Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang berperan dalam
menjaga, mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan air dan kesuburan
tanah. Ketersediaan air dan kesuburan tanah merupakan urat nadi kehidupan
manusia. Agar tata lingkungan hidup terjamin kelestariannya, maka pengurusan
hutan yang berkelanjutan harus menampung dinamika aspirasi dan peran serta
masyarakat, adat dan budaya, serta tata nilai masyarakat berdasarkan pada norma
hukum lokal dan nasional agar pendayagunaannya dilakukan seoptimal mungkin
bagi kesejahteraan umat manusia. Paradigma baru pembangunan kehutanan saat
ini menekankan bahwa hutan harus dipandang sebagai sumber daya secara
komprehensif dengan menitik beratkan pada pembangunan kehutanan bersama
masyarakat (community development). Dengan demikian salah satu pendekatan
pembangunan kehutanan adalah melibatkan partisipasi masyarakat (Endro, 2016).
Hutan memiliki fungsi sebagai penyangga kehidupan, namun pada saat ini
eksistensi hutan mengalami berbagai tekanan, terjadi deforestasi hampir di seluruh
kawasan hutan di Indonesia. Penurunan kuantitas dan kualitas hutan Indonesia
telah banyak dikemukakan berbagai peneliti dari banyak lembaga penelitian,
kalangan LSM, media massa, maupun pihak pemerintah. Pada tahun 1986, Bank
Dunia telah memberikan peringatan atas kondisi hutan di Indonesia bahwa “dalam
40 tahun Indonesia akan menjadi tandus, dan faktor penyebab utamanya adalah
praktek penebangan kayu tanpa perhatian” (Fuad dan Maskanah, 2000).
MoF/FAO pada tahun 1991 menyebutkan, bahwa rata-rata laju deforestasi di
Indonesia dalam rentang tahun 1982 sampai dengan 1990 adalah 1,3 juta ha per
tahun (Adi, 2011).
Luas kawasan hutan di Indonesia semula mencapai 144 juta hektar
sebagian besar digunakan untuk kawasan hutan produksi seluas 65 juta hektar
kawasan hutan lindung seluas 30 juta hektar dan 19 juta hektar digunakan untuk
perlindungan keanekaragaman hayati dan sisanya seluas 30 juta hektar
dicadangkan untuk konversi menjadi lahan pertanian, hutan tanaman dan
perkebunan (Baharudin Nurkin, 1999). Namun saat ini kawasan hutan telah
menyusut menjadi 130 juta hektar (70% dari luas daratan), dan secara sistematik
terns mengalami degradasi bahkan 42 juta hektar sudah benar-benar gundul,
nyaris tanpa vegetasi (Menhut, dalam Atep Afia, H., 2010).
Di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Desa Osango Kecamatan
Mamasa yang merupakan desa terpencil, sebagian besar masyarakatnya
menggantungkan hidupnya dari hasil hutan dan pertanian. Untuk memberikan
pemahaman tentang pemanfaatan hasil hutan, dan membangun pengelolaan hutan
yang lestari dan berkelanjutan maka masyarakat harus diberikan penyuluhan,
khususnya ke anak-anak usia dini agar mereka dapat belajar akan pentingnya
keberadaan hutan dan peduli terhadap hutan dimulai dari sejak dini.
Oleh karena itu, tujuan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini untuk
membantu mengajarkan ke anak-anak akan pentingnya keberadaan hutan melalui
pembelajaran dan pendampingan sehingga anak-anak masyarakat Desa Osango
Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa dapat lebih peduli terhadap lingkungan
hutan disekitarnya. Dengan lebih mencintai hutan, diharapkan kualitas sumber
daya alam dan sumber daya manusia setempat dapat meningkat dan wawasan
mereka tentang tata cara pemanfaatan hutan juga dapat menjadi lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada program ini pada dasarnya tidak lepas dari ruang
lingkup permasalahan diatas, yaitu :
1. Bagaimana memberikan pemahaman akan pentingnya pengenalan
terhadap lingkungan hutan ?
2. Bagaimana cara agar peserta program ini mampu untuk peduli dan
menjaga kelestarian hutan ?
3. Bagaimana menggunakan kemampuan tersebut dalam membangun
pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan?

