Anda di halaman 1dari 7

Tugas Akhir - 2006

PERENCANAAN JARINGAN DIGITAL TV-BROADCAST VIA SATELIT PADA


FREKUENSI KU-BAND UNTUK WILAYAH INDONESIA (DIGITAL TV-
BROADCAST NETWORK PLANNING VIA SATELLITE AT KU-BAND FREQUENCY
IN INDONESIA)

Yadi Mulyadi¹, -²

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom


¹yadi@gmail.com

Abstrak
Saat ini sistem TV Broadcast sudah dapat menggunakan teknologi komunikasi satelit. Sistem ini
memungkinkan pengguna jasa komunikasi satelit untuk dapat menyaksikan siaran TV dimana
saja selama masih dalam wilayah cakupan satelit tersebut.
Tugas akhir ini membahas perencanaan sebuah jaringan Digital TV-Broadcast via satelit Palapa
C-2 pada frekuensi Ku-band dari sudut pandang aspek teknis dan ekonomis, dimana analisanya
dilakukan dengan menempatkan diri sebagai pihak konsultan bagi pihak broadcaster yang ingin
membangun sebuah jaringan TV-Broadcast nasional yang handal, yang tentunya memenuhi
semua standar-standar yang diberlakukan pihak regulator.
Indonesia yang merupakan negara tropis dengan curah hujan tinggi menjadi sebuah masalah
utama bagi perencanaan satelit yang menggunakan frekuensi Ku-band. Dari analisa teknis yang
dilakukan, diketahui bahwa untuk menyalurkan data berupa video format MPEG2 pada bitrate 5
Mbps dengan bandwidth 5063.8 KHz, diperlukan C/N sebesar 11.449 dB pada kondisi availability
sistem sebesar 98%. Dan untuk mencapai kualitas link yang mampu memenuhi BER 10-7
tersebut, maka diperlukan daya pancar stasiun bumi sebesar 60.3 dB dengan OBO transponder
sebesar 10.8 dB dan TVRO yang digunakan berdiameter 1 meter. Sedangkan dari analisa
ekonomis yang dilakukan, diketahui bahwa bandwidth yang perlu disewa untuk mencapai kualitas
link yang diinginkan tersebut adalah sebesar 16744 KHz.

Kata Kunci :

Abstract
Nowadays TV-Broadcast systems have earned to use the technology of satellite communication.
This system enable for service user of satellite communication to witness the broadcast TV from
anywhere during still in region of the satellite coverage.
This final assignment describes about planning a network of digital TV-Broadcast via Palapa C-2
at Ku-band frequency from viewpoint of technical and economic aspect, where the analysis
conducted by placing my self as consultant for the broadcaster that want to build a reliable
national TV-Broadcast network, and of course fulfill all standards that obtained by regulator.
Indonesia that included in tropical country with high rainfall, become a main problem for satellite
planning using Ku-band frequency. From the technical analysis, known that to transmit video
MPEG2 at bit rate 5 Mbps with bandwidth 5063.8 KHz, need C/N about 11.449 dB at condition of
availability system 98%. And to reach the link quality that capable to fulfill BER 10-7, then need
power transmit of earth station about 60.3 dB with 10.8 dB OBO transponder and TVRO that used
have diameter 1 meter. While from the economic analysis, known that bandwidth which needs to
rent to reach the link quality that desired is about 16744 KHz.

Keywords :

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2006
Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Dewasa ini perkembangan teknologi telekomunikasi cukup pesat, ini pun
terjadi pada teknologi komunikasi satelit. Dibanding teknologi terestrial, sistem
komunikasi satelit memiliki kelebihan di sisi luas wilayah cakupan layanan.
Teknologi satelit dapat memenuhi kebutuhan informasi untuk user di daerah yang
belum terpasang jaringan komunikasi terestrial.
Pemanfaatan satelit komunikasi untuk siaran TV melalui satelit sudah
dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat serta negara-negara Eropa
lainnya sejak tahun 1980-an. Kemajuan yang telah dicapai oleh satelit komunikasi itu
sudah pasti akan merambat ke negara-negara lain, khususnya negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia yang tak lepas ikut pula meramaikan atau
merasakan bagaimana dan apa yang disebut siaran TV melalui satelit. TV merupakan
media informasi yang baik untuk menampilkan tayangan video berupa gambar dan
suara, sehingga tidaklah mengherankan kalau TV disebut sebagai jendela untuk
melihat dunia. Bahkan dalam berbagai hal, satelit juga mampu meningkatkan kualitas
kehidupan, yaitu dengan kemampuannya memenuhi tuntutan zaman yang
membutuhkan informasi lebih banyak dengan cara yang lebih cepat.
Tidak sedikit industri-industri baru bermunculan untuk menjual dan melayani
permintaan masyarakat akan perangkat TVRO yang semakin lama semakin
terjangkau harganya sehingga permintaan terus meningkat jumlahnya. Dengan
tersedianya transponder satelit yang bisa menggunakan frekuensi kerja Ku-band,
maka penguatan untuk antena TVRO yang ada di bumi cukup kecil saja sehingga bisa
menggunakan jenis antena parabola dengan garis tengah sekitar 1 meter. Jadi dengan
adanya sistem TV-Brodacast via satelit, maka siaran TV dapat disaksikan dimana saja
selama masih berada dalam wilayah cakupan satelit tersebut. Apalagi dengan
memperhatikan luasnya wilayah Indonesia dan masih banyaknya wilayah yang tidak
terjangkau layanan TV terestrial, maka penggunaan satelit untuk penerimaan siaran
TV melalui satelit merupakan hal yang cukup penting.
Satelindo sebagai salah satu operator satelit yang mengoperasikan satelit
Palapa C-2, telah menyediakan layanan telekomunikasi internet dan relay TV untuk
frekuensi kerja C-band dan Ku-band dengan coverage yang dapat menjangkau seluruh

