Anda di halaman 1dari 6

BAB.1.

Transformasi Rangkaian RLC

Impedansi dan Reaktansi


Impedansi (Z) dari suatu rangkaian atau komponen adalah perbandingan antara
tegangan input ac (tegangan phasor = V v ) dengan arus ac-nya (arus phasor = I  i ).
Impedansi sebuah resistor ideal adalah Z R = R, impedansi sebuah induktor ideal adalah Z L
= jωL dan impedansi sebuah kapasitor ideal adalah ZC = -j/ωC. Impedansi rangkaian yang
mengandung resistor, induktor dan/atau kapasitor terdiri dari impedansi real (nyata) yang
disebut resistansi (R) dan impedansi imajiner (khayal) yang dinamakan reaktansi (X).

V v
Z = = R ± jX
I i
Ada dua jenis reaktansi yaitu :
1.Reaktansi yang bersifat kapasitif (XC)
2.Reaktansi yang bersifat induktif (XL)

Reaktansi kapasitif (XC) adalah reaktansi dari sebuah kapasitor ideal dan reaktansi
induktif (XL) adalah reaktansi dari sebuah induktor ideal.

XC = 1
dan XL = 2  f L
2fC

Kebalikan atau lawan dari impedansi (Z) disebut admitansi (Y) atau Y = 1/Z.
Admitansi juga bersifat kompleks yang terdiri dari bagian real yang disebut
konduktansi (G) dan suseptansi (B). Konduktansi adalah kebalikan dari resistansi
atau G = 1/R, dan suseptansi adalah kebalikan dari reaktansi atau B = 1/X.
Admitansi sebuah resistor ideal adalah YR = R, admitansi sebuah induktor ideal
adalah YL = -j/ωL dan admitansi sebuah kapasitor ideal adalah YC = jωC.
Perhatikan cara menyatakan impedansi atau admitansi yang dapat bernilai vektor
atau kompleks (rektanguler atau polar) atau bernilai skalar atau mutlak.

Faktor Kualitas ( Q) dan Disipasi (D)


Sebuah kapasitor ideal akan bersifat kapasitif murni, tetapi komponen-komponen
kapasitor dalam praktek tidak ada yang ideal. Kapasitor praktis pada dasarnya secara
elektrik merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari sebuah kapasitor ideal (CP) yang

1
paralel dengan sebuah resistor (RP) sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1. Nilai resistor
tersebut biasanya cukup tinggi dan menyatakan kebocoran dari kapasitor. Semakin besar
nilai Rp semakin tinggi kualitas kapasitornya

CP RP

Gambar 1. Rangkaian ekivalen paralel kapasitor praktis

. Sebuah induktor ideal juga akan bersifat induktif murni, tetapi komponen-
komponen induktor dalam praktek juga tidak ada yang ideal. Induktor praktis secara
elektrik pada dasarnya merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari sebuah induktor ideal
(LS) yang terhubung seri dengan sebuah resistor (RS) sebagaimana ditunjukkan pada
gambar 2. Nilai resistor tersebut biasanya cukup rendah dan menyatakan kualitas dari
induktor. Semakin kecil nilai RS semakin tinggi kualitas induktornya.

LS RS

Gambar 2. Rangkaian ekivalen seri induktor praktis

Setiap komponen atau rangkaian yang ekivalennya terdiri dari bagian resitansi dan
reaktansi memiliki suatu parameter yang disebut faktor kualitas (Q). Faktor kualitas
ekivalen seri adalah rasio antara reaktansi seri XS dengan resistansi seri RS atau :

XS
Q=
RS

Faktor kualitas ekivalen paralel dinyatakan sebagai perbandingan antara resistansi


paralel RP dengan reaktansi paralel XP :

RP
Q=
XP

2
Sebagai ganti dari faktor kualitas Q dapat digunakan faktor disipasi (Dissipation
Faktor = D). Faktor disipasi adalah kebalikan dari faktor kualitas :

1
D =
Q

Semakin kecil faktor disipasi berarti semakin tinggi kualitas. Untuk pemakaian
dalam rangkaian komunikasi pada umumnya dipilih induktor yang memiliki faktor kualitas
minimal sama dengan 10 (Q  10) dan kapasitor yang memiliki faktor disipasi maksimal
sama dengan 0,1 (D  0,1).