1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran


Desa Osango adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mamasa
Kabupaten Mamasa yang terbagi dalam 4 dusun yakni dusun osango , dusun
osango 2, dusun buntukasisi, dan dusun rantekatoan. Jarak dari Ibu Kota
Kecamatan 2 km dan dari ibu Kota Kabupaten 2 km. Luas wilayah Desa Osango
11.54 km2 dengan persentase luas wilayah terhadap kecamatan 4.61 km dan
terhadap kabupaten 0.38 km. Desa ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 3826
jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 1926 jiwa dan perempuan sebanyak 1900
jiwa (BPS, 2015).
Wilayah Desa Osango berada dibawah kaki gunung dan hanya bisa
dijangkau oleh transportasi kendaraan mobil beroda dua. Hal ini disebabkan
karena topografi wilayahnya yang pegunungan dan berbukit. Kesulitan dalam
akses transportasi membuat biaya transportasi untuk sampai ke desa tersebut
tergolong mahal.
Kesulitan akses ke Desa Osango juga berdampak pada fasilitas pendidikan
seperti gedung sekolah yang sangat jauh dari kata cukup. Di desa ini hanya
terdapat beberapa sekolah yakni Sekolah Dasar Negeri 003, Sekolah Dasar Swasta
Nusa Bangsa, Sekolah Dasar Swasta 020 Buntukasisi, SMP Ilmiah Bangsa, SMK
Talenta dan SMKK Kifrah Bangsa (BPS, 2015).
1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah
Komoditas hasil pertanian perkebunan rakyat yang memiliki produksi per
hektar tertinggi di Kecamatan Mamasa tahun 2015 adalah tanaman padi dengan
produksi 12.09 ton dengan luas sekitar 120 ha dan beberapa tanaman perkebunan
yakni jagung dengan luas panen 9 ha, Ubi Jalar dengan luas panen 19 ha dan ubi
kayu dengan luas panen 14 ha (BPS, 2015). Desa Osango memiliki beberapa jenis
lahan yakni lahan perkebunan 172 ha, hutan 155 ha, dan ladang 86 ha. Jika
berbagai jenis lahan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik maka kesejahteraan
penduduk akan meningkat.
Selain potensi tersebut Desa Manipi Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa
dijadikan tempat kegiatan karena di desa ini terdapat Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Harapan Bersama sehingga tim pelaksana program ini dapat
bekerjasama dengan PKBM Harapan Bersama untuk menuntaskan buta aksara
dan program ini juga sangat didukung oleh Kepala Desa dan warga setempat.
(adakah program begitu juga di Osango???)

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah siswa
mampu memahami pentingnya keberadaan hutan, peduli terhadap kerusakan
hutan yang terjadi dan mampu untuk membangun pengelolaan hutan yang baik
secara lestari dan berkelanjutan, serta dapat menerapkan kemampuan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.

1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari PKM ini, yaitu :
1. Siswa mendapatkan pemahaman akan pentingnya keberadaan hutan
sebagai penyangga kehidupan.
2. Terciptanya kepedulian siswa terkait dengan pentingnya menjaga
kelestarian hutan agar terhindar dari kerusakan mengingat jumlah
hutan yang kian berkurang.
3. Dengan meningkatnya kepedulian siswa, dapat menumbuhkan minat
dan cinta hutan pada generasi muda sebagai penerus bangsa yang juga
berperan sebagai pelindung hutan secara berkelanjutan.
4. Siswa dapat merubah pola pikir mereka untuk lebih menjaga
kelestarian hutan sehingga membantu untuk mengelola hutan dengan
baik yang tidak hanya mementingkan aspek ekonomi tetapi juga aspek
ekologi.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Masyarakat Desa Osango Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa masih


berada dan tingkat pendapatan yang rendah karena lebih banyak p. Sebagian besar
masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil hutan untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari. Ketidakmampuan dalam mengelola hasil hutan, secara
maksimal dikarenakan kurangnya pengetahuan dan dorongan dari dalam diri
masyarakat serta lingkungan untuk maju dan berkembang. Pada kegiatan bekerja
diladang atau hutan, mereka banyak melibatkan seluruh anggota keluarga
sehingga pendidikan di kesampingkan bahkan dianggap tidak penting. Anak-anak
lebih memilih membantu orang tua mereka bekerja karena tidak adanya dorongan
dan kesadaran dari orang tua dalam hal pendidikan. Kebanyakan anak petani,
yang bersekolha rata-rata berpenghasilan rendah, kondisi sekolah juga sangat
standar. (bahas sesuai kondisi Desa nya, cari apa kelemahan masyarakat disana
dari segi aktifitas pertanian dan kehutanan)
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Di dalam kegiatan ini kami selaku panitia melakukan perjalanan ke lokasi


dari kota Makassar ke Desa Osango Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa
dengan menempuh perjalanan 10 jam melewati jalur darat dengan menggunakan
kendaraan mobil. Program ini akan dilaksanakan 4 kali dalam satu bulan dalam
waktu empat bulan. Pelaksanaan program dilakukan di SD Negeri 3 Desa Osango
yang telah bekerjasama dengan program ini. Metode yang digunakan pada
program ini berupa pemberian materi tentang lingkungan hidup dan hutan kepada
siswa, lalu dilanjutkan dengan praktik langsung kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan cinta terhadap lingkungan yang bersumber pada kreativitas. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai panitia pelaksana dan didampingi oleh
pihak sekolah, dan petugas dari beberapa instansi terkait seperti dinas Pertanian
dan Kehutanan setempat, agar proses pelaksanaan kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik sesuai dengan tujuan.
3.1 Tahap Persiapan
Program ini akan dilaksanakan di Desa Osango Kecamatan Mamasa
Kabupaten Mamasa dan akan diikuti sebanyak ( jumlah siswa SDN 3 Osango )
orang peserta dari kategori siswa kelas 1 sampai kelas 6. Adapun Waktu dan
tempat diselenggarakannya program ini yakni :
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan program selama 3 bulan.
b. Tempat Pelaksanaan
Program ini akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Osango di Desa Osango
Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Kegiatan program pemberantasan buta aksara setelah tim pelaksana
berada di lokasi sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung guna untuk mengetahui kondisi desa
dan sekolah yang dituju dengan mengamati keadaan lingkungan desa tersebut dan
kegiatan di sekolah tersebut.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi dan keterangan lebih
detail dengan cara berbincang dengan kepala desa, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah dan bidang kurikulum.
3. Metode edukasi
a. Memberikan materi yang kreatif dan mudah dimengerti oleh siswa
terkait pengenalan awal tentang lingkungan dan hutan. Pemberian
materi untuk kelas 1-3 dengan bercerita lewat gambar dan alat peraga,
untuk kelas 4-6 memakai power point. Jenis materi dikategorikan ke
dalam beberapa jenis; a) Pengenalan lingkungan Hutan, b) Manfaat
hutan, c) Faktor-faktor perusak hutan, d) Contoh kasus kerusakan
hutan yang terjadi di Indonesia dan, e) Cara menanggulangi kerusakan
hutan.
b. Mengajak siswa belajar langsung dari alam dengan menelusuri
lingkungan hutan sekitar.
c.) Memperkenalkan kepada siswa beberapa produk hasil hutan yang
bermanfaat dan dapat diolah sendiri.
d.) Mengajak siswa untuk menanam bibit pohon sengon tujuannya yaitu
agar mereka dapat terlibat langsung didalam penyelamatan hutan
habitat hutan yang telah rusak. Gunanya agar hutan di tempat tinggal
mereka tetap lestari keberadaan dan fungsinya.
e.) Melakukan kuisioner pada awal dan akhir kegiatan kepada semua
peserta yang terlibat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membuka
wawasan peserta tentang pentingnya terlibat dalam pengolahan
potensi hutan, sekaligus panitia dapat menilai seberapa besar
partisipasi peserta dalam menerima program materi yang telah
dilaksanakan sehingga kami dapat melihat kemajuan yang didapatkan
oleh peserta di sekitar hutan mangrove untuk berpartisipasi dalam
menjaga hutan secara berkelanjutan.

4. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi akan dilaksanakan pada setiap awal dan akhir kegiatan
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memantau sejauh mana respon dari sasaran
terhadap kegiatan yang dilakukan. Selain itu, evaluasi juga digunakan sebagai
acuan untuk pelaksanaan pada kegiatan selanjutnya. Evaluasi akhir dilakukan
pada akhir program dilaksanakan. Evaluasi ini akan mengukur sejauh mana
pemahaman peserta pada kegiatan sosialisasi ini serta ketertarikan peserta untuk
menjaga kelestarian hutan.

5. Rencana Pelaporan
Pelaksanaan pelaporan hasil kegiatan direncanakan pada minggu kedua
bulan keempat setelah seluruh kegiatan program selesai dilaksanakan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 RANCANGAN BIAYA


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 1.500.000,-
2 Biaya habis pakai 5.500.000,-
3 Perjalanan dan pelaksanaan Kegiatan 2.100.000,-
4 Lain-lain (administrasi) 1.500.000,-
Jumlah 10.600.000,-

4.2 JADWAL KEGIATAN


No Pelaksanaan Bulan ke I Bulan ke II Bulan ke III Bulan ke IV
Kegiatan
1 Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a.sosialisasi -
dengan pihak
sekolah
b.persiapan -
logistik
c.pematangan - -
konsep
kegiatan
2 Pelaksanaan
a.penyuluhan - -
dan pemberian
materi secara
langsung
b.praktik -
langsung
lewat belajar
dialam dan
mengenal
produk hasil
hutan
c.menanam -
bibit pohon
d. monitoring
dan evaluasi
3. Pelaporan
a.laporan -
kemajuan
program
kegiatan
b.laporan -
akhir
pelaksanaan
program
PROPOSAL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
GREEN EDUCATION : MENUMBUHKAN KEPEDULIAN ANAK SEJAK
DINI TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN HUTAN SEKITARNYA
DI DESA OSANGO KECAMATAN MAMASA

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DISUSUN OLEH:
NOVRIDAYANTI M111 15 522 Angkatan 2015
TIMBA KENDE’ M111 15 078 Angkatan 2015
NOEL ATMAJA LINGGI M111 15 505 Angkatan 2015
LESTIAN LINDANGAN M111 15 353 Angkatan 2015
MULKI M111 16 Angkatan 2017

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai