Beberapa usulan proyek asing suatu MNC akan melibatkan
transaksi antarperusahaan. Misalnya, MNC AS mungkin
mempertimbangkan untuk mengakuisisi perusahaan asing yang akan
memproduksi dan mengirimkan barang pada anak perusahaan di AS.
Berdasarkan pada kondisi ini, MNC harus menggunakan penentuan
harga transfer, yang melibatkan penentuan harga transaksi antara dua
entitas (seperti anak perusahaan) dalam perusahaan yang sama. Ketika
MNC mempertimbangkan proyek asing baru, MNC harus
menggunakan harga transfer untuk mengestimasi arus kan yang akan
dihasilkan dari proyek tersebut. Oleh karena itu, sebelum kelayakan
suatu proyek asing dapat ditentukan, harus diambil keputusan mengenai
harga transfer untuk kemungkinan transaksi antar anak perusahaan yang
berasal dari proyek baru tersebut. MNC terkena beberapa aturan untuk
menentukan harga transfer, namun MNC memiliki fleksibilitas dan
cenderung menggunakan kebijakan harga transfer yang akan
meminimalkan pajak namun tetap mematuhi aturan.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, penganggaran modal asing sangatlah penting
dalam menentukan alur kas, investasi dan penanaman saham. Dimana bila
perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal tepat,
maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan
perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-
hati dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu
perusahaan.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan dan
pengetahuan atau referensi lebih tentang penganggaran modal perusahaan
asing dan rektrukturisasi MNC bagi pembaca khususnya mahasiswa.

27
DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff. 2006. Keuangan Perusahaan Internasional. Edisi Delapan Buku 2


(Diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar). Jakarta: Salemba Empat

28

Anda mungkin juga menyukai