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 1

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Tugas Akhir - 2006
Pendahuluan

Indonesia. Jadi saat ini membangun sebuah jaringan TV-Broadcast nasional via satelit
untuk wilayah Indonesia bukanlah hal yang mustahil untuk diimplementasikan oleh
anak bangsa sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Untuk mengimplementasikan sebuah jaringan TV-Broadcast via satelit yang
handal maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang akurat terhadap seluruh
faktor dan parameter yang mempengaruhinya. Dan dari berbagai faktor dan parameter
yang mempengaruhi kinerja link komunikasi satelit tersebut maka akan dirumuskan
besarnya power yang harus digunakan sehigga nantinya bisa diketahui berapa harga
transponder yang harus dibayar, besarnya availability yang pantas digunakan, dan
besarnya diameter antena TVRO minimal yang optimal untuk digunakan. Setelah
didapatkan rumusan optimal yang tentunya memenuhi spesifikasi performansi dan
layanan sistem yang diinginkan, maka selanjutnya akan dikalkulasikan biaya total
yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan jaringan TV-Broadcast tersebut.

1.3 BATASAN MASALAH


Adapun ruang lingkup dan batasan masalah yang dianalisa dalam tugas akhir
perencanaan ini adalah sebagai berikut :
1. Analisa dilakukan dengan menempatkan diri sebagai pihak konsultan bagi pihak
broadcaster yang ingin membangun sebuah jaringan TV-Broadcast nasional yang
handal, yang tentunya memenuhi semua standar-standar yang diberlakukan pihak
regulator.
2. Satelit yang digunakan adalah Palapa C-2 milik operator Satelindo yang berada
pada orbit geostasioner dan mencakup seluruh wilayah Indonesia, sedangkan
stasiun penerima siaran TV-nya berupa TVRO.
3. Analisa kinerja sistem yang dibahas mencakup link budget yang setiap harga dan
jenis parameternya didasarkan pada standar-standar umum yang berlaku, dan
untuk cakupan penerimaannya diambil 28 kota besar di Indonesia sebagai tolok
ukur untuk mengetahui kualitas link di setiap wilayah.
4. Aspek ekonomis yang dibahas mencakup biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi,
biaya sewa transponder Ku-band Palapa C-2, biaya sewa pemancar TV Satelindo,
dan biaya sewa Tail-Link Satelindo.
5. Tidak membahas sistem TV digital secara mendalam.

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Tugas Akhir - 2006
Pendahuluan

1.4 TUJUAN
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merencanakan suatu jaringan TV-
Broadcast via satelit yang handal sehingga didapatkan pertimbangan mengenai:
• Power yang harus digunakan sehigga nantinya bisa diketahui berapa harga
transponder yang harus dibayar
• Availability yang pantas digunakan
• Diameter minimal antena TVRO yang optimal untuk digunakan

1.5 METODA PENELITIAN


Metode penelitan yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini adalah dengan
melakukan:
1. Survey lapangan
Survey terhadap kondisi eksisting dilakukan agar kita bisa mengetahui sistem
yang kita hadapi. Pengumpulan data berupa spesifikasi sistem dan cara kerja
sistem eksisting, dilakukan agar nantinya kita bisa melakukan perhitungan
analisis dengan rumus-rumus yang berkaitan sehingga dihasilkan suatu
perencanaan jaringan yang optimal.
2. Menentukan target perencanaan
Dalam perencanaan suatu jaringan telekomunikasi ada dua parameter penting
yang harus diperhatikan, yaitu kualitas sinyal yang diharapkan serta
availability link. Biasanya dalam sistem analog kualitas identik dengan C/N,
sedangkan digital dengan BER lebih tepatnya Eb/No. Sedangkan availability
erat kaitannya dengan link margin.
3. Perencanaan jaringan
Setelah data-data parameter didapatkan kemudian akan dirancang dan
direkayasa sehingga menghasilkan suatu sistem yang optimal.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan tugas akhir terdiri dari 5 bab yang masing-masing bab
isinya sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 3