Transformasi Seri-Paralel
Setiap rangkaian ac yang terdiri dari resistansi RS yang tehubung seri dengan
reaktansi XS dapat diubah menjadi rangkaian ekivalen paralel yang terdiri dari resistansi RP
paralel dengan reaktansi XP sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.

RS
RP XP
XS

Gambar 3. Transformasi seri ke paralel

Jika nilai RS dan XS diketahui, maka nilai RP dan XP dapat ditentukan sbb. :

XS 2 RP RS
RP = RS 1 + ( ) dan XP =
RS XS
atau
RP
RP = RS [1 + Q] 2 dan XP =
Q

3
Setiap rangkaian ac yang terdiri dari resistansi RP yang tehubung paralel dengan
reaktansi XP dapat diubah menjadi rangkaian ekivalen seri yang terdiri dari resistansi RS
seri dengan reaktansi XS sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.

RS
RP XP
XS

Gambar 4. Transformasi paralel ke seri

Jika nilai RP dan XP diketahui, maka nilai RS dan XS dapat ditentukan sbb. :

RP
RS = dan XS = RP RS
RP XP
1+( )2
atau
X
RP P dan XS = QRS
RS =
2
1+ Q
Perlu diperhatikan bahwa rangkaian pengganti tersebut hanya berlaku pada satu
nilai frekuensi. Jika frekuensi berubah maka nilai komponen penggantinya juga akan
berubah.
Berdasarkan transformasi seri-paralel di atas, sebuah induktor ideal yang ekivalen
dengan sebuah rangkaian seri dari induktor LS dan resistor RS dapat diubah menjadi sebuah
rangkaian paralel yang terdiri dari kapasitor LP dan resistor RP seperti diperlihatkan pada
gambar 5.

LP RP
LS RS

Gambar 5. Rangkaian seri diubah menjadi rangkaian paralel

4
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
1
RP = RS (1 + Q2) dan LP = LS( 1 + )
Q2
dimana Rp adalah resistansi paralel, RS adalah resistansi seri, LP adalah induktansi
paralel dan LS adalah induktansi seri. Jika induktor memiliki Q ≥ 10, maka rumus di atas
dapat disederhanakan dengan pendekatan sebagai berikut :

RP = RS Q2 dan L P = LS

Demikian pula sebuah kapasitor ideal yang ekivalen dengan sebuah rangkaian
paralel dari kapasitor CP dan resistor RP dapat diubah menjadi sebuah rangkaian seri yang
terdiri dari kapasitor CS dan resistor RS seperti diperlihatkan pada gambar 6.

CP RP
CS RS

Gambar 6. Rangkaian paralel diubah menjadi rangkaian seri

Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

RP CS = CP ( 1 + D2 )
RS = dan
1 + 1/D2

dimana RS adalah resistansi seri, RP adalah resistansi paralel, CS adalah kapasitansi seri,
dan CP adalah kapasitansi paralel. Jika faktor disipasi kapasitor yang digunakan lebih
kecil atau sama dengan 0,1 (D ≤ 1), maka rumus di atas dapat disederhanakan menjadi :

RS = RP D2 dan CS = CP

5
Contoh Soal :
1. Sebuah kapasitor 100 pF terhubung seri dengan sebuah resistor 1 . Tentukan
ekivalen paralelnya pada frekuensi 15,9 MHz.
2. Sebuah induktor ekivalen dengan sebuah induktansi 15,92 H seri resistansi 10 .
Tentukan ekivalen paralelnya pada frekuensi (a) 10 MHz, (b) 20 MHz.
3. Sebuah kapasitor ekivalen dengan sebuah kapasitansi 50 pF paralel dengan
resistansi rugi dielektrik sebesar 10 M. Tentukan ekeivalen serinya pada frekuensi 1
MHz.
4. Faktor kualitas sebuah induktor adalah 100 pada frekuensi 1 MHz. Bila nilai
induktansi serinya 2 H. Tentukan ekivalen paralelnya.
5. Sebuah kapasitor 100 pF seri dengan resistor 1 . Tentukan ekivalen paralelnya
pada frekuensi 8 MHz.

Jawaban : 1. 10 k; 100 pF, 2. (a) 100 k; 15,92 H dan (b) 400 k; 15,92 H,
3. 1,013 ;  50 pF, 4. 1,256 k; 2 H, 5. 39,6 k; 100 pF.

Anda mungkin juga menyukai