Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN TERHADAP WANITA PASCA MENOPAUSE DENGAN


RENTANG USIA 40-50 TAHUN DI KALIOMBO KOTA KEDIRI

BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

DIUSULKAN OLEH :

Ketua : Nuryeny H, S.Kep.,Ns.,M.Kes NIK : 13.07.09.079

Anggota 1 : Nadia Yolanda NIM : 1711B0051

Anggota 2 : Ninda Nia Mayasofa NIM : 1711B0053

Anggota 3 : Putri Nurvita Dewi NIM : 1711B0060

Anggota 4 : Wolfardus Nome NIM : 1711B0070

Anggota 5 : Illiyin Syahrun Faridatun Nisak NIM : 1711B0077

Anggota 6 : Resi Citra Dewi Mahmudi NIM : 1711B0078

Anggota 7 : Arkilaus Pahnael NIM : 1811B0088

Anggota 8 : Yanes Edel Trudis Rassi NIM : 1811B0089

Anggota 9 : Feni Helfida Tobe NIM : 1811B0095

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup
seorang perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya
usia. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada
akhir siklus menstruasi yang terakhir tetapi kepastiannya baru diperoleh jika
seorang wanita sudah tidak mengalami siklus haidnya selama minimal 12
bulan. Hal ini disebabkan karena pembentukan hormon estrogen dan
progesteron dari ovarium wanita berkurang, ovarium berhenti “melepaskan”
sel telur sehingga aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama
sekali. Pada masa ini terjadi penurunan jumlah hormon estrogen yang sangat
penting untuk mempertahankan faal tubuh (Proverawati dan Sulistyawati,
2010).
Walaupun menopause merupakan proses alami yang dialami setiap
wanita, namun bagi sebagian wanita, masa menopause merupakan saat yang
paling menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang
menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause merasakan
menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak
mempermasalahkannya (Aprilia dan Puspitasari, 2007).
Wanita yang mengalami menopause merasakan pergeseran dan
perubahanperubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu
krisis dan dimanifestasikan dalam simptom-simptom psikologis antara lain
adalah depresi, murung, mudah tersinggung, mudah jadi marah, mudah curiga
dan diliputi banyak kecemasan, insomnia atau tidak bisa tidur karena sangat
bingung dan gelisah. Gejalagejala ini akan muncul atau kadang tidak ada sama
sekali. Kondisi ini tergantung individual masing-masing (Kartono, 1992).
Hasil penelitian yang dilakukan Delavar dan Hajjahmadi (2011) di Iran Utara
terdapat lima gejala yang paling umum pada wanita menopause adalah
gampang tersinggung (72,1%), nyeri sendi (70,6%), nyeri punggung (61,2%),
hot flushes (49,3%) dan sakit kepala (49,2%). Menurut Kusmiran (2011)
menopause juga mempengaruhi sepertiga dari kehidupan wanita.
Permasalahan yang menyebabkan kematian pada wanita menopause adalah
penyakit jantung. Satu dari dua wanita meninggal setelah postmenopause
karena penyakit jantung atau stroke, satu dari dua puluh wanita meninggal
karena kanker payudara. Shimp dan Smith (2000) menyatakan bahwa penyakit
jantung koroner merupakan penyebab utama kematian bagi wanita di Amerika
Serikat dimana lebih dari 53% wanita postmenopause akan meninggal akibat
penyakit jantung dan lebih dari 90% pasien yang terkena osteoporosis adalah
wanita postmenopause.

1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu Kota Kediri dapat
mengerti tentang menopause.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian menopause
b. Menyebutkan tanda dan gejala menopause
c. Menjelaskan batasan usia menopause
d. Menjelaskan fase menopause
e. Menyebutkan jenis-jenis menopause
f. Menjelaskan penyebab menopause
g. Menjelaskan hormon yang berperan pada menopause
h. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi menopause
i. Menyebutkan pencegahan menopause
BAB II

MATERI MENOPAUSE

1. Pengertian Menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi
yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang
mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah
saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir
sampai satu tahun berlalu (Wijayanti, 2009).
Menurut Kumalasari (2012), menopause adalah keadaan wanita yang
mengalami penurunan fungsi indung telur, sehingga produksi hormone
estrogen berkurang yang berakibat terhentinya menstruasi untuk selamanya
(mati menstruasi). Menopause adalah berhentinya mens secara permanen
(Varney, 2006).
Menopause juga dapat diartikan sebagai haid terakhir.Terjadinyta
menopause ada hubungan dengan menarche (pertama haid), makin dini
menarche terjadi maka makin lambat atau lama menopause timbul (Mulyani,
2013). Menurut Sarwono P (2003) dalam Sukarni dan Margareth (2013) ada
tiga periode menopause, yaitu :
a. Klimakterium
Periode klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi
dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause,
antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,
dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
b. Menopause
Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi, dan
bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium
umumnya terjadi pada usia 50-an tahun.
c. Senium
Periode pasca menopause, yaitu ketika individu telah mampu
menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan
fisik antara usia 65 tahun.
2. Tanda dan Gejala Menopause
Pada masa menopause wanita akan mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan yang dirasakan oleh wanita tersebut adalah :
a. Perubahan pola menstruasi (perdarahan)
Gejala ini biasaya akan terlihat pada awal permulaan masa menopause.
Perdarahan akan terlihat beberapa kali dalam rentang beberapa bulan dan
akhirnya akan berhenti sama sekali. Gejala ini sering kali disebut dengan
gejala peralihan
b. Rasa panas (hot flush)
Gejala ini akan dirasakan mulai dari wajah sampai keseluruh tubuh. Selain
rasa panas juga disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan
berkeringat. Rasa panas ini akan mempengaruhi pola tidur wanita
menopause yang akibatnya sering kali wanita menopause kekurangan
tidur. Masing-masing wanita menderita masalah ini dalam tingkat yang
berbeda-beda. Hot flush berlangsung dalam 30 detik sampai 3 menit.
Keluhan Hot flushes berkurang setelah tubuh menyesuaikan diri dengan
kadar estrogen yang rendah. Meskipun demikian, sekitar 25 % penderita
masih mengeluhkan hal ini sampai lebih dari 5 tahun. Pemberian estrogen
dalam bentuk terapi efektif dalam meredakan keluhan hot flushes pada
90% kasus. Rasa panas yang diderita ini biasanya berhubungan dengan
cuaca panas dan lembab. Selain itu, juga berhubungan dengan ruang
sempit, kafein, alcohol, atau makanan pedas.

c. Keluar keringat di malam hari


Keluar keringat di malam hari disebabkan karena hot flushes. Gejolak
panas mungkin sangat ringan dan sama sekali tidak diperhatikan oleh
orang lain. Mungkin hanya terasa seolah-olah suhu meningkat secara tiba-
tiba sehingga menyebabkan kemerahan disertai keringat yang mengucur
diseluruh tubuh.
d. Susah tidur (insomnia)
Masalah insomnia atau susah tidur akan dialami oleh beberapa wanita
menopause. Selain itu juga wanita menopause akan terbangun pada malam
hari dan sulit untuk bisa tidur kembali. Hot flush juga dapat menyababkan
wanita terbangun dari tidurnya. Masalah insomnia juga dikarenakan kadar
serotonin yang menurun sebagai akibat jumlah estrogen yang kadarnya
juga menurun sebagai akibat jumlah estrogen yang kadarnya juga
menurun. Serotonin mempengaruhi suasana hati seseorang, jika kadar
serotonin dalam tubuh menurun, hal ini akan menyebabkan depresi dan
sulit tidur. Insomnia juga dapat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis.
Faktor fisik misalnya sakit flu, sedangkan faktor psikis adalah stress,
cemas, dan depresi. Lebih lanjut ketika masa menopause berlangsung
terjadi perubahan fisik dan psikis, menurunnya fungsi hormone estrogen
dan progesterone yang menyebabkan keluhan seperti pusing, mual, gerah,
berdebar-debar, dan sebagainya. Masalah menopause memberikan
perubahan psikis karena adanya anggapan bahwa menopause adalah saat
berakhirnya semua sifat kewanitaannya. Keadaan ini diperkuat dengan
kurangnya pengertian atau adanya pengertian yang keliru mengenai
masalah menopause. Insomnia meningkat pada usia 44-45 tahun. Masalah
ini meningkat pada saat menopause sebanyak 40% wanita menopause
mengalami kesulitan tidur.

e. Kerutan pada vagina


f. Gejala gangguan motorik
g. Sembelit
h. Gejala gangguan system perkemihan
i. Gejala gangguan somatic
j. Perubahan pada mulut
k. Penurunan daya ingat dan mudah tersinggung
l. Peurunan libido
m. Perubahan berat badan
n. Perubahan kulit
o. Gangguan fisik lainnya

3. Batasan Usia Menopause


Ratna (2014) menemukan bahwa usia wanita menopause terbanyak
adalah umur 45-54 tahun (73,1%) dengan usia rata-rata yaitu 50 tahun.
Menurut Prawirohardjo (2008), menopause mulai pada umur 50-51 tahun
dengan usia menopause yang relatif sama antara di Indonesia maupun negara-
negara Barat dan Asia yaitu sekitar 50 tahun. Perempuan biasanya mengalami
menopause pada usia 40-58 tahun, dengan usia rata-rata menjadi 51 tahun
(Kasdu, 2002). Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia rata-rata menopause
adalah 50 tahun.

4. Fase Menopause
Menurut Kusmiran (2011), tiga fase kehidupan berhubungan dengan
menopause, yaitu:
a. Perimenopause
Perimenopause imulai dengan munculnya tanda-tanda dan gejala awal
perubahan dari system tubuh ketika siklus menstruasi mulai tidak teratur.
Perimenopause dapat terjadi pada awal usia 30-an dan berakhir 1 tahun
setelah siklus menstruasi berakhir. Rata-rata terjadi pada usia 47-51
tahun.
b. Menopause
Menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi yang terdiagnosis
setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Rata-rata menopause natural
terjadi pada usia 51,4 tahun untuk negara industry, secara umum terjadi
pada usia 40-58 tahun. Menopause dapat dipengaruhi oleh factor genetik,
merokok, pengangkatan ovarium, dan kemoterapi.
c. Postmenopause
Postmenopause adalah suatu periode yang terjadi sesudah siklus
menstruasi terakhir dan merupakan periode tahun setelah menopause.

5. Jenis-Jenis Menopause
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya :
a. Menopause Prematur (Dini)
Menurut dr. Ali Baziad, Sp.OG KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan
Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause
dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun” (Sukarni dan
Margareth, 2013). Menopause prematur ditandai dengan apabila terjadi
penghentian masa mentruasi sebelum tepat pada waktunya disertai dengan
tanda hot flushes serta peningkatan kadar hormone gonadotropin. Adapun
faktor-faktor yang menyebabkan menopause premature adalah herediter,
gangguan gizi yang cukup berat, penyakit menahun dan penyakit yang
merusak jaringan kedua ovarium. Namun menopause premature tidak
memerlukan terapi, kecuali pemberian keterangan atau informasi terkait
kepada seorang wanita yang bersangkutan (Mulyani, 2013).
b. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun.
Menopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung
telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun (Sukarni dan Margareth, 2013

6. Penyebab Menopause
Tubuh wanita mempunyai persediaan sel telur atau ovum dengan
jumlah yang terbatas dan masa menopause itu terjadi ketika ovarium atau
indung telur telah kehabisan sel telur atau ovum. Hal ini menyebabkan
produksi hormon dalam tubuh terganggu, yaitu berhentinya produksi hormon
seks wanita yang tidak lain adalah hormon estrogen dan progesterone.
Penurunan fungsi hormon dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya
penurunan fungsi tubuh dan gejala-gejala menopause akan mulai timbul dan
terasa meskipun menstruasi masih datang. Saat itu akan mulai terlihat adanya
perubahan pada haid yang mungkin menjadi lebih lama atau lebih singkat dan
untuk jumlah darah menstruasi yang dikeluarkan menjadi tidak konsisten yaitu
relatif menjadi lebih banyak dari sebelumnya.

7. Hormon yang Beperan dalam Menopause


Hormon merupakan pembawa pesan kimia yang dilepaskan dalam
system peredaran darah yang akan mempengaruhi organ yang ada di seluruh
tubuh. Hipotalamus akan mengontrol menstruasi dengan mensekresikan
hormon gonadotropin ke kelenjar pituitary. Selama masa reproduksi kelenjar
pituitary akan merespon dengan memproduksi dua hormon, yaitu follicle-
stimulating hormone (FSH) dan leutenizing hormone (LH). Hormon ini akan
menentukan jumlah hormon estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh
ovarium atau indung telur.
Hormon FSH akan merangsang produksi ovum atau sel telur dan
hormone LH akan merangsang untuk terjadinya ovulasi atau pelepasan sel
telur. Ketika akan mendekati masa menopause maka ovulasi akan semakin
jarag terjadi. Hal ini yang menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur dan
tidak menentu sampai pada akhirnya sama sekali berhenti. Sehingga untuk
mengimbanginya maka tubu akan lebih banyak untuk mensekresikan hormone
FSH dan LH agar mampu merangsang produksi ovum atau sel telur.
Hormon estrogen bertanggung jawab atau juga ikut terlibat dalam
mempertahankan suhu tubuh. Hal ini yang juga banyak menyebabkan banyak
wanita yang mengalami hot flush ketika kadar hormone estrogen dalam tubuh
menurun. Penurunan hormon progesteron selama masa menopause akan
menyebabkan timbulnya rasa gelisah, depresi, mudah tersinggung atau marah,
libido menjadi rendah, dan bertambahnya berat badan.

8. Faktor yang Mempengaruhi Menopause


Menurut Kumalasari dan Iwan Andhyantoro (2012), Faktor-faktor yang
mempengaruhi menopause adalah sebagai berikut :
a. Usia haid pertama kali (menarche). Semakin muda seorang mengalami
menstruasi pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa
menopause.
b. Jumlah anak
Beberapa peneliti menemukan bahwa makin sering seorang wanita
melahirkan maka semakin tua atau lama mereka memasuki masa
menopause.
c. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai mamasuki
usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan
memperlambat system kerja organ reproduksi bahkan akan memperlambat
proses penuaan tubuh.
d. Faktor psikis
Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga
memengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa
penelitian, mereka akan mengalami masa menopause lebih muda,
dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak
menikah dan tidak bekerja.
e. Wanita dengan histerektomi
Menopause juga dapat terjadi pada wanita yang mengalami pengangkatan
rahim (histerektomi, misalnya sebagai akibat adanya tumor di uterus,
mereka akan mengalami gejala menopause pada usia yang lebih muda).
f. Pemakaian kontrasepsi
Kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan cara menekan fungsi indung
telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki
menopause.
g. Merokok
Wanita perokok diduga akan lebih cepat memasuki masa menopause.
Merokok mempengaruhi cara tubuh memproduksi atau membuang
hormone estrogen. Di samping itu juga, beberapa peneliti meyakini bahwa
komponen tertentu dari rokok juga berpotensi membunuh sel telur.
Menurut hamper semua studi yang pernah dilakukan, wanita perokok akan
mengalami masa menopause pada usia yang lebih muda yaitu 43 hingga
50 tahun.
h. Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami, begitu
juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita diduga dapat
memengaruhi usia menopause.
i. Budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat memengaruhi
wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase
klimakterium dini.
j. Status gizi
Menurut Mulyani (2013), faktor yang juga mempengaruhi menopause
lebih awal biasanya dikarenakan konsumsi yang sembarangan. Jika ingin
mencegah menopause lebih awal dapat dilakukan dengan menerapkan pola
hidup sehat seperti berhenti merokok, serta mengkonsumsi makanan yang
baik misalnya sejak masih muda rajin mengkonsumsi makanan seperti
kedelai, kacang merah, bengkoang, atau papaya.
k. Stress
Seperti halnya semas memepengaruhi menopause, stress juga merupakan
salah satu faktor yang bisa menentukan kapan wanita akan mengalami
menopause. Jika seseorang sering merasa stress maka sama halnya dengan
cemas, wanita tersebut akan lebih cepet mengalami menopause. (Mulyani,
2013)

9. Pencegahan Menopause
Upaya pencegahan terhadap keluhan/masalah menopause yang dapat
dilakukan di tingkat dasar dengan cara seperti berikut :
a. Pemeriksaan alat kelamin
Pemeriksaan alat kelamin wanita bagian luar, liang vagina, dan leher
rahim untuk melihat kelainan yang mungkin ada misalnya lecet,
keputihan, pertumbuhan abnormal seperti benjolan atau tanda radang.
b. Makan makanan yang sehat, rendah lemak, tinggi serta, banyak
mengandung vitamin dan mineral, misalnya buah-buahan dan sayuran
berwarna hijau.
c. Penggunaan bahan makan yang mengandung unsur fitoestrogen seperti
kedelai, tahu, tempe, kecap, papaya, dan semanggi merah.
d. Penggunaan bahan makan sumber kalsium seperti susu, yogurt, keju teri,
dan lain-lain.
e. Menghindari rokok, kopi, dan alcohol.
f. Pertahankan berat badan sehat.
g. Lakukan olahraga secara teratur. (Kumalasari dan Iwan Andyantoro, 2012)
10. Penanganan Menapouse

Ada beberapa cara mengatasi gejala yang mungkin timbul. Berikut beberapa
penanganan medis untuk meringankan gejala menapouse :

a. Terapi Hormon
Terapi hormon atau terapi estrogen merupakan cara paling efektif untuk
mengontrol gejala menapouse dini. Seperti hot flash atau rasa panas dan
kering pada vagina. Terapi hormon ini tersedia dalam berbagai bentuk
termasuk pil,patch,gel dank rim. Penggunaan terapi ini sebaiknya dengan
dosis terendah, karena dapat meningkatkan resiko serangan jantung.
b. Pil KB
Kontrsepsi oral merupakan bentuk lain terapi hormon yang bisa
digunakan untuk mengatasi gejala menapouse.
c. Obat antidepresan
Golongan obat selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) bisa
membantu meringankan gejala hot flash pada menaupose dini.
d. Menerapkan teknik relaksasi
Teknik relaksasi yang dimkasud antara lain adalah meditasi, pengaturan
nafas, yoga. Tekn ik ini dapat membantu mengurangi tingkat stress
e. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air.
Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina
yang kering,jangan menggunakan produk pelumas vagina yang
mengandung gliserin, karena beresiko menimbulkanm iritasi.
BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Bidang Studi : Keperawatan Maternitas II

2. Topik :
 Topik Bahasan
Untuk memberikan edukasi tentang materi menopause
 Sub Pokok Bahasan
a. Untuk mengetahui pengertian menopause
b. Untuk mengetahui tanda dan gejala menopause
c. Untuk mengetahui batasan usia menopause
d. Untuk mengetahui fase menopause
e. Untuk mengetahui jenis-jenis menopause
f. Untuk mengetahui penyebab menopause
g. Untuk mengetahui hormon yang berperan pada menopause
h. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pada menopause
i. Untuk mengetahui pencegahan dampak negatif menopause

3. Hari/ Tanggal :

4. Waktu :

5. Tempat :

6. Sasaran :

7. TIU dan TIK :


 Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan ...... mampu
memahami materi menopause yang telah disampaikan.
 Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, ....... diharapkan
mampu :
1. Menjelaskan pengertian menopause
2. Menyebutkan tanda dan gejala menopause
3. Menjelaskan batasan usia menopause
4. Menjelaskan fase menopause
5. Menjelaskan jenis-jenis menopause
6. Menjelaskan penyebab dari menopause
7. Menjelaskan hormon apa saja yang berperan pada menopause
8. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi menopause
9. Menyebutkan pencegahan dampak negatif dari menopause

8. Materi :
a. Pengertian menopause
b. Tanda dan gejala menopause
c. Batasan usia menopause
d. Fase menopause
e. Jenis-jenis menopause
f. Penyebab menopause
g. Hormon yang berperan pada menopause
h. Faktor yang mempengaruhi pada menopause
i. Pencegahan dampak negatif menopause

9. Kegiatan :
No Fase dan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Waktu
1. Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab
( 5 menit) pembuka salam pembuka
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan pokok 3. Memperhatikan
pembahasan dan tujuan 4. Menerima
untuk melakukan
penyuluhan
4. Pembagian leaflat
2. Pelaksanaa Menjelaskan serta 1. Memperhatikan
n menguraikan dengan singkat 2. Memperhatikan
(20 menit) dan padat materi tentang : 3. Memperhatikan
1) Pengertan Menopause 4. Memperhatikan
2) Tanda dan Gejala 5. Memperhatikan
Menopause 6. Memperhatikan
3) Batasan Usia 7. Memperhatikan
Menopause 8. Memperhatikan
4) Fase Menopause 9. Memperhatikan
5) Jenis-Jenis
Menopause
6) Penyebab Menopause
7) Hormon yang
Berperan pada
Menopause
8) Faktor yang
Mempengaruhi
Menopause
9) Pencegahan Dampak
Negatif Menopause
3. Evaluasi 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab
(10 menit) ..... tentang materi pertanyaan
yang sudah di berikan 2. Memperhatikan
dan di jelaskan. dan menjawab
2. .......... aktif bertanya
dan menjawab materi
yang sudah di berikan.
4. Terminasi 1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
(5 menit) terimakasih kepada 2. Menjawab
..... yang sudah salam
memperhatikan.
2. Mengucapkan salam
penutup kepada
...........

10. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

11. Media :
a. LCD
b. Leaflet
12. Pengorganisasian :
a. Moderator :
Tugas :
 Membuka dan menutup acara
 Memperkenalkan diri
 Menetapkan tata tertib acara
 Menjaga kelancaran acara
 Memimpin diskusi
b. Penyaji :
Tugas :
 Menyajikan materi penyuluhan
 Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara
penyuluhan
c. Fasilitator :
Tugas :
 Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan
materi penyuluhan
 Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya
d. Observer & Dokumentasi :
Tugas :
 Mengamati jalannya kegiatan
 Mengevaluasi kegiatan
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan
 Membagikan leflet
 Mengabdikan setiap momen pada saat penyuluhan
berlangsung
e. Notulen :
Tugas :
 Menulis pertanyaan peserta
 Bertanggung jawab pada absen peserta

13. Setting Tempat :

14. Evaluasi :
a. Evaluasi Struktur :
1. Persiapan penyuluhan dan media selama 15 menit
2. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan
dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu : leaflet, LCD (Power
Point).
3. Pengorganisasian lengkap.

b. Evaluasi Proses :
1. ..% peserta antusias
2. ..% peserta mengikuti awal sampai akhir
3. Proses penyuluhan dapat berlangsung lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
4. Selama proses penyuluhan diharapkan ....... mengajukan
pertanyaan.

c. Evaluasi Hasil :
Peserta penyuluhan mengerti ..% dari apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan
yang akan diberikan oleh penyuluh.
Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan ke ............ :

15. Referensi :

Anda mungkin juga menyukai