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Tugas Akhir - 2006
Pendahuluan

Bab ini akan membahas latar belakang pemilihan topik, perumusan


masalah, batasan masalah, tujuan, metoda penelitian, dan sistematika
penulisan tugas akhir.
Bab II Dasar Teori
Bab ini akan membahas teori-teori yang mendukung perencanaan
jaringan, khususnya tentang sistem komunikasi satelit, sistem TV-
Broadcast secara umum terutama untuk penerimaan TV melalui satelit
(TVRO), dan parameter-parameter perhitungan link.
Bab III Model dan Data Perencanaan
Bab ini akan membahas model perencanaan yang akan dilakukan
beserta dengan data-data perencanaan yang diperlukan untuk tugas
akhir ini.
Bab IV Perencanaan Jaringan
Bab ini akan membahas komponen-komponen perencanaan jaringan
yang meliputi perhitungan link availability, perhitungan link, dan
perhitungan equipment availability. Dimana komponen-komponen
tersebut akan mempengaruhi perencanaan jaringan secara keseluruhan.
Bab ini juga akan membahas aspek ekonomis yang mencakup seluruh
biaya total perencanaan jaringan seperti BHP frekuensi, biaya sewa
transponder, dan biaya sewa pemancar TV dan Tail-Link.
Bab V Penutup
Bab ini akan membahas kesimpulan dan saran dari hasil perencanaan
jaringan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya.

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 4

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2006
Penutup

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan dan analisa pada bab-bab sebelumnya didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan dalam Tugas Akhir ini, maka perencanaan jaringan
TV-Broadcast via Satelit pada frekuensi Ku-Band mempunyai spesifikasi
sebagai berikut:
a. Antena TVRO minimal harus memiliki diameter antena 1 meter.
b. Kapasitas carrier per transponder yang digunakan adalah:
i. 1/4 dari kendala power
ii. 1/11 dari kendala bandwidth
c. Availability yang digunakan adalah 98% karena mempertimbangkan
besar curah hujan yang ada di Indonesia.
d. Harga transponder yang harus disewa dari Satelindo berdasarkan tarif
yang dikeluarkan adalah 1/4 transponder.
2. Ulasan tentang harga transponder satelit Palapa C-2.
a. Walau pada kenyataannya dibutuhkan transponder sebanyak 1/5
apabila menggunakan antena 1.2 meter, tetapi daftar tarif Satelindo
tidak menampung kebutuhan tsb sehingga harus diambil angka 1/4.
b. Jelas hal ini merugikan pemakai karena harus membayar yang tidak
dipakai.
c. Untuk membuat optimal penggunaan bandwidth transponder maka
dilakukan pengecilan antena TVRO menjadi 1 meter.

5.2 SARAN
1. Seyogyanya Satelindo kembali menggunakan rumus:
2 1
log
BiayaSewa = a n
* HT
dimana, HT : Harga sewa 1 buah transponder (2.5 juta US$)
n : Bagian transponder yang disewakan
a : Koefisien sewa (untuk Palapa C-2 sebesar 0.57)
agar Satelindo lebih fair terhadap pemakai transponder.

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 37

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2006

DAFTAR PUSTAKA

1. Roger L. Freeman, Telecommunications Transmission Handbook, 4th ed.,


Wiley, New York, 1998.
2. Gerard Maral and Michel Bousquet, Satellite Communications Systems, 4th
ed., Wiley, New York, 2002.
3. Gideon Jonathan, Ringkasan Rekayasa Transmisi Radio (Radio Engineering),
Bandung, 2004.
4. Miftadi Sudjai, Diktat Mata Kuliah Sistem Komunikasi Satelit, Bandung,
2003.
5. Stan Prentiss, Satellite Communications, TAB Books Inc., 1983.
6. Recommendation ITU-R P.676-3, “Attenuation by Athmospheric Gases”.
7. M. Cominetti and A. Morello, Digital Video Broadcasting over Satellite
(DVB-S); A System for Broadcasting and Contribution Applications,
International Journal Of Satellite Communications 2000: 18:393-410.
8. Digital Video Broadcasting (DVB); Second Generation Framing Structure,
Channel Coding, and Modulation Systems for Broadcasting, Interactive
Services, News Gathering, and Other Broadband Satellite Applications, Draft
ETSI EN 302 307 v1.1.1 (2004-2006), European Standard
(Telecommunications Series).
9. Denny Setiawan, Alokasi Frekuensi dan Satelit di Indonesia, Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Perhubungan, Jakarta, 2003.
10. Adimas Ari Irawan, Membangun Penerima Isyarat TV Satelit, C.V.Aneka,
Solo, 1995.

Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi


Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai