Anda di halaman 1dari 11

I.

JUDUL ACARA IV : Pengukuran kadar Karbonat (CO3) dan Bikarbonat


(HCO3) Atau mengukur Kesadahan Non Karbonat.
II. HARI,TANGGAL : Kamis, 22 Oktober 2015.
III. TUJUAN :
1. Mengetahui kadar CO3 yang terkandung pada sample air.
2. Mengetahui kadar HCO3 yang terkandung pada sample air.
IV. DASAR TEORI
Ion karbonat yang terkandung dalam larutan dapat ditentukan
secara asidimetri, dengan larutan HCl sebagai standar. Penambahan larutan
HCl ke dalam larutan yang mengandung campuran ion karbonat dan
bikarbonat. Dalam hal ini, reaksi terjadi dalam dua langkah, yakni yang
pertama merupakan perubahan dari ion karbonat menjadi ion bikarbonat,
maka pH larutan kira – kira 8,2. Setelah langkah petama berlangsung
sempurna, maka ion bikarbonat yang terdapat dalam larutan yang diselidiki
berasal dari ion bikarbonat mula - mula dan berasal dari perubahan tersebut.
Penambahan HCl lebih lanjut akan merubah semua ion bikarbonat menjadi
asam karbonat. HCO3- + H3O → H2CO3 + H2O Kesempurnaan reaksi ini
dapat diselidiki dengan bantuan indikator metil orange ( trayek pH antara
3,1 dan 4,4 ). Prosedur di atas juga dapat dipakai untuk penentuan
kandungan bikarbonat dan karbonat dalam air. Ion karbonat dan bikarbonat
adalah salah satu bagian dari golongan basa. Umumnya ion - ion ini banyak
ditemukan pada batu kapur atau batu tulis yang digunakan sebagai campuran
bahan - bahan bangunan. Dalam penentuan kadar ion karbonat dan ion
bikarbonat dalam suatu cuplikan, digunakan metode asidimetri. Titrasi
asidimetri merupakan salah satu bagian analisis volumetri kuantitatif yang
berdasarkan reaksi netralisasi. Titrasi asidimetri adalah titrasi netralisasi
dengan menggunakan asam sebagai larutan standar (Anonima,2011).
Karbonat adalah salah satu senyawa IIA alamiah yang paling
melimpah. Kelarutan semua karbonat normal, dengan pengecualian karbonat
dari logam-logam alkali, serta ammonium, tidak larut dalam air. Sedangkan
bikarbonat dalam kalsium, larut dalam air. Ion bikarbonat adalah zat amfoter

40
yang dapat bereaksi dengan asam atau basa. Ion bikarbonat merupakan zat
yang tidak stabil. Jika dipanaskan, ion bikarbonat akan terurai membentuk
ion karbonat. Garam dari asam karbonat yang mengandung ion karbonat,
CO32-, ion bebasnya mempunyai struktur segitiga menyebidang. Karbonat
logam dapat bersifat ionik atau dapat mengandung ikatan logam karbonat
kovalen (karbonat kompleks) melalui satu atau dua atom oksigen. Karbonat
dari logam alkali semua larut, tetapi karbonat lain tidak larut. Semua
bereaksi dengan asam mineral melepaskan karbon dioksida. Asam karbonat
merupakan asam diprotik, yang dapat membentuk garam karbonat dan
garam hidrogen karbonat. Dalam air kedua garam ini bersifat basa sehingga
secara bertahap dapat dititrasi dengan asam kuat. Larutan standar biasanya
kita teteskan dari suatu buret ke dalam suatu erlenmeyer yang mengandung
zat yang akan ditentukan kadarnya sampai reaksi selesai. Selesainya suatu
reaksi dapat dilihat karena terjadi perubahan warna Perubahan ini dapat
dihasilkan oleh larutan standarnya sendiri atau karena penambahan suatu zat
yang disebut indikator (Anonimb, 2015).
Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium
bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain - lain. Senyawa ini
merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium
bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karna
bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti "mengembang". Senyawa ini juga digunakan sebagai obat
antasid (penyakit maag atau tukak lambung). Karena bersifat alkaloid
(basa), senyawa ini juga digunakan sebagai obat penetral asam bagi
penderita asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular
acidosis (RTA). Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan
untuk menurunkan kadar asam urat. NaHCO3 umumnya diproduksi
melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium klorida, amonia,
dan karbon dioksida dalam air. NaHCO3 diproduksi sebanyak 100 000
ton/tahun (Bambang,2000).

41
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Labu Erlenmeyer : 3 unit
2. Gelas ukur 100 ml : 1 buah
3. Buret : 1 buah
4. Statif : 1 buah
B. Bahan :
1. Sample air : 25 ml
2. Larutan H2SO4 0,050 N : 10 ml
3. Larutan Indikator PP : 3 – 3 tetes
4. Larutan indikator metyl orange (MO) : 1 – 2 tetes

42
VI. CARA KERJA
A. Teoritis
1. Menyiapkan sample air dan aquadest sebanyak 25 ml, masukkan
kedalam gelas erlenmayer.
2. Menambahkan beberapa tetes larutan indikator PP sebanyak 3 – 4
tetes.
3. Menambahkan 1 - 2 tetes larutan metyl orange ke dalam tiap sample
4. Melakukan titrasi dengan larutan sampai warna berubah menjadi
kuning/ orange catat volume yang di inginkan.

43
B. Skematis
1. Disiapkan sample air dan aquadest sebanyak 25 ml, pada gelas
Erlenmeyer dan di beri tanda.

2. Di tambahkan beberapa tetes larutan indikator kedalam sample


sebanyak 3 – 4 tetes

3. Ditambah larutan metyl orange kedalam sample 1 – 2 tetes.

44
4. Dititrasi sample tersebut dengan larutan standar sampai sample
berubah warna dan catat volume larutan yang terpakai sampai
sample berubah warna.

45
VII. HASIL PENGAMATAN

A. Data pengamatan
Indikator Hasil
Sample Ml H2SO4 Indikator PP
MO Akhir

sungai 1,2 Bening Kuning Merah muda

Selokan 1,5 Bening Kuning Merah muda

Aquadest 1 Bening Orange Merah muda

B. Perhitungan
Rumus : CO3 atau HCO3 = 1000 × (0,050 (ml asam (tabel) – ml
blanko))/ ml contoh air.
1. HCO3 Sungai
HCO3 = 1000 × (0,050(1,2 – 1))/25
= 0,4 meq/l.
2. HCO3 Selokan
HCO3 = 1000 × (0,050(1,5 – 1))/25
= 1 meq/l.

46
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam air, kesadahan terdiri dari 2 macam yaitu kesadahan sementara
(karbonat) dan kesadahan tetap (non karbonat). Kesadahan sementara
(karbonat) merupakan kesadahan yang disebabkan oleh Mg ataupun Ca
yang berikatan dengan ion karbonat (CO3) ataupun bikarbonat (HCO3).
Pada kesadahan sementara penghilangan kesadahan dapat dilakukan dengan
cara pemanasan, pengendapan secara kimia dan pertukaran ion.
Dalam sampel air selokan dan air sungai kadar karbonat (CO3) dan
bikarbonat (HCO3) diuji menggunakan metode titrasi. Prinsipnya air yang
mengandung ion karbonat dan bikarbonat akan bersifat basa. Dalam titrasi
digunakan H2SO4 sebagai titran. Titran yang bersifat asam akan menetralkan
sampel air yang bersifat basa. Titik setara (equivalent) terjadi saat warna
sampel berubah menjadi merah muda. Saat titik equivalent jumlah antara
ion asam dan basa seimbang, sehingga volume H2SO4 yang dihabiskan
dalam titrasi menunjukan jumlah karbonat ataupun bikarbonat yang
terkandung dalam sampel. Indikator Pp dan metyl orange sebagai penanda
akhir titrasi. Trayek pH metyl orange berkisar pada pada pH 2,9 sampai 4,0.
Sedangkan indikator Pp memliki trayek pH 8,2- 10,2. Trayek pH metyl
orange berkisar pada pada H 2,9 sampai 4,0. Akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna menjadi merah muda dengan pH sekitar 7.
Pengujian sampel air selokan dilakukan dengan mentitrasi sampel air
dari selokan. Titrasi dilakukan dengan menetesakan sejumlah H2SO4 ke
sampel air dari selokan. Warna merah muda menunjukan pH telah menapai
kisaran 7-8, dan titrasi dihentikan. Saat akhir titrasi dihabiskan H2SO4
sebanyak 1,2 ml. Perubahan warna terjadi dari warna kuning menjadi merah
muda. Melalui perhitungan diperoleh banyaknya HCO3 dalam air selokan
sebesar 0,4 meq/l.
Pada titrasi kedua diuji sampel air dari sungai. Titrasi dilakukan denga
menetesakan H2SO4 sampai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai
dengan larutan berubah warna menjadi merah muda. Saat terbentuk warna
merah muda pH larutan berada dikisaran 7-8. Saat akhir titrasi dihabiskan

47
H2SO4 sebanyak 1,5 ml. Perubahan warna terjadi dari warna kuning menjadi
merah muda. Diperoleh banyaknya HCO3 dalam air selokan melalui
perhitungan sebesar 1 meq/l.
Larutan blanko dibuat dengan bahan dasar aquadest. Pada larutan
blanko ditetapkan didalamnya tidak terdapat ion Ca ataupun ion Mg,
sehingga larutan blanko dapat digunakan sebagai bahan dasar perhitungan.
Pada larutan blanko diperoleh hasil titik akhir titrasi pada warna merah
muda. Didapati H2SO4 yang terpakai dalam titrasi sebesar 1 ml. Larutan
blanko ini digunakan sebagai bahan perhitungan banyaknya karbonat
ataupun bikarbonat didalam sampel air.
Pada kesadahan sementara (karbonat) dapat ditanggulangi dengan
pemanasan. Saat dipanasakan Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2 akan membentuk
CaCO3 dan MgCO3. Endapan CaCO3 dan MgCO3 akan terbentuk seiring
menurunya batas kelarutan dan menurunya suhu. Selain itu kesadahan
sementara dapat ditanggulani dengan pengendapan secara kimia.
Pengendapan secara kimia biasanya digunakan kapur soda ash.

48
IX. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan maka dapat
disimpulkan :
1. Kesadahan sementara (karbonat) merupakan kesadahan yang disebabkan
oleh Mg ataupun Ca yang berikatan dengan ion karbonat (CO3) ataupun
bikarbonat (HCO3).
2. Uji titrasi air selokan dihabiskan H2SO4 sebanyak 1,2 ml. Perubahan
warna terjadi dari warna kuning menjadi merah muda.
3. Diperoleh banyaknya HCO3 dalam air selokan sebesar 0,4 meq/l.
4. Uji titrasi air singai dihabiskan H2SO4 sebanyak 1,5 ml. Perubahan
warna terjadi dari warna kuning menjadi merah muda.
5. Diperoleh banyaknya HCO3 dalam air selokan melalui perhitungan
sebesar 1 meq/l.
6. Pada kesadahan sementara (karbonat) dapat ditanggulangi dengan
pemanasan.

49
50

Anda mungkin juga menyukai

  • Asam Sulfat
    Asam Sulfat
    Dokumen9 halaman
    Asam Sulfat
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • PKM GT
    PKM GT
    Dokumen9 halaman
    PKM GT
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • Isolasi Trimiristin (Bab3)
    Isolasi Trimiristin (Bab3)
    Dokumen12 halaman
    Isolasi Trimiristin (Bab3)
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • 5194 - Makalah PMV
    5194 - Makalah PMV
    Dokumen12 halaman
    5194 - Makalah PMV
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • PKM Umam
    PKM Umam
    Dokumen19 halaman
    PKM Umam
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • Tugas Terlambat 1 Menit
    Tugas Terlambat 1 Menit
    Dokumen5 halaman
    Tugas Terlambat 1 Menit
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • For Tabel and Grafik PMV
    For Tabel and Grafik PMV
    Dokumen14 halaman
    For Tabel and Grafik PMV
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • Laporan LADA 4
    Laporan LADA 4
    Dokumen15 halaman
    Laporan LADA 4
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen13 halaman
    Bab I
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • Jurnal KF
    Jurnal KF
    Dokumen7 halaman
    Jurnal KF
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen16 halaman
    Proposal
    Moch Khoirul Umam
    Belum ada peringkat