Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN A-1

I. METODE PERCOBAAN

I.1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 4 buah erlenmeyer ukuran 5 ml,4
buah gelas ukur ukuran 10 ml dan pipet tetes.
I.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah latutan KmnO4 dengan
konsentrasi 0,1 M,larutan H2C2O4 dengan konsentrasi 0,7 M dan akuades.
I.3. Cara kerja
Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.Lalu,larutan H2C204 diambil dan
diukur dengan menggunakan gelas ukur hingga mencapai angka 8 ml.Kemudian,akuades
juga diukur dengan gelas ukur hingga 11 ml.Setelah itu,larutan H2c2o4 yang sudah
diukur dituangkan ke dalam erlenmeyer pertama dan dilanjutkan dengan
dimasukkannya akuades 11 ml.Lalu,goyangkan erlenmeyer agar larutan
homogen.Langkah ini dilakukan kembali dari awal dengan volume H2C2O4 yang
sama,tetapi volume akuades dikurangi menjadi 10 ml,9 ml dan 8 ml sehingga 4
erlenmeyer terisi dengan campuran larutan H2C2O4 dan akuades.Kemudian larutan
KMnO4 diambil dengan menggunakan pipet tetes dan diukur ke dalam 4 gelas ukur
dengan volume KMnO4 yang berbeda yaitu 1 ml,2 ml,3 ml dan 4
ml.Selanjutnya,stopwatch dipersiapkan karena waktu harus dihitung bersamaan dengan
dituangkannya KMnO4 ke dalam campuran H2C2O4 daan akuades.Apabila sudah selesai
disiapkan,larutan KMnO4 yang bervolume 1 ml dituangkan ke dalam erlenmeyer
pertama dan dihitung waktunya secara bersamaan.Lalau,larutan digoyangkan hingga
warna larutan mulai berubah.Jika warna larutan sudah berubah,stopwatch
dimatikan.Lalu,hasil perhitungan waktu dicatat di lembaran laporan sementara.Langkah
tersebut dilakukan kemb ali untuk latutan KMnO4 2 ml,3 ml dan 4 ml.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II.1. Hasil
Tabel pada laporan sementara
II.2 Pembahasan
Pada percobaan ini,larutan KMnO4 dan H2C2O4 digunakan sebagai bahan
utama percobaan dan sebagai reaktan.KMnO4 sendiri merupakah senyawa yang memiliki
sifat sebagai oksidator yang kuat (Bogoriani,2010).KMnO4 dapat mengoksidasi H2C2O4
menjadi CO2 dan H2O.Semen tara itu H2C2O4 berfungsi sebagai reduktor dimana H2C2O4
mengalami reaksi oksidasi.Sehingga pada percobaan ini terjadi reaksi redoks sebagai berikut

Langkah pertama yang dilakukan adalah dicampurkannya H2C2O4 dengan akuades agar
larutan H2C2O4 terurai dengan akuades dan homogen.Lalu,larutan KMnO4 ditambahkan ke
dalam campuran dan mengakibatkan semakin banyak partikel-partikel yang
bereaksi.Apabila H2C2O4 dan KMnO4 langsung direaksikan tanpa direaksikan dengan
akuades terlebih dahulu,maka yang terjadi adalah hanya sebagian sisi H2C2O4 yang akan
bertumbu kan dengan KMnO4 sementara sisi lainnya tidak bertumbukan sehingga tidak ada
reaksi yang muncul.Kemudian,erlenmeyer yang berisi larutan hasil campuran
KMnO4,H2C2O4 dan akuades digoyangkan agar larutan homogen sampai larutan tersebut
berubah warna.Awalnya KMnO4 berwarna ungu pekat lalu setelah dicampur dengan
H2C2O4 dan akuades berubah warna menjadi kuning kecoklatan.Hal ini disebabkan karena
terjadinya perubahan bilangan oksidasi pada Mn yang pada awalnya mempunyai biloks +7
kemudian berubah menjadi +2 (warna kuning kecoklatan).Jika larutan digoyangkan lebih
lama lagi,maka akan terlihat larutan menjadi semakin bening.Hal tersebut dikarenakan
adanya molekul-molekul air yang dihasilkan dan akibat pemberian atom hidrogen (Mardiyah
dkk.,2014).
Reduksi :

Berdasarkan percobaan diatas semakin banyak volume KMnO4 dan H2C2O4 yang
ditambahkan maka semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.Hal ini sesuai
dengan perhitungan yang dilampirkan,dimmana apabila semakin besar angka volume nya
semakin besar pula konsentrasi yang dihasilkan.Erlenmeyer yang memiliki waktu reaksi
cepat adalah erlenmeyer keempat pada kelompok I (volume H2C2O4 tetap) dengan 8 ml
H2C2O4 dan 4 ml KMnO4 serta erlenmeyer keempat pada kelompok II (volume KMnO4
tetap) dengan 12 ml H2C2O4 dan 3 ml KMnO4.Sedangkan,erlenmeyer yang memiliki waktu
reaksi lama adalah erlenmeyer pertama pada kelompok I (volume H2C2O4 tetap) dengan 8
ml H2C2O4 dan 1 ml KMnO4 serta erlenmeyer pertama pada kelompok II (volume KMnO4
tetap) dengan 6 ml H2C2O4 dan 3 ml KMnO4.

Berdasarkan grafik yang ditampilkan diatas,garis tersebut dapat digunakan untuk


menentukan orde reaksi dari reaksi ion MnO4- dan H2C2O4 yaitu masing-masing sebesar …
dan …..Dan orde reaksi total pada hasil reaksi KMnO4 dan H2C2O4 ………………….

III. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan,dapat disimpulkan bahwa orde reaksi MnO4- adalah 1 dan
orde reaksi H2C2O4 adalah 3 sehingga orde reaksi total nya adalah 4

IV. DAFTAR PUSTAKA


Bogoriani,N.W.2010.Ekstraksi zat warna alami campuran biji pinang,daun sirih,gambir dan
pengaruh penambahan KMnO4 terhadap pewarnaan kayu jenis albasia.Jurnal
Kimia 4(2):125-134
Mardiyah,U.,A.G.Fasya,S.Amalia.2014.EKSTRAKSI, UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN
IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA AKTIF ALGA MERAH Eucheuma spinosum
DARI PERAIRAN BANYUWANGI.Alchemy 3(1):39-46

y
0.025

0.02
y = 3.8853x - 0.0152
0.015 R² = 0.8004

0.01

0.005

0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009

Grafik KMnO4 orde 1

y
0.00045
0.0004
0.00035
0.0003 y = 0.0876x - 0.0004
0.00025 R² = 0.6343

0.0002
0.00015
0.0001
0.00005
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009

Grafik KMnO4 orde 2


y
0.000009
0.000008
0.000007
0.000006
0.000005 y = 0.0017x - 9E-06
R² = 0.5125
0.000004
0.000003
0.000002
0.000001
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
-0.000001

Grafik KMnO4 orde 3

y
0.5
0.45 y = 29.514x + 0.0191
0.4 R² = 0.8137

0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016

Grafik H2C2O4 orde 1


y
0.2
0.18 y = 19.407x - 0.0894
R² = 0.8845
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016

Grafik H2C2O4 orde 2

y
0.09
0.08 y = 9.9235x - 0.0625
R² = 0.9362
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016

Grafik H2C204 orde 3

Anda mungkin juga menyukai